Chapter 3 - Penerobosan

Hari-hari Rafa berjalan seperti biasa setelah kejadian kemarin, ia sekolah dan belajar walaupun semua penjelasan tentang kultivasi yang diberikan gurunya sama sekali tidak berguna, namun apa boleh buat, Rafa harus tetap menyembunyikan kekuatan dan pengetahuannya.

Saat di rumah, Rafa senantiasa berkultivasi demi menerobos ke ranah selanjutnya, namun Rafa masih belum menyadari ranah apa yang akan diterobosnya jika ia berhasil.

"Aku sudah setengah langkah menuju ranah tersebut, nampaknya setelah di ranah itu, aku bisa mengeluarkan energi dari dalam tubuhku."

Rafa merasa ada perubahan di tubuhnya, karena ia sekarang hampir mampu mengendalikan energi yang ada di dalam tubuhnya, energi ini biasanya disebut Qi.

"Sepertinya jika aku menerobos, Qi ini akan bisa kukendalikan dan akan berguna saat bertarung, ini sungguh sebuah berkah."

Mata Rafa berbinar-binar saat membayangkannya, tanpa banyak bicara lagi, ia langsung memasuki keadaan meditasi.

...

Akhir-akhir ini banyak sekali kriminal yang terjadi di bumi, dan pelaku yang tertangkap selalu memiliki tato tengkorak bersabit seperti yang dimiliki pria di ruangan gelap sebelumnya.

Saat ditanya asal-usul mereka dan siapa yang menyuruh mereka, tiba-tiba saja mereka mati dan akhirnya tidak ada informasi yang di dapat.

Tentu ini sangat meresahkan para masyarakat, apalagi kejadiannya tidak sekali dua kali, melainkan setiap hari, pasti ada saja kasus kriminal dari belahan dunia.

...

Di suatu tempat di pinggiran kota tempat Rafa tinggal, ada sekelompok orang mencurigakan yang sedang berjalan di gang.

Mereka beranggotakan 3 orang dan tampaknya dipimpin oleh kultivator Body Tempering tingkat keempat.

"Hehehe, kita mendapatkan jarahan yang bagus kali ini, tuan pasti bangga dengan kita."

Seorang pria botak yang memimpin kelompok tersebut berbicara dengan senang saat mengeluarkan harta curiannya.

"Benar, herbal yang kita curi kali ini pasti akan membantu tuan dalam penerobosannya ke tingkat keenam Body Tempering, saat itu tiba kita pasti akan diberikan banyak uang olehnya, saat itu kita bisa.. hehe." Pria dengan wajah jelek disebelahnya juga ikut berbicara sambil mengkhayal sesuatu yang tidak-tidak, air liurnya bahkan sampai keluar dari mulutnya.

Seperti yang diketahui, nampaknya mereka mencuri banyak herbal dari sebuah toko di dekat sana, dan mereka juga memiliki atasan yang menyuruh mereka melakukan tindakan tersebut.

"Hehe, nampaknya paman-paman ini sedang menikmati hartanya, bisakah aku memintanya sedikit?"

Tiba-tiba seorang pemuda yang memakai topeng entah darimana muncul di pinggir gang dan bertanya dengan nada seolah-olah lawan bicaranya anak kecil.

Pria botak itu sedikit terkejut karena dia tidak menyadari bagaimana pemuda itu sudah berada disitu.

"Bocah bertopeng! Jika kau tidak ingin kehilangan anggota tubuhmu, lebih baik pergi dari sini" Pria jelek itu tanpa basa-basi langsung mengancam pemuda tersebut.

Tetapi, pemuda itu sama sekali tidak merespon, malahan ia perlahan berjalan ke arah mereka bertiga.

Pria botak itu agak waspada melihat pemuda itu berjalan, namun ia menghilangkan rasa takutnya, "Bocah, jika kau seperti ini, maka membunuhmu merupakan jalan satu-satunya, kalian berdua! Cepat bunuh bocah itu!" Pria botak itu memerintahkan dua pengikutnya untuk membunuh pemuda tersebut.

Pria botak itu sengaja memerintahkan dua anak buahnya dulu untuk maju, dia masih agak waspada karena ia tidak bisa melihat kultivasi pemuda tersebut.

"Hahaha! Ada jalan ke surga namun kau memilih jalan ke neraka, jangan salahkan paman ini karena bersikap kejam!" Pria jelek itu maju duluan dan langsung mengeluarkan pisaunya, terlihat bahwa ia memiliki kultivasi tingkat ketiga Body Tempering, begitu pula dengan pria disebelahnya.

Pemuda itu tidak berkutik sedikitpun saat melihat dua pria itu ingin menyerangnya.

