Ch. 3 Makan malam

(telah direvisi)

Setelah Ren menyelesaikan urusannya, Antares akhirnya bisa makan malam. Semua penduduk desa akan keluar saat langit mulai berwarna oranye. Para pria menyiapkan meja panjang dan kursi sementara para wanita sibuk memasak disekitar alun-alun desa. Api melahap kayu bakar dalam tungku, sementara uap air mengepul dari panci merupakan pemandangan yang wajar didesa. Namun makan bersama seperti festival mungkin hanya ada didesa Ini saja. Entahlah, Antares belum pernah meninggalkan desa sejak ia dilahirkan.

Antares segera bergabung bersama orang-orang yang duduk mengitari meja panjang. Hampir semua pria sudah berada disini, termasuk para penjaga, anak-anak, dan si kakek Steve.

"Akhirnya kamu datang juga, aku mulai berpikir untuk mengunjungimu dengan sekeranjang buah segar." katanya dengan seringai lebar.

"Aku tidak tahu apa yang kamu maksudkan, tapi aku akan menerimanya dengan senang hati." Katanya dengan riang.

Steve mendecak lidahnya dengan sedikit kesal. Kemudian mulai bercerita dengan tawa lebar.

"Hei Ant, apa badanmu baik-baik saja? kau tahu tadi siang, kau dihajar oleh Steve." Febri berbisik pada Antarws dengan suara lirih.

Oh, jadi itu maksud dari perkataan Steve? Tiba-tiba Antares bisa merasakan kedua ujung mulutnya tertarik lebar. Yang mana membuat Febri dan anak-anak lain yang melihatnya sedikit bergidik. Senyumannya itu, kadang bisa sangat menakutkan.

"Ah, jangan khawatirkan itu. Bukankah kalian harusnya mengkhawatirkan diri kalian sendiri, terutama setelah melewati latihan semacam itu?" tanyanya dengan polos.

"Nah, kami baik. Setelah istirahat sejenak, aku masih bisa berlari beberapa putaran lagi." kata salah satu anak.

"Jangan remehkan kami lho, cepat atau lambat kami akan jauh lebih kuat darimu Anatares! Kami akan mengalahkanmu!" kata anak yang lainnya.

"Heh, mari lihat berapa tahun yang kalian butuhkan untuk mencapai levelku!" Antares sedikit mengunakan nada sarkasme disini, namun sepertinya mereka tidak menyadarinya.

"Hahaha!"

"Memiliki impian itu bagus, tapi itu bukan berarti kalian bisa ceroboh dan seenaknya sendiri. Kalau kalian masih nekat pergi kehutan, ayah pasti akan menghukum kalian dengan sangat berat. Berapa kali harus ayah katakan untuk tidak pergi kehutan, ha! " seru salah satu ayah dari sekumpulan anak-anak tersebut.

"Kami tidak akan melakukannya lagi!" Seru salah satu anak yang ketakutan.

"Aishh... Antares, aku tahu ini permintaan yang berat untukmu, tapi tolong awasi anak-anak ini dengan baik."

"Baiklah paman, lagipula aku punya banyak waktu luang."

"Nah, Antares merupakan salah satu anak spesial yang terlahir dengan talent, jadi wajar saja kalau dia bisa menjadi sekuat itu."

"Mm-mm, aku tidak akan terkejut bila Antares menjadi anggota kelompok pahlawan yang mengalahkan Dewa Jahat atau Great Demon."

"Mm Itu benar."

"Ya benar."

Tidak, sebenarnya aku sudah menjadi pelayan salah satu dewa jahat itu. //Seketika itu juga wajah Ren muncul di kepala Antares, dan bulu kuduknya berdiri serempak sebagai respon alami.

"Eh, papa apakah aku juga memiliki talent?"

"Sayangnya, papa juga tidak tahu. Mengapa kamu tidak bertanya kepada kakek Steve, mungkin dia tahu sesuatu."

Banyak anak-anak yang segera mengerumuni Steve dalam sekejap. Melihat wajahnya yang agak frustasi membuat Antares ingin tertawa. Tapi, bukankah kamu cukup bahagia karena populer dikalangan anak-anak, kakek?

"Hei Antares, apakah aku juga memiliki bakat?" tanya Febri yang duduk disebelah Antares.

Mungkin dia menyerah setelah melihat Steve yang tak berdaya. Atau mungkin karena terlalu banyak anak-anak yang mengerumuninya.

"Mari kita coba."

Antares berfikir untuk mencoba sesuatu pada saat itu, dan kebetulan Febri bertanya padanya.

Antares meminta Febri menjulurkan tangannya, kemudian ia juga melakukan hal serupa. Butiran cahaya mulai terbentuk di telapak tangan Antares, bergabung menciptakan sebuah kartu hitam yang kosong diantara telapak tangan keduanya.

