05. Mak tinah dan Caca

"assalamualaikum mak..." ucap gadis itu dengan melangkah kan kaki nya memasuki rumah sederhana yang berada di ujung persawahan, sebelum pulang Caca sempat kan mencuci pakaian nya yang belepotan air comberan di sumur umum beberapa meter dari rumahnya.

"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, sudah pulang nak?" ucap seorang wanita dan di jawab anggukan oleh Caca sambil mencium punggung tangan ibu nya.

"Mak nggak kerja hari ini?" tanya Caca, setahunya pagi tadi ibu nya sudah pergi bekerja sesaat ia baru bangun tidur.

"Mak libur hari ini nak, badan Mak pada pegal-pegal rasa nya..." ujar Mak Tinah sambil membolak-balikkan tubuh nya.

"iya sudah,Caca kerokan yah Mak? mana tau Mak hanya masuk angin biasa!" ujar Caca sambil meletakkan tas nya di atas tikar pandan yang terbentang di rumah sederhana nya.

"boleh nak, tapi kamu makan terlebih dahulu yah, Mak ada masak telur dadar untuk mu, hanya telur yang ada di rumah, jadi Mak masak aja deh hehe, maaf yah nak..." ujar Mak Tinah merasa bersalah.

"tidak apa-apa Mak, Caca suka kok..." Caca pun berjalan menuju meja makan, sudah ada nasi putih dan telur dadar yang terhidang di sana, Caca pun melirik ibu nya, yang sudah tampak keriput dan sangat kelelahan, kasihan ibu nya sendirian membanting tulang untuk menghidupi keluarganya, sedang kan ayah nya sudah meninggal saat Caca masih kecil.

"Mak sudah makan ?" tanya Caca, memandang ibu nya.

"sudah nak, Mak sudah makan tadi, Caca makan yang banyak yah nak, biar ada tenaga buat kerokin Mak nanti nya..."Caca pun mengangguk dan langsung melahap makanan nya dengan begitu lahap, Caca sangat menyayangi ibu nya, meski ibu nya hanya seorang pembantu yang bekerja di rumah Mona kekasih nya Andre.

Ibu nya biasa di panggil orang sekitar dengan panggilan Mak Tinah, dia adalah wanita yang berusia sekitar 50 Han.

Setelah selesai makan, Caca pun membawa piring kotor nya kedalam kamar mandi dan mencuci nya di sana, keluarga mereka mengunakan air sumur sebagai sumber air.

"Mak, Caca kerokin yah!" Caca pun berjalan menuju ke kamar ibu nya dengan di ikuti oleh ibu nya, ibu nya pun membuka pakaian atas nya hingga Caca siap mengkerok nya.

"bagaimana sekolah nya nak, lancar ?" tanya Mak Tinah dan di jawab anggukan oleh Caca, ia tak ingin membicarakan perihal pembulian yang selalu dia alami setiap hari nya.

"ada yang iseng nggak atau ada yang jahatin kamu ?" itu selalu di tanyakan oleh Mak Tinah, ia tak ingin anak nya menjadi korban pembulian karena ibu nya yang bekerja sebagai seorang pembantu.

"tidak Mak, tidak ada yang menggangu Caca, semua teman-teman Caca baik-baik semua kok sama Caca, Caca bahkan senang sekarang sudah ada siswa baru yang baru pindah..." ujar Caca menceritakan perihal Andre,Caca hanya tidak tahu bahwa Andre sangat membenci nya saat ini.

"ouh iya, siapa teman baru mu itu nak?" tanya Mak Tinah antusias.

"nama nya Andre Mak, dia tampan dan keren, Caca suka sama dia, dia juga baik Mak, namun dia sudah punya pacar kayak nya Mak..." ujar Caca, ia seketika murung saat membayangkan Mona memarahi nya tadi di kantin karena di anggap menggangu Andre kekasih nya.

"ouh, pasti pacar nya sangat senang yah punya pacar seperti nak Andre, tampan dan baik..." tambah Mak Tinah lagi.

"iya Mak, bahkan pacar nya tidak suka kalau ada yang menggangu atau ada wanita lain yang naksir sama Andre ...." tambah Caca lagi.

"kalau seperti itu, beruntung sekali anak yang bernama Andre ..."

"iya Mak, Andre memang selalu beruntung." jawab Caca sambil tersenyum manis kearah ibu nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!