Ema menjadi CEO di perusahaan dirinya habis menghadiri meeting untuk menjalin kerjasama setelah dirinya selesai meeting Ema berjalan ke arah ruangan miliknya tanpa di perintah setelah Ema sampai di depan pintu ruangan kerja miliknya Ema langsung membuka pintu dan langsung menutup pintu setelah seluruh tubuhnya masuk ke dalam ruangannya tanpa ragu Ema berjalan ke kursi kebesaran miliknya
"Senang banget gue meeting berjalan lancar dan perusahaan itu mau menjalin kerjasama dengan perusahaan milik gue pasti orang tua gue bangga banget tapi orang tua gue selalu menyuruh gue buat menikah padahal gue masih belum tua banget umurnya tapi terserah mereka mau bicara apa" monolog Ema dengan wajah yang berbinar seperti baru mendapatkan hadiah jackpot
Ema masih berjalan dengan rasa bahagia Ema yang menggunung entah apa sumber kebahagiaan Ema hanya dia yang tahu setelah sampai di kursi kebesarannya tanpa menunggu lama Ema langsung menjatuhkan bobotnya ke kursi kebesarannya saat bokong Ema baru saja mendarat terdengar suara pintu yang terbuka tanpa di ketuk dahulu Ema sudah tahu siapa orang yang siapa lagi kalau bukan Aya - mamanya Ema soalnya selain mamanya dan papanya pasti kalau mau masuk ke ruangan kerja miliknya mengetuk pintu dahulu kalau Aya bukan mamanya Ema pasti dari dahulu Ema sudah memasukan Aya ke dalam laut atau menjadi santapan ikan hiu bahkan yang lebih parah Ema akan menonjok wajah Aya sampai babak belur maklum Ema itu wanita bar bar
"Mama kenapa ngga mengetuk pintu terlebih dahulu" bukannya menanyakan tujuan Aya datang ke perusahaan miliknya untuk apa tapi Ema langsung menasehati Aya selaku mamanya yang telah membesarkan namanya mungkin cuma Ema yang memperlakukan orang tua Ema kayak gitu sementara Aya tetap masuk ke dalam ruangan Ema setalah menutup pintu ruangan kerja Ema jadi Aya masih tetap berjalan mendekati Ema
"Ema kamu itu anak mama jadi walaupun mama kalau masuk ke ruangan kerja kamu ngga ketuk pintu dahulu ngga usah protes kecuali kalau kamu sudah menikah dan sudah punya suami baru protes takutnya saat mama masuk kalian sedang membuat anak" canda Aya tanpa mengeluarkan tawanya karena dia berusaha menelan tawanya sedangkan Ema langsung membulatkan kedua matanya
"Mah aku juga tahu kalau aku anak mama bukan anak papa karena mama yang melahirkan sementara papa cuma menanam benih doang di rahim mama aku ngga protes cuma aku menasehati mama supaya mengetuk pintu dahulu sebelum masuk ke ruangan aku apaan sih mah pakai bahas aku menikah dan punya suami tapi walau aku sudah menikah dan sudah punya suami pasti aku dan suami aku ngga bikin anak di sini juga soalnya ini itu tempat kerja bukan tempat bikin anak" jelas Ema panjang lebar sembari memutar bola matanya malas sementara Aya tanpa di suruh oleh Ema langsung menjatuhkan bokongnya ke kursi yang terletak di depan Ema cuma hanya di batasi oleh meja di antara mereka berdua
"Kirain kamu belum tahu makanya mama ungkit kalau kamu itu anak mama dan mama melahirkan kamu itu melalui proses yang panjang dari papa yang menanam benih di rahim mama, mama mengandung atau hamil selama sembilan bulan, mama melahirkan kamu, mama mengurus kamu dan membesarkan kamu dari bayi sampai sekarang terus mama harus bahas apa masa bahas mama yang mau menikah lagi bisa bisa papa kamu mengamuk dan membunuh pria yang akan menjadi suami mama dengan gunting kuku yakin kamu sama suami kamu ngga bakal bikin anak di sini ? menurut mama juga di sini bisa di jadikan tempat kerja buat membuat anak kamu" kelakar Aya tak bisa lagi menyembunyikan tawa yang dari tadi akan keluar sedangkan Ema melototkan kedua matanya ke Aya
"Aku itu orangnya cerdas mah buktinya aku jadi ceo jadi walaupun mama ngga menjelaskan secara gamblang kalau aku anak mama pasti aku tahu kalau aku anak mama ngga usah di jelaskan lagi tentang bagaimana aku bisa lahir ke dunia mah karena aku bukan bayi yang baru lahir yang belum tahu apa apa tahunya cuma lapar ngga usah bahas menikah ngga sekalian calon suami mama di bunuh oleh papa pakai sendok makan mama ngga bakalan dong aku tahu tempat jadi ngga bakalan bikin anak di ruangan kerja aku ih mama mesum banget otaknya jangan jangan ketularan sama papa makanya jangan dekat dekat sama papa biar ngga ketularan mesum memang di sini bisa di jadikan tempat bikin anak tapi karyawan aku yang membutuhkan tanda tangan dari aku masa harus nunggu aku sama suami aku selesai bikin anak dahulu" sungut Ema menatap nyalang ke Aya sementara Aya masih sibuk dengan tawa renyah yang belum di habiskan maksudnya tawanya belum di selesaikan
"Haha haha iya mama akui memang kamu cerdas Ema tapi kamu juga harus cerdas mencari pacar supaya kamu cepat menikah dalam waktu dekat oh jadi kamu sudah tahu proses kelahiran kamu ? sendok makan kalau papa memberikan racun juga bakalan mati tuh pria tapi mama yakin suatu saat kamu sama suami kamu bakalan bikin anak di ruang kerja kamu otak mama ngga mesum otak mesum papa bisa menular ke kamu juga koq kalau sudah mempunyai suami wah jangan jangan beneran ruangan ini akan di jadikan tempat bikin anak oleh kamu dan suami kamu" goda Aya sambil mengedipkan mata ke Ema sementara kedua mata Ema membola mendengar perkataan menohok mamanya ingin sekali Ema menyumpal Aya supaya diam tidak bicara lagi tapi apa boleh buat Aya itu mamanya Ema jadi dia hanya membuang keinginannya untuk menyumpal mulutnya Aya
"Mama ngapain ke sini ? nanti di cariin sama papa dia kan bucin akut sama mama" lebih baik Ema menanyakan tujuan Aya datang ke kantor miliknya dari pada harus mendengar ocehan lebih tepatnya godaan dari mulut Aya sementara Aya nampak berpikir sebentar lalu membuka suara untuk menyampaikan tujuannya datang ke kantor anaknya
"Ema kamu pulang sekarang sama mama soalnya nanti akan" perkataan Aya belum selesai tapi sudah di potong oleh Ema
"Mah aku banyak kerjaan jadi ngga usah mengajak aku pulang ke rumah oh aku tahu atau ban mobil mama bocor sehingga mama menyuruh aku pulang bareng mama supaya aku bisa mengantarkan mama pulang ke rumah lebih baik mama pulang sama yang lainnya saja mama bisa nelpon grab, taksi, atau gojek buat mengantar mama pulang ke rumah atau mama bisa menelepon papa pahlawan mama lebih tepatnya orang yang bucin akut ke mama jadi ngga usah minta aku buat mengantar mama pulang" cerocos panjang lebar Ema melebihi rel kereta api sampai membuat Aya melongo mendengar perkataan Ema
"Ema pokoknya kamu harus pulang sama mama sekarang walaupun kamu banyak kerjaan karena" lagi dan lagi Ema memotong perkataan Aya yang belum selesai
"Mah sudah aku bilang kalau aku banyak kerjaan jadi jangan nyuruh aku pulang ke rumah sama mama karena mama bisa memesan" supaya tidak salah paham Aya langsung memotong perkataan Ema karena dirinya yakin Ema salah paham dengan apa yang terjadi sebenarnya mobil Aya itu baik baik saja bahkan ban mobilnya juga tidak bocor
"Ema ban mobil mama ngga bocor tapi kamu tetap harus pulang sama mama karena papa mengajak kita berdua untuk pergi makan malam bersama dengan rekan bisnis papa di restoran" jelas Aya membuat Ema diam untuk berpikir dan mencerna apa yang barusan di katakan oleh Aya lalu dirinya berkata
"Kirain ban mobil mama bocor dan minta aku mengantarkan mama pulang ternyata ban mobilnya mama baik baik saja ngga bocor ngapain sih papa mengajak aku makan malam padahal di rumah juga makanannya enak enak semua lagian itu kan rekan bisnis papa kenapa mengajak aku buat ikut makan malam padahal aku juga bisa makan di restoran paling mahal bayarnya pakai uang aku sendiri pakai di traktir segala sama papa" ketus Ema mengusap wajahnya secara kasar dengan kedua tangannya sementara Aya tersenyum menyeringai
"Ban mobil mama baik baik saja Ema mama bisa pesan grab, taksi, gojek, atau nelpon suami mama buat mengantar mama pulang dari pada minta anterin kamu soalnya kamu itu kalau menyetir itu kayak lagi terbang ke angkasa soalnya kamu menyetir mobilnya cepat banget mungkin papa mengajak kita berdua cuci mata soalnya kalau kita berdua makan di rumah pria di rumah itu cuma papa doang soalnya anak mama wanita semua yang cantik cantik kayak mama justru harusnya kamu senang karena kamu bisa makan sepuasnya gratis tanpa di pungut biaya apapun uang kamu bisa di berikan buat mama kalau kamu bingung mau menggunakan uang itu buat apa iya tapi kalau mama senang soalnya ngga perlu repot repot memasak makanan buat suami mama dan anak anak mama" celetuk Aya sembari mengeluarkan senyuman lebar di wajahnya yang masih terlihat cantik walaupun sudah melahirkan dua anak sementara Ema hanya mengerucutkan bibirnya lima centi ke depan
"Ema buruan kamu siap siap kita berdua pulang sekarang" ajak Aya menatap ke arah Ema sementara Ema sedang berpikir lalu dirinya berkata
"Mama pulang duluan saja dan kalau mama mau pergi ke restoran mending mama pergi duluan sama papa biar nanti aku nyusul asal mama kirim alamat restoran nya ke aku" ucap Ema menatap ke wajah Aya dengan cepat Aya menggeleng gelengkan kepalanya
"Mama pulangnya sama kamu supaya ada teman ngobrol lebih baik kamu pulang sekarang bareng mama dari pada papa marah nanti bisa mengomel selama 24 jam non stop tanpa iklan dan tanpa jeda kita semua berangkat bareng ke restoran tapi kayaknya adik kamu ngga ikut makan ke restoran karena dia kuliah malam" terang Aya menatap wajah Ema dengan lekat sedangkan Ema langsung menganggukkan kepalanya samar soalnya benar kata mamanya papanya bisa mengomel 24 jam non stop tanpa iklan, tanpa henti, tanpa jeda pasti itu sangat membikin pusing bukan karena omelannya tapi karena suaranya yang sangat cempreng lalu Ema membereskan berkas yang menumpuk di meja kerjanya membuat Aya melontarkan senyuman lebar di wajahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 348 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩMᷞᴇͧᴍᷡᴀͣˢ⍣⃟ₛ ❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀
salfok ada nama aku 🤣🤣🤣
akhirnya ema mengalah sama mama mau pulang bareng dari pada kena omelan 24 jam nonstop 🤭
2024-09-02
7
🤣🤣🤣, kq di gandeng aya sama ema 🤭🤣🤣, nau nya kemana 🤣🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2024-09-02
3
lha namanya kq ya EMA 🤭🤣🤣
2024-09-02
4