Detektif Ukhti

Suasana hati Desy kini semakin tak karuhan semua pikirannya hanya tertuju pada Saipul nama pada kontak telepone suaminya. Desy bergegas membereskan pekerjaan rumah dan bertekad menjadi detektif dadakan demi menyelidiki perselingkuhan suaminya dengan Saipul.

“Aku harus membuktikan sendiri dengan mata kepalaku seperti apa si Saipul yang dia selalu datangi!”

Mengenakan pakaian seperti ukhti-ukhti bercadar agar penyamarannya tak mencurigakan. Desy sudah siap untuk menjadi detektif ukhti. Tekatnya sudah bulat ia harus mempertahankan rumah tangganya yang masih seumur jagung. Desy ingin sekali memiliki suami yang menerima dia apa adanya dan langgeng sampai maut memisahkannya.

Dalam perjalanan menaiki ojeg online Desy sangat gugup,apa yang akan ia lakukan ketika menangkap basah suaminya sedang berselingkuh dengan si Saipul!

Ia menunggu di dekat penjual makanan, di situ Desy memantau suaminya yang baru saja keluar dari pabrik bersama seorang wanita. Saipul seorang wanita yang sudah menggoda suaminya.

“Kurang ajar tenyata selama dua bulan ini dia selau bilang lembur ini yang dimaksud lembur bersama si Saipul yang kegatelan sama suami orang!” batinya mengerutu sudah tak kuat ingin melabrak si Saipul.

Jaya segera mengantar Nyimas pulang ke kontrakannya seperti biasa semua ritual sepulang kerja Jaya inginkan dari wanita yang sudah ia pacari selama lima bulan terakhir. Rasa cintanya terhadap Nyimas begitu besar karena Nyimas adalah wanita kriteria idaman Jaya.

Desy membuntuti mereka berdua dengan ojeg online, berharap semua masalah akan beres hari ini juga. Namun ia tak bisa mengejar terlampau jauh karena terhalang oleh perlintasan kereta api.

“Sialan, aku jadi kehilangan jejak mereka!” Desy mengumpat kesal karena lagi-lagi dia harus kalah dari si Saipul wanita jadi-jadian itu.

Jaya dan Nyimas baru saja sampai di rumah kontrakannya mereka beristirahat untuk menghilangkan rasa capek mereka.

“Mas, mau aku buatkan kopi?" tanya Nyimas.

“Ngak usah, Sayang. Air putih saja aku lagi ngak ingin ngopi!”

“Mas, kapan kamu akan mempekenalkan aku kepada keluargamu? Aku ingin kita itu sah secara

agama dan terdaftar di catatan sipil?” ucap Nyimas sembari membawa secangkir air putih kehadapan Jaya.

Seketika nafas Jaya sesak mendengar perkataan Nyimas yang ingin dinikahi secara sah dan tak mau sembunyi-sembunyi terus seperti ini.

“Sabar, Sayang. Aku sedang memikirkan bagai mana cara aku bisa menceraikan Desy. Kamu tahu sendiri kan aku selama ini tak mencintai dia, aku menikah karena atas dasar hutang budi terhadap keluarganya!”

Sebenarnya Jaya engan menceraikan Desy pasalnya harta warisan akan jatuh pada Jaya jika Jaya memiliki anak darinya.

“Ya sudah kamu bilang saja jika sama kedua orang tuamu jika, Mas. Sudah tak mencintai dia beres kan!”

“Tak segampang itu sayang, kedua orang tuaku itu akan menyerahkan warisannya kepdaaku jika aku mempunyai anak dari Desy. Tetapi kamu tahu sendiri jika dia selama ini belum saja hamil!” kekeh Jaya.

Nyimas bersemangat mendengar jika warisan aka jatuh kepada Jaya ia berusaha membujuk Jaya untuk segera menikahnnya.

“Warisan?” batinnya.

Jaya mengerutkan keningnya seakan semua tak mungkin jika ia menikah dengan Nyimas pasti ia tak akan mendapatkan warisan sepersen pun dari kedua orang tuannya.

“Ya sudah kalau begitu hamili aku saja, Mas. Supaya kamu mendapatkan warisan dari kedua orangtuamu, gitu aja ko bingung sih aku sangat mencintaimu, Mas. Semua aku lakukan hanya untukmu keperawananku dan semua hatiku sudah aku berikan padamu!” kekeh Nyimas.

