Jantung Delon berdetak hebat.
"Suara itu," lirih Delon.
Kedua yang semula sedikit membungkukan badanya dan mengulurkan tangannya segera berdiri tegak. Keduanya saling menoleh.
Jantung Delon berdetak hebat, dia pikir suara itu adalah suara yang dia rindu. Suara milik Zifana manda, seorang yang berhasil memporak porandakan hatinya.
Namun, yang berdiri di sebelahnya adalah seorang wanita berhijab, bergamis, berkacamata hitam dan juga bermasker. Style nya mirip seperti istri Marvel raditia Dika sahabat baiknya.
Keduanya saling menatap, Delon tampak diam. Sedangkan wanita itu mengalihkan pandangannya.
"Ini bagaimana? Kleponnya tinggal satu saja, untuk Tuan atau Nona?" tanya penjual yang tampak bingung itu.
"Untuk Nona saja,"
"Untuk Tuan saja,"
Sahut keduanya serempak, keduanya tampak berhadapan kembali. Delon mencoba menatap lekat dua bola mata dibalik kacamata hitam itu. Namun, tentu saja dia tak mampu melihat sorot mata di balik kacamata hitam itu.
Kekehan tawa terbit dari dua orang yang tampak saling mengalah. Jika ini Delon yang dulu, mungkin sudah marah marah tak karuan. Tapi saat ini, dengan sekuat hati dia menahan emosi, mencoba mengendalikan dirinya. Belajar menghargai orang lain, terlebih seorang wanita. Zifana istrinya meninggalkannya karna ucapan buruknya, tingkah kelirunya. Dia tak mau melakukan kesalahan yang sama.
Penjual tampak menautkan alisnya, wanita bermasker itu mendongak menatap ke arah Delon yang tampak tenang dan sangat tampan. Bola mata indah begitu teduh, wajah bersih dan mempesona. Membuat wanita itu tampak terkesima.
Sebentar kemudian wanita itu menatap ke arah pedagang dan menatap ke arah satu bungkus klepon.
"Begini saja, kami saling menginginkan. Bagaimana kalau dibagi dua?" ucapnya tampak bijak.
Delon menautkan alisnya, suara itu masih saja mengusiknya. Terkadang beda, terkadang mirip. Hais, Delon tampak menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk menepis. Dia begini karna rindu Zifana.
"Sepertinya anda tidak perlu repot, saya bisa makan makanan yang lain," ucap Delon dengan tenang.
"Saya tidak merasa repot Tuan. Lagi pula makan sedikit saja sudah melegakan hati saya. Beberapa hari ini saya banyak menyisakan makanan, hanya mencicipi sedikit. Dan tidak baik kan? Dari pada mubazir kita berbagi, bukankah anda juga menginginkan?" tanyanya tampak tulus.
Delon yang tak bisa menolak mengganggukan kepalanya, karna memang dia menginginkan makanan ini. Beberapa hari ini dia juga tidak berselera makan. Bahkan dia mau makan hanya sup ayam, dan nasi goreng. Itupun kata bi Nur dari tetangga apartemen.
Tetangga baru yang sebulan ini menempati apartemen. Memang selama dalam perawatan, Delon yang memilih di apartemen ditemani oleh Bi Nur.
Dirinya yang susah makan sejak depresi hanya mau makan saat mendapatkan makanan dari tetangganya barunya itu. Tetangga baru yang wajahnya seperti apapun juga tak tau. Makanan yang diberikan, dia rasa sangat mirip dengan cita rasa masakan yang diciptakan oleh Zifana.
"Oke, tapi saya yang bayar," ucap Delon. Wanita itu menggeleng. Delon menautkan alisnya.
"No, saya yang bayar. Tapi sebagai gantinya saya minta anda untuk membantu saya bertemu dengan CEO Wilantama grup, apa bisa? Sepertinya anda salah satu keluarga di Wilantama grup," ucap wanita itu dengan tenang.
Delon tampak tersenyum dan menganggukan kepalanya. Apa wanita itu belum pernah melihat majalah bisnis? Arzenio Delon Wilantama wajahnya terkenal kemana mana. Lalu, kenapa wanita di depannya tidak mengenal? Delon tersenyum tipis, sepertinya moodnya sudah mulai membaik.
"Ini Nona, Tuan," ucap pedagang itu dan memberikan dua kantong plastik yang diambil Delon dan juga wanita itu.
Wanita itu membayar dan tak menerima kembalian yang di serahkan.
"Rezeki untuk ibu, ambil saja," ucapnya dengan tenang. ucapan wanita itu membuat Delon menatapnya antusias.
Ingatannya tertuju pada Zifana, wanita yang tak pernah munggunakan sepeserpun uang dari atm yang diberikannya.
"Mari, saya akan mengantarkan anda untuk bertemu dengan beliau," ucap Delon tampak tenang.
Wanita itu menganggukan kepalanya. Mengikuti langkah Delon dibelakangnya. Ditatapnya punggung tegap itu. Sangat menentramkan perasaannya.
Andreas berdiri mematung menatap wanita berhijab dan lelaki tampan itu. Dia tersenyum dan mengambil sebuah gambar kemudian mengirimkan pada satu kontak di ponselnya. Lama sekali tak melihat Delon tertawa selepas tadi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Delon berjalan dengan gagah, sedang wanita di belakangnya tampak mengikuti langkah Delon yang kini membuka pintu ruangan CEO.
"Silahkan Nona," ucap Delon.
Wanita itu mengaguk dan masuk ke ruangan itu. Ruangan yang begitu rapi, luas, sangat nyaman. Baru kali ini dia ke sini.
Netranya mengedar, tatapannya tertuju pada satu foto pernikahan berukuran besar di dinding tepat di hadapannya. Foto Lelaki yang kini berdiri di depannya, bersama dengan seorang wanita tanpa hijab. Tersenyum, tapi terkesan terpaksa.
"Silahkan duduk," ucap Delon. Wanita itu tampak memandang Delon.
"Jadi anda CEO nya?" tanyanya.
Delon melangkah dan duduk di kursi putarnya.
"Ya, kebetulan saya sendiri CEO Wilantama grup," jawabnya.
Wanita itu menganggukan kepalanya.
"Saya Owner PT. Sakura," ucap wanitu itu.
Deg
Delon yang semula tenang kini tampak tegang, netranya menatap ke arah wanita itu. Jika ini adalah Owner PT sakura, bukankah yang akan dibicarakan adalah mobil? Bagaimana jika dia memaksa meminta mobil dikirim hari ini?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sandisalbiah
duh.. gini niih gak enaknya bacay cerita yg alurnya mundur.. jd menerka² sebenarnya ada kejadian apa sebelumnya..? penasaran tau thor...
2023-05-18
0
M akhwan Firjatullah
fiks itu zifanya...
2022-11-18
1
Dian Anggraini
aonthor gitu EA main tebak tebakan jadi makin kepo dengan ceritax
2022-11-15
2