Belum saja mereka selesai untuk mencapai kepuasan, tiba-tiba terdengar seseorang yang membuka pintu.
Netra Zada membulat sempurna tatkala melihat kekasih yang sangat ia cintai sedang bercinta dengan wanita lain. Begitupun dengan Emerald, Ia juga ikut melongo saat mengetahui siapa yang membuka pintu kamar hotelnya.
" Zada ...," lirih Emerald.
Tangan Zada mengepal, lalu berjalan cepat menghampiri ranjang percintaan kedua insan itu. Dengan terpaksa Emerald segera mencabut tropedonya yang masih menyangkut di dalam lubang kenikmatan.
Zada mengambil air diatas nakas, lalu menyiramkannya ke wajah Emerald.
" Bajingan!" maki Zada dengan emosi yang memuncak.
" Hei, Zada. Berani-beraninya kamu__"
" Apa? Kamu mau aku siram juga?" sarkas Zada yang kembali mengambil gelas lainnya yang masih ada sedikit air. Namun, siapa sangka jika Emerald langsung melindungi tubuh wanita itu saat mengetahui Zada ingin menyiramnya juga.
Hati Zada semakin sakit bagaikan di remas-remas oleh tangan tak kasar mata tatkala melihat Emerald begitu melindungi wanita itu darinya.
Ia tak pernah mengira bahwa akan di Khianati seperti ini oleh laki-laki yang sangat ia cintai. Awalnya Zada berpikir bahwa jika ia setia dan tulus mencintai, maka dia akan di perlakukan seperti itu juga. Namun, ternyata cinta dan tulus saja tak menjamin untuk orang tetap setia bersamamya.
Menyadari bahwa Zada tak jadi menyiramnya, membuat Emerald membuka mata. Dan hal pertama yang ia lihat saat ini adalah wajah penuh kekecewaan dari wanita yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun.
" Zada___ kamu tenang ya? Aku bisa jelasin ini semua."
Zada menatap bengis ke arah Emerald.
" Jelasin?" ulang Zada dengan wajah yang terlihat jijik pada pria di hadapannya ini.
"Jelasin apalagi Rald? Semuanya sudah jelas, dan hubungan kita berakhir sampai di sini!" tandas Zada seraya melemparkan cincin yang di berikan Emerald saat melamarnya.
Sebelum pergi, Zada melihat beberapa helai pakaian dua orang itu yang tercecer di lantai. Entah setan mana yang berbisik kepadanya hingga membuat Zada tiba-tiba memunguti pakaian serta sepatu Emerald dan selingkuhannya itu. Lalu, berjalan menuju jendela dan membuang semua pakaian dan sepatu itu.
" Zada apa yang kamu lakukan?" bentak Emerald.
" Seperti apa yang kamu lihat!" balas Zada dengan menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai kecil.
Tak lupa pula, Zada memotret dan mengambil sedikit vidio tubuh dua orang yang telah berbuat mesum itu. Emerald ingin menghampiri Zada tapi ia tak bisa karena tubuhnya dan Veena sedang sama-sama naked. Jika ia membawa selimut itu bersamanya, maka tubuh Veena tidak akan memiliki perlindungan.
" Zada hentikan!" pinta Emerald marah. Namun, Zada justru menjulurkan lidahnya sambil berjalan pergi dari kamar hotel itu karena Ia merasa sesak jika terus berlama-lama di sana. Sekeluarnya dari kamar hotel itu, tubuh Zada tiba-tiba melemas bagaikan jelly. Buliran bening pun ikut luruh dari pelupuk matanya.
Rasa sakit atas penghianatan seakan sedang memporak-porandakan hatinya hingga hancur berkeping-keping. Meski sebelumnya Zada terlihat kuat dan tak menangis di depan Emerald dan selingkuhannya. Tetapi dia tetaplah seseorang yang memiliki rasa sakit saat tahu orang yang selama ini ia cintai ternyata berkhianat di belakangnya. Di tambah lagi, wanita itu adalah rivalnya di kantor.
" Kenapa rasanya sakit sekali ..." lirih Zada sembari memegang dadanya yang terasa begitu sesak layaknya tengah dililit oleh tali berlapis-lapis lalu di tarik sekuat tenaga hingga membuatnya sulit bernapas.
" Zada ... Kamu tidak boleh cengeng, harus kuat! "Zada menyemangati tubuhnya agar tidak lemah. Setelahnya, Ia berusaha untuk pergi dari hotel itu.
Saat baru keluar dari lobil hotel, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berjalan dan hampir menabraknya. Tubuh Zada langsung terduduk begitu saja.
Menyadari kalau mereka hampir menabrak seseorang, membuat Pria itu segera keluar dari dalam mobil.
" Apa Kamu baik-baik saja?" tanya pria itu lembut pada wanita yang tengah duduk meringkuk di depan mobilnya. Bukannya menjawab pertanyaan dari pria itu, Zada justru menangis sekeras-kerasanya. Ia seakan memberikan sebuah protes pada semesta karena sudah memberikan masalah secara bertubi-tubi.
Baru beberapa menit yang lalu ia mendapati calon suaminya berselingkuh, kini ia justru hampir tertabrak oleh mobil.
" Tenang ... Kamu jangan menangis." pria itu mencoba berjongkok serta mengusap lembut punggung Zada guna menenangkannya.
" Bos bagaimana?" tanya sang asisten yang ikut keluar dari dalam mobil.
Mendapatkan sebuah perlakuan lembut dari seseorang, membuat Zada mendongakkan kepalanya. Dan, sepasang matanya yang basah seketika membulat sempurna tatkala melihat makhluk tampan di hadapannya saat ini.
Beginilah manusia sang makhluk visual, baru saja dia merasakan patah hati. Kini, sudah terpana oleh ketampanan pria lain.
" Nona, jika kamu terluka. Biar kita antar ke rumah sakit," tawar pria itu.
Zada masih terdiam dalam lamunannya. Sementara sang supir, justru menuduh Zada yang tidak-tidak.
" Sepertinya nona ini baik-baik saja bos, mungkin dia hanya sedang berpura-pura menyedihkan agar di tolong. Setelahnya, meminta uang yang banyak sebagai ganti rugi," papar sang asisten yang memiliki pikiran negatif. Pasalnya, beberapa hari ini ia sering membaca sebuah berita penipuan dari orang yang tiba-tiba menabrak kan diri di depan mobil mewah lalu meminta uang ganti rugi.
Zada pun mencoba untuk bangkit dari duduknya karena dia paling tak suka di hina atau di tuduh yang tidak-tidak oleh orang lain. Namun, mungkin efek shock hingga membuat tubuh Zada menjadi tak seimbang.
Saat Zada hampir terjatuh lagi, pria itu sigap menopang tubuhnya hingga netra keduanya saling bertemu. Keduanya sama-sama hening sejenak.
" Sepertinya saya harus membawa kamu ke rumah sakit," ujar pria itu yang langsung mendapatkan penolakan dari Zada.
" Tidak perlu, saya baik-baik saja." Zada mencoba melepaskan diri dari pria yang mampu membuatnya terpana. Namun, tidak membuat detak jantungnya berdetak hebat. Menandakan bahwa Ia hanya terpana, tapi tidak jatuh cinta.
Dikarenakan merasa tak enak hati, pria itu menawari Zada untuk mengantarnya pergi. Namun, Zada tetap menolak tawaran itu dan pergi begitu saja.
*
*
Sesampainya di rumah sewa, Zada langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tatapannya nanar menatap langit-langit kamarnya, dengan terus menghembuskan nafas berat.
" Kenapa hal ini bisa terjadi?" gumam Zada yang akhirnya tidur terlelap. Sepertinya, hati dan tubuhnya benar-benar lelah hingga membuat Zada mudah terlelap.
*
*
Malam harinya, suara berisik dari gedoran pintu serta panggilan dari seseorang mengusik tidur Zada. Sepasang mata indah itu pun mulai mengerjap.
" Za ... Kamu ada di dalam?" panggil seseorang dari luar. Dari suara cemprengnya saja, Zada sudah tahu siapa itu.
Zada pun mulai bangkit dari tidurnya, dan berjalan menuju pintu.
" Astaga hantu!" pekik Reya yang begitu terkejut dengan penampilan acak-acakkan Zada. Bagaimana tak terkejut jika Zada membuka pintu dengan penampilan rambut yang begitu berantakan serta mata yang bengkak. Sungguh, penampilannya sudah seperti hantu atau ODGJ.
" Lo yang hantu!" sarkas Zada yang tak terima di panggil hantu oleh sahabatnya.
" Ye ... Coba aja lihat penampilan lo saat ini! Pasti lo akan mengira hal yang sama," balas Reya.
" Terserahlah! Lagian ngapain kamu gedor-gedor pintu kamarku dan teriak-teriak? Berisik tau, ganggu orang tidur saja!" kesal Zada sambil mengucek matanya yang terasa gatal.
" Lagian, siapa suruh ngebo! Udah di panggil sampai berbusa nih mulut gak jawab-jawab, di telpon juga gak diangkat! "omel Reya yang justru semakin menghina Zada.
Zada hanya memutar bola matanya malas tatkala mendengarkan omelan dari sahabatmya itu. Setelahnya, Reya mengajak Zada untuk makan malam.
" Kamu kenapa, Za? Tumben, makanan cuma diaduk-aduk aja! "
" Patah hati!" jawab Zada singkat tanpa menutupinya.
Uhuk
Reya yang tengah minum langsung tersedak tatkala mendengar ucapan Zada yang mengatakan kalau ia sedang patah hati.
Zada menghela nafas panjang." Rald selingkuh, "lanjut Zada yang berhasil membuat Reya tercengang.
" Kamu seriusan? "tanya Reya yang terlihat masih tak percaya. Pasalnya, selama ini dia tahu betul kalau Rald itu sangat mencintai Zada, tapi___"
Zada tak mengatakan sepatah apapun lagi, dia hanya menyodorkan ponselnya yang memperlihatkan foto-foto Rald dengan selingkuhannya.
Marah, kesal, kecewa, tak percaya, semua menjadi satu. Bahkan, darah Reya sudah mendidih, tangannya mengepal erat seakan siap untuk memberikan sebuah pelajaran pada pria yang telah menyelingkuhi sahabatnya.
" Bangs*at! Cowok gak tau diri! Berani-beraninya dia menyakiti sahabat gue, awas saja___ bakalan gue kasih perhitungan!" kesal Reya dengan wajah penuh amarah. Reya bangkit dari tempat duduknya, Ia sudah bersiap - siap untuk pergi menemui Rald dan menghajarnya. Namun, tangannya justru di cekal oleh Zada.
" Tidak usah buang-buang energimu Rey, karena aku punya pembalasan yang lebih bagus," ucap Zada dengan seringai licik. Begitulah wanita yang bisa menjadi sangat menakutkan jika sudah tersakiti.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sandisalbiah
good job Zeda... jgn jadi sad girl... cowok macem Rald gak panter di tangisi.. hempas kan aja..
2023-08-04
0
Susanty
bagus ceritanya 👍
2023-07-14
0
Aqua_Chan
nah
2023-02-10
0