Tidak terasa tahun demi tahun berlalu, Keluarga besar Cessa dan Rafa semakin bahagia dari hari ke hari. Dan saat ini Rafa sedang berhadapan dengan kepala sekolah dari ketiga anak kembarnya. Keluarga besar Rafa pindah keluar kota berjauhan dengan keluarga Bagaskara karena dua jagoan Rafa berhasil memasuki SMA faforite yang sangat sulit masuk ke sana dan Quinsya? Dia masuk dengan hasil sogokan.
Sejak Kecil Quinsya tidak bisa berpikir terlalu keras dan dan kecapekan untuk belajar, baru saja dia belajar keras selama 1 jam gadis itu akan mimisan. Putri bungsu rafa memang sedikit istimewa.
Pernah suatu hari Quinsya mengikuti abang kembarnya membaca buku dengan serius, gadis kecil yang suka mencontoh itu akhirnya mengikuti apa yang dilakukan abang kembarnya, baru satu jam dia belajar hidungnya sudah mengeluarkan cairan bewarna merah yaitu darah.
Azmi dan Arya sampai memekik memanggil kedua orang tuanya karena melihat adiknya yang mimisan. Akibat hasil mimisan itu Quinsya dilarang belajar lebih dari 30 menit dia bahkan dibolehkan tidak belajar, begitu juga dengan kedua anak kembar lainnya, tapi kedua jagoan itu tetap belajar walau mereka dibebaskan dari belajar oleh kedua orang tua mereka.
Rapor? Hampir setiap pengambilan Rapor Rafa mendapatkan dua anak kembarnya meraih posisi satu sedangkan untuk gadis kecilnya mendapatkan posisi terendah karena nilai rapornya selalu di pas pasan buat naik kelas, namun cukup bisa naik kelas dengan sedikit dorongan. Bukan hanya tidak bisa belajar hampir setiap bulan Quinsya akan bolos karena berakhir dirumah sakit, untung saja kedua saudara kembarnya sangat menyayangi Quinsya, karena kedua orang tuanya pandai dalam membagi kasih sayang dan tidak memilih atau membandingkan anak-anak mereka.
Semua penderitaan Quinsya berakhir saat rafa berhasil menyembuhkan putrinya, setelah Rafa lulus dia memfokuskan diri dengan penyembuhan Quinsya menggunakan ari-ari bayi, rafa tidak mengubur ari-ari ketiga anaknya, karena dia tau itu adalah obat yang akan menyembuhkan ketiga anaknya jika sedang sakit, memang sangat tabu menggunakan ari-ari sebagai pengobatan tapi penelitian itu sudah ada sejak lama dan rafa akhirnya memutuskan untuk membekukan ari-ari bayinya pada dokter kepercayaannya.
Dan setelah bertahun-tahun rafa berhasil dengan penelitiannya, berkat itu bukan hanya putri kecil rafa yang bisa disembuhkan tapi ada ratusan sampai ribuan orang berhasil menyelamatkan anak mereka berkat penelitian Rafa.
Tepat saat Quinsya berumur 12 tahun gadis itu berhasil hidup normal, bisa berlari dan berolah raga seperti yang dia inginkan, bisa hidup bahagia tanpa keluar masuk rumah sakit, tapi gadis itu menjadi sedikit kurang mampu dalam belajar, kebiasaan tidak diwajibkan belajar, membuat gadis itu menjadi tidak bisa mengikuti cara belajar ke dua saudaranya, baru 30 menit dia membaca buku, Quinsya akan merasa pusing, bukan sakit tapi itu kebiasaan yang sudah terbawa sejak dia kecil, untung saja semua keluarganya tidak ada yang pernah mengejek Quinsya atau merendahkan gadis itu, mereka selalu bangga pada Quinsya karena dia memiliki kelebihan lain.
Putri kesayangan rafa itu sangat ahli dalam memasak seperti mami cessa, mommy Queen dan oma Dona. Hanya dengan melihat dan memperhatikan sekali gadis itu mampu mencontoh apa yang dibuat oleh orang lain, entah kenapa kemampuan ini tidak dia terapkan dalam pelajaran, bukan hanya itu ketika dia merasakan makanan, dia sudah tau bahan apa saja yang digunakan dalam masakan yang dia makan. Dan bukan hanya masalah masakan, Quinsya jago dalam kesenian, pernah dia membuat lukisan dan papa Prince iseng untuk menjual lukisan keponakannya, yang terjadi dunia gempar untuk membeli lukisan Quinsya, alhasil pada umur 6 tahun, gadis itu berhasil meraih 300 juta dari lukisan yang iseng di lelang oleh papa Prince.
