Meminta Bayi

Lusy tertawa mendengar permintaan Max, setelah hampir tiga tahun dan kini pria itu datang dan menginginkan bayi yang dulu pernah diminta untuk digugurkan. Sungguh hal itu membuat Lusy ingin tertawa sekeras-kerasnya.

“Kenapa, Max? Bukankah kamu tidak menginginkannya? Kamu yang berkata jika aku harus menggugurkannya. Bagaimana bisa kamu sekarang memintanya?” Lusy bicara dengan nada mencibir.

“Aku tahu kamu melahirkannya, sekarang berikan kepadaku, Lu. Dia akan hidup lebih baik denganku,” ujar Max membujuk.

Lusy kembali tertawa, merasa begitu aneh dengan permintaan Max yang terkesan begitu memaksa. Hingga akal cerdas Lusy bekerja, dia memandang Max yang begitu berharap mendapatkan bayi mereka.

“Max, jangan bilang istrimu tidak bisa hamil, lalu sekarang kamu menginginkan bayiku!” Lusy pun mencoba menebak.

Max terhenyak mendengar ucapan Lusy, ternyata hal itu benar. Istri Max divonis mandul, sedangkan keluarga Max menginginkan keturunan dari pria itu. Max sendiri tidak bisa menceraikan istrinya, karena sang istrilah yang selama ini menjamin kehidupan juga perusahaan miliknya.

“Itu bukan alasan utamaku, aku hanya ingin bertanggung jawab atas bayi kita,” ucap Max mengelak dari tebakan Lusy.

Lusy tersenyum mencibir hingga kemudian melipat kedua tangan di depan dada.

“Kamu pikir bisa membujukku, Max. Meski kamu janjikan dunia kepadaku, aku tidak akan pernah memberikan bayiku kepadamu. Lagi pula, kini dia sudah berada di tempat aman dan jauh darimu.”

Lusy kembali menyeringai, kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

“Lusy! Hidupnya akan terjamin bersamaku! Berikan dia kepadaku!” teriak Max yang tidak diacuhkan Lusy.

Lusy bicara ke penjaga jika dirinya sudah selesai bicara dan meminta untuk diantar ke selnya.

“Meminta Cheryl, enak sekali permintaanmu, Max. Apa kamu pikir aku bodoh seperti dulu? Tidak, Max! Kamu salah. Aku bukan Lusy bodoh yang bisa kamu bohongi lagi.”

Tatapan Lusy penuh dendam dan rasa sakit, meski hampir tiga tahun menjalani semua, kenyataannya dia tidak bisa menghilangkan luka yang ditorehkan pria itu.

**

Zayn Adzriel mengurus perusahaan permodelingan milik keluarga. Pemuda itu masih suka menjadi panitia ajang balap juga, tapi juga tetap fokus dengan kehidupan yang sesungguhnya. Ya, bisa dibilang dulu Zayn suka balapan, tapi karena kecelakaan membuatnya lebih memilih menjadi panitia ajang balap liar.

Zayn baru saja turun dari pesawat. Ia menengok pada arloji yang melingkar manis di pergelangan tangan, kemudian berjalan dengan menenteng tas kerjanya keluar dari bandara. Ia langsung memanggil taksi, sebelum kemudian meminta mengantarnya ke sebuah kafe.

**

Begitu sampai di kafe, Zayn mengeluarkan ponsel dan tampak menghubungi seseorang. Dia hendak menepati janji untuk bertemu dengan temannya.

"Ken!" Zayn menyapa temannya begitu panggilan itu terhubung. Dia menghubungi temannya yang kemarin menghubungi.

"Hei, ada apa?” tanya teman Zayn bernama Kenzo, dari seberang panggilan.

“Katanya mau ketemu? Aku sudah balik lebih awal, kamu di mana?” Zayn bicara sambil berjalan menuju pintu keluar bandara.

“Aku pikir kamu pulang besok?” tanya temannya dari seberang panggilan.

“Sudah selesai urusannya, jadi aku pulang cepat karena ingat jika kamu berkata ingin menanyakan hal penting. Kamu di mana? Aku ada di kafe langganan kita, datanglah ke sini!” pinta Zayn.

“Baiklah, aku akan ke sana sekarang.”

Zayn menunggu temannya di kafe tempat mereka sering nongkrong. Ia sudah memesan minuman, terlihat sesekali menoleh ke arah luar jendela.

Saat Zayn sedang bermain ponsel, seseorang terasa menepuk pundak, membuat pemuda itu menoleh.

“Sudah nunggu lama?” Teman Zayn yang bernama Kenzo, akhirnya datang dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Zayn.

“Lumayan, lama pun aku lakukan, daripada kamu mengamuk,” jawab Zayn dengan sedikit nada ejekan.

“Sialan, kamu!” gerutu Kenzo diakhiri tawa kecil.

Zayn ikut tertawa, sebelum kemudian memanggil pelayan untuk menerima pesanan Kenzo.

“Ada apa kamu ingin bertemu denganku?” tanya Zayn. Ia menyilangkan kaki, menyesap kopi yang sudah dipesannya sejak tadi.

“Aku ingin bertanya sesuatu, tentang kakak sepupumu dan istrinya,” jawab Kenzo.

Zayn menaikkan satu sudut alis mendengar jawaban Kenzo. Ia pun meletakkan cangkir, kemudian kedua tangan bertumpu di atas meja. Zayn merasa heran karena Kenzo ingin menanyakan perihal Farzan dan Grisel. Farzan adalah kakak sepupu Zayn.

“Ada masalah apa? Apa kalian berselisih?” tanya Zayn penasaran.

“Bukan,” jawab Kenzo. Ia menoleh ke jendela dan melihat orang yang berlalu-lalang, terdengar suara helaan napas kecil, sebelum kemudian kembali menatap Zayn. “Kamu tahu kalau Joya sudah kembali, sekitar beberapa minggu ini,” kata Kenzo kemudian.

Joya adalah kekasih Kenzo, juga mantan kekasih Farzan yang selalu dicemburui oleh Grisel.

Zayn cukup terkejut mendengar perkataan Kenzo, dirinya yang sibuk keluar kota, tentu tak tahu akan berita Joya yang kembali setelah 5 tahun pergi ke Paris. Ia menyandarkan punggung dengan tatapan terus tertuju pada Kenzo.

“Lalu, apa hubungannya kamu bertanya soal Farzan dengan Joya? Jangan bilang mereka balikan, sedangkan Farzan sudah beristri.” Tebak Zayn karena arah pembicaraan temannya itu menuju ke sana.

“Bukan juga!” sanggah Kenzo sedikit keras. Kesal juga jika sampai ada yang mengira Joya kembali berhubungan dengan Farzan, setelah keduanya berpisah sejak masih kuliah.

“Terus?” tanya Zayn penasaran.

Kenzo mengetukkan jari di meja dan menjawab, “Aku ingin tanya soal hubungan antara kakak sepupumu, istrinya, dan Joya. Kamu tahu ‘kan kalau wanita bernama Grisel itu berada di perusahaanku. Saat bertemu dengan Joya, mereka seperti musuh bebuyutan yang siap saling menghancurkan. Ada masa lalu apa sebenarnya di antara mereka?” tanya Kenzo.

Zayn terdiam mendengar pertanyaan Kenzo, kemudian menghela napas kasar dan bersedekap dada.

“Hubungan apalagi memangnya, kalau bukan cinta segitiga,” jawab Zayn yang kemudian memalingkan wajah.

Zayn bercerita jika Farzan berselingkuh dengan Grisel, saat masih berstatus kekasih Joya. Hingga Joya memilih berpisah dari Farzan agar bersama Grisel. Sedangkan Zayn ternyata dulu menyukai Joya, tapi sayangnya gadis itu malah memilih Farzan.

Setelah beberapa tahun tidak bertemu, Zayn berpikir untuk kembali menyatakan cinta pada Joya, tapi siapa sangka jika gadis itu sekarang malah memilih pemuda yang kini duduk bersamanya, membuat Zayn patah hati dua kali. Namun, rasa sakitnya patah hati sekarang, tak sesakit saat Joya memilih kakak sepupunya yang jelas-jelas berselingkuh.

Zayn yang memang tak mudah jatuh hati pada gadis, akhirnya memilih sendiri dan menyandang status jomblo, meski wajahnya tampan dan manis. Tak sedikit orang berpikir Zayn memiliki kelainan karena tak pernah tertarik pada gadis mana pun.

Teman Zayn terdiam mendengar cerita Zayn, lantas terlihat menghela napas berat.

"Kakakmu ternyata lebih buruk dariku, untung kamu berbeda," seloroh Kenzo. Ia mengambil cangkir kopi lantas menyesap perlahan.

"Hm ... maaf saja, aku tidak bisa dibandingkan denganmu atau Farzan. Aku adalah pemuda langka yang sulit didapatkan," balas Zayn dengan ekspresi wajah datar. Ia lantas menyesap kopinya.

"Ya, sangat langka. Sampai berumur segini saja masih sendiri, atau jangan-jangan kamu terlalu sakit hati sampai sekarang tak tertarik dengan wanita," ledek Kenzo.

Ledekan Kenzo membuat Zayn melotot, ingin rasanya memukul kepala teman yang berumur lebih muda darinya.

"Aku tidak sama sepertimu yang gampang jatuh cinta dan gonta-ganti pasangan!" cibir Zayn yang kesal.

Kenzo tergelak melihat Zayn yang kesal, kemudian membalas, "Bukan gampang jatuh cinta, Zayn. Aku hanya merasa tak boleh menyia-nyiakan masa muda. Wajar kalau memiliki pengalaman banyak pacar."

"Ck ... alasan!" cibir Zayn, kemudian kembali meminum kopi. "Untung Joya mau denganmu yang memiliki segudang mantan, coba jika tidak. Ck ... cap playboy pasti masih melekat dalam dirimu."

Kenzo tertawa lagi, saat bicara dengan Zayn memang tampak banyak bersitegang dan saling hina, tapi mereka sebenarnya sedang bercanda dengan cara mereka sendiri.

"Zayn, bolehkah aku minta bantuanmu?" tanya Kenzo kemudian.

Zayn menatap Kenzo, dahinya berkerut halus.

"Bantuan, apa?" tanya Zayn dengan dahi berkerut.

“Sepertinya aku akan membuang kakak sepupumu itu dari perusahaanku. Saat itu tiba, tolong kirim model terbaikmu ke perusahaanku,” pinta teman Zayn.

“Anggap saja semua beres.” Zayn bicara dengan jumawa.

Terpopuler

Comments

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

cari wanita lain dong Zayn,kamu harus move on

2023-01-07

0

𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏

𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏

ternyata Joeya pacarnya Kenzo

2023-01-02

1

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

cari lagi aja wanita yang bersedia kamu hamili 🤭🤭🤭🙄🙄 atau nikah lagi, apa susahnya...

2022-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Lusy Fernandez
2 Hukuman
3 Zayn Adzriel
4 Meminta Bayi
5 Jomblo abadi
6 Perjuangan Lusy
7 Kecewa dua kali
8 Nomor satu dalam menjomblo
9 Benar-benar ikhlas
10 Pemotongan masa hukuman
11 Mau jadi model
12 Obyek penglihatan
13 Tidak mudah digoda
14 Dibilang sombong
15 Kebebasan Lusy
16 Sengaja menghindar
17 Jatuh cinta pada pandangan pertama
18 Ini adalah takdir
19 Dia bersuami?
20 Menebus waktu yang disia-siakan
21 Memungkiri jika tertarik
22 Benar tertarik
23 Makan malam keluarga
24 Punya kelainan?
25 Didatangi Max
26 Melihat Lusy
27 Sarapan bersama
28 Max lagi
29 Meminta bantuan
30 Tugas Zayn
31 Ada untukmu
32 Pilihan terbaik
33 Menjalani dulu
34 Calon ayah baik
35 Keputusan Final
36 Nggak gercep
37 Soal rahasia
38 Dijodohkan
39 Calon kakak ipar
40 Perebut bini orang?
41 Tambatan hati
42 Arena balap
43 Wanitaku
44 Standar kualitas
45 Pilihan Farah
46 Tidak menerima perjodohan
47 Pertengkaran
48 Peringatan
49 Pesta
50 Tragedi
51 Takut hamil
52 Ikut menanggungnya
53 Angkat kaki dari rumah
54 Butuh ketenangan
55 Rekaman Cctv
56 Meminta bantuan
57 Dilabrak
58 Menikah
59 Kabar pernikahan
60 Uang belanja
61 Tamu di pagi hari
62 Saling melengkapi
63 Melamar pekerjaan
64 Tawaran Take gambar
65 Hasil jerih payah
66 Bukan karena terpaksa
67 Rumor di perusahaan
68 Tidak boleh jadi model
69 Kehangatan
70 Pekerjaan baru
71 Tahu kebenaran
72 Sakit hati
73 Berbagi Cheryl
74 Masih karena ego
75 Penusukan
76 Masuk UGD
77 Tidak butuh bantuan
78 Kedatangan Farah
79 Membujuk
80 Pertemuan Cheryl dan Farah
81 Permintaan membujuk lagi
82 Menerima pernikahan
83 Pulang ke rumah
84 Belum yakin
85 Menurunkan ego
86 Memaafkan
87 Ada yang nyari
88 Apa aku selirmu?
89 Apa itu Max?
90 Membujuk
91 Tidak memperbolehkan
92 Tiada duanya
93 Digosipkan
94 Boros buat menantu
95 Murkanya Farah
96 Untuk Kebahagiaan bersama
97 Masih trauma
98 Resepsi pernikahan
99 Ancaman
100 Buat adik untuk Cheryl
101 Rahasia Zahra ketahuan
102 Kapan hamil
103 Penyebab belum hamil
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Lusy Fernandez
2
Hukuman
3
Zayn Adzriel
4
Meminta Bayi
5
Jomblo abadi
6
Perjuangan Lusy
7
Kecewa dua kali
8
Nomor satu dalam menjomblo
9
Benar-benar ikhlas
10
Pemotongan masa hukuman
11
Mau jadi model
12
Obyek penglihatan
13
Tidak mudah digoda
14
Dibilang sombong
15
Kebebasan Lusy
16
Sengaja menghindar
17
Jatuh cinta pada pandangan pertama
18
Ini adalah takdir
19
Dia bersuami?
20
Menebus waktu yang disia-siakan
21
Memungkiri jika tertarik
22
Benar tertarik
23
Makan malam keluarga
24
Punya kelainan?
25
Didatangi Max
26
Melihat Lusy
27
Sarapan bersama
28
Max lagi
29
Meminta bantuan
30
Tugas Zayn
31
Ada untukmu
32
Pilihan terbaik
33
Menjalani dulu
34
Calon ayah baik
35
Keputusan Final
36
Nggak gercep
37
Soal rahasia
38
Dijodohkan
39
Calon kakak ipar
40
Perebut bini orang?
41
Tambatan hati
42
Arena balap
43
Wanitaku
44
Standar kualitas
45
Pilihan Farah
46
Tidak menerima perjodohan
47
Pertengkaran
48
Peringatan
49
Pesta
50
Tragedi
51
Takut hamil
52
Ikut menanggungnya
53
Angkat kaki dari rumah
54
Butuh ketenangan
55
Rekaman Cctv
56
Meminta bantuan
57
Dilabrak
58
Menikah
59
Kabar pernikahan
60
Uang belanja
61
Tamu di pagi hari
62
Saling melengkapi
63
Melamar pekerjaan
64
Tawaran Take gambar
65
Hasil jerih payah
66
Bukan karena terpaksa
67
Rumor di perusahaan
68
Tidak boleh jadi model
69
Kehangatan
70
Pekerjaan baru
71
Tahu kebenaran
72
Sakit hati
73
Berbagi Cheryl
74
Masih karena ego
75
Penusukan
76
Masuk UGD
77
Tidak butuh bantuan
78
Kedatangan Farah
79
Membujuk
80
Pertemuan Cheryl dan Farah
81
Permintaan membujuk lagi
82
Menerima pernikahan
83
Pulang ke rumah
84
Belum yakin
85
Menurunkan ego
86
Memaafkan
87
Ada yang nyari
88
Apa aku selirmu?
89
Apa itu Max?
90
Membujuk
91
Tidak memperbolehkan
92
Tiada duanya
93
Digosipkan
94
Boros buat menantu
95
Murkanya Farah
96
Untuk Kebahagiaan bersama
97
Masih trauma
98
Resepsi pernikahan
99
Ancaman
100
Buat adik untuk Cheryl
101
Rahasia Zahra ketahuan
102
Kapan hamil
103
Penyebab belum hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!