Haru demi hari dilalui Diana dengan tanpa banyak beban. Karena dia sendiri sudah tak perduli dengan dirinya untuk kedepannya, dia hanya memikirkan saat ini harus menghasilkan uang sebanyak-banyaknya entah itu melalui cara kotor atau bersih, dihasilkan dari uang halal atau haram Diana tak peduli. Yang jelas dia akan hidup di masa kini, dan tak akan memikirkan masalah yang akan dihadapi kedepannya apalagi masalah dirinya dengan Tuhan nya.
Seakan-akan hati nya benar-benar membatu, tak ada lagi ajaran atau kaidah yang melekat dalam kendalinya, karena kini dirinya sudah dikendalikan oleh nafsu di serta hawa sesaat.
Pagi ini Diana kembali mendapatkan tugas yaitu menghangatkan ranjang laki-laki muda bernama Adrian Romero seorang keturunan Romero yang harta kekayaan nya tak mungkin habis tujuh turunan.
Ya, setelah malam panas sekaligus naas bagi Diana waktu itu, kini dia di boking khusus oleh Adrian. Seorang laki-laki yang dikenalnya sudah memiliki kekasih bahkan kini berstatus sebagai tunangan namun masih senang menikmati tubuh wanita lain. Karena baginya wanita hanya lah barang yang bisa dipakai kapan saja dan setelah bosan boleh dibuang. Picik sekali pemikiran orang-orang seperti itu, tak ada bedanya dengan Diana yang saat ini memiliki prinsip bahwa uang adalah segalanya, tak ada yang lebih berharga dari uang. Bahkan kehormatan diri nya pun bisa dijual demi uang. Karena uang lah yang menyelamatkan diri nya dari maut sehingga dia tak terus-terusan disiksa oleh ayah Toni bila bisa memenuhi kebutuhan nya.
Karena uang lah dia tidak dicaci serta dimaki orang-orang yang bisanya hanya menggunjing dan menertawakan nasib buruk orang lain. Lalu dia menggadaikan dirinya sebagai penebus akan hal itu.
Lalu jika sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan?
Apakah karena lingkungan yang terlalu diskriminatif?
Atau menyalahkan diri sendiri yang tak pandai mencari uang?
Menyalahkan nasib yang menimpanya? Dalam artian dia menyalahkan takdir Tuhan?
Atau mungkin dirinya yang memang tak pandai bersyukur?
Entah lah, siapa yang harus disalahkan dalam hal ini. Entah apa yang berhak dijadikan kambing hitam akan semua yang menimpa Diana.
"Layani aku dengan baik." Suara dingin serta tatapan tajam dari iblis tak berhati itu tak sekalipun menggoyahkan rasa takut dalam diri Diana. Dia bahkan tersenyum sinis laku mendekati Adrian dengan gerakan menggoda.
Inilah Diana saat ini, wanita binal tak berhati yang bahkan tak memikirkan dampak dari pekerjaan yang di lakukan nya kali ini.
Setelah berada tepat dihadapan Adrian yang saat ini sedang duduk di kursi kebesaran nya, dia mulai membuka kancing kemeja Adrian satu persatu. Jari-jemari nya sengaja dia gerakkan dengan tarian menggoda sesekali mengusap dada bidang Adrian dengan gerakan sensual. Membuat laki-laki yang kelebihan hormon itu seketika bergairah.
Diana tersenyum senang setelah melihat Tuan nya berhas rat. Dia mulai melucuti kain yang melekat ditubuhnya satu persatu hingga tak ada satu helai benang pun lalu naik ke pangkuan nya tanpa tahu malu.
Dengan cepat dia menyergap bibir Adrian hingga keduanya saling menikmati peraduan bibir antara keduanya. Tangan Adrian sudah tak bisa dikondisikan lagi, dia mulai menyentuh bagian tubuh terlarang wanita yang belum memiliki ikatan suci.
Dua benda menonjol yang sudah tak tertutupi apapun itu menjadi bagian favorit nya. Diana pun melenguh serta mengeluarkan suara-suara merdu khas percintaan hingga akhirnya Adrian tak kuat untuk tidak melakukan penyatuan.
Dan di detik itu pula, Adrian melakukan penyatuan setelah membuka seluruh kain yang menempel di tubuh nya.
"Aku ada misi untuk mu, jika kau bisa melakukannya dengan sempurna aku akan memberikan bonus untuk mu."
Mendengar penawaran Adrian, Diana langsung terbangun dari tidur nya karena terlalu antusias mendengar kata uang. Padahal saat ini keadaan nya masih polos dengan hanya ditutupi selembar selimut berwarna putih yang menutupi tubuh kedua insan itu.
