Sebelum memasuki ruangan pemberkatan, Zada terlihat mondar-mandir dan terus menghubungi Reya untuk menanyakan pria bayaran itu.
" Halo Rey. Pria itu ada dimana? Kok sampai sekarang belum datang juga? 'kan acara pemberkatannya tinggal sebentar lagi. " Zada langsung memberondong beberapa pertanyaan sekaligus pada sahabatnya itu. Pasalnya laki-laki bayaran ini adalah Reya yang mencarikan.
" Tadi katanya sudah ada di jalan, mungkin sebentar lagi sampai! "kata Reya yang kini sudah menyamar menjadi seorang tim sound system.
Bukan hanya menyamar sebagai tim sound system, Reya juga sudah memasukkan obat pencahar ke dalam minuman para penjaga dan tim sound system lainnya. Jadi, ketika Mereka bereaksi, semua orang itu akan mules.
Belum selesai Zada berbicara dengan Reya, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
Zada pun berbalik, dan seketika tercengang tatkala melihat sosok pria tampan di hadapannya.
" Nona," panggil Pria itu yang seketika membuyarkan lamunan Zada.
Tinggi, putih, memakai setelan jas rapi.
Seulas senyum terbit di bibir tipis Zada. Tanpa ragu-ragu, Zada memegang wajah pria itu, membolak balikkan ke kanan dan ke kiri seakan sedang mengecek kualitas ketampanannya.
" Apa yang kamu lakukan?" tanya Pria itu dengan wajah pias.
Namun, Zada tak menghiraukan pertanyaan dari pria itu dan terus menelisik seluruh penampilannya yang menggunakan pakaian yang terkesan mewah dan elegan.
" Benar-benar perfect!" ucap Zada dengan senyuman lebar.
" Tentu saja," ucap pria itu yang sangat bangga di puji perfect.
" Sepertinya, pelayanan jasa kekasih bayaran mulai ada kemajuan dengan memberikan kualitas yang tidak main-main." Zada terus mengoceh karena dia sangat puas dengan laki-laki pilihan Reya.
" Maksud kamu apa? " pria itu terlihat bingung dengan perkataan wanita di depannya ini.
Tanpa berlama-lama, Zada langsung menggandeng pria itu berjalan masuk ke dalam gedung.
" Nanti, kamu harus bisa bersikap profesional dan carilah nama samaran!" ucap Zada sembari memasukkan beberapa lembar uang ke dalam saku jas pria itu.
Pria itu memegang tangan Zada yang sudah sembarangan memasukkan uang ke dalam saku jasnya.
"Apa maksudmu memberiku uang? Dan untuk apa nama samaran? "
Zada mengernyitkan dahinya, lalu sedikit berjinjit dan berbisik.
" Tentu saja bayaran untuk aktingmu hari ini. Soal nama samaran, tentu kamu harus mencarinya karena pernikahan ini hanya pura-pura! Aku harap, kamu bisa berakting dengan baik agar pembalasan dendam pada mantan tunanganku sempurna!"
Pembalasan dendam pada mantan tunangan? Pernikahan pura-pura?
" Jadi, wanita ini adalah mantan tunangan Emerald? Tapi, sepertinya seru juga membuat kehebohan di acara pernikahan! " gumam pria itu dengan seringai licik.
Sesuai rencana, Zada masuk terlebih dahulu. Sementara pria itu akan naik setelah ia memanggilnya.
Selama di bawah panggung, Pria itu terus menyimak dengan baik apa yang sebenarnya telah terjadi hingga sang mantan ingin menghancurkan sebuah pernikahan. Dan, otaknya yang genius begitu mudah untuk mengetahui suasana.
" Sayang ..., " panggil Zada lembut pada seseorang yang tiba-tiba ikut naik ke atas panggung juga.
" Doni! usir gadis gila itu!" titah Mama Bitha pada Doni asisten Emerald. Pasalnya, para pengawal tidak ada. Namun, Doni mengurungkan niatnya tatkala tahu siapa laki-laki yang naik ke atas panggung.
Bahkan, Semua para hadirin kembali di buat tercengang oleh pria yang di panggil sayang oleh Zada.
" Paman ...," lirih Emerald.
" Geva ..." gumam Mama Bitha yang ikut terkejut saat melihat adik bungsunya tiba-tiba menggandeng tangan gadis yang sangat ia benci.
" Harus profesional," bisik Zada mengingatkan.
" Baiklah."
Melihat asisten Emerald yang tidak jadi menyeretnya keluar, membuat Zada sedikit heran.
" Ini, bagaimana dengan acara pemberkatannya? Kenapa tiba-tiba ada dua calon mempelai?" tanya sang Imam yang menjadi bingung.
" Lakukan saja seperti yang istri saya katakan, "ucap Gevariel dengan tersenyum lembut ke arah Zada.
" Lalu, siapa yang akan di nikahkan lebih dulu? "
" Kami. "
" Kita. "
Geva, Emerald, Zada dan Veena menjawab serentak.
" Nikahkan kami dulu, Pak, "pinta Geva di selingi tatapan tajam ke arah Emerald seakan memberikan kode kalau dia tidak boleh membantah. Di tatap seperti ini saja sudah membuat nyali laki-laki itu menciut.
" Tapi kita___" Emerald langsung membungkam mulut Veena yang ingin membantah.
" Sayang ...," lirih Veena dengan tatapan kesal.
" Jangan pernah membantah atau berdebat dengan Paman, kalau tidak habis kita!"
Melihat Zada menggandeng Gevariel, membuat semua orang tak berani berkutik atau menghalangi.
Apakah sebegitu kuatnya pesonaku dan laki-laki bayaran ini hingga membuat semua orang diam?
Sebenarnya Zada sedikit merasa heran dengan sikap orang-orang di sini yang berubah dratis, padahal tadi asisten Emerald ingin mengusirnya tapi tiba-tiba tidak jadi. Lalu, Emerald dan Veena juga tiba-tiba berubah menjadi lebih diam, bahkan mereka mempersilahkan Zada dan laki-laki bayaran itu untuk menikah lebih dulu.
"Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya." Sang Imam sudah memulai acara.
" Saudara____" sang Imam menggantung perkataannya saat menyadari bahwa ia lupa untuk menanyakan nama pasangan mempelai dadakan itu.
" Gevariel Daviandra Nuraga," ucap Geva yang langsung paham jika sang Imam menanyakan namanya.
Sang Imam menoleh ke arah Zada.
" Zada Clofer Fortuna." Zada ikut memberitahukan nama lengkapnya.
" Sebentar, nama samarannya sungguh panjang sekali dan Kenapa terdengar tak asing, ya?" gumam Zada dalam hati.
" Profesional, fokus!" ucap Geva saat menyadari Zada yang terus melamun n serta menatap ke arahnya.
Sementara Emerald terlihat mengepalkan tangannya tatkala menyaksikan Zada yang tiba-tiba akan menikah dengan pamannya sendiri.
" Gevariel Daviandra Nuraga, maukah saudara menikah dengan Zada Clofer Fortuna yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"
" Ya, saya bersedia."
" Zada Clofer Fortuna, maukah saudara menikah dengan Gevariel Daviandra Nuraga yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?
" Ya, saya bersedia."
" Tidak bersedia!" ucap Zada dalam hati yang benar-benar bertolak belakang dengan jawabannya di luar.
Setelahnya sang Imam meminta untuk mereka saling memasangkan cincin pernikahan. Awalnya Zada bingung, tapi Geva langsung melirik ke arah Emerald untuk meminta cincin.
" Cincin!" kata Geva dingin.
Menyadari bahwa pamannya meminta cincin, membuat Emerald pun memberikan cincin yang seharusnya miliknya dan Veena.
Veena mendelik, dan ingin protes tapi Emerald lagi-lagi melarangnya.
Setelah memakaikan cincin, sang Imam menyuruh mereka untuk berciuman. Jujur, saat ini Zada terlihat gugup dan panik. Padahal niat hati untuk nikah pura-pura, tapi kenapa pakai adegan cuman segala?
Apakakah harus dia berciuman dengan laki-laki asing yang sudah ia bayar?
Saat melihat Geva yang semakin mencondongkan wajahnya, Zada langsung menutup matanya rapat-rapat. Menyadari akan ketidak siapan Zada, Geva memilih mencium kening Zada.
" Selamat menikah Tuan Gevariel." seru para karyawan sambil menyalakan Conventti poopper.
Mendengar suara teriakan selamat menikah yang begitu meriah, membuat Zada terkejut dan membuka mata.
Setelahnya, mereka berdua turun dari atas panggung karena Emerald dan Veena akan melakukan pemberkatan selanjutnya.
Dikarenakan cincin pernikahan di pakai oleh Gevariel dan Zada. Terpaksa Emerald dan Veena menggunakan cincin dari tutup kaleng minuman.
Wajah Veena terlihat masam dan cemberut karena acara pernikahannya benar-benar hancur. Sementara Zada merasa puas serta memamerkan cincin berlian yang ia pakai dengan memasang wajah menghina.
" Kurang ajar! Awas saja kau Zada!" Veena menatap tajam ke arah Zada yang tersenyum meledek karena merasa telah menang dan berhasil.
Selesai acara pemberkatan, para saudara menghampiri Geva dan juga Zada untuk memberikan selamat. Tak lupa pula dengan Emerald dan juga Veena.
" Selamat menikah, Paman," ucap Emerald.
" Paman?" ulang Zada yang terlihat sangat terkejut tatkala mendengar Emerald memanggil pria di sampingnya ini dengan sebutan Paman.
" Selamat menikah juga, keponakan," balas Gevariel.
" Apa pria yang aku nikahi pura-pura ini adalah Paman Emerald? "
Selesai acara, Gevariel dan Zada segera pergi meninggalkan ruangan tempat pemberkatan itu.
" Sayang, apakah setelan ini kita akan langsung melakukan ritual malam pengantin?" goda Gevariel saat melihat Zada yang tiba-tiba berubah menjadi pendiam setelah Emerald memanggilnya Paman.
Ritual malam pengantin?
Membayangkannya saja sudah membuat Zada bergidik ngeri, dengan ide liciknya Zada berusaha untuk kabur dari pria asing ini.
" Sepertinya ada yang mencarimu," ujar Zada mencoba mengelabui Geva.
Gevariel pun menoleh ke belakang, dan dengan kecepatan kilat Zada langsung kabur. Menyadari bahwa tidak ada yang memanggilnya, Gevariel pun kembali ke posisi awal. Namun, ternyata Zada sudah menghilang.
Gevariel pun hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah laku gadis itu.
...****************...
Halo guys, kalao ada kesalahan kata harap di maklumi.
Apa yang tertulis di dalam bab ini, anggap saja haluan dari Novi, jangan diambil serius. Oke!
Semoga semakin suka dengan cerita Geva dan Zada
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sandisalbiah
" MENDADAK ISTRI "... ini mah judul part nya... 😅😅😅
2023-08-04
0
Susanty
jurus menghilang yah Thor 🤭🤣🤣
2023-07-14
0
Susanty
bagus itu, lain dari yang lainnya🤭🤣🤣🤣
2023-07-14
0