"Hehehe, apa kau sudah menyerah makanya tidak merespon serangan kami? Baiklah, paman ini akan membunuhmu dengan cepat!"

Pemuda itu masih tetap diam, hingga saat serangan kedua pria tersebut sudah sangat dekat, ia mengeluarkan senyum tipis.

Pria botak itu menyadari sesuatu, "Berhenti! Kalian bukan lawannya!"

BOOM!

Namun sudah terlambat, akibat serangan itu, area sekitar sedikit berasap menghalangi pandangan si pria botak itu.

"Sialan, aku tidak bisa melihat keadaannya jika begini." Pria botak itu menggerutu dengan kesal.

Terlihat siluet seseorang yang berdiri, ia langsung mengipaskan tangannya dan dengan sekejap, asap yang menghalangi pandangan dengan cepat menghilang.

"T-tidak mungkin.."

Pria botak itu terkejut bukan main, saat melihat ternyata dua bawahannya sudah tergeletak dengan kondisi tidak bernyawa.

Pemuda itu juga tidak mengira bahwa ia akan membunuh dua orang tersebut, "Tch, rasa haus darah ini." ia bergumam di dalam hatinya.

"T-tuan, kita bisa bicarakan ini baik-baik." Pria botak itu langsung terjatuh karena ketakutan, keringat dingin membasahi wajahnya.

Pemuda itu berjalan menghampirinya, "Aku akan membebaskanmu, tapi katakan ini kepada pemimpinmu, bahwa jika ia berani mengacau di kota ini lagi, maka aku akan membantai semua orang yang ada di kelompoknya.."

".. Termasuk kau!"

Pria botak itu ketakutan saat nyawanya diancam, rasanya seperti raja neraka sedang memancarkan niat membuh padanya.

"Baik, yang rendahan ini akan menyampaikan pesan tersebut." Dengan cepat, ia langsung menyetujuinya dan hendak kabur dari tempat tersebut.

"Tunggu!"

Pria botak itu tiba-tiba berhenti karena panggilan pemuda itu lagi, jantungnya hampir berhenti saat mendengar itu.

"A-apa t-tuan.. memerlukan.. sesuatu l-lagi?"

Pemuda itu menunjuk kedua mayat bawahan pria botak itu, "Bawa mereka dari sini, entah kau ingin membuangnya atau menguburkannya di belakang rumah kakekmu."

"B-baik tuan."

Pria botak itu langsung menggotong kedua mayat bawahannya itu dan pergi dari tempat tersebut.

Setelah menghilang dari pandangan, pemuda itu menghela nafas dan membuka topengnya.

Identitas asli pemuda bertopeng itu ialah Rafa, ia menyamar untuk menumpas para kriminal-kriminal yang berada di kotanya tersebut.

"Lagi-lagi aku membunuh seseorang, namun entah mengapa aku tidak pernah merasakan apa-apa saat membunuh mereka, apakah ini efek dari aura merah itu? Atau cahaya emas tersebut?"

Deg!

Tiba-tiba Rafa merasakan sesuatu dari dalam tubuhnya, "Ini?! Aku akan mengalami penerobosan?!"

Rafa melihat sekitar, dan ia menyadari tidak ada seorang pun disana, dengan sigap ia langsung duduk dan memulai proses penerobosannya.

Penerobosan kali ini berbeda, awan-awan tiba-tiba berkumpul di satu titik tepat segaris dengan kepala Rafa, dan mereka memancarkan aura yang agung seperti seorang kaisar agung turun ke bumi.

Area dalam radius 10 Km tiba-tiba gelap seperti akan terjadi badai, petir-petir juga bermunculan saat proses menerobos Rafa berlangsung.

Orang-orang biasa tidak akan menyadari peristiwa ini dan akan menganggapnya seperti akan turunnya hujan.

Di kejauhan, ada seorang pria tua yang melihat peristiwa ini dan terkejut, "Itu.. ada seseorang yang ingin menerobos ke ranah Qi Foundation?! bukankah baru 2 bulan semenjak kemunculan aura disini?!"

Pria tua itu nampaknya bukan penduduk asli bumi dan mengetahui bahwa peristiwa itu merupakan tanda-tanda seseorang ingin menerobos ke ranah Qi Foundation.

"Tapi, area yang ditutupi sampai radius 10 Km, ini tidak seperti penerobosan ke ranah Qi Foundation seperti pada umumnya, biasanya mereka yang menerobos ke ranah ini hanya menciptakan tanda seluas radius 500 m hingga 1 Km."

"Sepertinya di dunia terbawah seperti ini juga ada benih bagus seperti jenius di dunia sana."

