"Sepenuhnya berubah? Apa yang kau katakan?" Tino melihat Rafa dengan heran karena perkataannya.
"Aku juga tidak tahu, semenjak aku bangun tadi, ada informasi dan pengetahuan yang ditambahkan secara sengaja di pikiranku." Rafa yang masih duduk itu menjelaskan.
Tino masih bingung dengan apa yang dibicarakan Rafa, namun ia tidak terlalu menghiraukan perkataan Rafa.
"Jadi kau baik-baik saja?" Tino bertanya.
"Aku tidak apa-apa, bahkan aku merasa seperti terlahir kembali saat ini." Rafa menjawab sambil memandangi tubuhnya, ia merasa bahwa tubuhnya sekarang dipenuhi kekuatan.
Untungnya orang tua Tino tidak ada dirumah, jadi kejadian kemarin tidak ada yang mengetahuinya, dan karena hari sudah mulai pagi, Rafa pun pamit untuk pulang kerumahnya.
Tino kembali ke kamarnya, ia melihat guci itu kembali dan tersadar bahwa ukiran di guci itu telah menghilang dan sekarang itu telah menjadi barang rongsokan.
"Ini.. tidak mungkin kan?"
Sehari setelah kejadian kemarin, tiba-tiba seisi bumi dikejutkan oleh jatuhnya asteroid yang menghantam bagian China.
Kejadian ini membuat panik seluruh dunia karena asteroid tersebut benar-benar tidak dapat di deteksi oleh para astronom dan menghantam bumi begitu saja.
Asteroid tersebut tidak begitu besar, namun itu cukup meluluh lantakkan beberapa provinsi di negara China, dan karena efek dari jatuhnya asteroid tersebut seisi bumi dipenuhi oleh aura yang dapat membuat manusia menembus batas-batas kemanusiaannya, karena itu mereka bisa menjadi seorang Kultivator!
Awalnya penduduk di muka bumi sangat kebingungan oleh kejadian tersebut, mereka hanya menemukan bahwa saat mereka menghirup udara, tubuh mereka merasa nyaman, apalagi penduduk yang tinggal di dekat tempat jatuhnya asteroid tersebut, karena aura disana sungguh padat.
Namun sehari kemudian ada seorang master bela diri dari China yang mengumumkan bahwa ia telah menembus batas-batas manusia dan menjadi seorang kultivator seutuhnya, ia menunjukkan kekuatannya di depan semua orang, dan karena hal tersebut, penduduk bumi berbondong-bondong ingin berlatih menjadi seorang kultivator, namun tidak sedikit juga yang tidak memperdulikan masalah ini dan tetap melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa.
Sudah seminggu lebih semenjak asteroid itu jatuh, dan banyak orang-orang telah menembus ke ranah pertama dalam hal kultivasi, dan rata-rata dari mereka merupakan master-master bela diri yang selalu mengabdi kepada bela diri dalam hidup mereka, itu tidak mengherankan mereka bisa menembus ranah ini dengan cepat.
Selain master bela diri ada juga beberapa orang beruntung yang menembus ranah pertama ini karena keberuntungannya.
Karena ranah pertama ini tidak memiliki nama, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sepakat memberikan nama untuk ranah ini yaitu Body Tempering
Karena setelah menembus ranah ini, tubuh manusia diperkuat melebihi batas manusia normal, tulang-tulang mereka diperkokoh dan daging serta sumsum mereka ditempa menjadi semakin kuat.
Rafa yang berada dirumahnya sekarang sedang bermeditasi, ia merupakan golongan orang yang beruntung dapat menembus ranah Body Tempering, bahkan sebelum asteroid itu jatuh, Rafa sudah menembus ranah Body Tempering terlebih dahulu karena kejadian di rumah Tino seminggu yang lalu, dan sekarang ia mencoba melakukan penerobosan ke tingkat tiga Body Tempering.
"Orang-orang masih terjebak di tingkat pertama ranah ini, tetapi aku sudah hampir menembus ke tingkat tiga, sepertinya saat ini aku orang terkuat di dunia." Rafa sedikit berbangga diri dengan kemampuannya, namun ia menggelengkan kepalanya kemudian fokus kembali dalam penerobosannya.
Setelah beberapa jam, akhirnya energi meledak dari tubuhnya, itu menandakan bahwa seseorang telah berhasil dalam penerobosannya.
Rafa terbangun dan menunjukkan wajah senang, ia akhirnya berhasil mencapai tingkat 3 Body Tempering.
"Kekuatan ini dua kali lebih kuat dari tingkat kedua, sepertinya melawan orang yang berada satu tingkat di atas kita akan sangat sulit." Rafa memandangi tinjunya yang mengepal.
Rafa melihat ke arah langit dan menyadari hari sudah pagi, ia bergegas untuk bersiap-siap berangkat ke sekolahnya.
Sesampainya di sekolah, orang-orang membicarakan tentang kultivasi, ada beberapa siswa di sekolah yang hampir menembus ranah Body Tempering.
Rafa yang mendengar ini tidak peduli dan hanya berjalan melewati.
"Raf!" Tino menyapa dari belakang.
"Kau sudah mendengar berita itu? Ada beberapa siswa di sekolah kita yang hampir menembus ranah Body Tempering." Tino menjelaskan ulang berita yang sedang hangat di sekolahnya tersebut.
"Lalu?" Tetapi Rafa hanya meresponnya dengan malas.
"Ya itu mungkin tidak berefek padamu, aku paham sikapmu, berita apapun asal itu tidak mengganggu kehidupanmu maka kau tidak akan peduli." Tino menjawab.
"Namun kau tahu? Seseorang diluar sana sudah mencapai ranah kedua Body Tempering." Tino melanjutkan pembicaraanya.
"Siapa orang itu?" Rafa agak terkejut dengan berita tersebut, ia langsung penasaran dan kembali bertanya kepada Tino.
"Umm.. Hei bukankah seharusnya kau tidak peduli?" Tino sedikit heran dengan sikap Rafa.
Namun melihat wajah penasaran Rafa, Tino pun melanjutkan pembicaraannya, "Dia adalah seorang master kung fu dari China, ia bernama Jiang Fu dari Beijing, ia sudah berumur 43 tahun dan kabarnya kemarin dia mencapai tingkat kedua Body Tempering."
"Begitu ya.." Rafa mengangguk mendengar penjelasan Tino, ia berpikir bahwa mungkin master tua itu juga mendapatkan sesuatu sama sepertinya.
"Ngomong-ngomong, sebenarnya apa yang terjadi padamu di rumahku seminggu yang lalu?" Tino mengingat lagi kejadian tersebut dan bertanya kepada Rafa.
"Aku.."
Bunyi Bel
"Nanti saja kau jelaskannya, kita harus bergegas masuk ke kelas." Tino langsung berlari menuju kelasnya meninggalkan Rafa yang hendak menjelaskan.
"Mungkin sebaiknya aku merahasiakan ini terlebih dahulu, aku akan mencari alasan lain saat menjelaskannya nanti." Rafa bergumam sambil berjalan ke kelasnya.
Di kelas ia duduk sambil melihat teman-temannya yang lain.
"Sepertinya orang-orang di kelas ini memang tidak ada niatan menjadi kultivator." Rafa memerhatikan setiap orang tersebut dan tidak menemukan tanda-tanda mereka berkultivasi.
Seorang guru masuk ke dalam kelas dan duduk di meja gurunya, Rafa langsung mengalihkan perhatiannya ke guru tersebut karena menemukan bahwa guru tersebut sedikit lagi menembus ranah Body Tempering.
"Baiklah murid sekalian, hari ini saya tidak akan menjelaskan materi seperti biasa melainkan akan membahas tentang kejadian di dunia ini yang sekarang sangat ramai dibicarakan."
Rafa yang mendengar itu sedikit tertarik, karena itu pasti berkaitan dengan hal kultivasi.
Guru tersebut melanjutkan pembicaraannya, "Kalian mungkin tahu bahwa sekarang dunia kita benar-benar berubah semenjak jatuhnya asteroid di China seminggu yang lalu, namun apakah kalian tahu dampak dari munculnya para kultivator ini?"
"Heh, mereka yang menjadi kultivator hanya pamer kekuatan saja, kekuatan mereka hanya diatas rata-rata manusia biasa, di hadapan peluru mereka pasti tidak akan berkutik." Seorang murid menjawab dengan nada menghina, ia bernama Edward dan merupakan anak konglomerat di kotanya, wajar saja dia menjawab dengan nada menghina dan sombong.
"Sepertinya kau belum melihat berita pagi ini, ada seorang kultivator yang mencapai tingkat kedua Body Tempering kemarin, dan kekuatan mereka dua kali lipat tingkat pertama Body Tempering, dan setelah diwawancarai ternyata dia memahami misteri bahwa masih ada beberapa tingkatan lagi di ranah ini."
Rafa yang mendengar itu berpendapat sama di hatinya, saat dia menembus tingkat kedua Body Tempering, ada sebuah misteri yang ditambahkan ke dalam pikirannya bahwa masih ada lagi beberapa tingkatan diatasnya dan mungkin ada ranah di atas Body Tempering dalam hal ini.
"Jika memang manusia bisa mencapai ketinggian itu, maka ilmu pengetahuan tidak akan lagi berguna di bumi kita ini, dan kekuatan adalah hal yang paling diutamakan." Guru itu melanjutkan penjelasannya dengan serius.
"Bukankah anda terlalu berlebihan?" Edward membantah dengan nada sedikit kesal.
"Hah.. Mungkin kau tidak paham apa dampak sesungguhnya dari hal ini, dan mungkin saja ayahmu sekarang sedang melakukan persiapan." Guru itu menghela nafas sambil menjelaskan.
"Jadi atas nama sekolah, saya akan memberitahukan bahwa sekolah kita ini akan berganti menjadi sebuah akademi kultivasi dan para siswa disini akan diajarkan bagaimana caranya berkultivasi."
"Apa?!" Murid-murid terkejut atas berita heboh tersebut.
"Atas dasar apa kita berganti menjadi akademi untuk berkultivasi?" Edward bertanya kepada guru tersebut.
"Kalian mungkin tidak tahu, bahwa kepala sekolah kita Pak Yudi, sudah hampir menembus tingkat kedua Body Tempering, dan saya sendiri sudah hampir menembus tingkat pertama Body Tempering." Guru itu menjelaskan dengan bangga.
"Tapi kan-" Edward masih mempertahankan pendapatnya.
Sebelum Edward melanjutkan protesnya, Guru tersebut langsung membantah ocehannya.
"Kami sudah mendiskusikannya dengan para majelis guru dengan sangat teliti dan akhirnya mencapai kesepakatan ini, jika memang ada yang tidak bersedia, kalian bisa keluar dari sekolah ini." Guru itu menjawabnya dengan tegas kali ini.
Rafa agak kagum dengan pemikiran guru-guru disekolah ini, siapa sangka mereka akan memikirkan hal seperti ini, tapi Rafa juga sepemikiran.
Dampak dari munculnya para kultivator ini sangat berbahaya, masa depan bumi tidak akan ditopang oleh ilmu pengetahuan lagi melainkan oleh kekuatan, yang paling kuatlah yang akan menguasai seluruh penjuru bumi.
"Ini menjadi semakin menarik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Junaedi Ma'ruf
gas
2022-12-11
1