"Saya mau, Tuan." Sahut nya cepat. Dia sudah tak sabar mendapatkan uang lebih banyak dari yang sudah saat ini dia peroleh.
"Mudah sekali, kau hanya perlu menggoda laki-laki bernama Frans." Sahutnya tersenyum smirk.
Adrian memang memiliki rencana menjebak laki-laki yang sudah pernah merebut kekasih nya.
Ya, cinta pertama Adrian yang bernama Alexa itu direbut oleh Pria bernama Frans. Awalnya Adrian adalah laki-laki setia dan bertanggung jawab. Meski dulu saat pacaran dengan Alexa tergolong bukan hubungan sehat karena sudah melakukan hubungan intim, tetapi di tipe orang yang setia.
Namun, siapa sangka di tahun berikutnya dia harus menelan pil pahit saat mendapati Alexa berselingkuh dengan Frans. Adrian melihat dengan mata kepala nya sendiri Alexa sedang tidak bersama Frans tanpa sehelai benangpun. Hingga akhirnya Adrian memilih pergi dari kehidupan Alexa, sedangkan Alexa menikah dengan frans. Cih, sungguh pasangan penghianat! Bila Adrian mengingat akan hal itu hatinya masih saja terasa diremas-remas, karena entah mengapa sampai saat ini dia belum bisa melupakan cinta pertamanya itu.
Dan kali ini, Adrian akan membalas dendam atas semua penghianatan dua manusia itu. Tentu saja Adrian tak akan membiarkan orang yang telah menghancurkan hidup nya hidup dengan tenang. Dan inilah waktu yang tepat untuk balas dendam agar Alexa ikut merasakan bagaimana rasanya dikhianati.
"Frans? Siapa itu Frans?" Diana tak tahu siapa orang yang akan digoda nya kali ini. Namun jika modalnya hanya dengan tubuhnya lalu mendapatkan uang, tentu saja Diana akan melakukan nya.
"Kau tidak perlu tahu siapa dia. Intinya kau harus bisa menjeratnya dengan tubuhmu. Keruk hartanya sebanyak yang kau mau. Karena yang aku lihat, dia tipe orang yang sangat menyukai wanita penggoda seperti mu, jadi bersikap lah agresif padanya. Aku jamin kau tidak akan kekurangan uang." Jelas Adrian sembari tersenyum sinis seakan-akan Frans ada dihadapannya.
"Memangnya apa yang keuntungan Anda jika saya berhasil menggoda nya."
"Jangan banyak bertanya! Ingat batasan mu, Kau hanyalah wanita hina yang rela menjual tubuhmu demi uang." Sarkas Adrian sembari menatap tajam Diana.
Meski apa yang dikatakan Adrian sangat lah melukai hatinya, tapi Diana tak bisa menyangkal karena semua yang dikatakannya memang benar. Apapun akan dia lakukan demi uang, sudah seharusnya dia tidak merasa sakit hati ataupun kesal akan perkataan orang terhadap nya karena semua itu adalah benar.
"Baik, Tuan. Saya mengerti." Ucapnya seraya menunduk, namun kedua tangan nya terkepal kuat. Berharap emosi yang bergemuruh di dada bisa padam.
"Baguslah, sekarang kau pergi lah. Aku sudah tidak membutuhkan mu lagi." Usir Adrian seraya mengibaskan tangan.
"Bayaran saya mana, Tuan?"
"Ck!" Adrian berdecak kesal mendengar hal itu.
"Asisten ku yang akan memberikan nya. Kau sudah tidak perlu menemui ku karena aku sudah bosan menikmati tubuh mu."
"Dan satu lagi, kau harus mengikuti semua perintah yang asisten ku perintah kan. Aku akan memberimu tempat tinggal untuk sementara waktu agar lebih mudah mencari mu."
"Baik, Tuan." Sahut Diana tak kalah datar sembari memungut baju-bajunya yang sudah tak layak pakai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ai 𝕷𝖎𝖔𝖓🦁💙
mulut mu itu adrian Tajam setajam silet. kmu yakin menyuruh diana menggoda frans, yg ada kmu ga rela nanti.
2022-12-24
0
📴🍀⃟🐍 🥜⃫⃟⃤
wohhh mulutmu itu kudu d sekolahin lagi kek nya...
2022-12-23
0
📴🍀⃟🐍 🥜⃫⃟⃤
Padahal s Alexa aja d jebak sama s Frans.. kamu bodoh kalau ga cari tahu dulu..
2022-12-23
0