03. Menghadap guru

Caca pun masuk kedalam ruangan pak Lee, guru tampan di sekolah nya itu, ia sangat panas dingin saat ini, karena ia belum pernah sama sekali berduaan dengan pria lain di satu tempat seperti ini, meskipun guru di sekolah seperti Lee.

Lee adalah guru hebat berprestasi ia bahkan memiliki sebuah jabatan khusus di sekolah, sehingga ia di beri sebuah ruangan pribadi.

"tutup pintu nya !" tambah Lee lagi dan Caca hanya mengikuti semua perintah nya tanpa ada ucapan membantah sama sekali.

Dengan tangan bergetar Caca menutup pintu ia merasa sangat tidak enak saat ini, ia takut akan di hukum atau di skor nanti nya.

"a-ada apa ya pak ?" tanya Caca sambil berdiri di hadapan guru nya.

"duduk !" tambah lelaki itu,ia ingin Caca duduk di kursi yang tersedia di depan nya itu.

"tapi pak...?" Caca bingung ia sangat takut saat ini sebab seumur umur ia belum pernah di panggil menghadap guru karena bermasalah, biasa nya ia menghadap guru saat ada kegiatan lomba atau masalah mata pelajaran dan nilai-nilai.

"saya bilang duduk, atau saya kasih nilai D !" ancam pak Lee.

Akhirnya Caca pun duduk menghadap kearah lelaki itu sambil menunduk kan kepala nya.

"kamu kenapa ?" itu adalah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut guru nya.

"nggak pak, Caca nggak apa-apa..." jawab Caca menggeleng kan kepalanya.

Lee memperhatikan seksama wajah polos Caca ia pun tersenyum manis kearah wanita culun itu.

"kalau di perhatikan dari dekat kamu cantik juga yah !"ujar pak Lee hingga membuat Caca melotot kearah guru nya dan membuang muka karena malu.

"kalau di ajak bicara jangan membuang muka ! nggak sopan !" ujar lelaki lagi, karena tidak di acuh kan oleh siswi nya.

"ma-maaf pak..." ucap Caca lagi,ia memang tidak berani menatap guru nya, ia merasa grogi atas pujian guru nya barusan.

"hmm, saya tau kenapa kamu tidak fokus, kamu lagi kasmaran kan sama anak baru yang bernama Andre ?" ucap pak Lee hingga membuat Caca menelan Saliva nya, ia sangat malu ketangkap basah seperti ini.

"tunggu ! maaf yah..."pak Lee pun membuka kaca mata Caca dan menarik kedua kuncir rambut Caca hingga rambut nya tergerai indah.

"nah tu kan, kamu itu cantik dan manis tapi sayang kamu nggak nyadar, lagian kenapa pakai kacamata seperti ini, mata mu kan nggak minus ?" ucap pak Lee sambil menatap wajah cantik alami yang sudah di sulap nya.

"sa-saya nggak pede pak, maka nya pakai kacamata..."jawab Caca lagi.

"ok, mulai saat ini saya minta kamu jangan pakai kacamata lagi, saya tidak suka melihat kamu di bully dan di hina terus-menerus..." pak Lee sangat kasihan terhadap Caca, ia takut jika mental anak ini akan semakin rusak di karena kan pembulian yang selalu ia terima setiap harinya.

"tapi pak,Caca!" Caca sangat kebingungan saat ini.

"Ssst, tidak ada tapi-tapian..." tambah pak Lee lagi dan Caca hanya diam dan mengangguk, hingga suara ketukan pintu terdengar keras mengagetkan mereka.

"hmm kamu dengar kan apa yang saya katakan tadi ?" ulang pak Lee.

"iya pak saya dengar..."jawab Caca.

"iya sudah kamu boleh keluar sekarang !" lanjut nya lagi.

Caca pun kembali mengenakan kacamata nya dan bergegas kembali mengikat rambut nya asal dan berjalan keluar hingga ia bisa melihat siapa yang mengetuk pintu barusan, seorang guru cantik yang merupakan anak kepala sekolah di sekolah nya, wanita yang selalu menginginkan pak Lee menjadi suami nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!