Seminggu semenjak aku direinkarnasikan, aku ingin kebebasan,
bagaimana tidak!!, setiap kali aku ingin gerak, tapi ada kain melilit ditubuhku yang menghalanginya, membuatku tertekan, bagai di pen-ja-ra.
Berhari-hari aku cuma mendengar para penjaga, maid dan keluarga berinteraksi, aku masih belum bisa berbicara, kalaupun bisa, pasti menakutkan, untuk Sorang bayi berbicara.
Saat ini aku mengetahui beberapa informasi dari percakapan sehari-hari dirumahku, nama ibuku adalah Sri Solaya Coksumbar dan ayahku bernama Agus Coksumbar,
munkin kalian berpikir itu seperti nama bangsawan Eropa, tapi ternyata keluarga kami bukan bangsawan , keluarga kami memiliki marga, karena ayahku termasuk pengusaha terkaya di kerajaan sambac.
Dan statusku sendiri, bisa kalian lihat.
'Status'.
__________________________________
Nama : Lilias Coksumbar.
Ras : vampir.
Level : 1.
HP : 50/50 [50%]
MP : 100/100 [50%]
SP : 100/100 [50%]
Skill :
-kesucian (sharity) [50%]
membuat absolute barier
-kemalasan (sloth) [50%]
double EXP
-kerakusan (gluttony) [50%]
melahap apapun dan menjadikanya EXP
-nafsu (lust) [50%]
mencuci otak
koin : 0
[Status] [Shop] [Quest]
___________________________________
San aku bisa melihat keterangan lebih lanjut dari yang bertulis tebal.
Tapi kenapa aku menjadi ras vampir, padahal orang tuaku manusia, sialan, pasti ulah si Dewi itu, uggggh.
Setelah aku amati kenapa ada tulisan 50% yaa ? pikirku dengan muka bingung.
Sebuah suara bernada datar tiba tiba masuk ke kepala.
"Jawab, karena jiwa laki laki master belum terbiasa dengan tubuh baru/wanita, sehingga jiwa master masih kacau."
"Eh system, ternyata kamu bisa bicara". jawabku dengan bingung.
"Haik, saya siap melayani perintah master".
Mendengar sebuah jawaban, bayi tersebut melihat sebuah harapan.
"Terus apa yang harus aku lakukan, agar jiwaku stabil?" Jawabku yang penasaran.
"Master harus sepenuhnya menjadi wanita".
Seakan cahaya didepan bayi tiba tiba menghilang.
"Eeee!! mana munkin aku mau menjadi wanita!!!" jawabku dengan sedikit kesal.
"aku sudah hidup 18 tahun sebagai laki laki oyy."
"Tenang master, beberapa quest yang sudah saya sediakan munkin membantu master menjadi wanita seutuhnya"
"Tapi itu namanya pemaksaan kan." Jawabku yang masih bernada tinggi.
"Tidak master, karena dengan menyelesaikan quest, yang pasti, master akan mendapatkan koin, yang akan digunakan sebagai pertukaran di menu shop."
"Jadi selain mendapatkan koin, master juga mendapatkan pengalaman".
Setelah otak berputar beberapa kali,bayi itu menyadari kondisinya.
Ugh, munkin aku memang harus menerimanya, lagian aku memang sudah lahir menjadi wanita.
Setelah melalui beberapa percakapan, aku mengetahui beberapa hal tentang system, system nanti akan menyediakan beberapa quest, ada quest harian, quest sampingan, dan quest utama untuk mendapatkan koin, namun menu quest dan shop akan terbuka ketika aku berumur 4 tahun nanti.
Penantian yang lama.
Dan nanti aku bisa membeli item dan skil di menu shop'.
"Mmm, sistem, aku belum pernah membeli skil, tapi kenapa aku sudah punya 4 skill?" tanyaku terheran.
"Haik, itu karena skill 7 kebajikan dan 7 dosa besar tersebut, terbentuk dari pengalaman hidup jiwa master di kehidupan dulu."
"Ooh, jadi dengan pengalaman juga masih bisa mendapatkan skill ya, tapi kenapa banyak dosanya, apakah ini bug?.
"Tidak master, itu memang sesuai sifat master yang kerjanya makan, tidur, ngococok, dan untuk skill kesucian itu karena master selalu menjomblo."
''E."
Mendengar perkataanya, muncul emot batu di mukaku.
Hatiku bagai teriris.
''Siapa yang menaruh bawang disinii'.
Ugh memalukan, itu membuatku nangis.
''Oeeeee!! oeee!! aeee!!''
San setiap aku nangis, aku mendapatkan susu, langsung dari sumbernya, emmm enak.
***
4 tahun kemudian.
Tahun 4984.
Tak....Tak.....Tak....Tak, terdengar suara benturan dua bilah kayu.
Bayangan tubuh mulai hilang terinjak,
panas menjalar ke seluruh tubuh,
keringat mulai menetes,
ketika aku menyeka keringat di dahiku,
terdengar suara panggilan,
"Kruwuuuuk!!!"
Ya perut memberontak,
"Haha, sepertinya bermainya sampai disini dulu ya, Lilias Chan."
Aku sadar, mengingat umurku, aku memang masih terlalu kecil untuk mulai latihan pedang, tapi ketika dia menganggapnya sebagai mainan, apalagi dengan akhiran Chan, aku jadi kesal, aku mengayunkan kayu yang kupegang dengan keras ke arahnya.
"Lathan pedang, ayah, moo!! padal aku seduah seruus seruus." jawabku yang masih cedal sambil mengembungkan pipi.
(cedal \= kurang sempurna dalam pengucapan kata)
"Aiyaa, anak ayah kalo cemberut imut banget." jawanya sambil memegang pipiku.
"Aa !! ,,,,,"
seakan tidak bisa berkata, cuma wajahku yang semakin memerah,
Panas diwajahku telah mencapai kepala, hampir meledak.
Aku membuang kayu yang aku gunakan untuk berlatih, kemudian pergi masuk kerumah tanpa sepatah katapun.
'Sial, kenapa aku terus dianggap anak kecil, memang aku anak kecil si, tapi, tapiii'.
'Aaaaaaaaa!!!.'
Cukup aku yang mendengar teriakan hatiku
kalian para pembaca cukup mengerti maksudnya.
Aku berjalan, masuk kerumah dengan wajah kesal, mengambil air minum.
Seorang wanita melihatku dengan tatapan heran.
"Araa, Lilias Chan, kenapa ibu perhatiin kamu seperti cemberut begitu?" tanya wanita yang keheranan itu.
"Itu Buu, aku minta diajarin pedang sama ayah, tapi dia tidak mau serius ngajarin aku." sautku yang masih kesal.
"Aiyya, kamu kan masih kecil, sudah mau belajar pedang saja, kenapa tidak bermain dengan teman temanmu"
"Hmmhhh" aku menjawab dengan memalingkan wajahku yang merah.
'Lagian siapa temanku.' Batinku mengingat tiada yang bisa disebut teman.
"Udah, kamu cuci tangan dulu sana, kita makan bersama, kamu sudah lapar kan." ibu berkata sambil tersenyum ramah.
Melihat senyumannya, aku tak kuasa memberikan wajah kesalku.
"Baiklah Buu" jawabku sambil memberi senyuman.
.
Akhirnya kami makan bersama sekeluarga, rasanya enak sekali mengingat di kehidupanku dulu cuma ada ibu dan adikku, akupun makan dengan senang.
Semoga ibu dan adikku baik baik saja.
Hmmmm, entah kenapa lidah anak kecil, cocok sekali memakan makanan yang manis, mumpung masih kecil aku banyakin makanan manis ,karena ketika dewasa biasanya suka yang pahit pahit seperti kopi dan rokok.
Apakah di dunia ini ada rokok, emm entahlah, yang pasti minuman keras di isekai manapun. selalu ada.
Selesai makan aku keluar duduk di balokon mencari angin, sambil melihat status.
Kau tau kenapa aku sudah ingin berlatih pedang padahal ngomong saja belum lancar.
'Quest'.
___________________________________
Quest harian:
Berlatih dengan pedang. rewd: 50 koin
Mandi sendiri. Rewd:50 koin
Berpakaian sendiri. Rewd:50 koin
Quest sampingan:
-Belum terpicu-
Quest utama:
-Belum dibuka-
[Status] [Quest] [Shop]
___________________________________
Untuk quest sampingan sepertinya datang mendadak, tapi apa apaan quest harian itu, mandi sendiri? ore ga? honto ka?.
Bagaimana aku harus melihat tubuh loliku, mengingat dulu aku termasuk lolikon.
Selama ini aku selalu mandi dan berpakaian dibantu oleh para maid, atau ibu kalau senggang, sepertinya mulai sekarang aku harus mandiri, munkin sistem sedang mencuci otakku supaya menjadi feminim.
Yah, paling tidak aku mendapatkan koin.
Tapi untuk kedua quest lainya, aku mulai besok ah, batinku belum siap.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Arsen Desentria Chaostra Nava
entah kenapa kok rasanya di indonesia ya bukan di isekai
2024-01-14
2
Dzero
Langsung dari sumber nya
2023-10-16
2
Dzero
Agus - agus/Blackmoon/
2023-10-16
1