Jaya semakin pusing dengan semua apa yang terjadi. Nyimas memang benar dia yang telah mengambil ke gadisan Nyimas lantaran dasar suka sama suka. Tetapi Jaya masih bingung jika menceraikan Desy dan mendapatkan anak dari Nyimas apa dia akan tetap mendapatkan warisan yang orang tuanya janjikan?

***

Setelah pengejaran yang tanpa hasil akhirnya Desy kembali ke rumah agar Jaya tak mencurigainya jika ia pulang nanti tak mendapati istrinya di rumah, setelah ini ia akan menyusun rencana selanjutnya.

“Aku harus bersikap biasa seolah-olah aku tak mengetahui perselingkuhan mereka. Aku harus kuat dan tegar menghadapi ini semua!”

Ponsel Desy berdering ia baru saja masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan bagannya yang penuh dengan asap masakan selama berada di dapur tadi. Di guyur air shower rasanya sangat segar dan rasa peningpun sedikit hilang.

Desy meraih ponselnya di atas ranjang dan mengeceknya benar saja ada beberapa panggilan tak terjawab dari Jaya. Desy segera menelepon Jaya dan mengabarkan bahwa ia baik-baik saja di rumah.

“Assalamuallaikum, Mas. Maaf tadi aku habis mandi,” ucapnya sambil menggosok-gosok rambut dengan handuk kering.

“Oh! Mas, kira kamu kemana. Sebentar lagi, Mas. Pulang ke rumah hari ini tak pulang larut. Kamu mau di bawakan apa nanti, Mas. Pulang?”

“Memangnya aku tak tau jika kamu sedang berduaan dengan si Saipul, hah!” batinya.

“Sayang, kamu mau apa? Kok malah diam saja,” ucap Jaya di ujung sana.

“Aku tidak mau apa-apa, Mas. Aku hanya ingin kita makan malam berdua saja itu sudah lebih dari cukup.”

Jaya merasa terkejut karena perkataan Desy yang begitu menusuk kedalam hati. Pasalnya sudah dua bulan ini ia tak penah makan malam bersama bahkan tidur pun mereka terpisah karena Jaya yang suka meneonton televisi

sebelum tidur hingga ia tidur beralaskan kasur karpet di depan televisi.

“Iya, nanti kita makan malam bersama.” ucap Jaya mengakhiri percakapnya.

Desy tersenyum simpul ketika mendengar perkataan Jaya yang akan menemaninya makan malam. “Semoga kamu cepat sadar, Mas!”

Setelah mandi ia segera berias dan menggunakan pakaian tidur untuk menyambut sang suami pulang bekerja. Tak lama terdengar suara motor terparkir di depan rumah kontrakan mereka. Jaya sangat lesu dan lelah akhir-akhir ini dia selalu memikirkan bagai mana caranya mengatakan yang sebenarnya kepada Desy jika ia lebih mencintai wanita lain.

“Assalamualaikum!”

Jaya masuk kedalam rumah di sambut sang istri yang telah menunggunya sedari tadi. Jaya terkesima matanya membulat sempurna melihat penampilan istrinya lain dari pada biasanya. Sambutan yang Desy buat membuat mata Jaya tak berkedip sedikitpun. Bahkan ia sampai maju menghampiri istrinya itu dan memeluknya dengan tersenyum sumringah.

“Waallaikum’salam, Mas. Sini aku bawakan sepatu dan tasnya.”

Desy segera meraih punggung tangan Jaya dan mengecupnya. Jaya tersadar dari lamunannya dan menatap kembali sang istri dengan penuh semangat.

Jaya seakan terhipnotis oleh penampilan Desy yang begitu memukau, setelah lelah bekerja seharian dan begitu banyak permintaan yang Nyimas Inginkan membuat Jaya tertekan.

“Kamu sangat cantik sekali sayang, aku sampai bersemangat jika kamu berpenampilan seperti itu!”

Desy mencoba menggoda suaminya agar ia tak mudah tergoda lagi dengan si Saipul. “Mas, bersih-bersih dulu sana setelah itu kita makan malam bersama. Nanti setelah itu aku kasih hadiah!”

“Hadiah apa sayang, aku jadi penasaran?”

“Tunggu ya.Mas mandi dulu!” ucap Jaya segera berlari menuju kamar mandi.

Episodes
1 Menikahi Janda
2 Saipul Jadi-jadian
3 Detektif Ukhti
4 Menggoda Sang Penggoda
5 Perubahan Mas Jaya
6 The Power Of Doa
7 Wanita Sirik
8 Mulai Perhatian
9 Saipul Masih Gentayangan
10 Lupa Jalan Pulang
11 CCTV Berjalan
12 Berguru Pada Suhu
13 Semua Ulah Bi Sumi
14 Tukang Gibah Syariah
15 Tiga Sekawan
16 Perang Batin
17 Hiburan Dadakan
18 Wati Bar-bar
19 Kepulangan Jaya
20 Kehamilan Desy
21 Perhatian Ayah Utun
22 Menemui Abah Sakti
23 Mas Koki Serba Bisa
24 Racikan Nyimas
25 Pakaian Pemikat
26 I'm Winner
27 Pulang Ke Rumah Ambu
28 Belajar Menerima Kenyataan
29 Membantu Abah & Ambu
30 Kepastian
31 Menjemput Desy
32 Tak Mau Pulang
33 Pasrah
34 Masuk Rumah Sakit
35 Menantu Idaman
36 Tergoda Rayuan Nyimas
37 Mood Ibu Hamil
38 Menaraik Jaya Kembali
39 Pulang Membawa Kejutan
40 Memilih Si Pelakor
41 Prematur
42 Keputusan Yang Sulit
43 Abah Kecewa
44 Demi Baby
45 Pengakuan Yang Sulit
46 Bertahan Atau Berpisah
47 Membuat Penasaran
48 Bungkusan Hitam
49 Tamu Tak Di Undang
50 Tak Dapat Restu
51 Siap Pulang Kampung
52 Mengunjungi Desy
53 Merasa Bersalah
54 Pemberian Yang Tak Wajar
55 Mengejar Desy.
56 Pengejaran Tanpa Hasil
57 Pengadilan Agama.
58 Semua Demi Anak
59 Tak Sengaja Bertemu.
60 Ingin Bertemu Afrizan
61 Pertengkara Membuat Kesal.
62 Meminta Bantuan Ibu
63 Banyak Yang Sayang
64 Pemberian Bu Asri.
65 Rejeki Anak Soleh
66 Akrab Bersama Farel
67 Merasa Kehilangan
68 Kedatangan Jaya
69 Meminta Desy Kembali.
70 Semua Demi Kamu
71 Karma Berlaku
72 Tamu Tak Di Undang
73 Hilang Akal
74 Jeruji Besi Tempatmu
75 Ada Apa Dengan Afrizan?
76 Trauma
77 Kedatangan Nyimas
78 Meminta Maaf
79 Terlihat Yang Sesungguhnya.
80 Kedatangan Abah Dan Ambu
81 Semua Bukan Milikku
82 Akhirnya Bertemu Afrizan.
83 Ambu Setuju.
84 Kepulangan Jaya.
85 Hadiah untuk Jaya.
86 Mengunjungi Sang Anak
87 Mengenang Kembali.
88 Belajar Memaafkan
89 Kecurigaan Mama Hani
90 Ingin Seperti Orang Lain
91 Pengakuan Desy.
92 Bertemu Jajang dan Romi
93 Menasehati Jaya.
94 Nyimas Mulai Berulah.
95 Pertanyaan Mama Hani.
96 Sakit Yang Aneh.
97 Ikatan Batin.
98 Menyembuhkan Jaya
99 Kejadian Aneh.
100 Keluarga Abah.
101 Suami Takut Istri
102 Ikhtiar.
103 Pertanyaan Abah
104 Kembali Pada Tuannya
105 Kembali Ke Bentuk Aslinya
106 Karma Berlaku
107 Karma Untuk Nyimas
108 Terbebas Dari Nyimas
109 Sah Menjadi Janda
110 Mengunjungi Sang Anak
111 Keputusanku Sudah Bulat
112 Mendapat Balasannya
113 Mengajak Jalan
114 Membangunkan Buaya Tidur
115 Terpancing Emosi
116 Bertemu Bi Sumi
117 Pertemuan Yang Tak Sengaja
118 Membuat Ani Kecewa
119 Menunggu Jawaban
120 Pamit Pergi
121 Merasa Kecewa
122 Kembalinya Andika.
123 Mencari Pengalaman
124 Mala Rindu
125 Rindu Tapi Cemburu
126 Menjaga Kamu
127 Sembuh Di Tangan Yang Tepat.
128 Kegelisahan Hati
129 Salah Tingkah
130 Jawaban Dari Desy
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Menikahi Janda
