Ketahuan

"intan!!" ucap zahra yang bertemu dengan adik iparnya bersama dengan rehan pacarnya

"kak zahra ngapain disini? ngga sama kak indra kan!" intan celingukan melihat sekeliling tak nampak batang hidung kakaknya yang super galak kalau urusan pasangan adik sematy wayangnya

"ngga, kakak sama mama kakak. kamu ngapain disini?" tanya zahra lagi pada intan sambil melirik rehan yang sibuk dengan ponsel barunya

"ya elah kak, anak muda hari ,minggu ya jalan-jalan lah. kita cuma mau makan kok" bohong intan agar tak dilaporkan pada kakaknya

"intan!" sapa bu yuni mama dari zahra

"iya tante apakabar?" intan menyalami tangan bu yuni

"baik nak, ayo kita makan siang bersama kebetulan tante bersama teman tante juga" ajak bu yuni

intan melirik kakaknya dan menggangguk, " baik tante tunggu sebentar" ucap intan menemui rehan dan mengatakan jika ia akan pulang bersama kakak iparnya

"baby kamu pulang duluan saja ya, kita ketemu lagi nanti" ucap intan

"oke baby, mobil aku bawa ya" ucap rehan dan intan mengangguk setuju ia akan pulang bersama zahra

"hati-hati dijalan" ucap intan melambaikan tangan pada rehan

"siapa nak?" tanya bu yuni yang memperhatikan rehan dan intan sedang  mengobrol sejak tadi

"itu temen kuliahnya ma" zahra menjawab pertanyaan ibunya mewakili intan

"oh iya intan kenalkan ini sahabat tante sejak kuliah dulu, tante nita namanya" ucap bu yuni

"intan tante, adik iparnya kak zahra" ucap inten sopan memperkenalkan diri

"anak manis, tante juga punya anak seumuran kamu" ucap mama nita membalas senyuman ramahnya

"ahh itu mereka, wily. wendi kesini" ucap mama nita bersemangat

intan mnedengar nama wendi ia menengok dan melihat wajah yang tadi ia temui,

"intan kamu disini?" tanya wendi menyapa intan

"iya wen, sini duduk" ajak intan ramah

wily mengikuti adiknya duduk disamping intan

"wily ini sahabat mama dan ini anaknya" ucap mama nita memperkenalkan " dan ini adiknya zahra" lanjut mama nita

"masih ingat zahra ngga nak? tanya bu yuni

wily malas sebenarnya menjawabnya. apakah ini ajang perjodohan untuk sekian kalinya

"iya tante ingat, kami dulu satu kampus" jawab wily canggung dan sekilas meilirik intan yang ada disamping wendi

"mama, kata sus ngga boleh beli mainan! ante disini juga?" ucap juna berlarian dikejar sus pengasuhnya menghampiri zahra

"juna kamu dari mana?" tanya intan menyambut tangan juna

"dari sana ma, ante beliin juna mainan dong" ucap bocah kecil yang mendambakan mainan

ada rasa lega dihatio wily kala mendengar zahra dipanggil mama oleh anak kecil

"iya ayo ante antarkan, kak aku sama juna beli mainan dulu" intan mengambil tasnya dan berpamitan tanganya ditarik oleh keponakannya

"ayo dimakan, mama sengaja pesankan duluan agar tak terlalu lama datang makanannya" ucap mama nita

mata wily tertuju pada wanita yang ditabraknya tadi, ada rasa tertarik dalam dirinya

"ehemm, mau dikenalin" ucap zahra yang spertinya tahu apa yang dilihat oleh wily

"ohh, tidak perlu terima kasih" gengsi wily tak mau mengakuinya bahwa ada rasa penasaran pada intan

"zahra mama harus pergi duluan ya, mama ada keprluan sebentar kamu sama supir kan?" tanya bu yuni

"iya ma zahra sama supir, mama pergi aja kalau ada urusan lain" ucap zahra

"nita saya duluan ya, lain kali kita ngobrol berdua saja" pamit bu yuni pada bu nita

"hati-hati yun!" ucap bu nita

'

"zahra dulu teman kalian ada yang suka sama wily ngga sih dikampus?" tanya bu nita pada zahra berbisik

"banyak banget tante, tapi semua ditolak sama anak tante sepertinya" ucap zahra

"tante mau ngga sama adik iparku tadi?" tanya zahra asal

"tante sih suka aja, sepertinya anaknya baik" ucap bu nita

"iya tante hanya saja masih sangat kekanak-kanakan" ucap zahra

"cocok dengan anak tante yang sudah dewasa!" sahut bu nita keduany tertawa bersama

"kenapa ma?" tanya wendi penasaran

"jangan ikut campur urusan wanita" ucap mama nita

zahra mendapatkan pesan dari suaminya yang sangat sibuk dan meminta istrinya mengantarkan makan siang, intan yang sudah kembali dengan menggendong juna yang membawa mainan pilihannya

"kok minta gendong sih juna" tanya zahra

"ngga apa-apa kok kak, oh iya sudah mau pulang belum kak, mama minta beliin kue" ucap intan

"dek kakak harus keklinik, kamu pulangnya minta jemput supir aja ya!" ucap zahra tak enak

"tenang aja kak, banyak taksi diluar. ya sudah aku belikan kue buat mama dulu ya, juna mau ikut ante atau mama" tanya intan sambil duduk menyamakan tingginya dengan juna

"ikut ante aja, mama lama kalau sama papa" jawab juna

"tante intan pamit dulu ya" intan menyalami tangan bu nita

"diantarkan wily saja nak, tante dan wendi masih ada urusan lagi, iyakan wen" ucap mama nita mengedipkan matanya pada wendi

"iya intan, biar diantar kakaku saja kasian kan ada juna juga" ucap wendi mengompori

"makasih tante, ngga apa-apa kan kak aku naik taksi, atau juna ngga usah ikut ante aja ya" ucap intan meralat ajakannya pada juna

"sabaiknya diantarkan wily saja intan, nanti mama marah sama kakak kalau kamu naik kendaraan umum, apa lagi sama juna"  ucap zahra

wily tak diberi kesemptan bicara, kenapa harus dia yang mengantarkan intan pulang

"bukanlkah tadi kamu sama pacarmu, yang minta dibelikan ponsel terbaru" ucap wily mengeluarkan suara emasnya

intan melotot rahasianya terbongkar sudah

"apa? intan kamu" zahra menghentikan ucapannya

"ikut kakak saja ke klinik" ucap zahra

intan hanya pasrah saja

wily tersenyum senang tak harus mengantarkan intan pulang

"kami duluan tante" pamit zahra pada bu nita

"hati-hati" jawab bu nita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!