Ceo Bermulut Lemes

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

9 Tahun Kemudian

Jasmine kini yang sudah bangkit dari keterpurukannya, akhirnya bisa kembali menjalani hidup normal bersama putranya yang diberi nama Canva Junior Fernandez.

Dia ingin, melekatkan nama Canva pada hidupnya seumur hidup, baginya hanya ada satu nama pria yang wajib mengisi relung hatinya yaitu Canva, dan kini sosok Canva benar – benar tergantikan dengan adanya kehadiran Canva Junior, yang mempunyai wajah yang begitu mirip dengan ayah kandungnya.

“Mamah,” teriak Canva yang baru saja datang ke toko bunga milik Mamahnya.

Jasmine yang sedari tadi sedanf fokus menghitung jumlah bunga – bunga segarnya itu, langsung menoleh melihat anaknya yang sudah berantakan dengan seragam sekolahnya.

Entah apa yang dilakukan oleh putranya itu di sekolah, hingga di saat dia pulang sekolah pasti dengan keadaan yang sangat – sangat berantakan.

“Canva, kebiasaan sekali ya, kalau pulang pasti seragam sekolahnya kotor seperti itu,” sahut Jasmine, yang membuat Canva hanya bisa membalasnya dengan cengiran.

“Biasalah Mah, anak laki – lakinya papah emang harus gitu, kan mau jadi pahlawan seperti papah,” balas Canva dengan begitu santainya, hingga membuat Jasmine langsung memeluk tubuh putranya itu.

“Mamah,” protesnya, karena Jasmine memeluknya dengan erat hingga membuatnya begitu sesak.

“Jangan pernah bermimpi menjadi seperti Papahmu!!!! Apa kamu mengerti?!!!” suara Jasmine terdengar begitu lirih, hingga membuat Canva sadar dengan kalimatnya tadi itu pasti akan membuat mamahnya ini sedih.

Dan tanpa ingin menjawab apapun, Canva menggagukan kepalanya pelan, karena dia tidak ingin membuat wanita yang begitu dia cintai itu bersedih.

“Baguslah, kalau begitu sekarang pulanglah ke rumah, lalu mandi dan setelah itu makan, Mamah sudah siapkan tadi sebelum mamah ke sini, oke sayang,” seru Jasmine lagi.

“Tapi Mah, inikan masih jam empat, bolehkah setelah makan nanti, Canva pergi menjenguk Papah?” tanyanya kepada Jasmine.

“Tentu saja sayang, semakin sering kita menjenguk papah, maka beliau akan semakin tahu bahwa kita begitu mencintainya,” ungkap Jasmine lagi, lalu kini tatapannya beralih dengan sebucket bunga tulip berwarna putih.

“Bawalah ini untuk Papah,” sambungya lagi, dan Canva langsung mengambil bunga itu dari tangan Mamahnya.

“Canva pulang dulu ya Mah, ingat!! Mamah jangan capek – capek dan jam enam nanti Mamah udah harua pulang,” teriak Canva sambil berlari menjauh dari toko bunga mamahnya.

Jarak rumah dan toko bunga mereka memang tidak terlalu jauh, biasanya Canva menempuhnya dengan berjalan kaki saja, atau naik angkutan umum.

Meskipun toko bunga mamahnya sangat sukses sekarang dan bahkan sampai mempunyai dua cabang lagi, namun Canva sama sekali tidak malu jika harus naik angkutan umum, karena mamahnya selalu mengatakan, untuk menjadi sukses seperti saat ini, ada hasil jerpih payah Papahnya yang bahkan rela bekerja sebagai seorang badut di lampu merah demi sesuap nasi dan tabungan masa depan mereka.

Canva tidak ingin hasil jerih payah Papahnya harus di foya – foyakan begitu saja, karena ada hati papahnya yang harus di jaga.

Visual Canva Junior Fernadez

***

Setelah melihat Canva yang menaiki Angkutan umum, Jasmine kembali menyusun bunga – bunga yang ada di hadapannya, hari ini sungguhlah dua minggu ini adalah saat - saat yang begitu luar biasa, banyak pesanan yang masuk hingga membuat semua anak buahnya kewalahan, dan hari ini Jasmine menolak orderan yang masuk dan akan menerimanya lagi besok lusa, agar para karyawannya bisa beristirahat terlebih dahulu dan tidak berpikir bahwa mereka sedang bekerja rodi.

“Saya ingin bunga mawar segar ini, tapi hanya mau kelopaknya saja,” suara bariton terdengar mengejutkan Jasmine.

Dengan menghela nafasnya berat, Jasmine melangkahkan kakinya naik ke depan pintu toko, dan menunjuk tulisan CLOSED di sana.

“Kenapa bisa Closed?” tanya pria itu lagi, padahal jelas – jelas ada Jasmine sang pemilik toko di sana.

“Closed karena berarti Gak Open,” jawab Jasmine dengan begitu santainya.

Pria itu langsung menggaruk kepalanya bingung, entah kenapa jika berada di hadapan Jasmine, dia terasa seperti orang bodoh.

“Sudahlah Chiko, lebih baik kamu pulang saja, karena setelah ini aku juga akan pulang,” ucap Jasmine lagi.

Ya, pria itu adalah Chiko Watimena, pria yang sepuluh tahun lalu membantunya melahirkan Canva ke dunia ini.

Namun, entah apa maunya pria ini, karena terus saja datang dan menganggu kehidupan Jasmine dan putranya.

“Oh jadi sekarang kamu sudah berani mengusirku?” tanya Chiko, dengan sedikit mencelengkan matanya.

Kali ini Jasminelah yang harus menggaruk keningnya sedikit, karena merasa bahwa pria di hadapannya ini benar – benar sangat Lebay sekali.

“Bukannya ngusir Chiko, tapi aku mau pulang, PULANG, go back home, gak stay di sini,” jawab Jasmine dengan begitu berhati – hati.

“Ya aku sih tidak apa – apa kalau diusir, tapi Maaf – maaf nih ya, bukannya mengungkit tapikan kamu tahu sendiri kalau bukan karena aku ya Gak tau nasib kamu dan Canva bagaimana sekarang, yakan.”

Setengah mati Jasmine menahan rasa kesal di dalam hatinya, jika bisa dia ambilkan Cabai ingin sekali dia menjejelkan 100 cabai rawit di dalam mulut pria ini.

Bagaimana bisa pria yang katanya keren tapi mulutnya lemes dan bahkan tukang mengungkit – ungkit kaya dia, hingga saat ini Jasmine terus saja memanjatkan doa agar di dunia ini cukup Chiko saja pria yang bermulut lemes berkedok CEO sepertinya.

Visual Chiko Watimena

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

Silent Reader

Silent Reader

Chiko junior udah sekolah yah.

2022-11-27

0

Silent Reader

Silent Reader

jadi mewek kembali😭😭

2022-11-27

0

renita gunawan

renita gunawan

syukurlah.ternyata jasmine dan anaknya ternyata berhasil diselamatkan oleh chiko.tapi itu chiko ikhlas g'sih menolong jasmine?jika ikhlas,kok diungkit-ungkit terus

2022-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!