2. Semangat pagi

Embun yang jatuh ke bumi membuat sebagian penduduk bumi enggan untuk beranjak dari ranjang. Masih betah di bawah selimut di atas ranjang yang empuk.

Namun tidak berlaku buat seorang gadis di sebuah rumah yang sederhana namun penuh kebahagiaan yang mereka ciptakan sendiri.

Setelah melaksanakan sholat subuh Zava bergegas ke dapur untuk menyiapkan jualan seperti hari biasa sebelum Zava pergi ke kampus.

Di dapur Zava biasa melihat seorang yang yang tak lagi muda sedang sibuk memegang sendok memasukan sesuatu ke dalam wadah.

"Ya ALLAH berikan aku kesempatan untuk bahagian ibu juga adek -adek". Tanpa sadar air mata Zava jatuh ke pipi putih nan lembut tersebut tanpa polesan make up.

"Ibu,Kan Zava uda bilang biar Zava aja yang kerjain". Zava memang melarang sang ibu untuk turun langsung ke dapur untuk menyiapkan dagangan untuk di jual nanti.

"Kamu uda bangun nak". Ibu Zava tidak menjawab larangan dari sang anak,Ibu Zava juga tidak tega membiarkan Zava mengerjakan sendiri

Belum lagi Zava yang kerja sambil kuliah.

"Ibu minta maaf ya nak". Ibu Lili kasian melihat anaknya juga harus jadi tulang punggung keluarga yang seharusnya menikmati masa muda dengan seusia Zava.

"Ibu jangan menangis, Zava iklhas jalani ini semua Bu asalkan tetap sama ibu juga adek-adek itu uda cukup buat Zava". Ya ALLAH beri ibu kesehatan biar bisa lihat Zava sukses. Batin Zava menangis dalam diam.

Menjelang pagi semua dagangan Zava sudah selesai tinggal untuk di jual oleh ibu Lili.

"Zava bangunin adek - adek dulu Bu". Zava berlalu dari dapur setelah memberi tahu ibu Lili untuk melihat Olisa, Zaki untuk bersiap ke sekolah.

Zava masuk ke kamar si bungsu Olisa terlebih dahulu karena adiknya ini yang paling susah di bangunin tidur. "Sayang, Olisa bangun uda pagi siap - siap untuk ke sekolah dek". Zava dengan lembut mengusap pipi Olisa.

"Iya kak, lima menit lagi". Olisa bergumam masih menutup mata. Zava yang melihat sangat gemas dengan Si bungsu.

"Oke kakak tunggu, nanti kita sama -sama serapan cepat bangun nanti telat Olisa". Zava pergi dari kamar Olisa akan melihat Zaki sudah siap atau belum. Zaki memang sudah biasa bangun sendiri tanpa di bangunkan. Zava hanya ingin memastikan adek nya itu uda bangun atau belum.

"Zaki kamu uda siap aja, makin hari adek kakak makin ganteng aja nih". Zava menggoda Zaki yang sudah rapi dengan seragam SMA siap untuk serapan sebelum berangkat ke sekolah seperti biasa.

"Iya dong siapa dulu Zaki". Emang seperti ini lah keluarga Zava, walau tumbuh tidak mendapat kasih sayang seorang ayah Zava juga ke dua adek ya sudah terbiasa.

"Ayo kita keluar ibu pasti uda nunggu buat serapan". Zava kembali ke dapur setelah melihat ke dua adiknya.

Tak lama Zava tiba di dapur untuk serapan. Olisa, Zaki datang dengan pakaian seragam yang sudah rapi.

"Pagi ibu". Zaki Olisa kompak menyapa Ibu Lili yang lagi menyiapkan serapan untuk mereka.

"Pagi juga anak ibu yang ganteng juga cantik". Ayo kita serapan sayang nanti kalian telat sampai sekolah ibu Lili menyuruh Olisa Zaki dan juga Zava serapan.

Di Mansion Zack

Vino asisten Zack sudah mengerutu bagai mana tidak, belum juga ayam berkokok nyonya besar Mommy dari Zack sudah menelpon menanyakan keberadaan putranya pada Vino. Disinilah Vino sekarang di mansion Zack.

Zack yang pulang dari klub setelah menemui kliennya pulang larut malam tidak mendengar hp yang terus berbunyi karena kelelahan.

"Mana sih si anak mami". Vino terus melihat jam di pergelangan tangan hampi jam sepuluh pagi namun si bos juga belum bangun.

Vino ingin ke lantai dua di mana kamar Zack. Namun tidak enak mengingat Zack yang ada menemui klien pasti kelelahan akibat pulang larut malam.

Vino memutuskan untuk menunggu Zack bangun dengan sendirinya. Lagian kalau Vino menganggu tidur sang tuan kejam itu pasti akan terkena imbasnya lebih baik menunggu. Batin Vino sambil melihat ke lantai dua berharap Zack segera turun.

Doa Vino terkabul karena setelah itu Zack turun rapi dengan jas mahal yang melekat di tubuh atletis Zack dengan sempurna.

"Pagi tuan". Vino menyapa Zack setelah sampai di bawah. Seperti biasa Zack hanya menoleh tanpa menjawab sapaan dari Vino.

"Apa mami ada telpon kamu"?. Zack bisa menebak pasti sang ratu sudah menelpon Vino, melihat banyak panggilan dari sang mami yang tidak ia jawab.

"Ia tuan". Jawab Vino

Zack tidak lagi bertanya berjalan menuju meja makan untuk sarapan walau jam sudah lewat untuk dikatakan sarapan pagi.

Hari ini Zava berangkat kampus agak siangan karena Zava tidak ada kelas pagi. Zaki Olisa sudah berangkat ke sekolah sekitar setengah jam yang lalu. Kini Zava melakukan pekerjaan rumah sebelum nanti berangkat ke kampus agar ketika ibunya pula g tidak capek lagi membereskan rumah.

Kembali Ke Mansion Zack

Zack selesai sarapan bergegas ke kantor, Vino memberi tahu bahwa sekitar satu jam lagi ada meeting dengan perusahaan luar negeri.

Vino membuka pintu mobil untuk Zack masuk. Kemudian melaju menuju perusahaan milik Zack.

Zava tiba di kampus setelah menganyu sepeda di bawa trik matahari yang panas namun tidak membuat Zava mengeluh akan hal itu.

"Zava"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!