Sekar menatap makanan yang didepannya,tatapannya kosong karena pikirannya entah berada dimana.Bukannya makan melainkan memainkan steak daging dengan garpu dan pisau makan ditangannya.Motong-motong daging menjadi potongan kecil.
Sebenarnya sangatlah salah jika makanan yang untuk dimakan yang seharusnya bermanfaat untuk tubuh kita malah dibuat untuk mainan.Tapi entahlah,saat ini Sekar merasa tenggorokannya sangat susah untuk menelan makanan sekecil apapun.
Alhasil dia hanya merubah bentuk steak yang empuk menjadi seperti kerikil kecil.
"Bersiaplah!Tuan sudah sampai."
Kata-kata sekretaris dingin itu menyadarkannya.Melihat sekretaris Johan berdiri,tanpa sadar Sekar mengikutinya.
Sekar berubah lebih tegang,bahkan mungkin sekarang untuk bernafas pun sangat susah.Apalagi saat mendengar suara derap kaki tegasnya yang mulai mendekati,membuat Sekar seketika langsung pias.
Seorang laki-laki perawakan tinggi tegap mulai memasuki ruangan.Kaki panjangnya melangkah membuatnya secepatnya sampai dimeja yang ia tuju.
Tap..tap....tap...
Sekretaris Johan menunduk sopan menyambut kedatangan Tuannya."Selamat datang Tuan."
Sekar masih bergeming ditempatnya.Karena posisinya yang membelakangi pintu masuk,karena itu dia tidak melihat sosok yang kini sudah berada dibelakangnya.
Sekar mengusap tekuk lehernya yang mulai terasa merinding.udara di ruangan yang ber AC itu terasa pengap bagi Sekar.Auranya benar-benar dingin menyeramkan.
Karena kepalanya yang menunduk,sehingga Sekar hanya bisa melihat sepatu laki-laki yang berjalan melewatinya.
Suara decitan kursi yang di geser membuka mata Sekar yang terpejam sesaat.Johan mempersilakan Tuan Malik untuk duduk.
"Silakan Tuan."Ucapnya sopan lalu dia mundur beberapa langkah dan berdiri tegap dibelakang Tuannya.
Laki-laki itu masih menatap kearah gadis yang masih menundukkan kepalanya, memejamkan matanya.
"Sampai kapan kamu akan berdiri?"suara bariton yang membuat Sekar langsung mendongak ke asal suara.Seketika mulutnya terbuka lebar karena kaget dengan sosok laki-laki yang tengah duduk didepannya.
Laki-laki yang masih terlihat muda dan tampan dengan wajah tegas, bulu-bulu halus bertengger indah di dagunya ,jauh dari bayangan Sekar yang memikirkan jika laki-laki yang akan menjadi suaminya sudah tua keriput bau tanah.
Gila!bukan hanya tampan tapi ini sangat tampan.Dia jauh dari apa yang aku pikirkan ternyata.Ibu laki-laki tampan ini akan jadi suamiku?
Sekar masih melongo,dia masih tidak percaya jika seorang pria tampan dan kaya akan mempersuntingnya.Sekar belum sadar,dia masih mengagumi wajah bak model artis timur tengah itu.Dia belum sadar jika laki-laki didepannya hanya akan memanfaatkan hidupnya saja.
Sekar masih berpikir kenapa harus perempuan sepertinya yang ia pilih.Padahal masih banyak perempuan yang lebih cantik di luaran sana.
Suara dehaman sekretaris Johan menyadarkannya.Sekar jadi salah tingkah karena tengah dipandang intens laki-laki tampan.
"Ah,iya maaf Tuan membuat anda menunggu."
Sekar langsung kembali duduk ditempatnya.Dia masih mengatur detak jantungnya yang masih tidak beraturan.
Seumur hidupnya tidak pernah memikirkan tentang laki-laki,hidupnya hanya memikirkan pekerjaan dan keluarganya saja.
Baru kali ini jantungnya berdetak hebat hanya karena laki-laki didepannya.Sekar akui dia mengagumi wajah tampan didepannya.
"Kamu tidak makan?"ucap laki-laki itu,melihat piring Sekar masih utuh hanya berubah bentuknya saja.
"Maaf tuan,lidah saya tidak terbiasa makan makanan seperti itu jadi saya kurang selera."Jawabnya bohong tidak sesuai dengan kata hatinya.Padahal saat ini perutnya terasa perih,untung saja cacingnya tidak sampai demo,bisa malu Sekar kalau itu sampai terjadi.
Bohong besar jika aku nggak nafsu,kalau tau laki-laki ini bakal tampan begini.Sudah habis itu makanan,mungkin malah minta nambah nanti, jarang-jarang kan dapet rejeki nomplok. Sekarang aku benar-benar menyesal.Hiks
Laki-laki itu masih diam mematung.Tatapan dingin masih jelas diwajahnya.
Sekretaris dingin maju,dia menggeser map yang berisi surat perjanjian tadi kehadapan Tuannya.Melihat itu Sekar langsung tersadar.Dia menarik kata-katanya yang mengagumi sosok laki-laki itu.
Haaaa,benar aku lupa poin utamanya disini.Hampir saja aku bertekuk lutut dihadapannya karena ketampanannya.Dasar rubah tampan.Eh
Dalam hati kecilnya Sekar menggerutu membodohi diri sendiri.Bagaimana masih menyebut laki-laki dingin didepannya itu tampan.Padahal nasib hidupnya sekarang tergantung dari laki-laki itu.Entah bahagia kah nanti pernikahannya atau malah sebaliknya.
Kenapa dia?ternyata ketampanannya menyeramkan juga bikin merinding.Ucapnya dalam hati bergidik ngeri.Sebab Abizhar terlihat menyeringai.
"Anda pasti sudah tau siapa saya.Karena saya juga sudah tau siapa Anda.Jadi kita tidak usah saling memperkenalkan diri."Ucapnya sambil membuka map,melihat surat perjanjian yang sudah dibubuhi tanda tangan Sekar.
Cih,PD sekali dia.siapa juga yang pengen kenalan.Tapi aku juga lupa, namanya siapa ya tadi.
Sekar tidak begitu mengingat karena awalnya tidak begitu penting untuk mengingat nama laki-laki yang membuatnya seperti ketiban sial.Berpikir jika laki-laki itu pria tua Bangka yang sudah bau tanah.
Melihat Abizhar menutup kembali Map tersebut Sekretaris Johan maju selangkah.
"Pernikahan akan dilaksanakan dua Minggu lagi,jadi selama keluarga Tuan Malik mempersiapkan pernikahan.Anda diminta berbicara dengan keluarga Anda sendiri.Karena Tuan Malik tidak ingin berurusan dengan keluarga Anda,tapi saya sendiri yang akan membantu Anda."Ucap Jhon panjang lebar,dia berbicara sangat sopan sedikit menunduk.
Sekar tercengang mendengar itu,bagaimana bisa laki-laki itu akan menikahinya tapi tidak ingin meminta izin dengan ibunya ataupun adiknya.
Bisa dibayangkan kelak seperti apa pernikahan yang akan dijalani Sekar.Ini sama saja seperti pernikahan tanpa restu pikirnya.
"Maaf Tuan saya keberatan!Lalu bagaimana saya memberitahu ibu saya,alasan apa yang akan sampaikan?"ucap Sekar sedikit kesal,dia langsung berdiri membuat Abizhar kaget.
Gadis ini cukup berani ternyata,hm..sangat cocok.
"Lalu apa yang Anda inginkan?"
"Mmm,, itu." Bingung.
Aduh..gimana ngomongnya,masa aku bilang jika aku ingin dia memintaku pada ibu secara baik-baik dengan melamar ku,terus bikin pesta juga di rumah ibu biar orang yang suka julid tambah panas.
"Setidaknya beri alasan supaya Ibuku tidak akan curiga jika pernikahan ini karena paksaan."Ucap Sekar tegas.
"Paksaan Anda bilang?"
Kenapa yang Anda simak hanya kata itu.
"Saya tidak merasa memaksa Anda untuk menikahi saya,saya justru menolong Anda,karena dengan ini bukan cuma Anda bebas dari hukum ,Anda juga bisa menikah dengan orang kaya seperti saya."Ucap Abizhar dengan percaya diri.
Apa!( kaget)menolong Anda bilang,menolong gundulmu.Anda justru menenggelamkan saya lebih dalam daripada Anda menjebloskannya kepenjara.Dasar rubah sial.
"Iya maaf Tuan,saya berterimakasih dengan Anda,karena Anda saya tidak masuk penjara.Karena keluarga saya masih membutuhkan saya sebagai kepala keluarga."
Sekar sengaja membawa nama keluarganya hanya untuk menunjukkan pada laki-laki yang dianggapnya membawa sial itu.bahwa dirinya masih memiliki tanggung jawab dengan keluarganya.
"Sudahlah,biar sekretaris saya yang akan mengatur semuanya."Ucap Abizhar lalu berdiri dan mulai berjalan pergi.Dia berhenti setelah beberapa langkah,meninggalkan Sekar yang otaknya masih dipenuhi berbagai pertanyaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments