OMU ~ Bab 5

Galih dan Melinda tengah duduk bersama, nampak pria itu mulai menjamah seluruh tubuh kekasihnya. Di saat keduanya tengah memadu kasih, tiba-tiba terdengar suara Bella berbunyi.

Dan rupanya itu Reyhan, dengan sambutan hangat Galih langsung mempersilahkan Pamannya untuk masuk ke apartemen miliknya.

Di saat Galih lengah, Reyhan langsung melayangkan tinjunya tepat di perut pria itu. Melinda pun langsung berteriak saat melihat kekasihnya tengah menahan sakit.

"Paman, apa yang kau lakukan? Kenapa kau memukul ku?"

"Kau memang layak untuk di pukul, selain suka selingkuh kau juga seorang pengecut."

"Apa maksudmu, Paman."

"Kau masih bertanya kepada ku?" Reyhan kembali melayangkan tinjunya kepada Galih, pria itu langsung meminta ampun.

"Kau tahu, aku paling benci melihat pria berani main tangan dengan seorang wanita. Dan yang kau lakukan kemarin kepada Rosa, sungguh sangat keterlaluan. Kau bahkan tidak layak untuk di sebut sebagai pria."

Setelah memaki Galih, Reyhan langsung pergi begitu saja. Melinda pun langsung bergegas membantu kekasihnya, "Ada apa dengan paman mu? Kenapa tiba-tiba dia malah membela wanita itu?"

"Aku juga tidak tahu sayang, tapi aku yakin jika Rosa telah merayu Paman ku."

Melinda pun buru-buru mengobati luka yang di berikan Reyhan kepada Galih, Melinda sangat kesal jika mengingat kehidupan Rosa yang sekarang bergelimang barang-barang mewah pemberian dari Reyhan.

"Mas.." Panggil Melinda dengan nada kesal.

"Ada apa?"

"Apa paman mu tidak pilih kasih? Dia hanya memberikan barang-barang mewah kepada Rosa, tapi untuk ku? Dia bahkan tidak memberikan sedikit pun. Lagi pula aku ini kekasih mu, jadi harusnya paman mu itu lebih perhatian kepada ku bukan kepada wanita itu."

"Yang kau katakan memang benar, bagaimana jika setelah permasalahan yang kemarin selesai dan Paman tidak marah lagi, aku akan mengajakmu untuk pergi ke rumah Paman agar kau dekat dengan Paman ku."

"Uh.. Kau benar sayang," Melinda langsung memeluk Galih dengan lembut.

*

*

Reyhan tengah duduk di kantornya, di depannya sudah ada seorang pria yang tidak lain temannya sendiri.

"Tomi, kau tahu jika barang milik ku tidak pernah berdiri selama bertahun-tahun. Bahkan aku yakin jika aku seorang impoten."

"Lalu?"

"Tapi tiba-tiba barang ku kembali lagi bangun."

"Wah? Sungguh, itu hal yang bagus, apa kau sudah mencobanya dengan wanita?"

"Itu masalahnya."

"Apa? Jangan katakan jika benda mu bangun saat kau melihat laki-laki." Tomi langsung panik.

"Tentu saja tidak, bodoh. Barang ku akan berdiri jika melihat tubuh istri keponakan ku."

"Apa? Gila.. Gila.. Tapi apa kau sudah meniduri wanita itu?"

"Tentu saja tidak, mana mungkin aku meniduri keponakan ku sendiri."

"Kenapa tidak? Lagi pula dia tidak memiliki hubungan darah denganmu, tapi apa dia cantik?"

"Dia sangat cantik dan bodynya nya itu sangat indah."

"Wah.. Wah.. Wah.. Keponakan mu sangat beruntung mendapatkan istri seperti itu."

"Iya tapi bahkan keponakan ku tidak pernah menganggap nya sebagai istri, kemarin juga dia memukuli istrinya karena hal sepele."

"Apa? Pria macam apa yang berani main tangan dengan seorang wanita. Bagaimana jika kau mengenalkan istri keponakan mu kepada ku?"

"Kau gila, aku tidak akan mengenalkan nya kepada mu terlebih lagi kau sudah menikah."

"Pelit sekali, aku hanya ingin melihat wajah istri keponakan mu itu."

"Tidak, kau urus saja istri mu."

Tomi hanya tersenyum jengkel saat mendengar perkataan dari Reyhan, "Lalu sekarang kau mau apa?"

