Keesokan harinya...
Galih sudah berada di rumah pamannya untuk berbicara tentang Rosa yang akan tinggal di tempat pamannya.
"Berapa lama kau akan menitipkan istri mu di tempat ku?" Reyhan menatap tajam ke arah keponakannya.
"Emm.. Mungkin sedikit lebih lama, tapi aku berjanji setelah aku punya uang lebih aku akan membelikan rumah untuk istri ku."
"Mau sampai kapan kau akan punya uang lebih jika semua uang yang kau hasilkan, malah kau habiskan dengan kekasihmu."
"Ayolah Paman, ku mohon bantu aku kali ini saja karena aku tidak mungkin meninggalkan Rosa di kampung, nanti ayah akan curiga kepada ku."
"Baiklah untuk kali ini aku akan membantu mu, tapi kau ingatkan saja kepada istri mu agar tidak menggangu ku."
"Baik Paman, aku pasti akan memberitahu Rosa agar tidak pernah mengganggu mu."
Setelah perbincangan singkat itu Reyhan langsung bergegas pergi ke kantor, dan Galih langsung berjalan pergi ke kamar Rosa.
Dia melihat istri tengah duduk dengan pakaian tidur yang sangat bagus.
"Darimana kau dapatkan pakaian itu?" Galih langsung menatap tajam ke arah Rosa.
"Ini sudah di sediakan oleh Paman mu."
Galih langsung berjalan ke arah lemari, dia melihat banyak pakaian wanita yang sangat bagus dan juga mahal. Tanpa rasa malu, Galih langsung mengambil semua pakaian-pakaian yang di sediakan untuk Rosa.
"Mas, kamu mau bawa kemana pakaian-pakaian ku?"
"Hah? Pakaian mu? Mimpi kamu yah, ini di sediakan oleh paman ku jadi ini milik ku dan aku akan membawanya untuk Melinda."
"Apa? Tapi itu di sediakan untuk ku, lagi pula Melinda sudah memiliki pakaian yang bagus."
Mendengar Rosa yang protes, Galih langsung marah dan memaki wanita itu tanpa henti.
"Kau jadi wanita serakah sekali, Melinda tidak mendapatkan posisi istri dan dia mengalah untukmu, tapi kau! Kau sudah mendapatkan posisi sebagai istri dan kau juga masih ingin mendapatkan pakaian dan barang-barang mewah. Selain serakah kau juga egois!"
Rosa hanya diam saat Galih memaki dirinya, setelah selesai mengambil semua pakaian bagus yang ada di lemari. Pria itu segera pergi meninggalkan Rosa begitu saja, kini Rosa hanya bisa duduk di sudut kamar dengan kedua tangan yang memeluk lututnya.
Terdengar isak tangis dari mulut kecil Rosa hingga seorang pelayan menghampiri wanita itu.
"Nona Ros, apa anda baik-baik saja?"
Rosa langsung menoleh dengan senyuman di wajahnya dia langsung menganggukkan kepalanya dan berpura-pura semua baik-baik saja.
"Anda wanita yang sangat tegar dan saya juga melihat jika Pak Galih pergi dengan membawa pakaian yang ada di lemari."
"Iya Bi, lagi pula itu memang bukan pakaian ku."
Mendengar hal itu pelayan tersenyum hanya tersenyum tipis, kemudian dia mengajak Rosa untuk sarapan.
*
*
Galih dengan senyuman di wajahnya langsung berjalan senang ke apartemen, "Sayang, lihat apa yang ku bawa."
Melinda yang mendengar suara kekasihnya langsung berjalan ke arah Galih, tatapan senang terpancar di mata Melinda saat melihat pakaian-pakaian mahal dan bagus yang di bawa oleh Galih.
"OMG, sayang pakaiannya sangat bagus dan juga dari merek ternama."
"Iya bagaimana apa kau suka?"
"Tentu saja aku suka, tapi darimana kau dapatkan semua pakaian ini?"
"Aku tadi membelinya dan aku ingin memberikan kejutan untuk mu." Bohong Galih karena tidak mungkin jika dia mengatakan semua pakaian-pakaian ini telah di sediakan oleh pamannya untuk Rosa, pasti Melinda akan marah besar.
"Uh.. Sayang kamu so sweet banget sih, aku jadi makin cinta sama kamu."
Melinda langsung memeluk Galih dengan sangat lembut, "Mas, kapan kamu mau ceraikan Rosa? Aku udah cape cuman jadi kekasih. Aku juga butuh status.."
"Sabar sayang, setelah ayah ku meninggal aku janji akan nikahin kamu."
"Tapi gimana jika ayah kamu meninggal nya itu lama?"
"Tenang aja, ayah ku udah sakit-sakitan kok. Jadi dia sebentar lagi pasti bakalan mati."
"Ya udah, aku percaya sama kamu. Tapi kamu inget, jangan pernah kasih uang ke Rosa tanpa minta izin dulu ke aku."
"Oke sayang, aku pasti akan nurut ke kamu kok."
*
*
*
Hari sudah menjelang sore hari, Rosa yang bosan pun langsung di tawari berenang oleh Marni yang merupakan pelayan di kediaman Reyhan.
"Memangnya boleh jika saya berenang di sini?"
"Tentu saja boleh, mumpung Tuan Reyhan belum pulang."
"Memangnya jika Paman sudah pulang, kenapa?"
"Biasanya dia suka marah-marah, maklum Non. Pak Reyhan sudah berumur jadi sering marah-marah, tapi dia orangnya baik kok jadi jangan di masukin ke dalam hati yah."
"Baik Bi, memangnya Paman usianya berapa? Karena dari wajahnya dia terlihat masih muda."
"Mungkin sekitar 34 tahun, lalu Non Rosa berapa tahun usianya?"
"Aku baru 22 tahun Bi,"
"Wah.. Masih muda sekali yah."
Lalu Bi Marni langsung memberikan pakaian renang kepada Rosa, nampak Rosa sedikit terdiam saat melihat bikini yang di berikan oleh Bi Marni.
"Apa tidak masalah jika saya hanya menggunakan ini? Ini seperti pakaian dalam saja."
"Tidak apa-apa kok, lagi pula di kota-kota besar seperti ini. Menggunakan bikini untuk berenang sudah bukan hal aneh, semua wanita juga menggunakan itu untuk berenang dan Non tenang saja. Pakaian itu masih baru dan belum di pakai oleh orang lain."
"Baiklah,"
Rosa langsung mengganti pakaian dengan bikin berwarna hitam yang nampak sangat serasi dengan kulit putihnya yang sudah dia rawat oleh beberapa krim kecantikan yang di berikan Bi Marni.
Dengan perlahan Rosa langsung masuk ke dalam air, dia sebenernya tidak bisa berenang jadi Rosa hanya bermain air di tempat yang dangkal.
Tubuh indah Rosa sangat terlihat jelas di tambah dia memiliki bentu tubuh yang seperti gitar spanyol, meski begitu Galih malah menghina tubuh Rosa dengan mengatakannya gendut seperti b*bi.
Di saat Rosa tengah berenang, Reyhan pun tiba-tiba pulang cepat. Marni yang melihat majikannya sudah pulang langsung panik seketika karena Rosa masih berenang di kolam berenang pria milik Tuannya.
"Ya Tuhan apa yang harus ku lakukan.."
Reyhan melihat Bi Marno tengah berdiam diri dengan wajah yang panik.
"Bi siapkan makanan kesukaan saya yah," Pinta Reyhan.
"Baik Tuan."
Bi Marni pun langsung bergegas pergi ke dapur, sementara Reyhan hanya mengerutkan keningnya ketika melihat tingkah Bi Marni yang aneh.
Reyhan langsung naik ke lantai dua dan segera masuk ke kamar, tapi dia mendengar suara bising dan tawa dari halaman belakang.
Dengan langkah pelan, Reyhan berjalan ke balkon dan melihat Rosa yang sedang berenang di kolam berenang nya tanpa izin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
De bungsu
kantong kresek nya ada merk gak tuh 😅
2024-10-24
0
Imas Maela
doain orng tua mati,malah suka pnjng umur...
2022-12-01
1
Y.A.
laki² apaan dah ini ya Allah
2022-11-17
2