Harapan seorang ayah

Alex memarkirkan mobilnya di garasi kecil rumah baru nya. Bukan tanpa alasan dia membeli rumah minimalis tersebut dan bukan di perumahan mewah. Karena rumah itu hanya akan menjadi rumah singgah sementara baginya. Setelah dia mulai melancarkan rencana nya, maka rumah itu akan dia jual dengan mudah.

Terlihat lampu ruang tamu sudah padam, jelas saja sekarang sudah pukul 1 malam. Bi Siti pun pasti sudah terlelap berbaur dalam alam mimpi.

Saat melewati ruang keluarga, kening Alex mengernyit heran. Kala melihat seseorang tengah meringkuk dalam selimut usang di atas karpet kecil di depan sofa.

"Bi Siti? Ngapain tidur di sini?" Gumam Alex merasa aneh.

Perlahan Alex membangunkan wanita setengah abad itu, wanita yang sudah seperti ibu kedua baginya.

"Bi, bi Siti.." Alex menggoyang pelan lengan lebar bi Siti dengan sopan. Wanita itu mengerjab kemudian duduk perlahan. Di tatap nya sang majikan lalu menoleh ke segala arah.

"Nyari siapa bi? Ngigo apa gimana?" Tanya Alex tertawa kecil. Bi Siti sering menemani nya tidur kala masih kecil, Alex memiliki ketakutan tersendiri kala mendengar suara hujan. Semacam traumatis pada sesuatu yang tak pernah dia sampaikan kepada kedua orang tua nya.

"Tidak tuan muda, bibi cuma lagi nyari non Ayank. Kok tidak ikut pulang kemari, padahal udah larut malam." Ujar wanita itu menguap kecil dengan menutup mulut nya menggunakan punggung tangan.

Alex tersentak, seharian dia melupakan istri nya karena terlalu sibuk berbagi kemesraan dengan kekasih nya di rumah sakit. Lekas Alex meraih ponsel nya, lalu menghubungi pihak hotel tempat mereka menyelenggarakan resepsi pernikahan.

Namun sayang, pihak hotel tak tau kapan wanita itu check out. Namun berjanji akan memeriksa nya melalui rekaman CCTV hotel. Alex mengusap wajah nya gusar, bisa-bisa nya dia lupa soal istri nya sendiri. Alamat akan di bunuh sang ayah jika pria tua itu tau tentang keteledoran nya ini.

"Bi? Papa atau mama ada telepon ke rumah tidak?" Tanya Alex was-was.

"Tidak tuan muda, tuan sama nyonya besar bahkan belum mengetahui nomor telepon rumah sini." Terang bi Siti penuh keyakinan, wajah teduh nya terlihat tenang sungguh membuat Alex percaya mentah-mentah.

Benar memang, jika kedua orang tua nya tak sempat dia hubungi menggunakan telepon rumah baru nya. Jelas saja Alex langsung percaya begitu saja ucapan bi Siti. Lagipula untuk apa wanita itu berbohong kepada nya yang sudah seperti seorang putra bagi wanita itu.

"Ya sudah bi, sekarang balik tidur di kamar gih. Di sini dingin, lagian kenapa bibi tidur di sini? Apa kamar nya kurang nyaman? Pindah ke kamar bawah tangga aja kalau begitu." Ujar Alex penuh perhatian seperti biasanya. Bi Siti tersentuh dengan perhatian tuan muda nya, andai perhatian itu juga berlaku untuk sang nona muda. Hati nya pasti akan semakin bahagia.

"Bi? Ya elah, kok malah ngelamun. Abis mimpi ketemu Lee min Ho tadi sampai meleng gini di ajak ngomong?" Canda Alex tertawa kecil.

"Bibik kepikiran sama non Ayank, entah-entah nginep di mana non Ayank sekarang." Ujar wanita itu sendu. Bi Siti meraih selimut usang nya lalu memeluk untuk di bawa kembali ke kamar nya di dapur.

Setelah menaruh kembali bantal sofa yang dia gunakan, bi Siti meninggalkan Alex tanpa bertanya apa pria itu sudah makan atau belum. Biasanya bi Siti akan menanyakan nya sebelum wanita itu kembali tidur, jika mengetahui sang majikan baru tiba di rumah.

"Ck, wanita itu rupa nya sudah berhasil mencuri perhatian semua orang yang aku sayangi. Lagi pula dia bukan anak kecil lagi, ada banyak hotel di kota ini. Dan dia bukan wanita miskin yang tak mampu menyewa kamar hotel." Gumam Alex tak sedikit pun merasa bersalah atas apa yang dia perbuat.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Ayank tak bisa memejamkan kedua matanya, memikirkan nasib pernikahan nya yang baru saja mulai menapaki anak tangga pertama. Kini sudah berada di ujung tanduk. Sungguh miris, pernikahan impian nya tak seindah harapan. Alex pria yang begitu tulus dia cintai, telah menabur beling di dalam hati nya hingga meninggalkan banyak luka sayatan kecil tak terobati.

Bayangan wajah sedih kedua orang tua nya bergelayut dalam benak nya.

"Kenapa kau begitu tega padaku, Lex. Andai kau tak menginginkan pernikahan kita, kau tak perlu memaksa nya. Aku akan memahami penolakan mu tanpa drama. Kenapa harus melambung kan ku setinggi langit, jika hanya untuk kau hempas ke dasar bumi hingga tak berbentuk. Apa tujuan mu sebenarnya Lex? Mengucapkan kalimat sumpah setia bersamaku, namun kau menghabiskan waktu mu bersama wanita lain." Ayank tertawa lirih.

Wanita itu sungguh tak menyangka, pria yang dulu begitu baik dan peduli padanya. Rupanya menyimpan banyak rahasia.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Pagi menyapa Alex terbangun lebih awal, Miska akan menjalani cuci darah pukul 9 pagi ini. Dia ingin berada di samping wanita itu untuk menyemangati sang kekasih dalam proses tak mengenakkan tersebut.

"Loh tuan muda tidak sarapan dulu?" Tanya bi Siti yang baru menyiapkan sarapan pagi untuk sang majikan di atas meja.

"Tidak sempat bi, hari ini aku mau menemui seseorang. Bibi aja yang sarapan ya, biar makin sehat. Aku berangkat dulu, baik-baik di rumah. Dahh!" Bi Siti hanya bisa menatap sendu punggung lebar sang majikan. Hingga pagi tiba, Alex masih tak peduli akan keberadaan sang istri. Entah apa yang ada di pikiran pria itu.

"Padahal non Ayank sangat baik juga penyayang. Itu kenapa tuan dan nyonya besar sangat menyayangi nya. Sadarlah tuan muda, sebelum sesal menjemput." Gumam wanita paruh baya itu menatap mobil Alex yang baru saja meninggal pelataran rumah nya dari balik jendela ruang makan.

Sungguh bi Siti tak mengerti, wanita sebaik dan secantik sang nona tak mampu mengalihkan perhatian tuan muda nya, dari segala kesibukan yang entah apa.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Papa semalam bertemu dengan Alex sama Ayank? Gimana rumah baru mereka? Mama akan berkunjung ke sana hari ini, Ayank suka cake moka buatan mama." Ungkap wanita itu dengan wajah sumringah.

Antonio menatap miris keceriaan di wajah sang istri. Sungguh wanita itu akan sangat terluka saat tau jika menantu kesayangan nya, telah dengan sengaja di lukai oleh putra kedua mereka yang sangat sang istri banggakan itu.

"Kapan-kapan aja lah ma, masa pengantin baru udah mau di recokin. Ayank pasti masih berdaptasi dengan status nya yang baru, biarkan saja mereka saling mengenal semakin dalam. Kita akan berkunjung minggu depan saja sekaligus mama cek apa saja yang Ayank butuhkan di rumah baru mereka." Usul sang suami berusaha mencegah istri nya dengan cara yang halus.

Haura terlihat berpikir kemudian mengangguk paham.

"Baiklah, padahal mama sudah sangat merindukan menantu cantik kita itu." Putus Haura mengikuti saran sang suami. Menantu nya pasti sedang dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan juga status baru nya. Belum lagi wanita itu juga seorang Dokter, pasti kesibukan nya akan membuat waktu ke-dua nya sedikit terbatas.

Belum lagi perumahan tersebut jauh dari tempat kerja kedua nya. Entah mengapa putra nya memilih rumah di area yang cukup jauh jarak tempuhnya dari tempat mereka bekerja.

Selesai sarapan Antonio pamit bekerja, meski pria itu tak benar-benar pergi bekerja. Dia akan mencoba untuk menyambangi kediaman sang anak, mungkin saja Alex sudah pulang dari pelukan wanita ja la ng itu.

Itulah harapan Antonio sebagai seorang ayah, yang memupuk harapan tinggi pada sang anak kebanggaan.

Nyata nya Alex masih betah berada di sekitar wanita pilihan hati nya. Hingga pagi tiba, pria itu masih tak mencari keberadaan sang istri.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

...Tolong jejakin yah🙏🙏😚😚...

...Semoga bisa lulus kontrak di sini, jadi tidak lanjut di aplikasi lain🤲🤲...

...Luv yuu kalian yang baik hati🥰🥰🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Ulla Hullasoh

