“Boys kalian menyesal keluar dari sekolah hebat itu?” tanya rafa yang masih menyetir mobil, mata pria itu melihat dari kaca tengah untuk melihat kedua putra kembarnya yang duduk di belakang.
“gak sama sekali pi, sekolah itu terlalu sombong, dan persaingan antar muridnya tidak bagus, bikin abang merinding berada di sana pi, susah di ajak bercanda” Ujar Azmi.
“abang juga gak suka pi, mereka tidak melihat murid berdasarkan kemampuan mereka tapi berdasarkan nilai yang mereka hasilkan” jawab Aryan dingin.
“apa kalian yakin? Nanti kalian marah sama papi karena seenaknya mengeluarkan kalian dari sekolah hebat itu” tanya Papi Rafa.
“Yakin seratus persen pi” jawab Aryan dan Azmi berbarengan.
Sementara itu Quinsya terisak di kursinya, dia menangis karena dirinya kedua abang kembar harus keluar dari sekolah.
“Ini adek kenapa nangis?” rafa mengelus puncak kepala Quinsya dengan lembut.
“emang adek nangis?” Azmi memajukan badannya ke depan agar bisa melihat wajah adik kembarnya. “loh kok nangis dek, hahahhaha jelek banget muka adek kalau nangis” bukannya membujuk Azmi malah tertawa kencang melihat Quinsya menangis.
‘Plak’ punggung Azmi baru saja mendapatkan pukulan dari abang kembarnya, “jangan membuat adek semakin menangis” ancam Aryan.
“HUUAA, pi abang jahat pi” rengek Quinsya.
“Iya nanti papi stop desert abang, nanti kamu yang makan desert abang” kekeh rafa.
Desert? Ya, ketiga anak rafa sangat suka desert yang dibuat mami cessa, setiap minggu mereka hanya boleh mendapat jatah 1-2 buah, karena walaupun sehat dan bergizi jika kebanyakan tetap menjadi penyakit.
“yahh pi~ abang kan Cuma bercanda biar adek gak nangis lagi pi” protes Azmi pada papi rafa.
Dari arah kursi depan Quinsya melakukan tos dengan abang Aryan yang berada di kursi belakang. “bagi dua dek” kekeh Aryan.
“Pi~ abang sama adek komplotan pi, liat itu pi” rengek Azmi.
“abang udah besar ngalah sama adek”
“benar tu kata papi” Quinsya akhirnya tertawa puas karena berhasil mengerjai abangnya yang paling jahil, biasanya dia yang dikerjai kini gantian Quinsya yang mengerjai Azmi.
“Liat aja nanti abang balas” ancam Azmi.
“udah-udah jangan ribut lagi, adek tadi kenapa nangis?” lerai Rafa.
“adek merasa bersalah pi, abang harus keluar dari sekolah karena adek, terus nanti mami marah gak pi?” Quinsya mulai mengeluh pada Rafa mengenai nasib dirinya beberapa menit lagi.
“mami marah? Hahahaha kalau adek nakal sampai buat adek sakit dan masuk rumah sakit baru mami marah” ledek Azmi, yang dikatakan Azmi memang benar, cessa tidak pernah marah dengan keistimewaan pada putri kecilnya, baginya Quinsya bisa berlari dan menyebabkan kehebohan itu malah membuat dirinya bahagia dan terhibur, karena selama beberapa tahun ini putri kecilnya hanya bisa melihat orang lain berlari dan bermain sesuka hatinya, Quinsya juga tidak bisa terlalu lelah hampir sering keluar masuk rumah sakit, dan dengan kenakalannya sekarang, cessa bersyukur, putrinya sudah bisa hidup normal, walau banyak tato pada punggung dan dadanya akibat beberapa operasi yang dilakukan.
Quinsya baru bisa hidup normal sejak umur 12 tahun tapi itupun masih harus menjalani terapi penyembuhan baru betul betul bisa berlari dan salto saat umur 13 tahun, baru juga 1-2 tahun Quinsya bisa menikmati hidup normalnya, jadi tidak ada yang memarahi kenakalan apa saja yang dilakukan Quinsya, dari gadis sakit sakitan yang selalu langganan masuk rumah sakit berubah menjadi gadis urakan yang tidak bisa diam sebentar saja.
“benar yang dikatakan abang, asal adek tetap bahagia dan sehat mami tidak akan pernah marah sama adek” tambah Rafa.
“Abang juga gak suka sekolah di sana, orangnya terlalu serius” tambah Azmi lagi.
