Makan malam yang sangat romantis walaupun sederhna dan seadanya namun Desy sangat menginginkan keharmonisan dalam rumah tangganya. Itu yang Desy inginkan sedari dulu ia ingin sedikit di perhatikan dan di manja oleh suaminya sendiri bukan memanjakan wanita lain.
“Mas, aku perhatikan nampaknya sangat senang sekali!” Desy mengulum senyum melihat suaminya itu salah tingkah.
“I-iya sayang, aku sangat penasaran dengan hadiah yang akan kamu berikan kepdaku!”
Lagi-lagi Jaya hanya tersenyum sumringah ketika melihat dua bundaran melon itu memumbul di antara kain yang menutupinya tanpa berkedip Jaya terus memandangi sesuatu yang membuatnya ingin mereingsek Desy.
“Ayo habiskan dulu makan malamnya nanti aku kasih tahu!”
Semakin di buat penasaran dengan perkataannya Jaya segera menghabiskan makan malamnya hingga tandas ia segera merapihkan lagi bekas sisa makannya dan segera kembali ke meja makan.
“Sayang aku sudah selesai makan malam dan semua sudah aku rapihkan, ayo apa hadiah yang akan kamu berikan aku sudah tak sabar!” semua Jaya bereskan sisa makan malam bersama sang istri dan menyuci kembali peralatan makan yang telah mereka pakai.
“Tapi ada satu sayarat!”
“Apa?”
“Mas, harus tutup mata!”
Jaya yang sedari tadi sudah tak sabar dengan apa yang istrinya itu lakukan, rasanya sedari tadi sudah ingin menarik Desy ke dalam kamar untuk menuntaskan hasratnya yang sedari tadi sudah tak tahan.
Desy mengecup bibir Jaya dengan penuh kemesraan begitu pula Jaya yang sedari tadi menginginkannya. Pasalnya sudah beberapa bulan ini Jaya jarang sekali menyentuh istrinya. Karena sehari-harinya Desy hanya berdandan dan berpakaian seadanya beda dengan Nyimas yang modis selalu harum dan cantik setiap saat namanya juga pelakor selalu cantik dan wangi.
Beda dengan istri sah yang kesehariannya hanya memakai parfum alami, bau masakan yang selalu menempel di badan jika ingin istrimu cantik dan memesona modalin bukan suruh ngirit cantik itu perlu modal masa harus minta sama suami orang lain!
“Apa Mas menyukainnya?”
Jaya masih aktif mengeriliya kesana kemari menjelajah tubuh Desy. “Sayang aku ingin sekali merasakan kenikmatan bersamamu lagi!”
“Apa yang baru saja kamu katakan, Mas?” Desy mengerutkan dahinya ia tahu sekarang bahwa Jaya selalu melakukan hal ini dengan si Saipul.
Jaya segera membuka penutup mata dan menatap sendu pada sang istri agar ia tak salah paham atas perkataannya. “Maksudnya Mas sudah sangat rindu sekali tidur bareng kamu, kamu tau sendiri setiap hari aku selalu lembur! kekeh Jaya.
"Apa, Mas sudah mempunyai wanita lain selain aku?"
“A-anu, tadi Mas salah bicara maksudnya merasakan hangatnya tubuhmu sayang bukan maksud Mas memiliki wanita lain. Mas terlalu sibuk sampai melupakan istri, Mas!” ucap Jaya agar Desy tak mencurigainya.
“Sudah aku duga, dia akan mengatakan hal demikian. Sudah ketahuan belangnya masih saja berkilah!”
Jaya segera meluncurkan aksinya menjamah sang istri yang selama dua bulan ini tak ia sentuh. Perasaan rindu bercampur menjadi satu begitu juga Desy yang selalu rindu akan belaian mesra seorang suami.
Desy yang jikik dengan suaminya namun apa daya semua demi keutuhan rumah tangga bersama Jaya ia rela melayani sang suami bekas si Saipul pelakor.
Jaya mengendong Desy ke dalam kamar, rasa rindu yang teramat dalam kepada suaminya itu kini ia curahkan malam ini. Jaya meluncurkan aksinya seperti ia bermain dengan Nyimas, perasaan Jaya masih mengawang-ngawang sedang bersama Nyimas yang selalu membuat ia merasa puas lagi dan lagi Jaya selalu datang kepada Nyimas.
“Sayang, kamu sangat menggoda sekali malam ini!” ucap Jaya berada di atas Desy.
Desy begitu rindu di perlalukan hangat oleh suaminya bayangkan saja selama dua bulan Desy tak pernah di sentuh oleh suaminya karena Jaya selalu berkilah selau lembur dan capek.
Desy merasakan kenikmatan yang sudah lama ia nanti dan kini terbayar sudah semua hasratnya selama dua bulan terlampiaskan malam ini.
“Terimakasih, Mas. Kamu telah memberiku nafkah batin!” ucapnya tersenyum tipis di hadapan Jaya.
Jaya hanya terdiam tertunduk malau mendengar perkataan istrinya yang sudah lama tak ia sentuh. Desy tersenyum sinis ketika Jaya tertunduk memikirkan kesalahannya.
“Mas, kenapa?” tanya Desy basa-basi.
“Mas, merasa bersalah karena telah membiarkanmu selama dua bulan terakhir. Mas begitu sibuk dan mementingkan pekerjaan di banding kamu, Sayang!”
“Ck! Baru bilang seperti itu saja kamu merasa bersalah dari dulu kamu kemana saja, Mas! Aku selalu setia dan patuh kepadamu tetapi kamu menghianatiku. Kamu pikir aku tak mengetahui apa yang kamu perbuat di belakangku!” cicitnya dalam hati.
Aku menangkup wajah mas Jaya dan menangahkan wajahnya berhadapan denganku terlihat manik matannya basah seakan menahan rasa sedih dan bersalahnya terhadapku. Aku percaya dalam lubuk hatinya mas Jaya adalah lelaki yang sangat setia dan penuh dengan kehangatan.
“Apa yang sedang, Mas. Pikirkan?” tanya Desy.
“Mas, sangat bersalah kepadamu mungkin aku harus cuti untuk beberapa hari dan menghabiskan waktu bersamamu!”
Lagi-lagi Desy hanya tersenyum tipis dengan apa yang telah ia lakukan terhadap suaminya itu hingga luluh dan merasa bersalah terhadap istrinya.
“Alhamdullilah kalo, Mas. Mau meluangkan waktu denganku!”
“Mas, seperti tak berguna menjadi suami. Selalu sibuk dengan pekerjaan dan tak ada waktu untukmu!”
“Bagai mana dengan janji, Mas. Yang akan mengantarkanku ke rumah Ambu? Apa minggu depan Mas mau mengantarkanku?”
“Hmm!”
Jaya hanya memberikan isyarat jika ia mau mengantarkan istrinya itu berkunjung ke ruamh orang tuanya. Bagaimana dengan Nyimas dan janji yang telah ia rencanakan akan berlibur di puncak apakah Jaya akan
membatalkan janjinya dengan Nyimas?
“Seharusnya aku tak melakukan itu semua terhadap istriku walau bagaimana pun itu hanya masalalunya. Menyandang status janda dua kali tapi ternyata ia begitu tulus dan begitu perhatian terhadapku, aku sudah salah terhadapnya maafkan Mas telah melakukan kesalahan yang begitu besar terhadapmu!” batinya merasa bersalah.
"Aku hanya meminta kepadamu jadilah imam yang baik yang bisa mengayomi istri dan menjadi panutan bukan menjadi tukang selingkuh!" batinya mengerutu tatapan Desy tak henti-hentinya menatap manik
coklat itu tertunduk malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments