"nak kapan kamu akan cari pendamping hidup? usiamu sudah tiga puluh tahun tapi belum ada yang kamu seriusin, jangan permainkan anak orang" ucap mama nita pada wily sepulangnya dari kantor
"kakak, mana janjinya belikan ponsel terbaru" tagih wendi adik wily yang usianya terpaut sepuluh tahun darinya
"besok kalau kamu libur kuliah kakak anter pilih yang kamu mau, tapi kamu harus lebih rajin lagi belajarnya" ucap wily pada adiknya
"baik kak, tenang saja aku akan jadi juara terbaik selama kuliah" jawab wendi yang memang kepintarannya tak diragukan lagi
"ya sudah sana belajar lagi, mama mau bicara dengan kakakmu lagi" ucap mama nita
wily menghela nafasnya panjang " ma, nanti wily pasti kenalkan jika wily sudah benar-benar yakin. saat ini wily belum siap dan belum ada yang membuat wily ingin menikah ma" ucap wily menjelaskan agar mamanya mau mengerti
wily belum memikirkan tentang pernikahan karena melihat pernikahan orang tuanya yang harus berpisah karena adanya orang ketiga. wily merasa pernikahan bukanlah hal yang iya butuhkan saat ini
"iya sayang tapi kan mama juga ngga tahu sampai kapan bisa merawatmu terus, kalau mama ngga ada mama akan tenang" ucap mama nita
"mama, jangan bicara yang aneh-aneh, mama akan baik-baik saja dan juga kita bisa bahagia selamanya" ucap wily yang tak mau didebat lagi
"wily ke kamar dulu ma, mau istirahat" ucap wily meninggalkan mamanya sendirian
***
"malam ini mau cabut kemana baby?" tanya rehan pada intan
"kemana saja asal bersamamu" jawab intan yang sedang dimabuk asmara bahkan ucapan sahabatnya pun tak pernah didengarkan
jika rehan bukanlah orang yang baik untuk dijadikan kekasih, namun intan terlanjur cinta dan tak membuatnya ragu menerima rehan menjadi pasangannya
"tapi nanti uang jajanmu dipotong lagi baby kalau pulang malam" ucap rehan mengingatkan
"tenang saja, tabunganku masih sangat cukup untuk kita bersenang-senang satu tahun" jawab intan
membuta rehan tersenyum penuh arti
"tapi baby, malam ini aku ngga bisa temani lain kali saja gimana? akan ketemani sampai pagi" ucap rehan
"kamu kamu kemana? mau selingkuh dari aku?" tanya intan penuh curiga
"baby! mana mungkin aku selingkuh, punya pacar secantik kamu mana mungkin aku berpaling" jawab rehan penuh rayuan membuat intan percaya dengan mudahnya
"baiklah kalau begitu, aku pulang biar papa ngga marah-marah lagi dan uang jajanku bertambah" ucap intan senang
"hati-hati baby, i love you" rehan hendak mengecup bibir intan namun dihelau oleh puspa dan hani
"hehehe, maaf ngga sengaja kami mau naik mobil intan" ucap hani dengan senyuman sinis
"sampai jumpa lain kali" bisik rehan pada telinga puspa yang tak diketahui intan dan hani
puspa melotot mengisyaratkan tak sukanya pada rehan, ingin memberutahu intan tapi intan tak akan percaya dan akan membuat persahabatanya rusak
"ayo pulang ! ini sudah malam intan" ucap puspa dan hani mengingatkan
"iya bawel, aku antar kalian pulang dulu baru aku pulang" ucap intan yang memang selalu baik pda semua orang kecuali yang membuatnya kesal
"baik boss muda, intan kita semester depan harus magang. bisakah kita magang diperusahaan bokap loe atau klinik kakak loe?" ucap hani yang tahu jika intan anak pengusaha dan kakaknya seorang dokters ekaligus memiliki klinik sendiri
"bisa diatur, yang penting kalian baik-baik aja sama gue" jawab intan santai
"syukurlah, kita tak perlu bersaing sama mahasiswa lainya" ucap puspa lega
"aman" ucap intan sambil mengacungkan jempolnya
"hahahahaha" ketiganya tertawa bersama
tak terasa tiba diapartemen yang disewa hani dan puspa " aku langsung pulang ya, ga bisa ikut masuk" ucap intan
"oke, terima kasih sudah mengantarkan kami" ucap puspa dan hani bertgantian
"tidak masalah, bye"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments