Pram masih nyenyak tidur di ranjang empuk miliknya karena semalam habis lembur mengerjakan tugas kantornya karena Pram adalah ceo yang muda, tampan, dan kaya raya di sebuah perusahaan dan kaya raya di usianya yang masih muda sudah mandiri membangun perusahaan miliknya pakai uang sendiri walaupun orang tua Pram bisa membangunkan perusahaan untuk Pram tapi Pram menjadi CEO di perusahaan yang Pram buat sendiri dengan jerih payahnya sendiri merasa ada sinar matahari yang masuk ke matanya melalui celah gorden membuat Pram membuka kedua matanya karena merasakan silau di matanya akibat sinar matahari yang menusuk ke matanya
"Sudah pagi rupanya kayaknya tadi gue baru tidur sebentar tapi kenapa sudah pagi ini gue yang tidurnya larut malam baru tidur atau mataharinya cepat banget nongolnya walaupun belum waktunya keluar tapi gue kasih ngantuk banget lebih baik gue lanjutin tidur lagi saja sebentar lagian ini masih terlalu pagi baru sekitar pukul enam belum ada pukul setengah delapan gue kan ada meeting sekitar pukul sepuluh pagi jadi masih ada waktu buat tidur lagi" gumam Pram sambil melirik ke arah jam dinding yang terpajang di dinding kalau terpajang di meja namanya bukan jam dinding sembari masih tetap dalam posisi sama tidur di ranjang empuk miliknya lalu Pram mulai memejamkan kedua matanya untuk melanjutkan tidurnya lagi
Berlian yang di larang oleh suaminya untuk menyusul Fendi dan Devia ke kamar Devia menunggu sambil duduk di samping Awan lalu Berlian mencentongkan makanan ke piring suaminya sementara suaminya sedang memegang benda pipih di tangannya untuk membalas chat dari rekan bisnisnya untuk membicarakan kerja sama antara perusahaan milik Awan dan perusahaan milik rekan bisnisnya Awan
"Pah makan dulu biar handphone nya di letakkan di atas meja dahulu pasti handphone nya ngga bakalan nangis koq" ucap Berlian sambil tersenyum tipis ke arah Awan sementara suaminya langsung menuruti perintah istrinya tanpa ada niat membantah walaupun satu patah katapun
"Tapi handphone nya bisa jalan sendiri mah" balas Awan sembari terkekeh lalu meminum susu yang ada di hadapannya sementara Berlian tercengang mendengar perkataan suaminya mana ada handphone bisa jalan sendiri ? apa handphone itu gila ? maksudnya apa yang bilang handphone bisa jalan sendiri itu orang gila ? kalau begitu apakah Awan orang gila ?
"Hah mana ada handphone bisa jalan sendiri pah ngga usah mengarang cerita mending papa mengarang novel bisa dapat duit kalau mengarang cerita kalau mengarang cerita dapatnya cuma gunjingan dari netizen" saran Berlian sembari memicingkan satu mata ke arah Awan sementara Awan terkikik mendengar jawaban istrinya
"Bisa mah memangnya mama belum pernah lihat handphone bisa jalan sendiri papa ngga mengarang cerita buat apa papa mengarang lebih baik papa menyanyi supaya orang orang pada dengar bahwa suara papa itu sangat merdu benar banget kata mama kalau mengarang novel dapat duit sebenarnya papa juga pengin mengarang novel tapi papa sibuk secara papa jadi ceo di perusahaan cuma dapat gunjingan dari netizen ngga bakalan menyebabkan sakit kepala mah" goda Awan sambil mengedipkan mata ke arah Berlian lalu Berlian menggelengkan kepalanya dengan raut wajah polosnya
"Mama belum pernah lihat ada handphone bisa jalan sendiri pah" beo Berlian sembari menopang kepalanya dengan kedua tangannya
"Memangnya ada handphone yang bisa jalan sendiri pah ? memangnya papa pernah lihat handphone bisa jalan sendiri pah ? memangnya papa pernah lihat handphone bisa jalan sendiri di negara mana ?" tanya Berlian bertubi tubi dengan polosnya sambil menatap serius ke arah Awan lalu suaminya menganggukkan kepalanya mantap membuat Awan menahan tawanya karena melihat raut wajah istrinya yang sangat polos
"Handphone bisa jalan sendiri mah kalau handphone milik papa di ikat oleh tali rafiah lalu tali rafiahnya papa tarik papa jamin handphone nya bisa jalan sendiri mah" jawab Awan lalu tertawa terbahak bahak karena melihat ekspresi wajah istrinya yang sangat menggemaskan mengira bahwa ada handphone yang bisa berjalan sendiri secara logika ngga ada handphone yang bisa jalan sendiri soalnya handphone juga di pegang kendali oleh pemilik handphone itu sendiri walaupun handphone itu handphone paling canggih dan harga handphone itu sangat mahal tetap tidak akan bisa berjalan sendiri sementara Berlian langsung tercengang mendengar perkataan suaminya
"Ih papa malah becanda padahal mama sudah serius menanggapi perkataan papa mama kira tadi papa serius padahal mama tadi sudah mendengarkan penjelasan papa dengan serius bahkan seksama dan tanpa berkedip lho" teriak Berlian sambil mencubit pinggang Awan yang masih sibuk tertawa terbahak bahak mendapatkan serangan mendadak dari tangan istrinya membuat Awan langsung menghentikan tawanya yang menggelegar di ruangan makan
"Awww mama jangan cubit papa dong atau papa akan beri hukuman buat mama kalau mama pengin meminta jatah ke papa bilang secara langsung ke papa ngga usah pakai kode cubitan segala padahal tanpa mama minta jatah ke papa pasti papa bakalan minta jatah ranjang ke mama" ucap Awan sambil memegang lengan yang habis jadi korban oleh tangan Berlian sembari mengerlingkan mata ke arah Berlian sementara Berlian mendelik ke arah suaminya
"Memangnya papa mau beri hukuman apa buat mama ? mama ngga minta jatah ranjang ke papa tapi kalau papa mau menambah uang belanja buat mama dengan senang hati mama terima kalau papa memaksa" jelas Berlian sembari menatap ke arah Awan sedangkan Awan terkikik geli mendengar perkataan Berlian
"Papa beri hukumannya ringan buat mama karena papa ngga menyuruh mama angkat barbel atau angkat almari tiga pintu hanya menggunakan kedua tangan mama doang tanpa bantuan siapapun pasti papa bakalan menambah uang belanja buat mama soalnya papa bekerja keras jadi CEO di perusahaan juga hasil uangnya buat mama karena papa suaminya mama jadi papa yang bertanggung jawab untuk mama berarti kalau papa mau menambah anak lagi mama terima dong ?" jawab Awan sambil menatap lekat wajah Berlian membuat kedua pipi Berlian merah merona seperti kepiting rebus yang siap di santap lalu tanpa di komando Berlian memalingkan wajahnya tujuannya supaya suaminya tidak mengetahui wajahnya yang sudah berubah menjadi kepiting rebus
"Pah angkat barbel itu buat pria bukan buat wanita seperti mama ngga sekalian papa suruh mama menguras kolam renang pakai sedotan walaupun pria angkat almari pintu tiga juga ngga sendirian pasti ada temannya pah kalau dia cuma sendiri yang mengangkat almari pintu tiga tanpa bantuan siapapun di jamin cuma di tertawakan dan cuma jadi tontonan orang makasih karena selama papa menjadi suami mama papa selalu memberi uang kepada mama setiap bulan istilahnya papa suami yang sangat bertanggung jawab pah dari tadi kita berdua bahasnya uang bukan bahas anak lagian ngapain papa ngebet banget pengen punya anak lagi padahal umur kita berdua sudah tua" cerocos Berlian panjang lebar melebihi panjangnya kereta api sedangkan Awan meraih pundak Berlian lalu mengarahkan tubuh Berlian ke arahnya
"Mah angkat barbel juga ada yang buat wanita kalau angkat barbel barbelan istilah kerennya wujudnya menyerupai bentuk barbel papa ngga gila mah makanya ngga menyuruh mama menguras kolam renang pakai sedotan ngga bakalan habis air di kolam renang kalau cuma pakai sedotan soalnya airnya belum di buang sudah kembali lagi ke kolam renang tapi papa bisa mengangkat almari tiga pintu sendirian tanpa bantuan siapapun kalau papa di tertawakan berarti menghibur dong mah dan papa dapat pahala karena menghibur orang memangnya papa pemain film pakai jadi tontonan orang segala sama sama mah kan papa sudah bilang kalau papa suami mama jadi papa yang bertanggung jawab memberikan nafkah ke mama baik itu nafkah lahir dan nafkah batin soalnya papa tipe pria yang bertanggung jawab kita dari tadi bahasnya uang tapi menyerempet sedikit ke anak karena ada kesempatan papa cuma becanda mah bilang pengin punya anak lagi tapi kalau Tuhan menitipkan anak lagi buat kita berdua pasti kita berdua tidak bisa menolak" jelas Awan panjang kali lebar melebihi panjang dari rel kereta api yang tidak ada ujungnya sementara Berlian mengulas senyum tipis sehingga hanya dirinya saja yang tahu bahwa dirinya sedang tersenyum