Ulla Hullasoh

jadi tujuannya menikah utk apa? dasar laki laki bego

2025-01-29

0

Ds Phone

Ds Phone

dia lebih sayang kekasih nya

2025-01-25

0

Anonymous

Anonymous

tembak aja wkwkkwk

2025-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Senyum Tangguh Ayank
2 Bermain peran
3 Nasihat sang pemimpin
4 Harapan seorang ayah
5 Mengikuti alur
6 Sahabat Lama
7 Bakso setan pengalihan
8 Pengorbanan yang harus di bayar mahal
9 Alex yang bodoh
10 Dilema nya Alex
11 Jiwa Negosiator ulung
12 Wajah yang familiar
13 Sikap Alex
14 Sesal Alex
15 Pagi Bersejarah
16 Sang Hati
17 Misi Ayank
18 Permainan kata
19 Si anak petani
20 Ungkap Fakta lain
21 Sang bos Mafia
22 Memutuskan
23 Tak bisa bersama mu lagi
24 Merelakan
25 Kilas balik Antonio Gerardo
26 Sesal Alex belum usai
27 Galau nya Antonio
28 Dua kepribadian
29 Sebuah Harga
30 Dua wanita berbagi cerita
31 Penyerangan
32 Keterkejutan Arkhan
33 Lara para anggota Klan Cuteness
34 Perjuangan sang mantan
35 Jatuhnya Arkhan
36 Obrolan dua pria gabut
37 Perkara hal yang besar-besar
38 Mimpi yang terasa nyata
39 Anak vs Ayank
40 Edisi Jordy
41 Alex dan mimpi nya
42 Obrolan tiga anak manusia
43 Bertemu mantan
44 Tabir Mimpi Alex
45 Nasihat sang ahli
46 Kegundahan hati Alex
47 Alex dan perasaan nya
48 Pernikahan sahabat
49 Mafia Buduh
50 Kondisi Alex
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Dua Mafia dua cerita
54 Salah Kira
55 Pelukan perpisahan
56 Ayank dan Perasaan nya
57 Tertangkap
58 Ciuman pertama
59 Pria yang cemburu
60 Tumbang
61 Penyerangan
62 Perjalanan Mencari Ayank
63 Penyelamatan yang penuh perjuangan
64 Koma
65 Flashback Alex
66 Terbangun
67 Pulang
68 Kemeriahan
69 Buka Segel keramat
70 Si kembar pembuat onar
71 Mas Sugeng again
72 Hukuman Boby
73 Memutar waktu
74 Di cafe
75 Berkencan
76 Tak ada judul
77 Sangu dari kampung
78 Dua pria dua usaha
79 ?
80 Sepenggal kisah si anak rantau sederhana
81 Misi Bunuh diri
82 Kucing kecil
83 Fakta dua Wanita
84 Masalah kehamilan
85 Alicia yang menjengkelkan
86 perpisahan
87 Harapan Alex
88 Misi terakhir
89 Akhir misi seorang wanita tangguh
90 Boncap
91 selingan
92 Boncap
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Senyum Tangguh Ayank
2
Bermain peran
3
Nasihat sang pemimpin
4
Harapan seorang ayah
5
Mengikuti alur
6
Sahabat Lama
7
Bakso setan pengalihan
8
Pengorbanan yang harus di bayar mahal
9
Alex yang bodoh
10
Dilema nya Alex
11
Jiwa Negosiator ulung
12
Wajah yang familiar
13
Sikap Alex
14
Sesal Alex
15
Pagi Bersejarah
16
Sang Hati
17
Misi Ayank
18
Permainan kata
19
Si anak petani
20
Ungkap Fakta lain
21
Sang bos Mafia
22
Memutuskan
23
Tak bisa bersama mu lagi
24
Merelakan
25
Kilas balik Antonio Gerardo
26
Sesal Alex belum usai
27
Galau nya Antonio
28
Dua kepribadian
29
Sebuah Harga
30
Dua wanita berbagi cerita
31
Penyerangan
32
Keterkejutan Arkhan
33
Lara para anggota Klan Cuteness
34
Perjuangan sang mantan
35
Jatuhnya Arkhan
36
Obrolan dua pria gabut
37
Perkara hal yang besar-besar
38
Mimpi yang terasa nyata
39
Anak vs Ayank
40
Edisi Jordy
41
Alex dan mimpi nya
42
Obrolan tiga anak manusia
43
Bertemu mantan
44
Tabir Mimpi Alex
45
Nasihat sang ahli
46
Kegundahan hati Alex
47
Alex dan perasaan nya
48
Pernikahan sahabat
49
Mafia Buduh
50
Kondisi Alex
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Dua Mafia dua cerita
54
Salah Kira
55
Pelukan perpisahan
56
Ayank dan Perasaan nya
57
Tertangkap
58
Ciuman pertama
59
Pria yang cemburu
60
Tumbang
61
Penyerangan
62
Perjalanan Mencari Ayank
63
Penyelamatan yang penuh perjuangan
64
Koma
65
Flashback Alex
66
Terbangun
67
Pulang
68
Kemeriahan
69
Buka Segel keramat
70
Si kembar pembuat onar
71
Mas Sugeng again
72
Hukuman Boby
73
Memutar waktu
74
Di cafe
75
Berkencan
76
Tak ada judul
77
Sangu dari kampung
78
Dua pria dua usaha
79
?
80
Sepenggal kisah si anak rantau sederhana
81
Misi Bunuh diri
82
Kucing kecil
83
Fakta dua Wanita
84
Masalah kehamilan
85
Alicia yang menjengkelkan
86
perpisahan
87
Harapan Alex
88
Misi terakhir
89
Akhir misi seorang wanita tangguh
90
Boncap
91
selingan
92
Boncap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!