Desy segera bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur menyiapkan makan malam untuk Jaya. Dengan badan yang sangat letih seharian membersihkan rumah Desy megkesampingkan rasa lelahnya hanya untuk berbakti kepada suaminya.
“Mas, kamu kenapa tak membangunkanku? maaf aku tadi ketiduran,” ucapnya melihat Jaya sedang menyantap makanan yang telah Desy sediakan untuknya.
“Aku tak mau menganggu mangkanya aku tak membangunkanmu. Tapi terimakasih kamu sudah memasakan makanan kesukaanku kepala ikan kakap ini sangat lezat,” ucapnya sambil melanjutkan makan malamnya.
Desy sangat senang melihat suaminya menyukai masakan yang ia masak, melayani suami dan pandai masak itu tugas Desy sekarang namun pernikahan yang sudah berjalan satu tahun setengah itu belum juga di karuniai
seorang anak.
Sembari menonton kembali acara berita malam Desy menyantap martabak yang Jaya belikan. “Mas, mau martabak?” tanya Desy seraya membawakannya kehadapan Jaya.
“Tidak, Mas sudah sangat kenyang.”
Desy masih mengunyah sambil menonton acara televisi, ia teringat akan kedua orang tuanya yang sudah lama tak ia kunjungi.
“Mas, aku mau meminta izin. Aku ingin sekali mengunjungi Ambu di kampung, apa kamu akan mengijinkanku?” tanya Desy memelas agar Jaya mengijinkannya.
“Aku akan mengizinkanmu pergi ke rumah Ambu tapi nanti kalo aku libur kerja ya. Sekalian aku juga ingin menemuinya!” ucapnya singkat.
Senyum mengembang di wajah Desy betapa bahagiannya ia bisa mengunjungi orang tuannya yang sudah lama tak ia kunjungi.
***
Seperti biasa setiap pagi Desy selalu menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya ketika suaminya sedang berada di dalam kamar mandi Desy melihat ponsel Jaya berdering panggilan masuk dari Saipul yang tertera di layar ponselnya.
“Halo, Mas. Nanti sebelum berangkat kamu jemput aku di kontrakan ya!” pinta wanita di ujung sana.
“Sebelumnya terimakasih banyak kadonya aku sangat suka. Lingerie yang kamu hadiahkan untukku akan aku pakai nanti malam pasti kamu menyukainya dan cincin bermata satu ini sangat pas di jari manisku!” ucap wanita itu panjang lebar tanpa tahu siapa yang sedang mendengarkan pembicaraannya.
“Halo, Mas. Kenapa kamu diam saja?”
Desy hanya terdiam mendengarkan si wanita berbicara panajnag lebar bahkan suaminya sendiri menghadiahkan lingerie dan cincin emas bermata satu kepada wanita lain selain dirinya. Bukan berarti ia tak mampu membeli semacam itu namun kenapa ia menghadiahkan untuk wanita lain, apa yang Jaya sembunyikan dari istrinya?
Desy langsung mematikan panggilan telephone dari wanita itu ia langsung membaca pesan masuk dari Saipul yang berisikan pesan yang seharusnya tak ia baca. Desy menitikan air mata yang sudah tak kuasa tertahan di pelupuk matannya ia membaca satu-persatu pesan yang Saipul kirimkan kepada ponsel Jaya.
Hancur seketika melihat isi pesan dari wanita itu foto dimana si wanita memakai lingerie yang berikan Jaya untuknya.
“Mas, apa kamu menyukainya! Aku baru saja selesai mandi segar sekali rasanya,” isi pesan dari Saipul nama dalam kontak ponsel Jaya.
Sungguh lelaki yang tak bisa setia pada satu wanita seorang Desy yang sangat berpengalaman dalam rumah tangga tak mau lagi rumah tangganya hancur gara-gara orang ke tiga.
Belum terbukti jika belum melihatnya dengan mata kepalannya sendiri. Rasa kesal dan kecewa ia pendam sebelum semua ia saksikan secara langsung.
“Lihat saja, Mas. Aku akan buktikan semua apa yang telah kamu perbuat di belakangku selama ini, pantas saja selama ini kamu bilang lembur terus hingga pulang larut malam teryata wanita itu yang selama ini kamu
temui!”
Susah payah ia bangun rasa cinta seketika berubah menjadi rasa benci yang teramat dalam kepada Jaya Wijaya yang telah menjadi suaminya selama satu setengah tahun.
“Apa salahku, Mas. Hingga kamu setega ini di belakangku. Kuranng apa aku mengorbankan semua yang aku sukai dan profesiku sebagai penyanyi aku hentikan hanya ingin menjadi istri yang berbakti kepada suami.”
Hancur sudah rasa cintanya kepada Jaya karena ia telah menghianatinya hingga Jaya berani berselingkuh hingga sejauh itu. Desy menghapus air matanya ketika melihat Jaya telah siap untuk berangkat kerja, Jaya segera menghabiskan kopi yang Desy buatkan dan pamit untuk berangkat kerja.
“Sayang, aku berangkat kerja dulu ya kamu baik-baik di rumah. Ingat kamu jangan suka ikut ngumpul sama tetangga sebelah yang suka gibah itu aku lebih suka istriku berada di rumah,” ucapnya memeluk hangat sang istri dan mengecup pucuk keningnya dengan lembut.
Desy mengantarkan Jaya kedepan rumah hingga suaminya itu berangkat. Tak disangka apa yang suaminya katakan itu ternyata benar. Tetangga sebelahnya memang sedang memperhatikan keluarganya hingga mereka saling berbisaik seperti sedang membicarakan sesuatu.
“Mas, berangkat dulu ya, sayang!”
“Hati-hati, Mas!”
Desy melihat tetangga sebelahnya itu masih memperhatikan dia, tak disangka sekepo itu tetanggaya hingga harus tahu apa yang sering di kerjakan Desy sehari-harinya. Ia segera membalikan badan dan masuk kedalam rumah seketika langkahnya terhenti karena seseorang dari mereka bertanya kepada Desy.
“Hei, Des. Jangan suka dirumah kali-kali kamu harus mengikuti suamimu, Dia itu berangkat kerja apa malah belok ke rumah yang muda, ya ampun aku jadi keceplosan!” ucap salah satu ibu-ibu rempong sebelah rumah Desy.
Desy hanya tersenyum kepada tetangganya itu dan ia segera masuk kedalam seperti apa yang di minta Jaya
suaminya.
“Punya istri kok dikurung terus memangnya dia tak tahu apa jika suaminya itu suka berboncengan dengan wanita lain,” ucap Bu Wati.
“Masa sih Jeng. Kok aku baru tahu kalo suami mbak itu ternyata selingkuh!”
“Eh, kalian tahu ngak dia itu sudah menjanda dua kali gara-gara merebut suami orang. Ya sekarang tau sendiri kan akibatnya yang namanya karma itu berlaku untuk siapa saja!” cicit Bu Wati tak kalah hebohnya.
Ketiga wanita itu senang sekali mengunjingkan Desy karena statusnya yang dulu menyandang sebagai janda dua kali. Desy masih berdiri di balik pintu mendengarkan ocehan tetangga sebelahnya membicarakan tentang dirinya
“Astagfirulloh! Seburuk itukah aku dimata kalian yang tak tahu menahu tentang kehidupanku!”
Ia segera kembali kedalam untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai. Desy masih tak menyangka dengan apa yang telah ia dengar tadi, hatinya sakit dan perih menerima kenyataan bahawa suaminya kini memiliki hubungan gelap dengan wanita lain.
“Benar apa yang dikatakan si tukang gibah itu, aku harus keluar demi keutuhan rumah tanggaku, aku tak mau menjadi janda untuk yang ketiga kalinya jika semua itu terjadi apa kata orang nanti? Pasti mereka akan terus mengunjing tentang diriku yang selalu gagal dalam berumah tangga!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
gedek bet dah Ama mulut tetangga rasanya pengen di cabein sekebon
2022-11-23
0