Caca berjalan ke kantin saat ini, ia ingin mengisi perut nya yang sudah keroncongan, teman-teman di kantin tampak tertawa sinis kearah nya.
"wah, ada anak babu di sini haha, nggak nyangka ya guys anak babu bisa jatuh cinta juga, haha..."ujar teman-teman nya.
"gila kali, wajah aja jelek kayak pantat kuali tetangga gue, udah hitam dekil lagi, berani-berani nya jatuh cinta sama Andre...hahaha" tambah yang lain.
"mimpi nya kejauhan monyet..." sambung yang lain lagi.
"mau bersaing sama Mona lagi, nggak takut apa di sleber nanti nya hahaha..."
Caca berusaha untuk tidak mempedulikan nya ia mengaggap itu hanya angin lalu saja dia lebih memilih menikmati makanan nya ketimbang mempedulikan para pembuli.
"nggak nyangka yah guys, tampan boleh cupu tapi tau juga mana yang berselera, hahaha..." ujar seorang wanita lagi.
"iya sih, pasti menghayal terus bisa dapetin Andre, gila kali menghayal nya kejauhan cupu, ntar jatuhnya sakit loh, haha..." sambung yang lain.
"makin jijik aja gue dekat-dekat ama cupu, entar malah hayalin gue lagi, bisa rusak harga diri dan martabat gue, kalau cupu aja naksir hahaha..." timpa lelaki lain.
Caca sudah biasa di rundung seperti itu hingga ia berusaha untuk tidak mempedulikan nya dan tidak terpengaruh oleh ucapan mereka, ia berusaha memakan makanan nya dengan begitu lahap tanpa mempedulikan ucapan mereka, namun mereka seperti nya tidak puas jika Caca belum marah, mereka malah semakin menjadi-jadi meledek nya, sehingga salah satu dari mereka memanggil pacar nya Andre yang bernama Mona, Mona semakin termakan amarah setelah teman-teman menjelaskan perihal Caca yang menyukai Andre, apalagi Andre dan Mona memang tidak sekelas di sekolah, hingga karangan teman-teman sekelas Caca dan Andre membuat Mona panas dingin ingin menghabisi Caca.
Sebuah siraman mendarat di tubuh Caca yang masih berbalut seragam sekolah, Mona menyiram Caca dengan air yang ia ambil entah dari mana.
BYURRRRRR
"ahhhh...." Caca sangat kaget melihat tubuh nya basah kuyup karena ulah Mona, ia pun berdiri mencoba mengusir air-air kotor yang sudah belepotan di seragam sekolah nya, Mona ternyata mengunakan air comberan untuk menyiram Caca.
"eeeh cupu, ngapain Lo pakai menghayal buat dapetin cowok gue haa, Lo gila yah! gara-gara Lo Andre di ledek sama teman-teman sekelas nya, Lo nggak waras yah, seharusnya Lo nyadar, Lo itu cuma anak pembantu, kalau bukan karena kebaikan nyokap bokap gue, kalian sekeluarga pasti sekarang sudah jadi gembel, jadi orang itu bersyukur, bukan malah berulah seperti ini..." ujar seorang wanita bernama Mona itu murka sedang kan Caca hanya menatap tajam kearah Mona ia sebenarnya kesal namun ia berusaha mengontrol emosi nya, ia tidak ingin di salah kan sekolah karena berulah, walaupun sebenarnya Mona yang memulai duluan dan ia juga takut hal itu akan berdampak buruk terhadap prestasi nya.
"eeh tuli Lo! punya kuping itu di pakai, bukan buat pajangan doank..." bentak Mona lagi.
"belum di korek kali kuping nya, hingga tai nya menutupi pendengaran nya...haha" sambung teman mona.
"awas yah, jika sekali lagi Lo berulah seperti itu, gue nggak akan segan-segan meminta nyokap bokap gue untuk memecat ibu Lo di rumah gue dan gue tidak akan segan-segan menghabisi Lo, Ingat itu! Lo jangan main-main dengan gue yah.." Mona pun mendorong tubuh Caca hingga wanita itu tersungkur di bibir meja, hingga lutut tangan nya terbentur dan ia mengera kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments