"Ingat jangan katakan apapun itu kepada Istriku! Jika kamu berani mengatakan apapun itu, Kamu tau kan apa yang akan terjadi?"
Seorang wanita cantik hanya menundukkan kepalanya, Dia mengangguk paham saat laki-laki disampingnya ini mengancamnya.
Tanpa mengatakan apapun lagi Laki-laki tampan itu langsung keluar dari mobil, Dia berjalan masuk ke dalam sebuah mansion yang sangat megah dan juga mewah.
"Sayang...." Teriak laki-laki itu menghampiri seorang wanita yang tengah duduk di kursi roda.
Laki-laki tanpan itu memeluk wanita yang duduk di kursi roda itu.
"Mas, Dimana wanita itu?" Tanya Wanita cantik yang bernama Aulia.
"Wildan, Bawa wanita itu kemari!"
"Baik Tuan,"
Wildan membukakan pintu mobil, "Silahkan keluar Nona," Ucap Wildan yang mempersilahkan wanita cantik yang telah resmi menjadi istri bosnya ini, walaupun hanya istri sirih.
Namun bukannya keluar ataupun merespon, Wanita cantik itu terlihat hanya terdiam diri. "Nona?!"
Renata tersadar dari lamunannya, "Ah iya maaf..." Renata langsung keluar dari dalam mobil.
Ya, Wanita cantik yang datang bersama laki-laki tampan itu adalah Renata. Dia kini telah resmi menjadi istri kedua dari seorang pengusaha sukses, Lebih tepatnya rekan bisnis suaminya!
Renata memicingkan matanya saat melihat laki-laki itu bermesraan bersama istrinya, Renata belum paham untuk apa dia dibutuhkan. "Ada apa ini? Hubungannya dengan istrinya terlihat sangat bahagia? Lantas kenapa memerlukan rahimku?" Batin Renata. Dia menghampiri pasutri yang tengaj bercumbu mesra itu, tanpa memperdulikan sekelilingnya.
"Mas!!!" Aulia memukul dada bidang suaminya karna terus saja mencumbu nya, Terlihat mimik wajah yang tak suka dari laki-laki tampan itu.
"Cih, Mengganggu!" Sahut Laki-laki tampan itu, Dia langsung pergi dari hadapan istrinya.
Dengan menunduk, Renata menghampiri wanita yang tengah duduk di kursi roda itu.
"Hai selamat datang di kediaman Mohana." Sapa Aulia, Dia merentangkan tangannya. "Namaku Aulia Sintiani Mohana, Namamu siapa?"
Renata menyambut uluran tangan Aulia, Dengan tersenyum kecil Renata membalas sapaan dari Aulia. "Ha-hay... Namaku Renata, Nyo-Nyonya.."
Aulia terkekeh kecil saat wanita yang ada di hadapannya ini terlihat gugup dan juga kaku, "Tidak perlu pormal seperti itu, Kita hanya berbeda dua tahun saja bukan? Jadi panggil aku Aulia atau Lia saja biar lebih akrab." Ucap Aulia dengan ramahnya dia tersenyum manis ke arah madunya itu.
"Ba-baik Nyo... Emmm Lia..."
Aulia tertawa kecil, "Hahaha kamu menggemaskan sekali, Ayo masik?" Ajak Aulia yang diangguki oleh Renata.
Renata tak menyangka ternyata istri suami keduanya ini sangatlah ramah dan juga baik, Pikirannya langsung kabur. Tega sekali dia menyia-nyiakan wanita sebaik Aulia, Itulah yang terputar di pikiran Renata.
Sedangkan itu di ruang kerja terlihat seorang laki-laki berjas abu-abu itu tertawa sinis, "Wil, Kamu sudah mengurus semuanya?" Tanya laki-laki tampan itu kepada sekertaris nya.
"Sudah Tuan, Sesuai dengan apa yang anda ucapkan." Jawab Wildan, Sekertaris laki-laki tampan yang menjadi suami kedua Renata.
Laki-laki tampan itu meletakan dokumen yang dia periksa, "Bagus! Pastikan istriku Aulia tidak mengetahui kalau wanita itu sudah menikah, Dan istri dari Yuda. Kamu paham?"
Wildan menganggukkan kepalanya, "Paham Tuan,"
Setelah itu laki-laki tampan yang masih misterius itu meninggalkan Wildan di ruangan kerjanya.
Dia berjalan menghampiri kedua wanita yang terlihat tengah bercanda tawa, Terdengar tawa istrinya.
"Haha iyakah? Dulu aku juga mencoba membuat kue, Dengan nekat tanpa resep apapun aku menciptakan sebuah kue yang sangat aneh. Kamu tau rasanya? Sangat pahit! Karna gosong... Hahaha.." Ucap Aulia yang membuat keduanya tertawa lepas, Seperti yang sudah akrab padahal baru saja berkenalan. Mungkin sama-sama perempuan, Sehingga mudah akrab.
