Tahun 4987, kini sudah 7 tahun semenjak aku lahir kembali, munkin di bumi aku sudah masuk SD, masa masa mengerikan, semoga tidak ada om pedo.
Setelah 3 tahun aku menjalankan misi harian, aku sudah mengumpulkan 109.000 koin, seharusnya bisa lebih, tapi kadang ada kendala untuk misi berlatih pedang.
Aku berbaring sendirian di kamar sambil membuka toko dan ingin membeli beberapa skill.
'Sistem, kasih tau harga skill dong.'
'Baik, master.'
___________________________________
Normal : 100 koin \= kebutuhan sehari hari.
Elit : 1000 poin \= kemampuan fisik.
Epig : 10.000 koin \= Sihir umum (sesuai ras).
Legend : 100.000 koin \= Sihir kuno(sesuai ras)/ sihir lintas ras.
Mytic : 1.000.000 koin \= jangkau negara.
God : 10.000.000 koin \= jangkau dunia.
Genesis : 100.000.000 koin\=jangkau semesta.
___________________________________
Setelah banyak pertimbangan akhirnya aku memilih.
Manipulasi darah 10k, manipulasi element 10k, maraton 1k, lompat jauh 1k, lompat tinggi 1k, lari jarak pendek 1k, tolak peluru 1k, lempar lembing 1k, panahan 1k, lempar cakram 1k, catur 1k, renang 1k.
Aku membeli banyak skill atlit yang munkin bisa digunakan dalam pertempuran, sebenernya aku ingin membeli skill bela diri Indonesia, tapi itu berharga 100k, karena meskipun cabang olah raga, ternyata pada level tertentu bela diri tersebut sudah melebihi tingkatan sihir.
Aku jadi ingat ,dulu ada orang ahli bela diri dan ahli santet adu mekanik.
[Skill cabang atlit bumi terpenuhi, mulai penggabungan...penggabungan selesai].
'eeh itu apa system.' tanyaku yang sedikit heran.
'Beberapa skill yang master beli merupakan sebuah skill cabang, jadi bisa otomatis digabung.'
'oooh.'
Aku pun kembali melihat toko.
Ternyata element juga harus beli, jadi aku membeli element air dan kegelapan, karena sesuai rasku, jadi seharga 10k.
Tapi jika aku hanya membeli skill vampir nanti bisa ketahuan kalo aku ras vampir.
'Oyy system, masa bela diri Indonesia 100K, meskipun sekarang aku vampir, tapi aku masih mengakui beberapa bela diri sebagai aliranku, kasih harga normal laah, Seni bela diri itu masih membekas di ingatanku.' Protesku dengan memelas.
'Ba,baiklah, karena master masih mengakui milik sendiri, jadi 10k.' jawabnya dengan sedikit ekspresi.
'yeyy, kalo begitu aku beli skill IKS,PSHT,Pagar Nusa,Merpati Putih,Tapak Suci.'
[Pencak silat terpenuhi, mulai penggabungan skill...penggabungan selesai].
'Aseek, coba aku cek aja.'
'Status.'
___________________________________
Nama : Lilias Coksumbar.
Ras : vampir.
Level : 1.
HP : 70/70 [70%]
MP : 140/140 [70%]
SP : 140/140 [70%]
Skill :
-kesucian (sharity) [70%]
membuat absolute barier
-kemalasan (sloth) [70%]
double EXP
-kerakusan (gluttony) [70%]
melahap apapun dan menjadikanya EXP
-nafsu (lust) [70%]
mencuci otak.
-Manipulasi darah. [70%]
-Manipulasi elmen. [70%]
-Atlit bumi. [70%]
-Pencak silat. [70%]
Element:
air,kegelapan.
koin : 9000
[Status] [Quest] [Shop]
___________________________________
'Uhh, ternyata sudah habis 100.000, akhirnya aku punya banyak skill, tapi manaku belum cukup untuk memakainya, jadi percuma, baiklah nanti malam aku mau Mnyelinap keluar mencari monster, biar naik level, sebelumnya pernah minta ijin tapi tidak di perbolehkan.' Batinku dengan semangat.
.
Matahari pergi, akhirnya datang bulan, aku tersenyum lebar.
"Saatnya aku bersinar". Ucapnya didepan jendela kamar yang terbuka.
.
"Lilias Chan, ayo tidur." Ucap mama di blakangku.
"Baik Bu."
Akhirnya kami tidur bersama seperi biasa.
Aku melihat sepertinya kedua orang tuaku sudah tertidur lelap, akupun bangun menyelinap keluar rumah.
Di kerajaan Sambac, terdapat hutan kecil, terdapat monster yang lumayan buat farming.
Aku segera pergi ke hutan terdekat, baru masuk aku disambut 5 goblin yang sepertinya lemah.
Aku mengeluarkan pedang kayu Danau Toyaku yang diberi papa, pasang kuda kuda, aku melempat kearah mereka, dan mengeluarkan jurus bela diriku yang kubanggakan.
Uuh aku memang kurang pengalaman, tapi dengan sedikit susah aku bisa mengalahkan semuanya.
[Level up -2] [koin + 500]
Tiba tiba datang satu goblin yang lebih besar, aku menggunakan tak tik yang sama, aku menebaskan pedangku ke punggungnya.
"Ehh, cuma tergores." Seketika aku panik karena kurangnya pengalaman.
Dia memukulku dengan tongkatnya tepat diperutku, "Bukk."
'Uaaah,' aku terpental keblakang.
Aku segera bangun, dan mengulangi skill berpedangku, sambil jaga jarak aku terus memukulnya dengan pedangku, dan membuat banyak sayatan ditubuhnya.
"Uwaaaaaaaaa!!!." goblin itu menggonggong.
Dia memukuliku dengan brutal, aku sangat kelelahan.
'Master, belilah potion hp seharga 100 koin.'
'Oh oke, aku segera jaga jarak, kemudian membeli potion dan meminumnya.'
Eh kalau ada juga potion mana, munkin aku harus membelinya juga biar bisa menggunakan skill.
Aku mencoba menggunakan sihir kegelapan untuk membatasi pandanganya, ternyata berhasil, kemudian aku menembak dia dengan water boll, aku menembak water ball sambil berlarian agar tidak terkena seranganya, dan aku sambi meminum potion mana.
Aku terus mengulanginya, sampai akhirnya dia pun tumbang, dan mematikan skill kegelapanku.
Aku melihatnya sudah turu, tapi sepertinya masih bernapas, kemudia aku menggunakan pedangku untuk menusuk hatinya ,supaya dia hancur.
[Level up -3] [koin + 500].
"Aaah lumayan juga, baru mulai aku sudah dapat 1000 koin, sepertinya jika aku membunuh yang setara manusia aku bakal dapat 1000 koin." Ucapku dengan bangga.
"sepertinya dengan skill gluttony aku bakal dapat Exp juga, hehe." Ucapku dengan nyinyir.
Aku segera mengeluarkan skillku.
"Gluttony!!!" Teriakku degan penuh harapan.
"A, aree, kenapa tiba tiba pandanganku menjadi gelap."
'Peringatan, master kehabisan mana, bersiap masuk mode tidur.' Ucap suara pramugari dikepelaku.
Aku ingin segera membeli potion mana, tapi sebelum aku menggunakannya, aku sudah turu duluan.
.
Setelah beberapa menit, akhirnya aku membuka mata kembali.
"Uh ,untungnya tidak ada monster yang menedekat, tapi bajuku banyak yang sobek, dan aku sangat kotor, semoga pulang nanti tidak ketahuan." Ucapku dengan khawatir.
Aku segera maraton kerumah dengan ngos ngosan.
Sesampainya didepan rumah, aku melihat semua lampu rumah dinyalakan, Aku pun keringat dingin.
Tiba tiba ada penjaga yang melihatku, dia berteriak.
"Nona Lilias telah kembali."
Keringatku semakin menjadi jadi.
Aku melihat seorang perempuan berlari ke arahku sambil menangis.
Aku sudah tidak bisa apa apa lagi, hanya bisa menerima apa yang akan terjadi.
Perempuan itu segera memelukku sambil menangis, "Lilias, dari mana saja kamu, kami semua mencarimu, kenapa kamu berdarah, bajumu juga sobek sobek." Ucapnya yang khawatir.
Aku pasrah, mendengar tangisan mama membuatku menangis juga.
"Maa, maamaa, aku minta maaf, aku tadi ingin mencoba berpetualang ,jadi aku keluar ke hutan."
"Kamu yang tenang dulu ya, kamu masuk dulu untuk diperiksa, kita bicarakan nanti." Ucapnya sambil mengelus kepalaku.
"Perawat!! panggil perawat." Teriak mamaku sambil menoleh noleh.
Aku melihat banyak sekali orang khawatir, karena rasa tertekan yang sangat, aku pun pingsan.
.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ferdi Anwar
catur buat apa?
2024-02-08
2
M.H.Najah
tapi lebih baik di sebut ipsi ketimbang di sebutkan alirannya langsung
2023-09-06
1
M.H.Najah
ts nyelll
2023-09-06
1