GM 3

(Masih flashback).....

Karena tak ingin terus larut dalam kesedihan dan rasa sakit hatinya dia memutuskan mengasingkan diri dari dunia luar. Menghilang untuk menenangkan diri.

Melalui sebuah pelelangan,Claudia membeli sebuah rumah besar bernuansa kerajaan romawi. Rumah itu dia gunakan untuk tempat persembunyian dan melatih ketrampilan bela dirinya.

Flashback off.

Claudia tiba dirumahnya setelah hampir 30 menit perjalanan dari rumah sakit. Ia duduk di kursi panjang di tepi kolam renang.

" nona,apa yang sedang nona lakukan disini ? ini sudah malam,sebaiknya nona masuk ke dalam rumah dan ...." seorang pelayan wanita mendekati Claudia yang berada di tepi kolam saat angin malam yang berhembus sedikit kencang.

Brakkkkk

Wanita pelayan itu tak berani melanjutkan kalimatnya ketika Claudia sudah menggebrak meja kecil yang ada di dekatnya. Dia pun segera membungkukkan badan dan menundukkan kepala tak berani bertemu pandang.

Claudia bangkit dari duduknya kemudian masuk ke dalam rumah,memanggil pengawalnya yang sedang berada di ruangan paling ujung bersama rekannya yang lain.

"halo,ia nona" jawab Peter menerima panggilan telepon dari bossnya.

Sekian detik selanjutnya pria bernama Peter itu segera berlari menemui Claudia yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu. Peter mendekat ke tempat Claudia.

" ada apa nona ?" tanya Peter pada Claudia.

"siapkan mobil,antarkan aku ke rumah kak Stevan !" suara dingin Claudia memberi perintah.

Peter hanya menjawab dengan satu kata "Baik !" menanggapi perintah Claudia. Pria yang merupakan orang nomor 1 kepercayaan Claudia itupun menghubungi temannya yang bertugas jadi sopir bagi nona boss mereka,dan dalam beberapa menit kemudian mobil pun sudah keluar dari garasi dan siap mengantarkannya ke rumah Stevan dan Alana.

Stevan adalah kakak kandung Claudia yang dulu sempat diculik oleh orang yang sama dengan pelaku pembantaian keji terhadap kedua orang tuanya. Mereka berniat menjual Stevan ke luar negeri ,tapi karena kondisi Stevan dulunya yang sakit-sakitan sehingga tak ada yang mau untuk membeli Stevan. Setiap hari Stevan kecil selalu disiksa,ia jarang diberi makan,sampai kemudian bocah lelaki itu sekarat dan penculiknya lalu membawanya ke dalam mobil. Sampai di sebuah jalan yang agak jauh dari pemukiman warga Stevan dilempar dari mobil dan ditinggalkan dijalan dalam keadaan yang memprihatinkan.

Nasib baik masih berpihak pada Stevan,ada orang baik yang kemudian membawanya dari jalanan dan bersedia merawat Stevan kecil dengan penuh kasih sayang serta memenuhi semua kebutuhan Stevan mulai dari pengobatan hingga ke urusan sekolah. Sampai pada suatu ketika Stevan telah menjelma jadi orang sukses.

10 tahun berlalu,Claudia dan Stevan akhirnya dipertemukan kembali.

"kita berangkat sekarang" ucap Claudia sambil mendudukkan tubuhnya di atas jok mobil.

Detik itu juga mesin mobil langsung dinyalakan dan mereka langsung berangkat beberapa detik setelahnya. Di tengah perjalanan ada sebuah mobil yang tiba-tiba menghadang laju mobil yang ditumpangi oleh Claudia dan beberapa anak buahnya. Terpaksa mobil Claudia berhenti dan lebih dulu meladeni orang-orang yang menghadangnya.

"keluar !!!" perintah seorang laki-laki berpenutup kepala menodongkan senjata laras panjang ke arah mobil Claudia.

"nona " panggil pengawal yang berada di bangku depan bermaksud menanyakan.

Claudia mengangguk sesaat,memerintahkan dengan isyarat agar mereka menuruti perintah orang-orang tersebut. Tanpa ada pertanyaan lagi,satu persatu pengawal Claudia berbadan kekar nan tegap pun turun dari kursi mereka dan langsung disambut oleh todongan senjata yang diarahkan ke kepala mereka.

Claudia masih tetap di dalam mobil bersembunyi di balik sandaran mobil yang tinggi,karena tubuhnya yang mungil sehingga memudahkannya untuk melakukan pengecohan.

"serahkan harta benda kalian !! bentak seseorang yang sepertinya adalah yang memimpin komplotan tersebut.

Perlahan Claudia bergeser mendekati pintu dan bersembunyi tepat di balik pintu. Begitu pintu mobil dibuka Claudia menarik kepalanya dan langsung menusukkan pisau kecil di lehernya.

"akh" seketika itu juga pria itu langsung mati.

Melihat rekannya mati dengan cara yang mengenaskan di tangan calon korbannya,mereka sedikit terkejut.

Lengah,anak buah Claudia pun langsung melakukan hal yang sama dengan apa yang sudah dilakukan oleh Claudia. Dengan gerakan kompak anak buah Claudia segera membalikkan situasi. Secepat kilat mereka mengambil pisau kecil yang terselip di bawah sepatu lalu menusukkan di leher para bandit yang tadinya berniat merampok mereka.

Para bandit kecil itu telah salah memilih mangsa,justru mereka sendiri yang malah jadi korban dan berakhir dengan hilangnya nyawa mereka dengan sia-sia tanpa mendapatkan apa-apa.

"suruh yang lain segera kemari untuk mengurus mayat-mayat itu !" perintah Claudia kembali duduk di kursinya semula.

2 orang menyeret mayat-mayat tersebut ke tepi jalan,seorang lainnya menghubungi rekan yang lain melaksanakan perintah Claudia. Setelah beres para anak buah Claudia pun masuk ke dalam mobil dan tanpa menunggu yang lain datang lebih dulu mobil kembali melaju menuju ke rumah Stevan sesuai tujuan awal nona mereka.

Tak lama setelah mobil yang membawa Claudia dan 4 orang anak buahnya pergi,datang sebuah mobil box di lokasi. 2 orang turun dari dalam mobil dan segera bertindak cepat untuk memasukkan mayat-mayat yang sudah ditutup dengan menggunakan dedaunan kering sebelumnya oleh rekan mereka sebelumnya. Kemudian mobil dilajukan menuju arah hutan belantara,sekiranya keadaan aman mereka lalu membuang mayat-mayat tersebut ke dalam hutan.

15 menit kemudian,Claudia telah sampai di halaman depan rumah Stevan. Pengawal turun dari mobil lebih dulu dan segera berbaris sejajar saling berhadapan di depan pintu mobil tempat Claudia keluar. Claudia keluar dari dalam mobil.

"kalian kembali saja ke markas,malam ini aku menginap di sini " ucap Claudia lalu meninggalkan ke empat anak buahnya.

Gadis berambut panjang itu sudah mendekati pagar rumah Stevan yang tinggi menjulang lalu menekan bel rumah tersebut. Mobil anak buah Claudia sedikit menjauh dari rumah Stevan dan baru benar-benar pergi dari sana setelah nona boss mereka masuk dengan aman ke dalam rumah Stevan.

Pagar besar berwarna hitam dengan ujung atas bercat emas itu terbuka otomatis. Claudia melangkah masuk ke area pekarangan rumah Stevan yang disisi kanan dan kiri hampir dipenuhi oleh tanaman semak berbunga yang ditanam rapi sepanjang jalan menuju bangunan utama rumah Stevan. Jarak dari pagar ke rumah Stevan kira-kira sepanjang 50 meter dengan 4 penjaga di belakang pagar lalu 4 penjaga lagi di 10 meter sebelum ke rumah utama.

Cukup 5 menit berjalan,kini Claudia sudah sampai di depan pintu utama rumah Stevan. Dia pun segera membuka pintu besar tersebut dan masuk ke dalam rumah sang kakak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!