Zava begitu takut sekarang ini untuk pertama kali berdua dengan seorang pria di ruangan seperti ini.
"Kamu siapa?". Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Zack, Zava mengulangi kalimat yang sama pada pria yang berjalan mendekati Zava saat ini.
Tanpa di duga oleh Zava, Zack langsung membuka tali pinggang yang melilit di pinggang nya. Zava yang melihat Zack mendekat mundur untuk menghindari pria bahkan Zava tidak kenal.
Ah.. "Ibu.. sa sakit" Zava berteriak ketika tali pinggang itu mulai mencambuk punggung Zava. Sekali lagi Zack mencambuk Zava berhenti melihat gadis di depannya tidak lagi berdiri.
Zava terus menangis tanpa suara menahan rasa sakit yang diberikan oleh Zack dengan cambuk di punggung Zava.
Dengar baik - baik gadis kecil. ' Kamu bisa dengar tadi bukan apa yang di katakan tuan Erwin di ruangan saya'.
"Zava mengangguk memang tadi Zava tidak peduli siapa yang ada di ruangan tadi ketika ayah nya bilang dirinya sebagai jaminan". Karena itu Zava berniat kabur namun naas dirinya malah berakhir disini. Pria kejam yang Zava tidak kenal.
Setelah memberi salam perkenalan. Zack keluar dari ruangan di mana Zava di kurung. "Bawa dia ke mansion". Zack melewati meja kerja di mana asisten Vino yang lagi berkutat dengan pekerjaan di meja kerja terkejut mendengar perintah dari tuannya.
Asisten Vino tidak bertanya siapa yang dimaksud oleh Zack karena Zack baru keluar di ruangan di mana Zava di kurung tadi ketika berniat pengen kabur.
"Baik tuan". Asisten Vino langsung menghubungi seseorang untuk mengantar Zava ke Mansion Zack.
Sepeninggal Zack, Zava jatuh pingsan akibat cambukan yang di beri pada tubuh Zava. 'Gadis kecil ini pingsan'. "Makanya jangan berani melawan sama tuan kejam kami". Salah satu orang kepercayaan yang asisten Vino beri tugas tak berhenti menggerutu karena harus membawa Zava dalam keadaan pingsan.
Tak berselang lama mobil Yang membawa Zava telah sampai di Mansion pribadi milik Zack. "Bawa gadis kecil ini ke kamar utama tuan".
Para suruhan Zack mengunci Zava di kamar utama di mana kamar Zack tempati.
Sore hari
Zava baru sadar dari pingsan bingung Zava memperhatikan sekeliling tampak asing bagi Zava. "Dimana ini"?
Ingatan Zava kembali di mana Zack mencambuknya di sebuah ruangan yang berbeda saat ini Zava tempati.
"Ibu Zava takut tolong Zava Bu". Zava beranjak dari ranjang mencari jalan keluar dari tempat yang asing baginya.
Tok
Tok
Tok
Tolong siapapun diluar tolong buka pintunya. Zava terus berteriak memanggil orang untuk membuka pintu untuk Zava.
Tak ada jawaban yang Zava dapat namun Zava tidak berhenti berteriak agar pintu di buka. Lama Zava berusaha tidak ada seorangpun yang membuka pintu.
Di lantai bawah Zack masuk ke Mansion mendengar ribut dari lantai dua di mana kamar utama yang ia tempati.
Kepala pelayan menghampiri Zack memberi tahu apa yang terjadi sejak gadis yang di bawa oleh suruhan Zack itu tak berhenti berteriak.
"Apa dia sudah makan"? Zack bertanya pada pak Rudi selaku kepala pelayan di mansion nya.
" Belum tuan". Kami tidak ada membuka pintu karena tidak ada izin untuk itu. Dari awal Zava masuk Zack tidak ada memberi perihal bahwa gadis yang ia bawa harus di beri makan.
Kalau begitu Bapak boleh pergi.
Pak Rudi pergi dari hadapan Zack setelah sang tuan memberi perintah.
Zava yang lelah terus berteriak pun berhenti. Karena tubuh Zava sudah lemas di tambah ia di bawa paksa oleh ayahnya belum makan apapun.
Zack membuka pintu melihat Zava yang lagi melamun tidak sadar ada orang yang masuk
"Kenapa berhenti"?
Zava yang terkejut langsung menoleh ke sumber suara. Zava tidak mengingat kejadian beberapa jam yang lalu karena melihat pintu di buka tanpa mempedulikan Zava langsung berlari menuju pintu.
Belum sampai Zava menuju pintu, tubuh Zava sudah di tahan oleh Zack. "Mau kemana gadis kecil"? Zack memeluk pinggang Zava ketika melalui Zack yang hendak kabur lagi.
Zava menoleh pada pria yang memberi luka di tubuhnya beberapa jam yang lalu.
Zack memberikan senyuman menawan nya pada Zava. Tapi bagi Zava senyuman itu sangat mengerikan.
"Mau berniat kabur lagi nona"? Zack mengelus punggung Zava yang terasa pasti masih perih itu.
Zava menggeleng lemah melihat senyuman mengerikan pria tampan yang ia lihat saat ini yang terus mengelus punggung Zava.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments