Gadis Mafia
Claudia baru saja pulang dari suatu tempat,ia memasuki kediaman pribadinya yang dijaga ketat oleh puluhan bodyguard andalan. Pengawal membukakan pintu untuk gadis manis berambut panjang yang sudah sejak lama menjadi majikannya.
"Silakan nona !"
seorang pria membungkukkan badan setelah membuka pintu untuk majikannya diikuti oleh pengawal lain.
Gadis manis bertubuh ramping dan mungil itu pun masuk ke kediamannya. Dia berlalu masuk ke dalam,namun sebelumnya dia memerintahkan untuk memanggil seorang pelayan di belakang. Dan begitu pelayan tersebut menerima panggilan dari majikannya,salah satu dari mereka bergegas pergi menemui majikannya.
Pelayan itu dengan tergesa-gesa berlari menuju kamar Claudia. Dan dalam waktu kurang dari 5menit dia telah sampai di depan kamar bernuansa gelap dengan pintu kayu yang penuh ukiran. Sebelum mengetuk pintu,dia lebih dulu mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena pelariannya tadi.
Tok tok tok
"nona,saya datang memenuhi panggilan dari anda" ucapnya sedikit bergetar karena takut mengganggu.
Pintu terbuka,muncul seorang gadis cantik yang memakai handuk kimono, di tangannya terdapat senjata api. Dia mempersilakan pelayan itu masuk ke dalam kamar.
"terima kasih sudah datang" ucap Claudia tanpa memandang pada pelayannya.
Pelayan tersebut menunduk sebentar mengiyakan,melihat nonanya memainkan pistol ada sedikit rasa takut melanda walaupun sudah menjadi pemandangan biasa bagi mereka yang bekerja disana.
"i iya non,a pa yang bis sa sa ya ban ttu ?" saking gugupnya melihat pistol di tangan Claudia.
Claudia melirik sejenak pada wanita pelayan itu,sebuah senyum tipis muncul di wajahnya. Dia menodongkan pistol tersebut ke arah pelayan,hal itu sukses membuat pelayan semakin gemetar ketakutan.
"pergi siapkan air hangat untukku mandi,jangan lupa beri wewangian aroma terapi,dan setelah itu bilang ke kepala pelayan untuk menyiapkan makanan untukku" perintah Claudia dijawab dengan satu anggukan dari pelayan.
Pelayan pun segera menuju kamar mandi yang masih berada didalam kamar. Tanpa buang waktu segera menyiapkan segala keperluan yang Claudia butuhkan untuk mandi. Mulai dari menyalakan mesin pemanas air otomatis dengan suhu yang sudah diatur,lalu menyalakan lilin aroma terapi terbaik di sekitar bak rendam. Sambil menunggu air di bak cukup,ia menyiapkan baju yang nantinya akan dikenakan oleh Claudia setelah mandi.
"semua sudah siap nona,saya permisi keluar untuk mengatakan pada juru masak agar menyiapkan masakan sesuai perintah dari anda" ucapnya dengan kepala tertunduk seperti enggan bertemu pandang dengan nona nya.
Claudia mengibaskan tangannya dan pelayan itu pun segera berlari keluar dari kamar bernuansa gelap milik Claudia. Setelah kepergian pelayannya ,Claudia berjalan menuju kamar mandi dan melepas handuk kimono yang menempel di badannya lalu membuang ke sembarang arah. Dia mulai masuk ke dalam bak berendamnya,tak lupa ditangannya memegang gelas bertangkai panjang berisi minuman beralkohol yang selalu menemaninya setiap saat.
Setelah beberapa teguk masuk ke dalam perutnya melawati kerongkongannya,dia meletakkan gelas minuman itu pada sebuah meja yang berada tepat disamping bak rendamnya. Lalu dia memposisikan tubuhnya senyaman mungkin dengan menyelonjorkan kakinya dan menyandarkan punggungnya sambil menikmati harum aroma yang keluar dari deretan lilin aroma terapi yang menyala di sekitarnya. Dia memejamkan mata untuk menenangkan pikirannya setelah segudang aktifitasnya yang cukup melelahkan yang selalu berulang setiap harinya.
Dia memejamkan mata untuk menenangkan pikirannya setelah segudang aktifitasnya yang cukup melelahkan yang selalu berulang setiap harinya.
2 jam telah berlalu,gadis cantik yang selalu tampil ceria walau tak ada seorangpun teman yang ia miliki itu masih setia berada merendamkan tubuhnya dalam air yang hangat yang menenangkan.
Hingga beberapa saat kemudian,ia bangun dari sandarannya di tepi bathub dan beranjak meninggalkan air rendaman yang terasa menenangkan itu lalu berjalan menuju sebuah meja kecil tempat handuknya yang sudah disiapkan oleh pelayannya tadi.
Setelah handuknya terpasang dengan benar,ia membuka sebuah lemari kaca yang menggantung di dinding kamar mandi lalu mengeluarkan sebuah alat pengering rambut. Ia lantas menghubungkan alat pengering rambut ke colokan listrik dan mengatur suhu sesuai kebutuhan dan mulai mengeringkan rambut basahnya menggunakan alat tersebut.
"mari kita lihat ! sejauh mana kehebatanmu Albert ?" ucapnya berdialog dengan bayangan dirinya di dalam cermin.
Setelah rambutnya kering,dia pun lalu beranjak menuju lemari pakaiannya dan mulai mengambil beberapa lembar baju untuk ia pakai.
"perutku rasanya lapar sekali,aku sebaiknya keluar dan segera makan biar cacing-cacing di dalam sini tidak semakin berisik".
Claudia pun berjalan keluar kamar dan melangkahkan kakinya menuju meja makan. Ketika ia membuka pintu kamarnya,2 penjaga yang siaga berjaga di depan kamarnya lantas berdiri saling berhadapan dan membungkukkan badan memberi hormat pada majikan kecil mereka seperti seorang ratu.
Dari arah meja makan muncul seorang berpakaian serba putih dengan mengenakan celemek masak dan topi ala chef di atas kepalanya.
"maaf nona,makanan sudah siap. Mari saya antar anda menuju meja makan" ucap wanita itu seraya membungkukkan badannya dan mengekor di belakang Claudia mengimbangi langkahnya yang tak seberapa.
Tiba di meja makan,Claudia langsung duduk di kursinya. Pelayan memasang kain di paha dan dada nona majikannya. Kemudian mulai mengambilkan sedikit nasi dan menambahkan beberapa lauk ke dalam piring yang sudah berisi nasi. Diletakkannya piring tersebut di depan meja Claudia.
Claudia menikmati makan malamnya yang sedikit agak telat seorang diri. Sementara wanita chef tadi masih setia menunggu sambil berdiri tak jauh dari tempat Claudia duduk. Beberapa saat kemudian,semua makanan di dalam piringnya telah habis berpindah ke dalam perutnya. Ia meminum jus sebagai penutup acara makan malamnya lalu beranjak menuju ruang tengah.
"ada kabar apa hari ini ?" Claudia duduk di sofa ruang tengah dan menyandarkan punggungnya dan mulai menanyakan perkembangan keadaan pada beberapa orang yang baru saja datang dan menghadap padanya.
Salah satu dari mereka maju dan mulai memberikan info yang dia peroleh serinci mungkin pada boss mereka. Claudia diam mencerna berita yang disampaikan oleh orang kepercayaannya.
"siapkan kendaraan,aku mau mengintai rumah kak Steven !" perintahnya pada pengawal.
Pengawal pun segera berlari untuk melaksanakan perintah dari nona mereka sementara Claudia masuk ke dalam kamar untuk mengambil jaketnya lalu keluar beberapa saat kemudian dan berjalan keluar rumah dengan beberapa pria berbadan kekar yang selalu setia mendampinginya.
Mobil sudah disiapkan,begitu Claudia keluar dari pintu, mobil pun mulai dikeluarkan dari garasi dan diberhentikan tepat di depan Claudia berdiri. Pintu mobil terbuka,gadis yang selalu tampil ala sailormoon itu pun masuk ke dalam mobil dikuti seorang bodyguard yang juga turut masuk dan duduk di bangku depan sebelah kursi driver.
Pintu mobil menutup perlahan,mobil pun mulai melaju perlahan meninggalkan kediaman Claudia dengan beberapa pengawal yang turut mengikuti dengan menggunakan motor besar mereka di depan maupun dibelakang mobil Claudia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments