...Happy Reading!...
...........
Aisyah mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri dan menantu. Aisyah membantu Linda membersihkan kediaman Kenzo itu, Risman sudah pergi ke kantor bersama Putri kesayangannya nya itu sedangkan Devano, ia hanya diam di dekat kolam sembari membaca majalah.
Setiap pagi Devano selalu melakukan kegiatan berjalan. Sebelum ada Aisyah mbok Surti lah yang selalu membantu Devano belajar berjalan, tapi kali ini Linda meminta agar Aisyah yang membantu Devano belajar berjalan dan bi Surti bisa melakukan pekerjaan nya di dapur.
Aisyah membawakan jus jeruk agar stamina Devano lebih bagus. Sempat ada penolakan dari sang empu tapi Aisyah terus bersikeras dan memohon agar Devano tidak menolaknya.
Dengan terpaksa Devano menerima jus jeruk itu dan meminumnya. Senyum di bibir Aisyah mengembang sempurna, Aisyah bersyukur karena jus buatannya mau di minum oleh suaminya.
Aisyah membantu Devano berdiri dan belajar berjalan, Devano yang masih gengsi tidak mau di bantu oleh Aisyah. Devano mencoba belajar seorang diri, tapi sayangnya kakinya tidak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri sehingga tubuhnya tak seimbang dan hampir jatuh ke lantai. Untung saja dengan sigap Aisyah menahan tubuh Devano, tatapan mereka bertemu dan jarak mereka sangat dekat. Bahkan Aisyah dapat merasakan detakan jantung dirinya yang tak normal, ini untuk kali pertama bagi Aisyah berdekatan Dengan jarak sangat dekat dengan pria seperti ini, apalagi pria itu itu adalah suaminya.
Aisyah dan Devano tersadar, cepat-cepat Aisyah mendudukkan tubuh Devano ke atas kursi roda itu. " Mas nggak papa?" tanya Aisyah khawatir. Devano tidak menjawab. " Saya mau istirahat'." Aisyah mengangguk dan membantu mendorong kursi roda itu ke dalam kamar.
Di dalam kamar Aisyah membantu membaringkan tubuh Devano ke atas ranjang. Tubuh Devano ternyata lebih berat dari beras membuat Aisyah tidak bisa menahan tubuh Devano sepenuhnya, Devano ambruk ke ranjang dan tanpa Devano sadari tangannya menarik tangan Aisyah sehingga tubuh mereka menempel. Keempat mata mereka membelalak sempurna saat benda kenyal mereka beradu.
Aisyah cepat-cepat bangkit dari sana dan merapihkan pakaiannya. Sedangkan Devano hanya diam karena masih syok dengan apa yang sudah terjadi, Aisyah berpamitan keluar dan meninggalkan Devano di sana sendiri. Jari-jari itu bergerak menyentuh bibirnya sendiri, ini untuk pertama kalinya bibirnya bersentuhan dengan bibir wanita. Sengatan listrik dan aliran panas mengalir di dalam tubuhnya, Devano memukul-mukul dada bidangnya sendiri sembari membuang nafas tak beraturan.
Disisi lain Aisyah berjalan sembari memegang bibirnya sendiri.
Bughh
Aisyah menabrak seseorang...
" Aisyah kamu nggak papa?" Tanya linda. " Kenapa kamu berkeringat banyak seperti ini?"
" Eee Aisyah nggak papa kok Bun. Aisyah cuman pengen ke dapur mau ngambil air minum," Jawab Aisyah terbata-bata
" Oh gitu, kirain kamu kenapa,"
" Oh Iyah, nanti malam kita ada makan malam keluarga keluar," lanjut Linda. Aisyah memincingkan mata. " Makan malam?"
" Devan belum kasih tau kamu soal ini?" Tanya Linda yang mendapat gelengan kepala dari Aisyah. Linda menepuk jidatnya sendiri sembari mengumpati Devan.
" Sekarang kamu siap-siap yah. Soalnya kita akan berangkat benatar lagi,"
" Oh Iyah Bun," Linda pergi ke dalam kamarnya. Sedangkan Aisyah pergi ke dapur mengambil air minum.
Skip Dalam kamar...
" Aisyah buka lemari saya!" titah dingin
Aisyah menuruti perintah sang suami dan membuka lemari besar itu. " Disana ada pakaian wanita, ambil dan pakailah!" lanjutnya.
Aisyah tersenyum saat melihat baju yang sangat cantik. " Ini untuk ku?"
" Hm, tapi kamu jangan geer dulu. Saya kasih baju itu agar nanti orang rumah tidak mengira kalau aku tidak memberikan mu pakaian bagus. Pakailah jangan membuat saya malu!" Tegasnya. Aisyah mengangguk dan bergegas ke dalam kamar mandi.
