Jika ini adalah Owner PT sakura, bukankah yang akan dibicarakan adalah mobil? Bagaimana jika dia memaksa meminta mobil dikirim hari ini? Sedangkan dari pusat memang belum klir.
"PT Sakura?" tanya Delon antusias dan diangguki oleh wanita berhijab itu.
"Benar sekali," ucap wanita itu.
"Jadi begini Tuan...."
"Delon, panggil saya Delon," sahut Delon saat wanita itu berhenti dan bingung memanggilnya apa.
Wanita itu tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dia menghela napas dalam dalam.
"Baik, Tuan Delon. Perkenalkan, saya Manda," ucapnya lirih. Delon tampak menautkan alisnya.
"Manda?" batin Delon. Seperti nama yang tidak asing.
"Jadi saya memesan mobil di ZA grup. Perjanjian dengan Tuan Andreas akan di kirim hari ini, tapi tadi saya sudah berkomunikasi dengan beliau, beliau mengatakan bahwa mobil yang dipesan belum datang. Tapi tadi saya datang ke ZA menemukan mobil yang saya inginkan," ucapnya dengan tenang.
"Jadi maksud anda?" tanya Delon antusias.
Sepertinya dia benar benar tidak bisa dipaksa, dia tetap tidak mau memberikan mobil itu untuk wanita di depannya jika dia memintanya.
"Saya ingin dikirim mobil yang ada disana pada PT Sakura," ucap wanita itu dengan tenang.
"Tapi maaf, itu bukan mobil yang diperjualkan," ucap Delon dengan tenang.
"Dua kali lipat, akan saya bayar," ucap wanita itu.
Delon tampak mengeratkan tangannya, dia tidak butuh uang. Baginya mobil itu adalah khusus untuk Zifana. Sempat dia melihat Zifana seusai pembuatan iklan menatap mobil itu penuh damba. Dia tau, istrinya menginginkan mobil itu.
"Maaf, jangan memaksa Nona. Mobil itu untuk wanita sepesial, dan tidak akan saya jual. Tiga kali lipat sekalipun tidak akan saya lepaskan, jika anda tidak berkenan menunggu, anda batalkan juga tidak masalah. Jika biasanya DP tidak kembali, kali ini anda bisa mendapatkan Dp nya," ucap Delon dengan tenang seolah menentang ucapan wanita itu.
Dia tersenyum sinis. Tadinya dia mau ke PT Sakura, tapi ternyata ownernya malah datang ke sini. Dia tak mau terlalu memaksakan, jika tidak mau menunggu, dibatalkan mungkin lebih baik.
Wanita itu tampak memejamkan matanya, dia ingin sekali naik mobil itu. Air matanya mengalir, dia sangat cengeng beberapa hari ini.
"Oke, kalau tidak boleh. Terimakasih Tuan Delon yang terhormat," ucap wanita itu kemudian berdiri.
"Saya permisi, Assalamualaikum," ucapnya kemudian memutar langkahnya menuju ke pintu keluar. Delon tampak diam, dia tau wanita itu kecewa. Ada gurat kesedihan yang ada dalam benaknya. Kenapa dia seakan tak tega?
Disaat yang sama, Andreas hampir membuka pintu. Dia bertatapan dengan wanita itu. Andreas bisa melihat dengan jelas kekecewaan wanita yang menyembunyikan wajahnya di balik kacamata dan masker itu.
Wanita itu berlalu begitu saja, Andreas tampak memandang punggung wanita yang saat ini menjauh dari ruangan CEO itu.
"Kau batalkan saja pesanannya, aku tidak masalah," ucap Delon yang menyadari kedatangan Andreas, Delon berdiri menatap gedung gedung menjulang tinggi di sekitar Wilantama grup.
"Tapi De, aku tidak bisa membatalkan begitu saja," sanggah Andreas.
"Aku tidak bisa memaksa dia untuk menunggunya," sahut Delon.
"Kau tidak merasa kasihan padanya? Dia ingin sekali naik mobil itu De," ucap Andreas.
"Aku bilang tidak, itu artinya tidak. Mobil itu untuk Zifana, tak ada yang boleh menjualnya, disini aku atau kau CEO nya?" tanya Delon ketus. Andreas tampak diam.
"Kecuali kau memberi tau dimana keberadaan Zifana, maka aku akan melepas mobil itu," ucap Delon sambil menatap Andreas yang tampak bingung itu. Andreas memandang bosnya dengan tidak percaya.
"Aku tidak tau," jawabnya.
Delon menghela napas dalam dalam.
"Kau yakin?" tanya Delon. Lagi lagi Andreas terdiam.
"Sebenarnya kau bekerja padaku atau kakekku? Aku yakin kau dan kakek menyembunyikan sesuatu dariku," ucap Delon terang terangan.
Andreas tampak terdiam dia mengalihkan pandangannya. Semakin Delon yakin ada yang tidak beres dengan sahabat baiknya itu.
"Aku bekerja pada Wilantama grup, artinya aku bekerja padamu, kakekmu, juga tante Amel," ucap Andreas kemudian melangkah pergi.
Delon memejamkan matanya, dia benar benar tidak mengerti jalan pikiran Andreas. Delon mengambil ponselnya dan memanggil satu nama di kontaknya.
"Halo De, Assalamualaikum," ucap suara Radit di sebrang. Lelaki itu kini memberikan susu pada putra kesayangannya. Sedang Nada juga menerima panggilan di sampingnya.
"Marvel, ada waktu? Bisa nanti bertemu di reatauran dekat apartemenku?" tanya Delon pada sahabatnya itu.
"Malam, aku ada waktu," jawabnya.
"Luangkan waktumu, aku ingin berbicara banyak padamu," ucap Delon.
"Oke, tapi datanglah ke rumah. Kau tau, aku tidak bisa meninggalkan baby Dirly ku," ucapnya.
Delon tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Oke, aku kesana malam nanti, assalamualaikum," ucapnya kemudian menutup ponselnya.
"Waalaikumsalam," jawab Radit kemudian menatap ke arah Nada yang juga baru saja menutup ponselnya.
"Itu Delon?" tanya Nada. Radit mengangguk.
"Sepertinya kita telah menjadi tempat curhat dua hati yang tengah merindu," ucap Nada dengan senyuman indahnya.
Radit terkekeh dan mengecup pelan puncak kepala istrinya.
"Aku kembali ke kantor, hati hati di rumah. Jangan rewel baby," ucap Radit kemudian melenggang pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah ruang kantor yang bertuliskan PT. Sakura. Perusahaan yang meproduksi perhiasan, seorang lanjut usia tengah duduk di ruangan Ownernya.
Ownernya tidak ada sejak pagi, di apartemen juga tidak ada. Kekhawatirannya hilang saat mendapati satu kiriman foto dari asisten pribadi cucunya yang berhasil membuat senyumanya mengembang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Delon kurang peka padahal istri yg dia rindukan ada si depan mata... bahkan menginginkan makanan yg sama, dan mendambakan mobil yg sama tp dasar Delon...
2023-05-18
0
Nurliana Saragih
Andreas bohong itu Delon, menurut aku dia sekongkol sama Kakek mu.
2022-12-24
0
Nurliana Saragih
Delon,,, istrimu kayaknya lagi ngidam itu?!
Dia pingin naik mobil yang di buat khusus untuknya dulu.
2022-12-24
0