IYI 5

Setelah selesai dengan perdebatan mereka. Wulan segera membantu Liam untuk menaiki ranjangnya, setelahnya Wulan segera menyelimuti tubuh putranya tersebut. Mungkin setelah beristirahat, Liam bisa memikirkan segala ucapannya dengan kepala dingin.

Sedangkan Liam, masih teguh pada pendapatnya sendiri, bahwa tidak ada orang yang tulus di dunia ini, yang akan bersedia mengurus pria cacat sepertinya selain Renata–kekasihnya.

Setelah meminum obat yang diberikan oleh ibunya, Liam segera memejamkan matanya, karena obat yang diminumnya, memberikan efek kantuk pada dirinya.

Wulan hanya melihat putranya sekilas, sebelumnya keluar meninggalkan kamar Liam, karena dia ingin mengetahui pendapat Zoya mengenai putranya tersebut. Semoga saja Zoya tidak trauma datang ke rumah mereka, pikir Wulan.

Zoya keluar dari kamar Liam dengan tubuh yang sedikit bergetar. Karena baru kali itu ada orang yang berani membentak Zoya dan berbicara sekasar itu padanya. Sehingga hal ini membawa rasa syok yang cukup besar pada dirinya.

Pelayan yang melihat Zoya keluar dari kamar tuan muda mereka, segera menghampirinya dengan segelas teh dan juga camilan, mereka jelas tahu apa yang terjadi pada Zoya, karena bukan satu dua kali Liam memperlakukan orang dengan kasar. Setelah melayani Zoya, mereka segera kembali untuk bekerja.

"Terima kasih," ucap Zoya berusaha tersenyum.

Zoya segera meminum teh yang ada di hadapannya. Agar dirinya bisa merasa jauh lebih tenang. Setelah meminum teh hangat itu beberapa teguk, tubuh Zoya mulai merasa rileks dan tidak lagi bergetar seperti sebelumnya. "Hari ini aku begitu sial," gumamnya pelan.

Ketika Zoya mendengar sebuah langkah kaki yang mendekat ke arahnya, dia segera mengangkat kepalanya. Saat itulah dia kembali melihat Wulan yang tersenyum canggung ke arahnya. Senyum Wulan menghilangkan sedikit rasa kesal di hati Zoya karena Liam.

Saat telah sampai di dekat Zoya, Wulan langsung mengusap tangan Zoya. "Maafkan dia," ucapnya.

“Zoya, kamu sudah melihat sendiri bagaimana keadaan Liam. Hari ini dia kembali menyakiti dirinya sendiri. Tante tidak tahu apa yang bisa dia lakukan besok untuk kembali menyakiti dirinya. Itu sebabnya tante benar-benar sibuk beberapa bulan belakangan. Sekali lagi maaf atas sikapnya, itu pasti memberi kesan buruk untukmu. Apalagi ini kali pertama kamu datang,” ucap Wulan terlihat menyesal.

"Tante. Jangan meminta maaf, wajar saja dia bersikap seperti itu. Salahku juga yang sok kenal, jelas-jelas baru bertemu," ucap Zoya tersenyum canggung.

"Zoya, kamu punya pasangan?" tanya Wulan mengejutkan Zoya dengan pertanyaannya yang begitu tiba-tiba.

"Pasangan? Maksud Tante, pacar?" ucap gadis itu balik bertanya, yang ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Wulan. 

"Belum, Tante. Belum ketemu jodohnya," jawab Zoya tertawa pelan, yang tanpa ia sadari jika Wulan merasa lega mendengar jawabannya.

"Ada apa memangnya, Tante?" tanya Zoya lagi.

"Begini, Sayang. Apa kamu mau menikah dengan William?" tanya Wulan membuat Zoya lagi-lagi begitu terkejut mendengarnya.

"Tante bercanda? Tidak lucu," ujar Zoya berusaha mencairkan ketegangan.

Bagaimana bisa mereka membahas hal itu setelah mereka cukup lama tidak bertemu, belum lagi selama ini tidak penah sekali pun Wulan mempertanyakan hal-hal mengenai status hubungan Zoya dengan pria, tapi sekarang Wulan justru memintanya untuk menikah dengan Liam. Jelas itu semua bagai lelucon yang tidak lucu untuk Zoya.

"Zoya, Tante serius. Tante bahkan sangat serius." Wulan memperlihatkan keseriusannya dengan menatap Zoya yang terdiam dibuatnya.

"Tante. Tolong jangan bercanda, aku tidak suka candaan ini," cicit Zoya pelan.

"Tante serius, Zoya. Tante ingin kamu menikah dengan Liam dan menjadi menantu Tante," ucap Wulan lagi mempertegas kalimatnya.

Zoya kembali terdiam mendengar ucapan Wulan. Ia mencoba mencerna apa yang dikatakan Wulan, sekeras apapun ia berusaha meyakini jika semua yang ia dengar tidaklah benar, tetap saja itu semua nyata. Wanita yang duduk di hadapannya itu memintanya menikah dengan putranya yang sama sekali tidak Zoya kenal.

"Tante, aku bahkan sama sekali tidak mengenal anak Tante. Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan pria yang tidak aku cintai, bahkan tidak aku kenal. Maaf Tante, jika ucapan Tante serius, aku minta maaf, aku juga akan menanggapinya dengan serius dan menolaknya. Aku minta maaf Tante, aku tidak bisa," ucap Zoya dengan sangat tegas, tapi masih menjaga kesopanan dalam nada bicaranya.

"Zoya, Liam sangat membutuhkan wanita sepertimu. Tante mohon," ucap wanita itu lagi menggenggam kedua tangan Zoya.

Terpopuler

Comments

rain03

rain03

sengsara doang yg zoya dpet kalo sampe nikah sama liam yg buta hatinya

2022-12-23

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Menikah dengan Liam bukan pilihan bagus untuk Zoya terlebih Liam masih mencintai Renata

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!