"Pah mama serius ngga usah becanda memangnya ada barbel barbelan ? setahu mama itu rumah rumahan buat mainan anak kecil yang menuduh papa gila siapa ? mama juga ngga bilang papa gila kata siapa cuma pakai sedotan air kolam renang ngga bisa habis menurut mama air kolam walaupun pakai sedotan air kolam juga bisa habis mama ngga percaya kalau papa bisa mengangkat almari tiga pintu sendirian kalau papa di tertawakan karena kelucuan papa pasti papa menghibur orang dan papa dapat pahala tapi kalau papa di tertawakan orang karena kebodohan papa pasti bakalan banyak yang menghujat papa semua orang ngga bakalan mau menonton sinetron papa kalau papa itu menjadi pemain film papa jadi tontonan banyak orang karena mereka semua mengira papa bodoh ngga usah di jelaskan tentang nafkah lahir dan batin mama sudah tahu yang namanya nafkah lahir dan nafkah batin mama percaya papa pria bertanggung jawab soalnya sudah terbukti papa mencari nafkah buat mama papa juga ngga menyuruh mama ikut bekerja mencari uang di kira sedang menyetir mobil atau menyetir sepeda motor kalau tidak berhati hati bisa menyerempet orang kenapa jadi bahas Tuhan menitipkan anak ke kita berdua ? yang sudah berumur senja lebih dari setengah abad" cerocos Berlian sembari memegang keningnya sementara Awan tertawa kecil mendengar ocehan istrinya
"Haha haha papa juga serius mah ada barbel barbelan mungkin papa juga ngga tahu karena papa bukan penjual mainan papa itu cuma jadi CEO yang punya banyak uang anak kecil beli rumah rumahan mungkin buat perbandingan lebih keren rumah beneran miliknya atau rumah rumahan yang mama dia beli mama ngga menuduh papa gila tapi papa sadar diri papa ngga percaya papa ngga percaya kalau cuma pakai sedotan air kolam renangnya bisa habis terserah mama kalau ngga percaya kalau papa bisa mengangkat almari tiga pintu tanpa bantuan yang penting papa bisa melakukannya dalam mimpi bahwa papa bisa mengangkat almari tiga pintu sendirian tuh kan mama juga tahu kalau menghibur orang dapat pahala papa itu pintar dan ngga bodoh makanya papa jadi ceo tandanya papa pintar dong dan ngga bodoh makanya papa jadi ceo di perusahaan padahal ngga semua orang bisa jadi ceo tandanya papa pintar dong terserah mereka mau menghujat papa kayak gimana kalau papa jadi pemain film tapi orang orang ngga mau menonton film papa itu karena ngga pernah menonton tv atau ngga punya tv makanya ngga mau menonton film papa sudah ada bukti nyata bahwa papa itu pintar ngga bodoh buktinya ada lagi papa bisa bikin mama hamil itu bisa di bilang pintar kan ? kirain mama belum kenalan sama yang namanya nafkah lahir dan batin papa tersanjung mama memuji papa kayak begini sering sering saja mama memuji papa nanti papa beri uang lebih banyak buat mama soalnya papa ngga mau di cap jadi pria yang tidak bertanggung jawab sampai menyuruh mama bekerja cari uang papa yakin kalau Tuhan sudah berkehendak tidak ada yang bisa menghalangi keinginan Tuhan ibaratnya ngga ada yang ngga mungkin dan ngga ada yang mustahil kalau Tuhan sudah berkehendak mama baru lebih dari setengah abad papa pernah melihat nenek nenek yang hamil dan melahirkan" jelas Awan panjang lebar tak ada ujungnya seperti rel kereta api sementara Berlian tercengang mendengar perkataan Awan saat Berlian sedang sibuk melamun tiba tiba Awan mendaratkan ciuman di pipi Berlian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я
mamanya romantis juga ternyata
2024-09-29
0
ℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥ 𝓙𝓘𝓝 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●
kalau kalian sama2 bagus kesehatannya dan giat buat tiap ada waktu ya gak menutup kemungkinan bakalan jadi lagi ekekke
2024-09-29
0
ℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥ 𝓙𝓘𝓝 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●
nah tuh paham si Nyonya
2024-09-29
0