2
Saipul Jadi-jadian
3
Detektif Ukhti
4
Menggoda Sang Penggoda
5
Perubahan Mas Jaya
6
The Power Of Doa
7
Wanita Sirik
8
Mulai Perhatian
9
Saipul Masih Gentayangan
10
Lupa Jalan Pulang
11
CCTV Berjalan
12
Berguru Pada Suhu
13
Semua Ulah Bi Sumi
14
Tukang Gibah Syariah
15
Tiga Sekawan
16
Perang Batin
17
Hiburan Dadakan
18
Wati Bar-bar
19
Kepulangan Jaya
20
Kehamilan Desy
21
Perhatian Ayah Utun
22
Menemui Abah Sakti
23
Mas Koki Serba Bisa
24
Racikan Nyimas
25
Pakaian Pemikat
26
I'm Winner
27
Pulang Ke Rumah Ambu
28
Belajar Menerima Kenyataan
29
Membantu Abah & Ambu
30
Kepastian
31
Menjemput Desy
32
Tak Mau Pulang
33
Pasrah
34
Masuk Rumah Sakit
35
Menantu Idaman
36
Tergoda Rayuan Nyimas
37
Mood Ibu Hamil
38
Menaraik Jaya Kembali
39
Pulang Membawa Kejutan
40
Memilih Si Pelakor
41
Prematur
42
Keputusan Yang Sulit
43
Abah Kecewa
44
Demi Baby
45
Pengakuan Yang Sulit
46
Bertahan Atau Berpisah
47
Membuat Penasaran
48
Bungkusan Hitam
49
Tamu Tak Di Undang
50
Tak Dapat Restu
51
Siap Pulang Kampung
52
Mengunjungi Desy
53
Merasa Bersalah
54
Pemberian Yang Tak Wajar
55
Mengejar Desy.
56
Pengejaran Tanpa Hasil
57
Pengadilan Agama.
58
Semua Demi Anak
59
Tak Sengaja Bertemu.
60
Ingin Bertemu Afrizan
61
Pertengkara Membuat Kesal.
62
Meminta Bantuan Ibu
63
Banyak Yang Sayang
64
Pemberian Bu Asri.
65
Rejeki Anak Soleh
66
Akrab Bersama Farel
67
Merasa Kehilangan
68
Kedatangan Jaya
69
Meminta Desy Kembali.
70
Semua Demi Kamu
71
Karma Berlaku
72
Tamu Tak Di Undang
73
Hilang Akal
74
Jeruji Besi Tempatmu
75
Ada Apa Dengan Afrizan?
76
Trauma
77
Kedatangan Nyimas
78
Meminta Maaf
79
Terlihat Yang Sesungguhnya.
80
Kedatangan Abah Dan Ambu
81
Semua Bukan Milikku
82
Akhirnya Bertemu Afrizan.
83
Ambu Setuju.
84
Kepulangan Jaya.
85
Hadiah untuk Jaya.
86
Mengunjungi Sang Anak
87
Mengenang Kembali.
88
Belajar Memaafkan
89
Kecurigaan Mama Hani
90
Ingin Seperti Orang Lain
91
Pengakuan Desy.
92
Bertemu Jajang dan Romi
93
Menasehati Jaya.
94
Nyimas Mulai Berulah.
95
Pertanyaan Mama Hani.
96
Sakit Yang Aneh.
97
Ikatan Batin.
98
Menyembuhkan Jaya
99
Kejadian Aneh.
100
Keluarga Abah.
101
Suami Takut Istri
102
Ikhtiar.
103
Pertanyaan Abah
104
Kembali Pada Tuannya
105
Kembali Ke Bentuk Aslinya
106
Karma Berlaku
107
Karma Untuk Nyimas
108
Terbebas Dari Nyimas
109
Sah Menjadi Janda
110
Mengunjungi Sang Anak
111
Keputusanku Sudah Bulat
112
Mendapat Balasannya
113
Mengajak Jalan
114
Membangunkan Buaya Tidur
115
Terpancing Emosi
116
Bertemu Bi Sumi
117
Pertemuan Yang Tak Sengaja
118
Membuat Ani Kecewa
119
Menunggu Jawaban
120
Pamit Pergi
121
Merasa Kecewa
122
Kembalinya Andika.
123
Mencari Pengalaman
124
Mala Rindu
125
Rindu Tapi Cemburu
126
Menjaga Kamu
127
Sembuh Di Tangan Yang Tepat.
128
Kegelisahan Hati
129
Salah Tingkah
130
Jawaban Dari Desy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!