<< Card Memory

Name : Febrian Feats

Age : 11 tahun

Race : Human

Title : • Tail

Level : 2

Atribute : 7

Special skill :

- Beastialfication type Wolf

>>

Ekor huh? hehe, aku tidak paham maksudnya.

"Kamu bisa berubah menjadi Werewolf dengan bebas."

"O-Oh! Benarkah!" Febri berteriak hingga menarik perhatian semua orang.

"Apa yang terjadi Feb?"

"Antares bilang aku bisa berubah menjadi Werewolf! Bukankah itu keren!"

"Apa itu benar Anta?"

"Yup, itu benar. Aku juga tidak menyangka kalau Febi memiliki talent semacam itu."

"Oh.... Tunggu sebentar...."

Semua orang terdiam untuk sejenak, sebelum kekacauan melanda desa tersebut.

Tentu saja, semua orang akan bersemangat setelah mengetahui kalau ada seseorang yang bisa melihat bakat tersembunyi mereka, terutama anak-anak. Selanjutnya, Antares menghabiskan sore dengan mengecek bakat semua orang satu persatu.

Kira-kira ini yang mereka dapatkan, Pyro, Hidro, Geo, Anemo, Dendro, Electro, Ferro, Cryo, Thermal, Elektromagnetic type menipulasi, hingga aneka ragam kemampuan seperti berjalan diatas air, bergerak tanpa suara, tembus pandang, melayang selama beberapa detik, meramal cuaca, hingga menambah akurasi tembakan, memperkuat seseorang ketika menggunakan pedang atau kapak, dan sebagainya.

Kupikir talent itu sendiri terbagi menjadi tiga tipe.

Enhancement/Buff : tipe yang memperkuat sesuatu :

- Supernatural Accuracy

- Sword Affinity

- Hand of Combat

- etc

Divination : untuk mengumpulkan informasi

- Weather forecast

- Mana Eyes

Rule-Defying : yang sesuai namanya, melampaui aturan.

- Water Step

- Soundless Motion

- Invisibility

- Flight

- etc

Awalnya aku ingin menambahkan tipe pengendali. Namum setelah kupikir lagi, mengendalikan api bisa masuk kedalam ketiga kategori tersebut baik itu Enhancement maupun Rule-Defying. Itu juga sama untuk kasus yang lain seperti air, angin, tanah, petir, dan skill tipe transformasi.

[World Memory] milik Antares itu sendiri berada dalam kategori Rule-Defying, namun itu tetap memberikan kemampuan tipe penguatan.

Bukan tidak mungkin akan ada seseorang yang berteleportasi menggunakan kobaran api dimasa depan. Itu merupakan salah satu cara termudah untuk membedakan satu skill dengan yang lainnya ketika diawal fase.

Tentu saja, Antaras menyimpan memory semua orang. Siapa tahu kemampuan tersebut akan berguna dimasa depan.

Jujur saja, itu membuatnya penasaran dengan talent [Dragon Blood] yang dimiliki Steve. Antares ingin tahu bagaimana dia berkembang dimasa depan selain kesombongannya. Menurut pengalamannya, [Dragon Blood] memberikan efek kontrol yang lebih baik dalam penggunaan sihir dan skill elemental, perkembangan fisik layaknya ras naga dimana selalu berada dalam kondisi optimal, dan mana dalam jumlah besar. Dengan level 5 saat ini, membuatnya memiliki mana yang setara penyihir level 10. Untuk alasan ini pula mengapa Steve bisa tetap dalam kondisi primanya meski telah memasuki usia senja, malahan dia terus bertambah kuat setiap hari berganti. Walau perbedaan kekuatan tersebut sangat tidak signifikan, mungkin baru terlihat perbedaannya ketika setahun telah berlalu.

"Baiklah, kurasa itu sudah semuanya. Kalau begitu kita mulai saja makan malam hari ini!" Kepala desa berseru dengan penuh kegembiraan.

Dia tahu kalau Talent yang didapatkan oleh para penduduk hanyalah kemampuan tingkat rendah seperti membuat api kecil di tangannya atau berjalan diatas air dalam 5 langkah dan lebih dari itu akan tenggelam. Namun, mengetahui talentnya sendiri jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Malahan, setiap talent yang ada akan sangat berguna untuk perkembangan desa.

Febri contohnya, walau dia levelnya masih rendah, dia bisa mengalahkan Goblin biasa dengan bertranformasi menjadi Werewolf.

Malam itu, Antares menerima porsi paling banyak di piring berkat insiden tersebut. Ia tidak tidak tahu apakah ini baik atau tidak untuk anak-anak itu, karena kekuatan bisa mengubah cara pandang seseorang. Tidak peduli apa alasannya, bullying pasti akan terjadi. Atau ia hanya terlalu berfikir negatif untuk semua ini.

Jika kalian melihat suasana makan malam hari ini, pemandangan di meja makan akan terbagi menjadi dua. Mereka yang tersenyum bergembira dan mereka yang menunduk kecewa.

Nah, karena tidak ada penyihir di desa ini, maka anak-anak yang bakatnya berkenaan seputar itu hanya bisa belajar otodidak. Sementara Antares harus mengawasi mereka yang memiliki agak kuat seperti elemental kontrol. Agar mereka tidak mati dengan cepat. Anak seperti mereka, mereka tipe yang akan menantang bahaya dengan sembrono.

Aku penasaran mengapa tidak ada yang memiliki bakat seperti menciptakan bayangan (clone), tamer, atau necromancy. Ren mungkin akan menyukai skill semacam itu, hehe.

"Makan yang banyak agar kamu bisa menjadi lebih kuat!"

"Makanlah sepuasnya karena hari ini adalah hari spesial."

Kemudian mataharipun terbenam, membiarkan langit malam berkuasa sekali lagi. Memandangi bintang di cakrawala dari atas menara seolah menjadi rutinitas yang hampir selalu Antares lakukan. Bintang jatuh akan melesat setiap beberapa waktu sebelum akhirnya menghilang sesaat setelahnya. Keindahannya menjadi dambaan banyak orang namun tidak ada satupun yang bisa mendapatkannya.

Melihat bintang tersebut membuatku bertanya-tanya, apakah hidup itu berharga? Pertanyaan tersebut hanya bisa kita ketahui jawabannya ketika malaikat maut telah menjemput.

Sebuah bayangan muncul dalam sudut pandang Antares, menciptakan riak diudara. Keluar dari riak tersebut ialah seorang anak bak malaikat dengan rambut hitam-keunguan dan mata merah menyala berinti keemasan. Dia memiliki kulit seindah mutiara dan selembut sutra. Penampilannya sangat indah yang mana membuat dewi kecantikan merasa malu padanya.

Namun apa yang dilakukannya selanjutnya membuatnya terlihat seperti setan penggoda. Dia langsung bersarang diatas Antares, dengan mata yang sangat dekat dengannya. Kemudian menggigit lehernya. Wajah Antares sedikit memanas sebagai reaksi alami. Jika dia hanya anak laki-laki biasa, maka Antares tidak akan beraksi semacam itu. Karena Antares tahu bahwa Ren bisa berubah menjadi gadis remaja-wanita muda yang cantik jelita seperti Succubus, membuatnya sedikit tak nyaman.

"Mengapa kamu melamun seperti itu? Haruskah aku menyentuh bagian ini." Katanya dengan suara lembut sembari menurunkan tangannya ke bagian perut bawah.

"Ren... apakah kamu pernah mati?"

Ren sedikit memiringkan kepalanya mendengar pertanyaan berat yang tiba-tiba tersebut, kemudian dia tersenyum. "Kau tahu mengapa julukanku 'Dia yang Mengawasi dari Dunia Bawah?"

"Karena kamu penguasa dunia bawah seperti Hades?" jawab Antares sedikit ragu.

"Tidak, karena aku sudah mati dan tinggal di dunia bawah saat inu."

Begitukah? Jadi kamu bisa mengawasi dunia nyata dari dunia orang mati dengan kekuatanmu sendiri? Apakah kamu sekuat itu master? // Itu sedikit tak masuk akal, walau masih bisa di cerna oleh pikiran.

"Jadi kamu sudah mati?"

(to be continue)

♦♦♦

Name : Steve Emmanuel

Race : Human

Title : • Great Hunter of Astera Village • Guardian of Astera Village •

level : 8

Atribute

Strength : 25

Stamina : 21

Dexterity : 29

Magic : 26

Special skill

- Dragon Blood

Terpopuler

Comments

Nurul

Nurul

genshin?