‘Setiap anak memiliki keunikan tersendiri’, itu adalah pesan yang selalu Opa harry ucapkan kepada semua anak dan menantunya, seperti Quinsya yang tidak mampu dalam belajar tapi menjadi bintang di bidang lainnya.
Sekarang Rafa, papi kebanggaan Quinsya itu bekerja di perusahaan AR Corporation dia memang sudah mengumumkan dirinya sebagai pemilik asli dari perusahaan itu tapi pria itu masih low profile, sehingga sulit untuk mendekatinya atau bertemu dengan pria penuh misterius itu, setiap ada kesempatan meeting yang datang adalah Xelo, mau tidak mau mereka semua yang ingin bekerja sama harus berurusan dengan Xelo tidak dengan pemilik langsung.
.
“Sayang sekali pak Rafa, kami tidak bisa mempertahankan Alquinsya di sekolah ini, walau bapak sudah memberi banyak uang juga kami tidak bisa lagi mempertahankan putri bapak disekolah ini, sekolah kami sangat menjunjung tinggi murid-murid yang pintar, dengan adanya Quinsya akan menghancurkan image sekolah kami, semua nilainya dibawah standar kami memang tidak merah tapi terlalu rendah buat standar sekolah kami kecuali nilai kesenian, bahasa inggris dan olahraga, selebihnya standar semua” ucap kepala sekolah dengan nada pelan.
Rafa masih duduk dengan gagahnya sambil menyilangkan kaki, mata pria itu menatap putri kecilnya yang sedang tertunduk sedih.
“dia baru saja masuk, ini baru saja 6 bulan putri saya sekolah di sekolah terkenal ini, kalian sudah mengusir putri saya dari sekolah ini?” tanya rafa masih dengan nada angkuh.
“Putri anda sering bolos, dan tidur di kelas, banyak murid dan guru yang mengeluh dengan perilaku bodoh putri anda, sekolah ini adalah sekolah bertaraf internasional, walau bapak membayar semahal apapun kami tetap tidak bisa membiarkan murid seperti Quinsya tetap di sekolah kami yang terhormat ini” ucap kepala sekolah itu lagi.
Bukannya marah rafa hanya tersenyum meremehkan, ”lalu bagaimana dengan kedua putra saya?” tanya Rafa.
Kepala sekolah itu tersenyum bahagia, “kedua putra bapak sangat membanggakan, tidak sia-sia sekolah mengundang keduanya untuk masuk sekolah ini, baru kelas 1 dan baru 6 bulan bersekolah mereka sudah menghasilkan 10 piala dan mendali emas, mereka sangat membanggakan sekolah kami” puji kepala sekolah.
Rafa mengulum senyumnya, “jadi bapak tetap mempertahankan kedua putra saya, tapi tidak untuk putri saya?” sindir rafa kemudian.
Merasa telah masuk perangkap kepala sekolah yang bernama Ardi itu semakin cemas, dia sudah keringat dingin, tidak menyangka pesona Rafa sangat mengerikan dan berwibawa. Bukan dia yang membuat Rafa tertekan malah sebaliknya hanya dengan tatapan dingin Rafa Ardi merinding dan ketakutan.
“saya sudah berusaha membujuk para guru dan murid untuk mempertahankan putri bapak, tapi mau bagaimana lagi, kemampuan putri bapak tidak bisa untuk sekolah internasional seperti ini, kami akan dibilang sekolah tidak berbobot dan memasukkan murid memakai uang, kasian juga untuk Quinsya yang sering di ejek oleh teman-teman sekolahnya, untuk itu dengan berat hati kami mengeluarkan Alquinsya dari sekolah kami” ucap Ardi sebagai kepala sekolah.
Rafa melihat kepada putrinya yang masih menunduk sambil terisak kecil. Tangan pria itu terangkat dan mengelus puncak kepala Quinsya dengan lembut, bukannya marah pria itu malah tersenyum ketika mata Quinsya yang memerah menatapnya. “sayang papi, kamu suka sekolah disini?” tanya rafa dengan lembut.
Quinsya menggelengkan “tidak suka pi” lirih gadis kecil itu, bagi rafa putrinya yang berumur 15 tahun itu akan selalu kecil.
“baiklah” rafa kini beralih menatap kepala sekolah Ardi.
...🌾🌾🌾🌾🌾🌾...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
jgn salah pak kepsek bukan quinsya sja yg akan keluar tp beserta kakak2nya 😁😁😁😁
2023-03-08
0
❤Siti Sya'adah❤
wah seneng bangett 😁
2023-02-18
0
Cucu Ulpah
papi rafa emang pappy ter the best buat anak anaknya
2023-01-17
0