"Maksudmu apa?" Reyhan mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan dari Tomi.

"Kalau menurut ku lakukan saja, lagi pula istri keponakan mu itu pasti kesepian dan butuh belaian seorang pria."

Reyhan tidak menjawab perkataan dari Tomi, pria itu memilih meminum anggur miliknya.

*

*

*

Rosa kembali menghabiskan waktunya berenang di kolam berenang milik Reyhan, sesekali Rosa merasakan gairah di tubuhnya menggebu-gebu saat melihat tubuh indahnya hanya menggunakan bikini saja.

Di saat Rosa tengah berenang, tiba-tiba Reyhan datang. Rosa seketika panik, "Tidak perlu takut, lanjutkan saja kegiatan mu."

Reyhan langsung duduk di sebuah kursi matanya melihat ke arah handphone, Rosa pun merasa tidak nyaman karena dia hanya menggunakan bikini saja.

"Kenapa, kau seperti tidak nyaman?" Reyhan langsung menatap ke arah Rosa. Wanita itu langsung malu seketika dan menenggelamkan sebagian tubuhnya ke kolam agar Reyhan tidak bisa melihat tubuh nya.

"Tidak, Paman."

"Oh, apa kau bisa berenang? Dari tadi kau hanya berada di kolam yang dangkal."

Rosa hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Mau ku ajari?" Tawar Reyhan.

"Memangnya boleh?"

"Tentu saja boleh."

Setelah itu Reyhan langsung berganti pakaian dengan hanya menggunakan celana pendeknya. Dia langsung turun ke kolam berenang, dengan perlahan Reyhan mengajari Rosa berenang.

Reyhan bisa merasakan betapa lembutnya kulit Rosa, bahkan Reyhan bisa melihat secara dekat dan jelas gumpalan daging yang sangat indah dan selalu menggodanya.

Setelah selesai mengajari Rosa berenang, kini mereka bersantai di dalam kolam berenang yang dangkal, Reyhan pun memancing Rosa untuk menceritakan masalah terbesarnya dengan Galih.

"Coba ceritakan permasalahan mu dengan Galih, yah mungkin itu akan mengurangi beban pikiran mu."

"Iya.. Mas Galih tidak pernah datang mengunjungi ku selama di kampung, bahkan dia jarang memberi ku uang."

"Sungguh? Galih memang pria b*rengsek, dia hanya ingin meniduri mu tanpa memberikan nafkah."

"Mas Galih hanya melakukan hal itu 2 kali,"

"Apa? Maksud ku sungguh?"

"Iya." Rosa menjawab dengan tatapan mata yang sendu.

"Jadi selama 3 tahun kalian menikah dia hanya menyentuh mu 2 kali?"

"Iya, Paman."

"Lalu kenapa kau tidak bercerai saja dengan pria itu?"

"Aku hanya gadis kampung dan lagi pria mana yang mau menikahi wanita seperti ku,"

"Kau jangan merendah seperti itu."

Reyhan langsung duduk di samping Rosa, Reyhan bisa mencium wangi harum dari tubuh keponakannya itu, perlahan benda besar milik Reyhan pun bangkit. Dan Rosa menyadari jika barang milik Reyhan sudah tegang.

Tapi Rosa hanya diam dan sesekali melihat benda itu, nampak ukurannya sangat besar dan juga panjang.

"Galih memang pria bodoh, dia malah mengabaikan istri secantik mu dan memilih wanita lain yang bahkan tidak cantik sama sekali."

Rosa yang mendengar pujian dari Reyhan hanya tersenyum tipis, Reyhan sudah tidak tahan saat melihat tubuh indah Rosa.

Wanita itu hanya tersipu malu ketika Pamannya terus menatap dirinya seperti itu, Rosa bisa merasakan gairah di dalam dirinya mulai menggebu-gebu, rasa gatal di puncak buah persik nya mulai terasa.

Ingin sekali Rosa merasakan buah persik nya di mainkan, begitu juga dengan Reyhan dia ingin sekali memainkan seluruh tubuh Rosa dengan tangannya.

Terpopuler

Comments

Agnesya

Agnesya

Ini kayaknya si rosa yg kegatelan

2024-10-24

0

De bungsu

De bungsu

ayo atuh... ayo ☺️☺️🤣

2024-10-24

0

De bungsu

De bungsu

🤣🤣🤣

2024-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!