2023-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolouge
2 Ch. 1 Antares Oliviera
3 Ch. 2 Menjelang Malam
4 Ch. 3 Makan malam
5 Ch. 4 Menjelang Pertengahan Malam
6 Ch. 5 Tarian dibawah rembulan
7 Ch. 6 Puncak moment krisis
8 Ch. 7 Dusk
9 Ch. 8 Fajar
10 Ch. 9 Kebebasan
11 Ch. 10 Kurang teliti
12 Ch. 11 Mystical Item
13 Ch. 12 Pembaharuan setiap saat
14 Ch. 13 Menyembuhkan sekaligus mematikan
15 Ch. 14 Life is Constant Adventure
16 Ch. 15 Gua para Goblin
17 Ch. 16 Red subspesies
18 Ch. 17 Mimpi dan Harapan
19 Ch. 18 Mimpi dan Harapan.
20 Ch. 19 Night Watcher
21 Ch. 20 Bentrok
22 Ch. 21 Cahaya
23 Ch. 22 Keputuasaan
24 Ch. 23 Fallen
25 Ch. 23 Kekalahan
26 Ch. 24 Suffer
27 Ch. 25 Dunia dalam mimpi
28 Ch. 26 Penguasa Mimpi dan Tidur
29 Ch. 27 Ren Marik
30 Ch. 28 Cerita sang petualang
31 Ch. 29 Counter Strike
32 Ch. 30 Night Watcher
33 Ch. 31 Insignia inside Altar
34 Ch. 32 Falldown
35 Ch. 33 Kemenangan yang menyedihkan
36 Ch. 34 Empty
37 Ch. 35 Selamat Jalan
38 Ch. 36 Astera
39 Ch. 37 Kembali mengunjungi Gua Goblin
40 Ch. 38 Pertemuan Kedua
41 Ch. 39 Persembahan untuk yang Terakhir
42 Ch. 40 Rencana Masa depan
43 Ch. 41 Seribu satu Malam
44 Ch. 42 Menuju dunia baru
45 Ch. 43 Noir
46 Ch. 44 Gustav sang saudagar
47 Ch. 45 Kartu identitas
48 Ch. 46 Rimun
49 47. Penginapan Merak Hijau
50 Ch. 48 Divine Item
51 Ch. 49 Epidemic
52 Ch. 50 Sightseeing
53 Ch. 51 Stella Fordin
54 Ch. 52 Distrik Timur
55 Ch. 53 Perjanjian Favonius
56 ch. 54 Jiwa untuk Luke Croissant
57 Ch. 55 Kegaduhan di toko
58 Ch. 56 Saran dan bantuan
59 Ch. 57 Pintu terbuka
60 Ch. 58 Sarang Serigala
61 Ch. 59 Box Kayu
62 Ch. 60 Gadis Aneh
63 Ch. 61 Keanehan diantara keanehan
64 Ch. 62 Roda gigi yang terus berputar
65 63. Cahaya
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Prolouge
2
Ch. 1 Antares Oliviera
3
Ch. 2 Menjelang Malam
4
Ch. 3 Makan malam
5
Ch. 4 Menjelang Pertengahan Malam
6
Ch. 5 Tarian dibawah rembulan
7
Ch. 6 Puncak moment krisis
8
Ch. 7 Dusk
9
Ch. 8 Fajar
10
Ch. 9 Kebebasan
11
Ch. 10 Kurang teliti
12
Ch. 11 Mystical Item
13
Ch. 12 Pembaharuan setiap saat
14
Ch. 13 Menyembuhkan sekaligus mematikan
15
Ch. 14 Life is Constant Adventure
16
Ch. 15 Gua para Goblin
17
Ch. 16 Red subspesies
18
Ch. 17 Mimpi dan Harapan
19
Ch. 18 Mimpi dan Harapan.
20
Ch. 19 Night Watcher
21
Ch. 20 Bentrok
22
Ch. 21 Cahaya
23
Ch. 22 Keputuasaan
24
Ch. 23 Fallen
25
Ch. 23 Kekalahan
26
Ch. 24 Suffer
27
Ch. 25 Dunia dalam mimpi
28
Ch. 26 Penguasa Mimpi dan Tidur
29
Ch. 27 Ren Marik
30
Ch. 28 Cerita sang petualang
31
Ch. 29 Counter Strike
32
Ch. 30 Night Watcher
33
Ch. 31 Insignia inside Altar
34
Ch. 32 Falldown
35
Ch. 33 Kemenangan yang menyedihkan
36
Ch. 34 Empty
37
Ch. 35 Selamat Jalan
38
Ch. 36 Astera
39
Ch. 37 Kembali mengunjungi Gua Goblin
40
Ch. 38 Pertemuan Kedua
41
Ch. 39 Persembahan untuk yang Terakhir
42
Ch. 40 Rencana Masa depan
43
Ch. 41 Seribu satu Malam
44
Ch. 42 Menuju dunia baru
45
Ch. 43 Noir
46
Ch. 44 Gustav sang saudagar
47
Ch. 45 Kartu identitas
48
Ch. 46 Rimun
49
47. Penginapan Merak Hijau
50
Ch. 48 Divine Item
51
Ch. 49 Epidemic
52
Ch. 50 Sightseeing
53
Ch. 51 Stella Fordin
54
Ch. 52 Distrik Timur
55
Ch. 53 Perjanjian Favonius
56
ch. 54 Jiwa untuk Luke Croissant
57
Ch. 55 Kegaduhan di toko
58
Ch. 56 Saran dan bantuan
59
Ch. 57 Pintu terbuka
60
Ch. 58 Sarang Serigala
61
Ch. 59 Box Kayu
62
Ch. 60 Gadis Aneh
63
Ch. 61 Keanehan diantara keanehan
64
Ch. 62 Roda gigi yang terus berputar
65
63. Cahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!