Erwin kembali mengunjungi rumah mantan istri yang tak pernah ia anggap walau telah melahirkan tiga buah hati mereka.
Tok
Tok
Tok
Zava membuka pintu melihat ayah nya lah yang datang. "Kamu bersiap dan ikut dengan saya". Ewin bahkan tidak mau melihat muka Zava.
Ibu Zava yang mendengar suara yang tidak asing di telinga segera beranjak dari dapur menuju ruang tamu.
"Kamu mau bawa ke mana anak kita mas". Aku tidak akan membiarkan kamu membawa Zava kemana pun.
Erwin tidak mendengar apa yang ibu Zava katakan segera menarik tangan Zava untuk ikut bersamanya.
"Ayah mau apa sebenarnya kami tidak pernah mengusik kehidupan ayah selama ini". Zava masih bersikap sopan pada Erwin.
Tanpa mempedulikan Zava ternyata tuan Erwin sudah menyiapkan beberapa bodyguard untuk membawa paksa Zava untuk menemui Zack sebagai jaminan yang bernyawa sesuai keinginan Zack.
"Ayah Zava ngak mau ikut lepasin Zava yah". Zava terus berontak dalam cengkeraman bodyguard tuan Erwin.
Ibu Zava mengejar mobil yang membawa putrinya namun tidak bisa menolong Zava.
"Ayah Zava mohon lepasin Zava yah, kasian ibu pasti khawatir sama Zava". Zava terus melihat kebelakang mobil yang membawa dirinya menjauh dari rumah.
Tuan Erwin tidak peduli apa yang Zava bicara memilih memainkan hp untuk memberi kabar pada asisten Vino bahwa persyaratan yang di minta oleh Zack sudah ia persiapkan.
Sampai di perusahaan Zack ayah Zava menarik paksa tangan Zava agar ikut masuk menemui Zack.
Sampai di depan pintu ruangan Zack ayah Zava mengetuk pintu setelah mendapat izin dari asisten Vino.
Tok
Tok
Tok
masuk
Mendengar sahutan dari dalam Tuan Erwin membuka pintu masuk bersama Zava yang terus ia cengkraman agar mau mengikuti langkah tuan Erwin.
"Tuan saya sudah membawa jaminan pinjaman sesuai yang tuan minta". Erwin menoleh pada Zava secara tidak langsung memberi tahu pada Zack bahwa Zava lah orang yang akan menjadi jaminan hutang tuan Erwin.
"Anda bebas melakukan apa saja yang anda inginkan tuan karena selama hutang saya belum saya lunasi gadis di sebelah saya ini milik tuan".
Zava yang mendengar perkataan Erwin langsung melepas paksa tangan tuan Erwin yang sedang memegang tangan Zava.
Tanpa mengatakan apa pun Zava langsung berlari keluar dari ruang Zack hanya pergi dari situ satu - satunya jalan agar Zava terbebas dari keserakahan ayahnya.
Melihat apa yang barusan yang di lakukan oleh Zava, mengundang amarah Zack tidak pernah satu orang yang berani bersikap tidak sopan di depan nya selama ini terlebih masih di ruangan kerjanya sendiri.
"Maaf ketidak sopan sikap putri saya tuan". Erwin berharap Zack akan memaafkan apa yang barusan Zava lakukan.
Zava yang hendak masuk lift terhenti karena seseorang yang menahan pergelangan tangan Zava.
"Kamu siapa"? Lepasin kalau tidak saya akan berteriak Zava sudah panik karena beberapa pria berbadan besar menghadang jalannya untuk pergi.
"Silakan jika anda mau berteriak nona". Zava tambah panik karena orang yang Zava tidak kenali membawa Zava ke ruangan yang berdekatan dengan ruangan yang ia masuki bersama Ayah Zava tuan Erwin.
Zava di masukan kedalam kamar yang begitu luas serta interior yang mewah. "Lepas saya tidak mau di sini". Zava terus menggedor pintu yang telah dikunci oleh orang yang membawa paksa Zava waktu di lift tadi.
Tak lama setelah Zava di kurung. Pintu di buka Zava menoleh melihat pria yang tampan namun tatapan yang ia berikan pada Zava mampu membuat nyali Zava menciut seketika.
"Kamu siapa" Zava
Bersambung
Selamat Membaca
Semoga Terhibur
Jangan Lupa Like dan Komen
Terima Kasih 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments