Chapter 2 Misi harian 1.

Matahari mulai nampak, dengan cahayanya, dia melihatku yang masih membuat peta di bantal, angin silir memberi kenyamanan, dengan kicauan burung, yang membuat keindahan di pagi hari.

"Hmmm."

Aku membuka mata dengan kaget.

"Eh, Mulutku banjir, kenapa jadi anak kecil rasanya merepotkan, apalagi aku yang memiliki kecerdasan orang dewasa, sungguh memalukan."

Aku segera menyeka bocoran mulutku dengan baju, tiba datang seorang mengetuk pintu kamarku.

"Lilias Chan, bangun, ini sudah pagi lhoo, turunlah sarapan sudah siap." ternyata suara ibuku yang sedang membangunkan ku.

"Baik Buu."

Aku segera bangun, kemudian cuci muka.

Aku melihat ke arah cermin, kini aku melihat seorang gadis kecil, berambut perak seperti ibu, mata pupil biru seperti ayah, kuping seperti manusia biasa, kulit seperti mochi yang minta digigit, aku menarik pipiku dengan lembut.

"Ternyata kalau diperhatikan, aku imut juga." Ucapku kepedean.

"Aaa, apa yang aku pikirkan,huuh."

Aku segera turun menemui keluargaku untuk makan bersama.

Aku kini melihat dua orang sudah menungguku dengan senyuman, aku pun membalasnya.

"Selamat pagi Bu, selamat pagi ayaah." Sapaku dengan senyuman.

"Pagi anakku, sepertinya tidurmu nyenyak sekali ya." Jawab ayahku yang sedang bersiap mencangkul di atas piring.

Kamipun makan bersama, sambil makan aku ingin melihat quest agar tidak ada yang terlewat.

'Quest'.

___________________________________

Quest harian:

Berilah dengan pedang. Rewd: 20 koin

Memasak dengan ibu. Rewd: 20 koin

Mandi sendiri. Rewd: 20 koin

Berpakaian sendiri. rewd: 20 koin

Tidur dengan orang tua. Rewd: 20 koin

Quest sampingan:

-Belum terpicu-

Quest utama:

-Belum dibuka-

[Status]. [Quest]. [Shop]

___________________________________

Dengan wajah kagetku, mulutku pun kehilangan kontrolnya.

"Eeeeee!!" Tanpa sadar aku berteriak ketika sedang makan.

"Ada apa Lilias Chan, apa masakanya kurang enak? apa perlu minta maid untuk buatkan yang lainya?" Tanya ibuku yang tadinya makan dengan tenang.

"Ah, tidak Bu, aku cuma kepikiran sesuatu, hehe." Jawabku dengan menggaruk garuk kepala.

"Ooyasudah." Lanjut ibuku makan.

Hm, kenapa quest nya jadi pelit begini, aku diberi lima misi harian hanya untuk 100 koin,bukanya kemarin 150 dengan tiga quest.

"Oyy ,system, kenapa diubah." Tanyaku yang sedikit kesal.

"Ayy, itu memang seharusnya begitu, kemarin adalah hari pertama master mendapat quest, sehingga diberi kemudahan." Jawab system yang suaranya mirip pramugari.

"Apa, kenapa kemarin tidak bilang, kan aku jadi rugi." Jawabku sambil mengunyah sendok dengan keras.

"Itu karena master tidak bertanya."

"Lain kali, kalau ada yang lebih baik atau lebih buruk, kasi saran lah buatku,jangan membisu aja." Perintahku dengan menyipitkan mata.

"Baik master, saran pertama saya, setelah makan segera berlatih, selagi cuaca belum terlalu panas."

"Hmm, gitu lebih baik."

Aku menyelesaikan makanku, kemudian menoleh ke ayah.

"Ayah, latih aku pedang ya, mumpung pagi, ayah bisa kan." Ucapku sambil memasang wajah polos.

"Eh, kenapa liliasku ingin sekali belajar pedang." Jawabnya yang sedang mengusap mulut dengan tisu.

"Aku ingin jadi kuat segera, agar ketika besar bisa membantu perusahaan ayah."

"Ah itu, menjadi pengusaha tidak terkait dengan pedang, tapi, baiklah akan ayah ajari." Ucapnya dengan senyuman.

'Senangnya, anakku kini memiliki semangat tujuan.' Batin ayah yang makin tersenyum.

"Hehe."

Aku segera keluar.

Datanglah ayahku, membawa dua pedang yang terbuat dari kayu, salah satunya bertulis 'Danau Toya'.

Dia memberikan pedang yang bertulis itu kepadaku.

"Karena anakku suka pedang, ini ayah beri hadiah pedang kayu ajaib, yang akan selalu kembali kepada pemiliknya jika hilang."

Mendengar perkataanya, wajahku bersinar, mengingat kemarin cuma menggunakan ranting kayu, apa lagi katanya pedang itu pedang ajaib.

"Waah, terimakasih pak." aku menerimanya, dan membuat pose tentara hormat.

"Ahaha, baiklah ayo kita latihan."

Melihat keseriusanku, ayahku pun melatihku teknik pedang dengan benar.

.

3 jam berlalu aku berlatih,sampai keringetan.

Aku segera menyelesaikan latihan, untuk berenjak ke misi selanjutnya.

"Hari ini cukup ya ayah, aku sudah lelah." ucapku sambil menyeka keringat.

"Baiklah."

Mengetahui hampir waktunya makan siang, aku pergi ke ruangan ibuku.

"Tok .... tok." Ketukan pintu.

"Buu, apa ibu didalam."

"Lilias, masuklah."

Aku membuka pintu, terlihat Sorang sedang duduk dikursi menghadap tumpukan dokumen di meja.

"Araa, ada apa, tumben anak imutku kemari menemui ibu." Ucapnya sambil memberi senyuman.

Ee, aku belum terbiasa dipanggil imut, tapi tak apalah.

"Anuu Bu, untuk makan siang nanti, kita masak bersama ya bu, aku ingin belajar dari ibu." Ucapku dengan mempertemukan kedua jari telunjuk dan wajah polos.

'Sepertinya anakku memang kurang suka dengan masakan para maid.' Ucap batinya.

"Itu bagus kalau kamu mau belajar, sekarang saja ayo, tugas ibu sudah beres."

"Okee." Senangnya.

Kemudian kami pergi kedapur bersama.

"Kamu ingin masak apa." tanya ibuku.

"Terserah ibu saja, aku cuma ingin belajar." Jawabku wajah penuh harapan.

Tami pun memasak bersama, ibu membuat takaran bumbu, sedangkan aku menuruti kata ibu untuk mengiris bumbu dan sayuran dengan pelan-pelan karena masih latihan.

"Dagingnya biar ibu saja yang Potong, karena ini lebih susah." Ucap ibu yang sedang mengambil daging, entah daging apa, karena sudah menjadi potongan besar.

Entah apa nama masakanya, karena di tempatku dulu tidak ada makanan yang sama seperti ini, karena berbahan sayuran yang tidak tumbuh di bumi.

Hanya daging saja yang aku sedikit tau, jika di Indonesia namanya rendang, tapi disini tidak ada namanya, cuma masakan daging.

Setelah masak kami juga meyiapkan makanan di meja makan.

"Panggil ayahmu dulu, kita makan bersama lagi." ucap ibuku yang sudah selesai menyiapkan makanan.

"Okee."

Aku pun pergi menemui ayah yang masih diluar.

"Ayaah!! mari makan bersama, aku dan ibu lho yang masak."

"Benarkah, waah senangnya." Jawabnya dengan wajah bodoh.

Sambil makan aku melihat system.

'Mm, lumayan lah sudah dapat 40 kion.' Melihatnya membuatku makan dengan senyuman.

'Sepertinya anakku bahagia sekali dengan masakan itu, lain kali aku ajak masak bersama saja, lagian menyenangkan masak bersama.' Ucap hati ibu yang masih salah paham.

Setelah makan aku cari angin diluar, menyiapkan mental untuk misi selanjutnya, karena untuk mandi sendiri tentunya harus menggosok badan sendiri, apalagi berpakaian, tidak bisa berpakaian dengan mata tertutup, aku masih ragu melakukanya.

Menunggu sore hari aku cuma bingung melakukan apa, karena pergi mencari monster pasti belum di perbolehkan.

Aku ingin segera farming untuk menutupi statusku yang masih 50%, koinku masih belum cukup untuk membeli beberapa skill, apalagi skill bijak dan dosaku butuh 100 mana, bisa si beli skil normal yang tidak terlalu berguna.

Yah memang berguna si mempunyai skill sehari hari, tapi jika berlatih saja mudah, ngapain harus beli, setidaknya beli skil atlit bela diri untuk mengalahkan monster normal.

Karena banyak berpikir ,tanpa sadar hari mulai sore, aku harus segera mandi mumpung belum terlalu dingin.

Aku menepuk pipiku untuk membentuk tekad.

"Aku harus bisa." Ucapaku yang sedang berjalan menuju kamar mandi dengan wajah muram.

Sesampainya di kamar mandi, aku.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

R_THE_TUNA_GOD

R_THE_TUNA_GOD

entah kenapa atau apakah saya belok jika menyukai novel gender bender?

2023-04-25

4

jeyaaka

jeyaaka

mulai deh 🌚

2023-03-23

1

Ya

Ya

Ugh ntah kenape gw kurang beruntung. saya sudah berusaha membuat novel yang sedikit lebih baik tapi kurang pembaca tapi ini. haha itu semua tergantung usaha nice kamu sangat baik

2023-01-08

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Kehidupan Baru.
3 Chapter 2 Misi harian 1.
4 Chapter 3 Misi Harian 2.
5 Chapter 4 Berburu monster.
6 Chapter 5 Vampir.
7 Chapter 6 Pahlawan.
8 Chapter 7 Keluarga.
9 Chapter 8 Menghadapi Serangan.
10 Chapter 9 Kematian Ayah.
11 Chapter 10 Pindahan.
12 Chapter 11 Akira.
13 Chapter 12 Mendaftar Guild.
14 Chapter 13 Misi guild pertama.
15 Chapter 14 Jalan jalan.
16 Chapter 15 Rank C.
17 Chapter 16 Rank B.
18 Chapter 17 Bertemu pahlawan di dungeon.
19 Chapter 18 Hukuman.
20 Chapter 19 Trauma.
21 Chapter 20 Identitas pahlawan.
22 Chapter 21 Akhir dari Lilias yang baik.
23 Chapter 22 Kok nangis.
24 Chapter 23 Status 100%
25 Chapter 24 Vampir Menstruasi.
26 Chapter 25 Makam Papa dan Jebakan.
27 Chapter 26 Taiga berhianat.
28 Chapter 27 Kodok menjijikan.
29 Chapter 28 Bawel.
30 Chapter 29 Paman taiga.
31 Chapter 30 Paman taiga meresahkan.
32 Chapter 31 Kemenangan.
33 Chapter 32 Kami akan menikah.
34 Chapter 33 Mendaftar akademi.
35 Chapter 34 Onee-chan yang baik.
36 Chapter 35 Penculik.
37 Chapter 36 Malam hari bersama taiga.
38 Chapter 37 Hari pertama masuk akademi.
39 Chapter 38 Pernikahan.
40 Chapter 39 festival tahun baru.
41 Chapter 40 Hati mendung langit hujan.
42 Chapter 41 Apa lagi ini.
43 Chapter 42 Ada yang mengintip.
44 Chapter 43 Onee-chan yang baik (2)
45 Chapter 44 Sedang makan.
46 Chapter 45 Rapat kerajaan.
47 Chapter 46 Hari libur ke dungeon.
48 Chapter 47 Kecurigaan Akira.
49 Chapter 48 Masa lalu.
50 Chapter 49 Pikiran Seorang mama.
51 Chapter 50 Mama pulang.
52 Chapter 51 Praktek pertempuran.
53 Chapter 52 Melawan Monster besar.
54 Chapter 53 Menyadari rasa cinta
55 Chapter 54 Yuli dan Vampir.
56 Chapter 55 Apa kamu menyukaiku.
57 Moshi moshi
58 Chapter 56 Konspirasi global
59 Chapter 57 Akira lepas.
60 Chapter 58 monyet dan kelelawar bodoh.
61 promosi
62 Chapter 59 Rumah dan Baju Baru.
63 Chapter 60 Selamat tinggal Chastity
64 Chapter 61 Akira dan Lilias.
65 Chapter 62 Kepungan.
66 Chapter 63 Adu mekanik.
67 Chapter 64 Kepala berjatuhan.
68 Chapter 65 Akira mode gila.
69 Chapter 66 Teman Mabar.
70 Chapter 67 Balas Dendam.
71 Chapter 68 Sayang.
72 Chapter 69 Spider Lili.
73 Chapter 70 Hanya bisa tersenyum.
74 Epilog.
75 Bonus.
76 Cuplikan vol 2
77 penguman
78 Vol 2. Prolog
79 Chap 1. OTW Benua Beastman bag 1
80 Chap 2. OTW Benua Beastman bag 2
81 Chap 3. Sylphie Phelia Nyaaw
82 Chap 4. Emosi Jiwaku.
83 Chap 5. Turnamen
84 Chap 6. Kultivasi
85 promo
86 Chap 7. Mereka yang jauh
87 Chap 8. Bangun
88 Chap 9. Lilias
89 Chap 10. Pertemuan
90 Chap 11. Ma! Aku Hamil.
91 Chap 12. Ceritaku
92 Chap 13. Hati Seorang Mama
93 Chap 14. Bertemu kembali
94 Chap 15. Ayo Mas
95 Chap 16. Restu Orang Tua
96 Chap 17. Bertemunya Kedua Mama.
97 Chap 18. Jalan-jalan ke mall.
98 Chap 19. Persiapan Pernikahan.
99 Chap 20. Nikah.
100 Chap 21. Flashback.
101 Epilog
102 Ekstra Spesial tahun baru.
103 Berita novel
104 Vol 3. Prolog
105 Chap 1. Ibu Rumah Tangga
106 Chap 2. Si Penyanyi Panggung
107 Chap 3. Sang Pemain
108 Chap 4. Es
109 Chap 5. Nostalgia
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Kehidupan Baru.
3
Chapter 2 Misi harian 1.
4
Chapter 3 Misi Harian 2.
5
Chapter 4 Berburu monster.
6
Chapter 5 Vampir.
7
Chapter 6 Pahlawan.
8
Chapter 7 Keluarga.
9
Chapter 8 Menghadapi Serangan.
10
Chapter 9 Kematian Ayah.
11
Chapter 10 Pindahan.
12
Chapter 11 Akira.
13
Chapter 12 Mendaftar Guild.
14
Chapter 13 Misi guild pertama.
15
Chapter 14 Jalan jalan.
16
Chapter 15 Rank C.
17
Chapter 16 Rank B.
18
Chapter 17 Bertemu pahlawan di dungeon.
19
Chapter 18 Hukuman.
20
Chapter 19 Trauma.
21
Chapter 20 Identitas pahlawan.
22
Chapter 21 Akhir dari Lilias yang baik.
23
Chapter 22 Kok nangis.
24
Chapter 23 Status 100%
25
Chapter 24 Vampir Menstruasi.
26
Chapter 25 Makam Papa dan Jebakan.
27
Chapter 26 Taiga berhianat.
28
Chapter 27 Kodok menjijikan.
29
Chapter 28 Bawel.
30
Chapter 29 Paman taiga.
31
Chapter 30 Paman taiga meresahkan.
32
Chapter 31 Kemenangan.
33
Chapter 32 Kami akan menikah.
34
Chapter 33 Mendaftar akademi.
35
Chapter 34 Onee-chan yang baik.
36
Chapter 35 Penculik.
37
Chapter 36 Malam hari bersama taiga.
38
Chapter 37 Hari pertama masuk akademi.
39
Chapter 38 Pernikahan.
40
Chapter 39 festival tahun baru.
41
Chapter 40 Hati mendung langit hujan.
42
Chapter 41 Apa lagi ini.
43
Chapter 42 Ada yang mengintip.
44
Chapter 43 Onee-chan yang baik (2)
45
Chapter 44 Sedang makan.
46
Chapter 45 Rapat kerajaan.
47
Chapter 46 Hari libur ke dungeon.
48
Chapter 47 Kecurigaan Akira.
49
Chapter 48 Masa lalu.
50
Chapter 49 Pikiran Seorang mama.
51
Chapter 50 Mama pulang.
52
Chapter 51 Praktek pertempuran.
53
Chapter 52 Melawan Monster besar.
54
Chapter 53 Menyadari rasa cinta
55
Chapter 54 Yuli dan Vampir.
56
Chapter 55 Apa kamu menyukaiku.
57
Moshi moshi
58
Chapter 56 Konspirasi global
59
Chapter 57 Akira lepas.
60
Chapter 58 monyet dan kelelawar bodoh.
61
promosi
62
Chapter 59 Rumah dan Baju Baru.
63
Chapter 60 Selamat tinggal Chastity
64
Chapter 61 Akira dan Lilias.
65
Chapter 62 Kepungan.
66
Chapter 63 Adu mekanik.
67
Chapter 64 Kepala berjatuhan.
68
Chapter 65 Akira mode gila.
69
Chapter 66 Teman Mabar.
70
Chapter 67 Balas Dendam.
71
Chapter 68 Sayang.
72
Chapter 69 Spider Lili.
73
Chapter 70 Hanya bisa tersenyum.
74
Epilog.
75
Bonus.
76
Cuplikan vol 2
77
penguman
78
Vol 2. Prolog
79
Chap 1. OTW Benua Beastman bag 1
80
Chap 2. OTW Benua Beastman bag 2
81
Chap 3. Sylphie Phelia Nyaaw
82
Chap 4. Emosi Jiwaku.
83
Chap 5. Turnamen
84
Chap 6. Kultivasi
85
promo
86
Chap 7. Mereka yang jauh
87
Chap 8. Bangun
88
Chap 9. Lilias
89
Chap 10. Pertemuan
90
Chap 11. Ma! Aku Hamil.
91
Chap 12. Ceritaku
92
Chap 13. Hati Seorang Mama
93
Chap 14. Bertemu kembali
94
Chap 15. Ayo Mas
95
Chap 16. Restu Orang Tua
96
Chap 17. Bertemunya Kedua Mama.
97
Chap 18. Jalan-jalan ke mall.
98
Chap 19. Persiapan Pernikahan.
99
Chap 20. Nikah.
100
Chap 21. Flashback.
101
Epilog
102
Ekstra Spesial tahun baru.
103
Berita novel
104
Vol 3. Prolog
105
Chap 1. Ibu Rumah Tangga
106
Chap 2. Si Penyanyi Panggung
107
Chap 3. Sang Pemain
108
Chap 4. Es
109
Chap 5. Nostalgia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!