Setelah beberapa saat Varo sampai dikantor, Varo memarkirkan mobilnya di parkiran lalu masuk kedalam kantor.
Sesampai diruang CEO, Varo menelfon daddynya karena mau bertanya tentang assistantnya.
[Assalamu Alaikum dad] Varo.
[Wa'alaikum Salam, ada apa Var ?] Wahyu.
[Mau tanya assistant pribadiku dad, katanya daddy nugasin 1 orang buat bantu Varo] Varo.
[Oh iya, yaudah mau daddy telfon dulu orangnya kamu tunggu diruanganmu,Assalamu Alaikum] Wahyu.
[Iya dad, Wa'alaikum Salam] Varo.
Sembari menunggu assistant datang, Varo melihat jam tangan sudah menunjukkan jam 17 : 45, Varo bergegas menuju kamar yang ada diruangannya untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat maghrib.
Setelah sholat Varo keluar kamar dan mendapati seorang lelaki sedang duduk menunggu, Varo menghampirinya dan bertanya.
"Halo, apa kamu assistant yang ditunjuk oleh CEO untuk membantuku mempelajari masalah perusahaan ?". Varo bertanya sambil tersenyum.
"Iya pak, mulai sekarang saya yang akan membantu anda untuk mempelajari masalah perusahaan atas pesan CEO." Lelaki tersebut.
"Oke, kalau begitu nama kamu siapa ?" Varo bertanya lagi.
"Nama saya Niko pak." Niko.
"Niko... oke kalau begitu, mohon kerjasamanya untuk kedepannya Niko." Varo berjabat tangan dengan Niko sambil tersenyum.
"Baik pak, mohon kerjasamanya juga." Niko berjabat tangan dengan Varo sambil tersenyum.
Setelah beberapa jam Varo mempelajari masalah perusahaan, jam sudah menunjukkan pukul 21 : 15, dia teringat belum melaksanakan sholat isya', dia langsung pergi kekamar yang ada diruangannya untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat isya' berjamaah bersama Niko.
Setelah sholat isya', Varo pamit pulang karena udah malam dan menyuruh Niko pulang untuk istirahat juga.
"Niko untuk hari ini sampai disini dulu, kita lanjut besok lagi karena udah malam." Varo sambil membereskan barang bawa.an.
"Baik pak, besok bapak bisa telfon saya kalau udah ada dikantor dengan nomor yang saya berikan tadi pak." Varo membereskan berkas-berkas.
"Yaudah kalau gitu, makasih untuk hari ini, kamu juga istirahat Niko, Assalamu Alaikum, hati-hati dijalan Niko." Varo tersenyum sambil meninggalkan ruangan CEO.
"Baik pak sama-sama, Wa'alaikum Salam, hati-hati dijalan juga pak." Niko tersenyum sambil mempersilahkan.
Varo berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil, dan langsung melaju menuju rumah.
***
Beberapa saat Varo sampai dirumah, Varo melihat jam menunjukkan jam 22 : 10, Varo memanggil Pak Asep untuk membukakan pagar rumah.
"Pak Asep." Varo memanggil Pak Asep.
"Bentar tuan muda." Pak Asep menjawab panggilan Varo, dan segera membukakan pagar rumah.
"Makasih Pak." Varo melaju masuk sambil tersenyum ke Pak Asep.
"Sama-sama tuan muda." Pak Asep tersenyum.
"Tumben tuan muda pulang malem." Pak Asep bertanya.
"Iya Pak, mulai hari ini mungkin akan sering pulang malem karena mulai kekantor juga Pak Asep." Varo tersenyum.
"Owh iya tuan muda." Pak Asep.
"Yaudah kalau begitu aku masuk dulu Pak Asep." Varo pergi meninggalkan Pak Asep dan masuk kedalam rumah.
"Iya tuan muda." Pak Asep juga kembali kepostnya.
Didalam rumah.
"Assalamu Alaikum" Varo masuk dan memberi salam.
Tidak ada yang menjawab salam Varo, kemungkinan semua orang sudah tertidur.