...🙊🙊🙊🙊🙊...
Cessa menunggu ketiga anak-anaknya dan juga Rafa suaminya diruang tamu, beberapa kali wanita itu tampak cemas menatap pintu keluar, karena lagi-lagi rafa harus datang ke sekolah akibat ulah Quinsya, sebenarnya cessa cemas Quinsya terluka, semenjak sembuh quinsya sangat aktif dan suka melakukan hal aneh aneh.
‘srreeettt’ terdengar bunyi roda beputar di atas bebatuan, cessa dengan cepat berlari ke pintu masuk melihat ketiga anaknya yang keluar dari mobil bersama rafa sang suami.
“mami cantik! Adek D.O” Quinsya berteriak dengan wajah bahagianya, sementara cessa hanya bisa tertawa melihat tingkah putri satu-satunya itu. Bukannya sedih sudah di keluarkan,tapimalah tertawa.
Cessa menatap rafa yang juga tersenyum padanya, suami tampannya itu mendekat dan memberikan ciuman pada kening pipi dan bibir cessa seperti biasanya, tidak peduli ada ketiga anak kembar mereka atau orang lain, pria itu masih tetap romantis pada sang istri.
“Pi! Cepatan adek juga mau peluk mami” omel Quinsya sambil berkacak pinggang.
“sabar dek papi kan mau mesra sama mami”.
“huuuu! Papi mah kebiasaan di kamar juga papi monopoli mami” gerutu Quinsya, gadis itu berjalan mendekati mami Dona, “I love you mami, jangan marah ya” bujuknya pada mami cessa.
Cessa tertawa pelan sambil mencium kedua pipi Quinsya, “mami gak marah kok, mereka pasti akan menyesal telah melepaskan putri cantik mami”.
“cepat dek minggir abang juga mau dipeluk” Azmi tidak mau kalah dia dengan tidak sabarnya menarik tas yang bertengger di punggung Quinsya hingga membuat gadis itu menjauh dari mami cessa. “mami I love you too” kekeh Azmi.
“milik papi itu bang” protes Rafa.
“Alah papi, cemburuan aja sama anak sendiri juga”
“tauk nih papi cemburu aja, cepat menyingkir kesatria kedua, sekarang giliran abang” Aryan selalu bersikap lucu dan hangat jika di hadapan keluarganya, tapi jika diluar atau orang asing atau orang luar jangan harap bisa dapat mendengar suaranya. “Love you mam” ucap Aryan sambil memeluk dan mencuim pipi mami cessa.
Seperti inilah keseharian si kembar setiap pulang sekolah atau mau pergi sekolah, mereka selalu menyampaikan rasa sayang dan syukur mereka pada mami tercinta.
“I love you all, sekarang kita masuk dan ceritakan semua yang terjadi pada mami” Cessa mengajak semua keluarganya untuk masuk kedalam rumah sederhana mereka, bisa dikatakan sederhana karena hanya ada 4 kamar dan 1 lantai atas, rafa memang membeli rumah sesuai request cessa, karena itu hanya rumah sementara untuk mereka tinggali selama si kembar sekolah.
.
Disekolah Ardi melakukan search seperti yang dikatakan rafa, dan dia menyesal saat melihat wajah Quinsya yang nyengir ke arah kamera karena dia berhasil menjual lukisan dengan harga 1 milyar.
“akkhhhhh sial!” Ardi membanting semua barang yang ada dimejanya, dia berjalan menuju ruang guru dengan langkah marah.
.
“hahahha gadis nakal itu berhasil keluar, aku sudah capek berurusan dengan gadis itu, untung pak kepala sekolah mau menerima usul kita” seru salah satu guru dengan wajah memancarkan rona bahagia.
“benar banget, yang menguntungkan Cuma kedua saudaranya, sekarang dia sudah hilang dan tersisa dua saudaranya yang tampan itu” sahut guru lainnya juga dengan wajah senang.
‘BRAK’ Ardi memukul pintu dengan keras.
“senang?! Kalian senang! Orang tuanya mencabut ketiga anak itu dari sekolah ini! Jika aku tidak dibujuk oleh kalian aku tidak akan kehilangan 3 aset berharga itu!” amuk Ardi.
...🐻🐻🐻🐻🐻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Jeissi
bangga ya quinsya setelah buat kekacauan dan di D.O dari sekolah yang gak bermutu 😜
2022-11-30
2
Jeissi
😭😭😭😭😭
2022-11-30
0
Jeissi
abang azmi jahat iih 😁
2022-11-30
0