~

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Perubahan Dunia (Revisi)
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama
4 Chapter 3 - Penerobosan
5 Chapter 4 - Qi Foundation
6 Chapter 5 - Diluar Bumi
7 Chapter 6 - Rafa vs Gu Zu
8 Chapter 7 - Sekte Darah Iblis
9 Chapter 8 - Susunan Ruang
10 Chapter 9 - Pil Ajaib
11 Chapter 10 - Evaluasi Kultivasi
12 Chapter 11 - Sebuah Goa
13 Chapter 12 - Dewa Bumi
14 Chapter 13 - Teknik Kultivasi
15 Chapter 14 - Kompetisi Antar Kultivator
16 Chapter 15 - Rafa vs Sekte Darah Iblis
17 Chapter 16 - Heaven Ray Manifestation
18 Chapter 17 - Bencana Iblis
19 Chapter 18 - Wu Yun
20 Chapter 19 - Memasuki Wilayah Musuh
21 Chapter 20 - Dao Ruang
22 Chapter 21 - Sekte Infinite Sword
23 Chapter 22 - Melanggar Sumpah
24 Chapter 23 - Susunan Infinite Sword
25 Chapter 24 - Cincin Ruang dan Qi Stone
26 Chapter 25 - Artefak
27 Chapter 26 - Aula Kultivasi
28 Chapter 27 - Misi Pertama
29 Chapter 28 - Siapa Mereka?
30 Chapter 29 - Qi Yang Unik
31 Chapter 30 - Qi Langit dan Bumi
32 Chapter 31 - Perang
33 Chapter 32 - Masalah
34 Chapter 33 - Keluarga Ru
35 Chapter 34 - Keadaan Yang Berbalik
36 Chapter 35 - Soul Dwelling
37 Chapter 36 - Tranformasi
38 Chapter 37 - Kombinasi Teknik
39 Chapter 38 - Pengetahuan
40 Chapter 39 - Tugas Khusus
41 Chapter 40 - Kota Awan Emas
42 Chapter 41 - Arena Emas Hitam
43 Chapter 42 - Apa Yang Terjadi?
44 Chapter 43 - Penyergapan Iblis
45 Chapter 44 - Sebuah Penyergapan
46 Chapter 45 - Reruntuhan Kuno
47 Chapter 46 - Dunia Lain
48 Chapter 47 - Walikota
49 Chapter 48 - Ujian
50 Pengumuman
51 Chapter 49 - Sekte Haluan Bintang
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Perubahan Dunia (Revisi)
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama
4
Chapter 3 - Penerobosan
5
Chapter 4 - Qi Foundation
6
Chapter 5 - Diluar Bumi
7
Chapter 6 - Rafa vs Gu Zu
8
Chapter 7 - Sekte Darah Iblis
9
Chapter 8 - Susunan Ruang
10
Chapter 9 - Pil Ajaib
11
Chapter 10 - Evaluasi Kultivasi
12
Chapter 11 - Sebuah Goa
13
Chapter 12 - Dewa Bumi
14
Chapter 13 - Teknik Kultivasi
15
Chapter 14 - Kompetisi Antar Kultivator
16
Chapter 15 - Rafa vs Sekte Darah Iblis
17
Chapter 16 - Heaven Ray Manifestation
18
Chapter 17 - Bencana Iblis
19
Chapter 18 - Wu Yun
20
Chapter 19 - Memasuki Wilayah Musuh
21
Chapter 20 - Dao Ruang
22
Chapter 21 - Sekte Infinite Sword
23
Chapter 22 - Melanggar Sumpah
24
Chapter 23 - Susunan Infinite Sword
25
Chapter 24 - Cincin Ruang dan Qi Stone
26
Chapter 25 - Artefak
27
Chapter 26 - Aula Kultivasi
28
Chapter 27 - Misi Pertama
29
Chapter 28 - Siapa Mereka?
30
Chapter 29 - Qi Yang Unik
31
Chapter 30 - Qi Langit dan Bumi
32
Chapter 31 - Perang
33
Chapter 32 - Masalah
34
Chapter 33 - Keluarga Ru
35
Chapter 34 - Keadaan Yang Berbalik
36
Chapter 35 - Soul Dwelling
37
Chapter 36 - Tranformasi
38
Chapter 37 - Kombinasi Teknik
39
Chapter 38 - Pengetahuan
40
Chapter 39 - Tugas Khusus
41
Chapter 40 - Kota Awan Emas
42
Chapter 41 - Arena Emas Hitam
43
Chapter 42 - Apa Yang Terjadi?
44
Chapter 43 - Penyergapan Iblis
45
Chapter 44 - Sebuah Penyergapan
46
Chapter 45 - Reruntuhan Kuno
47
Chapter 46 - Dunia Lain
48
Chapter 47 - Walikota
49
Chapter 48 - Ujian
50
Pengumuman
51
Chapter 49 - Sekte Haluan Bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!