"Ah iya ini juga udah jam segini, mungkin dah pada tidur semua." Varo berjalan dan menuju kelantai 2 untuk pergi kekamarnya, sebelum masuk kekamarnya dia pergi kekamar adiknya Sisil, pintu adiknya dibuka dan mendapati adiknya tertidur dengan pulas, Varo mendekati adiknya dan mencium kening adiknya, dan beranjak pergi dari kamar adiknya menuju kamarnya.
Varo melepas seluruh pakaiannya dan mengambil handuk untuk segera mandi dan langsung tidur.
***
Keesokan paginya, Varo melaksanakan sholat shubuh, dan melakukan kegiatan yang telah menjadi rutinitas bagi Varo, setelah selesai melakukan rutinitas seperti biasa, Varo mandi dan berganti pakaian untuk menuju keruang makan untuk sarapan bersama keluarga.
"Pagi daddy mommy dan Cicil adik akak yang paling imut." Varo bernada imut, mencium kening kedua orang tua Varo dan Sisil secara bergantian.
"Pagi..." Wahyu sambil makan.
"Pagi sayang." Salsa sambil mencium pipi Varo.
"Aci akak." Sisil sambil cengengesan.
"Udah mom, Varo dah besar gak perlu dicium." Varo merasa malu.
"Gapapa, Varo selalu kecil menurut mommy." Salsa tersenyum.
"Gimana Var tentang mempelajari perusahaan, apa ada kendala ?" Wahyu bertanya sambil makan.
"Enggak ada dad, alhamdulillah lancar." Varo sambil mengambil sarapan.
"Alhamdulillah kalau gitu, terus gimana soal assistantmu, apa kamu cocok Var ?" Wahyu bertanya sambil makan.
"Ya alhamdulillah juga cocok dad, dia sangat membantu dan mempermudah untuk mempelajari masalah perusahaan dad." Varo sambil makan.
"Alhamdulillah kalau gitu." Wahyu selesai makan sambil minum.
"Terus, apa kamu hari ini ada kelas sayang." Salsa bertanya sambil menyuapi Sisil.
"Enggak ada mom, palingan cuman nanti mampir kekantor, ada apa mom ?" Varo bertanya sambil makan.
"Bisa anter mommy kesalon sayang, daddy kamu ada kerja.an gak bisa nemenin mommy kesalon." Salsa bertanya sambil menyuapi Sisil.
"Iya mom, Varo anterin nanti." Varo sambil minum.
"Makasih sayang" Salsa mencium pipi Varo.
"Iya mom." Varo merasa malu masih dicium oleh mommy karena udah besar.
***
Sesampainya disalon langganan mommy.
"Mbak perawatan seperti biasa ya." Salsa duduk dan mempersiapan untuk perawatan.
"Iya mbak." Kang Salon.
"Tumben gak sama gandengannya mbak ?" Kang Salon bertanya.
"Iya lagi sibuk suami saya mbak, jadi minta anak saya untuk nganterin mumpung gak ada kelas dia." Salsa.
Kang Salon melihat kearah kedua anak Salsa.
"Wah ganteng bener mbak anaknya, dan yang kecil juga cantik banget." Kang Salon terkagum dengan kegantengan dan kecantikan anak Salsa.
"Iya mbak alhamdulillah, mereka nuruni gen dari opanya yang berdarah italy, jadi ya gitu itu." Salsa juga terkadang terkagum dengan wajah kedua anaknya.
"Owh gitu, pantes diliat kek blasteran gitu mbak." Kang Salon tersenyum.
***
THANKS YANG UDAH NGIKUTIN NOVEL GUA, SEMOGA BISA SELALU MENGHIBUR KALIAN SEMUA, MAAF JIKA ADA TYPO ATAU KESALAHAN BAHASA ATAU YANG LAINNYA, TETAPI SAYA SUDAH BERUSAHA MEMBACA BERULANG KALI UNTUK MENCARI TULISAN YANG SALAH.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH, SALAM AUTHOR.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments