Terpaksa Menikah Karena Perjodohan
Dewo seorang ceo di perusahaan terkenal di kotanya bahkan ke luar negeri dirinya berumur dua puluh sembilan tahun belum menikah karena dirinya yang belum mau menikah walaupun banyak wanita yang mendekati bahkan orang tua Dewo sampai mengenalkan Dewo kepada anak rekan bisnis orang tuanya namun belum ada yang nyantol di hati Dewo sekarang Dewo sedang berada di perusahaan miliknya dan dirinya sedang sibuk mengurus dokumen yang sangat banyak bertumpuk tumpuk seperti gunung saat sedang fokus dengan dokumen yang di periksa terdengar suara handphone yang bergetar tanda panggilan masuk membuat atensi Dewo mengarah ke handphone yang tergeletak di atas meja Dewo melirik siapa yang menelpon ternyata Diran - papanya Dewo membuat Dewo mengambil alih handphone miliknya yang di atas meja langsung di pegang Dewo untuk mengangkat panggilan telpon dari papanya tak lupa dirinya juga menempelkan handphone miliknya di telinga bukan menempelkan di mata
Dewo
"Halo ada apa pah ?" tanya Dewo sambil menutup semua hati maksudnya menutup semua dokumen yang ada di atas meja sementara Diran mengeluarkan senyum seringai tanpa bisa di lihat oleh Dewo
Diran
"Dewo kamu harus pulang sebelum pukul lima sore" jawab Diran lalu menyesap kopi yang tadi di buatkan oleh office boy sedangkan Dewo tercengang mendengar perkataan dari Diran
Dewo
"Papa ngga usah becanda masa aku harus pulang sebelum pukul lima sore papa kira cinderella yang pulangnya ngga boleh lebih dari jam dua belas malam" balas Dewo memutar bola matanya malas sementara Diran menahan tawanya hampir saja tawa itu keluar namun di telan kembali oleh Diran karena mendengar omongan Dewo yang menyamakan dirinya dengan cinderella beda jauh dong cinderella itu cantik sementara Dewo ngga cantik lebih tepatnya Dewo itu pria dan cinderella itu wanita
Diran
"Dewo kamu ngga usah banyak protes dan tawar menawar kamu kira sedang ada di pasar tawar menawar harga antara penjual dan pembeli" jelas Diran sembari tersenyum licik sedangkan Dewo tersenyum kecut
Dewo
"Papa tahu banget tentang pasar jangan jangan papa dulunya sebelum jadi ceo penjual dagangan di pasar makanya hafal dengan kebiasaan di pasar" canda Dewo sembari terkekeh kecil membuat Diran melototkan kedua matanya
Diran
"Dewo papa bukan jadi penjual di pasar tapi papa yang sering menawar penjual di pasar" sahut Diran tersenyum masam mana mungkin Diran ke pasar dan menawar harga barang di pasar dia punya banyak uang jadi kalau mau membeli apapun tinggal ke supermarket atau pesan lewat online sementara Dewo membelalakkan matanya sangat lebar dengan mulut menganga tak percaya dengan jawaban papanya
Dewo
"Papa serius sering menawar barang di pasar ? jangan bikin malu dong pah masa orang kaya belanjanya di pasar pakai nawar lagi" ketus Dewo mendelik ke Diran seakan Diran ada di hadapannya sekarang sementara Diran langsung mengeluarkan tawa yang dari tadi di sembunyikan di almari atau di kolong meja
Diran
"Haha haha Dewo papa itu terlahir menjadi orang kaya yang banyak uang bahkan sebelum lahir papa sudah kaya raya dan banyak harta jadi ngga mungkin papa belanja di pasar nanti apa kata semut yang lewat, rumput yang bergoyang, nyiur yang berdendang" oceh Diran masih dengan tawa yang ada di bibirnya sedangkan Dewo dengan cepat langsung menerbitkan senyuman lebar karena bahagia
Dewo
"Iya aku tahu pah kalau orang tua papa dan orang tua mama itu orang kaya harta semua makanya aku heran kenapa beli barangnya di pasar nanti apa kata semut dan serangga kalau bisa bicara pasti hewan bakalan bertanya langsung ke papa" celoteh Dewo panjang lebar sembari tetap setia tersenyum lebar sementara Diran mencoba menghentikan tawanya namun belum bisa di suruh berhenti saat dirinya memikirkan sesuatu yang penting tawa itu lenyap entah kemana
Diran
"Dewo kamu ngga usah mengalihkan topik pembicaraan pokoknya kamu sebelum jam lima sore kamu harus sudah sampai rumah" tegas Diran sembari tersenyum menyeringai sedangkan Dewo tersenyum kecut karena papanya tahu bahwa dirinya sedang mengalihkan topik pembicaraan
Dewo
"Papa jawab dulu pertanyaan aku memangnya ada acara apa sampai papa menyuruh aku pulang jam segitu ? masa jam lima sore cinderella saja pulangnya sekitar jam dua belas malam bahkan aku ngga pinjam sepatu cinderella" usul Dewo mencoba bernegosiasi dengan papanya siapa tahu dirinya dapat hadiah lebih tepatnya siapa tahu dirinya dapat pulang lebih dari jam itu
Diran
"Dewo kamu ngga usah banyak tanya soalnya papa bukan operator yang harus jawab pertanyaan kamu beda dong kamu pria sementara cinderella sepatu ingat sepatu cinderella ngga dipinjam oleh aku supaya bisa di rampok" jelas Diran sembari memutar otaknya supaya Dewo mau pulang dan menemui wanita yang akan di jodohkan oleh Dewo dan istrinya sementara Dewo hanya diam di tempat
Dewo
"iya soalnya papa ngga cocok jadi operator cocoknya sebagai penjual ikan di pasar saja padahal aku ngga merampok sepatu cinderella kenapa jadi aku yang di suruh pulang cepat ?" tanya Dewo sembari mengernyit heran sementara di otaknya di penuhi rasa penasaran yang tinggi melebihi tingginya langit sedangkan Diran terkekeh kecil mendapat perkataan seperti itu
Diran
"Dewo kamu yang sopan sama papa kamu masa di tuduh papa berjualan ikan di pasar sudah tahu papa anti sama ikan dan ngga bisa menangkap ikan dalam keadaan belum matang tapi kalau sudah matang papa bisa menangkap ikan bahkan bisa menusuk ikan lalu di masukkan ke dalam mulut" tegas Diran sambil duduk di kursi kebesaran miliknya sementara Dewo terkikik geli
Dewo
"Terus kalau papa bukan jualan ikan di pasar papa jualan apa jangan jangan papa jualan balon yang warna warni kalau papa anti ikan kenapa papa bisa makan olahan dari ikan ? anak kecil juga bisa kalau menangkap ikan yang sudah matang" terang Dewo sembari menatap ke jalanan lewat jendela ruangan kerja miliknya sementara Diran mendelik ke arah Dewo walaupun dirinya hanya melakukan panggilan telpon biasa bukan video call tapi Diran menganggap Dewo masih ada di depanku
Diran
"Dewo papa jualan terompet puas kamu ? jadi ngga perlu repot repot bawa ke tempat jualan karena ikan yang sudah di olah rasanya enak banget di banding ikan yang belum di olah anak kecil yang baru lahir juga belum bisa menangkap ikan yang sudah matang walaupun di ajarin berkali kali jadi ngga usah bahas anak kecil bisa mengakap ikan" tegas Diran sembari menaikkan lima oktaf suaranya sementara Dewo menahan tawanya yang hampir di keluarkan
Dewo
"Iya papa pantas jualan terompet secara logika itu ikan yang sudah di olah itu di campur bumbu yang beraneka ragam dan beraneka rasa makanya rasanya enak banget coba kalau ikan di olahnya pakai garam doang di jamin rasanya melebihi rasa air laut itu beda lagi pah maksud aku itu anak yang di atas satu tahun pasti bisa menangkap ikan yang sudah matang aku sibuk banget dan banyak banget dokumen yang harus aku periksa jadi aku ngga janji buat pulang sebelum jam lima sore" jelas Dewo sembari memijat pelipisnya sementara Diran memutar otak supaya Dewo mau pulang sebelum pukul lima karena nanti ada acaranya yang sangat penting yaitu Diran akan menjodohkan Dewo anaknya dengan anak rekan bisnisnya tidak perduli entah Dewo mau atau tidak tapi dirinya dan istrinya sudah memikirkan matang matang melebihi matangnya buah mangga dan buah pepaya bahwa dirinya akan menggunakan ancaman untuk tidak memberikan hartanya kepada Dewo walaupun satu rupiah
Diran
"Dewo papa pantasnya jadi model paham banget kamu tentang olahan makanan jangan bilang kamu sering mengintip mama kamu kalau sedang memasak ngga modal banget tuh orang masa memasak makanan pakai garam doang mentang mentang harga garam murah mungkin yang masak olahan ikan dari garam doang pabrik garam karena punya banyak garam jadi asal nyemplungin garam ke masakan ikan makanya kalau jawab yang jelas jangan cuma anak kecil doang soalnya anak baru lahir dan anak berumur enam bulan juga di namakan anak kecil pokoknya kamu harus pulang sebelum pukul lima sore atau nanti papa bakalan datang ke perusahaan kamu untuk paksa kamu dan seret kamu pulang ke rumah ngga malu kamu sama semua karyawan kamu ? kalau kamu di seret oleh papa untuk pulang" ancam Diran membuat Dewo melongo karena baru kali ini Diran mengeluarkan ancaman untuk dirinya biasanya mamanya dan papanya ngga pernah mengancam dirinya
Dewo
"Kalau papa jadi model ngga bakalan banyak yang mau menonton foto papa dan ngga ada yang mau membeli majalah yang ada fotonya papa ngapain aku mengintip mama memasak lebih baik aku mengintip hewan yang lagi mau bikin anak atau mengintip mama yang sedang di garap sama papa harga garam sama harga bumbu masakan murah bumbu masakan pah kenapa papa tahu yang menabur banyak garam pabrik garam ? jangan jangan papa punya pabrik garam papa kalau anak baru lahir dan anak berumur lima bulan di namakan bayi di namakan anak kalau sudah berumur dua tahun ke atas koq papa malah mengancam aku ? memangnya ada acara apa sampai aku di suruh pulang jam segitu melebihi cerita cinderella masa aku pria pulangnya sebelum jam lima sore cinderella pulang sebelum jam dua belas malam" ketus Dewo sambil mengacak ngacak rambutnya frustasi sementara Dinar tersenyum lebar namun tak dapat di lihat oleh Dewo kayaknya mulai sekarang Diran akan menggunakan ancaman buat Dewo supaya menuruti keinginannya dan keinginan istrinya yaitu menikahkan dengan anak sahabat mereka berdua
Diran
"Dewo terserah mereka yang penting papa sudah jadi model kalau mereka ngga mau melihat dan ngga mau membeli majalah yang ada fotonya papa yang di cap katro mereka kamu ngga usah mengintip hewan bikin anak lebih baik kamu cepat menikah dan bikin anak sama istri kamu supaya mama sama papa cepat dapat cucu pintu kamar mama dan papa tertutup rapat kalau papa garap mama jadi ngga ada yang bisa mengintip termasuk semut juga ngga bakalan bisa mengintip papa bukan penjual bumbu jadi ngga tahu harga bumbu karena pabrik garam itu buatnya cuma garam doang kenapa ngga buat bumbu lain lagi supaya rasanya macam macam bukan cuma garam doang papa punya banyak garam doang tapi ngga bikin pabrik pokoknya nanti acaranya cuma makan doang bareng sama mama dan papa sudah lama ngga pernah makan bareng sama kamu pokoknya kamu harus sampai sebelum pukul lima kalau kamu belum pulang papa akan menyeret paksa kamu pulang" jawab Diran lalu memutuskan sambungan telponnya membuat Dewo melongo lalu tersenyum masam mendengar omongan Diran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
sumpah kekel aku sama percakapan dewo sama papa nya 🤣, bener bener kocak
2024-09-02
9
𝐚𝐢𝐧𝐚ᵒᶠᶠ
kira kira ada apaaa disuruh pulang sblm jam 5 sore ya? 🙄
2024-09-02
3
❁🅢🅐🅛❁$aly
udah mapan gitu sayang blm nikah😌
2024-09-01
2