🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Jasmine, yang baru saja mengantarkan Canva untuk ke peristirahatan terakhirnya, kini harus menatap ke sekeliling rumahnya.
Bayangan canda tawa yang mereka lalui kemarin, kini terus menghantui pemikiraanya.
Sisa perayaan aniversary mereka yang ke dua tahun, kinipun masih menghiasi ruang tamu rumahnya, poster besar kemesraan mereka masih terpampang nyata menghiasi dinding.
“Rasanya baru semalam kami menyanyikan Happy Aniversary untuk hubungan kita, dan aku masih bisa merasakan kecupaan yang kami berikan di perutku, ketika kamu mengetahui bahwa aku mengandung buah cinta kita.”
“Canva, bisakah aku sedikit egois untuk tidak mengikhlaskan kamu pergi? Sekarang aku harus apa? Siapa yang akan menemaniku berjuang jika kamu benar – benar pergi?” Jasmine sama sekali tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanya saat ini.
Baru kemarin dia mengusap kepala Canva yang tertidur di kakinya, baru kemarin dia memarahi Canva ketika pria itu pulang kerja dengan baju yang basah kuyup, baru kemarin mereka belajar bersama – sama untuk mendapatkan nilai tinggi di kelulusan nanti.
Tapi kini dirinya harus sendiri di temani oleh bayangan – bayangan masa kemarin yang membuatnya begitu bahagia.
**
Di malam harinya, Jasmine memasak seperti biasa, dia memasak makanan kesukaan dari Canva, yaitu Chicken Curry Creamy, dia masih berpikir bahwa apa yang terjadi hari ini hanyalah sebuah mimpi buruk, dan sebentar lagi Canva akan pulang dari pekerjaanya mengantar makanan di malam hari.
Detakan jam terus bergulir, hingga waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam, Namun, Jasmine tetap saja menunggu Canva, dengan makanan yang sudah dingin di atas meja.
Tangannya berulang kali terulur untuk mengirimkan pesan kepada kekasihnya itu, untuk menanyakan kapan dia akan pulang?
Hingga akhirnya Jasmine tersadar dengan bunyi ponsel Canva yang berada dekat dengannya.
Praanggg,,praaanggg, pranggg, suara pecahan piring, gelas dan semua yang berada di dekatnya, Jasmine merasa sangat frustasi saat ini.
Dia ingin marah semarahnya, dia merobek semua poster foto kebersamaan mereka, dia membuang semua bunga yang pernah Canva berikan kepadanya begitu saja, dia memecahkan semua bingkai foto kebersamaan mereka.
Jasmine benar – benar berpikir, bahwa kewarasannya kini sudah benar – benar hancur, dia bahkan tidak tahu bagaimana lagi cara mengungkapkan perasannya ini.
Semua kebahagiaanya kini hancur tak tersisa, semuanya sudah pergi dengan terbungkus rapi oleh kenangan Canva.
Hingga dirinya yang terasa begitu lelah dalam tangisnya, langsung tertidur di atas sofa, dengan memandang semua kehancuran yang ada di rumahnya.
**
Ke – esokan paginya, terlihat Galang, Angel, Galih, Luna, Mona, Andi dan Dika datang untuk menengok keadaan dari Jasmine.
“Pintunya gak dikunci? Tanya Dika, yang kini menengok ke arah teman – temannya yang lain.
Galang yang khawatir dengan keadaan Jasmine, kini lebih dulu masuk ke dalam dan menatap betapa kacaunya rumah ini.
“Jasmine,” tangis Angel pecah, dan langsung memeluk tubuh sahabatnya itu, yang tengah merengkuh di atas sofa.
“Jas,” panggil Angel lagi, membangunkan Jasmine yang masih tertidur dengan raut wajah yang begitu lelah.
Sedangkan yang lainnya kini juga ikut menangis, melihat sisa – sisa makanan yang ada di lantai, dan juga ponsel Canva yang memperlihatkan ratusan panggilan tak terjawab oleh Jasmine sendiri.
Hancur, itu yang mereka rasakan sekarang, ketika melihat keadaan Jasmine yang seperti ini.
“Hey, kalian semua di sini,” seru Jasmine, ketika baru saja membuka ke dua matanya, dan melihat semua sahabatnya ada di dalam rumahnya.
“Maaf ya, kalian jadi harus liat rumah aku yang berantakan, soalnya baru mau beres – beres semalam, tapi aku kecapean banget, jadi gak sempat deh,” sambungnya lagi, dengan berusaha tersenyum pada semua sahabat – sahabatnya.
Semua yang ada di sana kini hanya bisa menatap Jasmine dengan lekat dengan pemikiran mereka masing – masing.
“Jasmine, bagaimana perasaanmu hari ini?” tanya Galang, yang masih menganggap bahwa dialah yang bertanggung jawab penuh dengan keadaan dari Jasmine.
Wanita itu kembali tersenyum, “Aku baik – baik saja kok, aku oke, kalian jangan khawatir berlebihan deh,” jawabnya dengan berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.
“Jasmine, jangan pernah mengatakan jika kamu oke, padahal kamu jelas – jelas gak oke, jangan menutupi perasaan sakitmu dari kita semua di sini,” suara Luna, kekasih Andi yang mewakili suara mereka semua di sana.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Murniyati
cobaan Jasmin belom lulus Skull udh hamil....yg sabarr
2023-01-05
0
Silent Reader
saya lupa kapan terakhir aku dibuat nangis karena membaca novel. membayangkan ini semua rasanya kasihan dengan Jasmine. sesak aku thor..
2022-11-27
0
Silent Reader
bikin mewek loh😭😭😭
2022-11-27
0