Renata tertawa mendengar cerita dari Aulia, "Hahaha bisa seperti itu? Aku bahkan dulu sangat aneh, Sama sepertimu tanpa resep apapun aku membuat kue yang sangat asin. Hahaha..."
"Ter..."
"Sayang?"
Ucapan Aulia terpotong karna panggilan dari suaminya, Aulia membalikan badannya saat sang suami memanggilnya.
Laki-laki tampan itu berjongkok dihadapan istrinya yang tengah duduk di kursi roda.
Cup...
Tanpa rasa malu, Laki-laki tampan itu mengecup bibir Aulia dihadapan Renata. Renata yang melihat itu langsung menundukkan arah pandangannya.
"Rey!"
"Kamu harus bertanggung jawab, Sayang!"
Tanpa menunggu jawaban dari Aulia, Laki-laki tampan yang berstatus sebagai suami Aulia ini langsung ******* habis bibir Aulia yang sudah menjadi candu nya ini.
Hap! Laki-laki tampan itu menggendong Aulia, Aulia memekik kaget saat tubuhnya seakan mengapung.
"Mas!"
Laki-laki tampan itu langsung membawa Aulia pergi dari hadapan Renata yang masih menundukkan kepalanya.
"Rena... Kamar kamu ada di atas, Bibi... Tolong tunjukan kamar Rena..." Ucap Aulia dengan sedikit berteriak karna kini dia di bawa pergi oleh suaminya, Ya kemana lagi selain ke kamar.
"Kuatkan hatiku ya Allah..." Lirih Renata, Dia meneteskan air matanya.
****
"Mas, Kamu ini selalu saja lupa waktu! Lihatlah sudah jam berapa ini? Kasian Renata pasti sudah menunggu kita," Ucap Aulia yang menggerutu karna suaminya ini selalu saja lupa waktu jika bermain bersamanya.
"Berisik sekali kamu ini honey, Wanita itu sudah besar! Jadi tidak perlu kamu urusin dia." Jawab laki-laki tampan yang memeluk erat tubuh polos Aulia.
"Lepas, Rey!! Stop..." Aulia sedikit berteriak karna tangan kekar Rey suaminya ini berkeliaran aktif di tubuhnya.
"Hey, Kamu kenapa sayang??" Tanya Rey laki-laki tampan itu, Dia bertanya karna melihat istri tercintanya ini meneteskan air matanya.
"Rey, Kalau kamu terus seperti ini, Kapan kita akan mempunyai Baby?!"
"Ck! Sudahlah jangan membahasnya! Sebaiknya kita mandi setelag itu kita makan malam bersama?" Rey menggendong tubuh Aulia dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
Tentunya bukan mandi saja, Tapi terjadi pergulatan panas yang terulang di dalam kamar mandi.
Kurang lebih 2 jam, Aulia dan juga Rey akhirnya keluar dari kamar mandi dengan kondisi wajah yang berbeda.
Dimana Rey keluar dengan wajah yang segar, Sedangkan Aulia. Mimik wajahnya sangat kusut, Dia terus menggerutu kesal karna Rey bermain dengan sangat kasar dan juga memakan waktu yang banyak.
Cup...
Rey mencium pipi Aulia.
"Kenapa istriku ini menjadi sangat cerewet hmm? Sudahlah ayo kita makan..."
Sedangkan itu di kamar atas, Tepatnya di kamar Renata.
Renata saat ini sedang memeluk ponselnya yang Berwalpaper foto dirinya dan juga suaminya, Yuda.
"Cepatlah bangun mas, Aku sungguh tidak siap... Hiks... Kuatkan hatiku ya Allah." Gumam Renata dengan diiringi isak tangisnya.
Bagaimana tidak? hatinya sungguh merasakan sakit yang luar biasa saat membayangkan bagaimana nanti reaksi suaminya saat mengetahui dirinya mengandung benih laki-laki lain.
membayangkannya saja Renata sungguh tak sanggup!
...----------------...
Hay salam hangat dari author, Seperti biasa ya author minta dukungan serta support dari kalian semua untuk Novel ini.
Yuk, Dukung dan support dengan cara:
LIKE+KOMEN+VOTE!!!
BUNGA & RATE BINTANG LIMA🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dwi Setyaningrum
hmm..kalau utk dptkan baby aja agar tdk berhub.badan walau sdh sah sbg suami istri mending pake inseminasi atau bayi tabung ya ga tuh
2024-01-24
0
Ani Yuliana
poliandri apa gimana ini thor? renata sama Yuda cerai dlu apa gimana?
2023-06-20
1
ika
Sad😢
2023-03-19
1