***
Malam hari pukul 20.15 bertempat di Resort First. Aisyah dan keluarga lainnya makan malam bersama, terlihat Aisyah yang sangat cantik dan anggun menggunakan baju yang di berikan Devan sebelum mereka pergi.
" Wah sayang kamu sangat cantik," puji Linda sembari melempar senyum ke arahnya.
" Kaka kamu sangat cantik. Bajunya juga bagus," puji Nabila terpesona dengan penampilan kakak iparnya. " Baju ini mas Devan yang memberikannya. " Ucap Aisyah lembut.
Devan yang mendengar nya hanya memasang wajah dingin tak berekspresi. Semua orang terkagum-kagum dengan kecantikan Aisyah tapi tidak dengan Devan yang tak lain suaminya sendiri.
Tak berselang lama dari arah belakang beberapa orang datang dengan Risman dan Linda menyambutnya sangat ramah dan hangat. Ternyata mereka adalah Tante dan Omnya Devan serta anak-anak nya. Mereka duduk di meja makan panjang itu, banyak canda tanda tawa disana. Tapi tidak dengan Devan yang hanya diam seperti ice batu.
Tanpa Aisyah sadari sorot mata terus memperhatikan nya. " Oh ini toh menantu kamu? Dia sangat cantik. Maaf yah kemarin aku nggak dateng ke acara pernikahan putra kamu." ucap Hani tantenya Devano dan Nabila.
" Iyah nggak papa, lagian kita ngerti kok kalau saat itu kalian masih di luar kota," jawab Linda.
" Mas gimana keadaan kamu?" Tanya Risman ke Fatih Omnya Devano dan Nabila.
" Alhamdulillah aku sehat mas. Aku seneng dan ikut bahagia saat denger putra kami Devano mau menikah," Tutur Fatih sembari melirik Devano. Sedangkan Devano hanya diam dan membalas lirikan mata Fatih.
" Ekhem...," deheman seseorang berhasil mengalihkan perhatian mereka.
Seorang Pria yang 2 tahun lebih muda dari Devano. Kini dia sedang tersenyum ke arah Aisyah. " Hii.. Kaka ipar. Kamu sangat cantik boleh dong kita kenalan?" Pria yang tak lain Dilon itu mengulurkan tangan ke arah Aisyah. Sorot mata tajam mengarah ke arah Dilon, Dilon yang sadar langsung menarik tangannya lagi.
" Tenang kakak aku hanya bercanda. Lagian dia istrimu yang berarti dia Kaka iparku," Ucap Dilon..
Dilon adalah putra tunggal dari pasangan Fatih dan Hani. Dia sangat di manja oleh pasangan suami istri itu dan hal itu membuat Dilon sedikit bertingkah seperti anak kecil.
" Dia sangat merindukan kamu Devan, bahkan di sepanjang jalan Dilon tak henti-hentinya berbicara tentang kamu," Ucap Hani
Aisyah melirik Dilon dan mendapat balasan. Dilon benar-benar terpesona dengan kecantikan Aisyah, bahkan Dilon tak henti-hentinya berhenti menatap Aisyah. Devano yang melihat hal.itu hanya diam saja.
" Oh Iyah gimana kabar kamu Devan?" Tanya Fatih
" Saya baik Om,"
" Syukur Alhamdulillah kalau kamu baik-baik saja,"
" Selama kalian berada disini. Untuk sementara Kalian tinggal di rumah kamu iya kan pah?" ucap Linda menatap suaminya. " Iyah mas, sekarang sudah malam. Kalian tinggal saja di rumah kami."
" Tapi mah..."
" Nabila.." seloroh Hani memotong ucapan Nabila. Refleks Nabila melirik Hani sinis. " Tante lupa menanyakan kabar kamu. Apa kabar sayang? Semakin besar kamu semakin cantik." puji Hani yang membuat Nabila harus memutar bola matanya malas.
" Sayang Tante Hani tanya loh,"
" Aku baik Tante," jawab Nabila datar. Nabila membuang nafas lelah dan melanjutkan aktivitas makannya.
Pukul 21.45 malam mereka sampai di kediaman Kenzo. Aisyah membantu mendorong kursi roda Devano hingga kamar, disisi lain Dilon tak henti-hentinya menatap Aisyah dari kejauhan. Nabil yang melihat itu langsung mendekati Dilon.
" Kenapa kamu menatap kakak iparku? Apa yang ada di pikiran mu sekarang huh?"
" Hey anak kecil, kamu tidak boleh tau tentang orang dewasa. Yang harus kamu tau itu mainan oke?" Nabila mengepalkan tangan sembari menahan emosi.
Dilon pergi begitu saja membuat Nabila semakin kesal dan tidak menyukai pria itu.
...Lanjut?...
Jangan lupa Like, Komen, Following and Vote..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Diska Inas
next thorr...jgn lama up nyA
2022-11-28
1