Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, semoga betah ya dengan alur nya 🤗
Bismillah..
*
*
*
Seorang gadis dengan kacamata Fram Cat Eye cocok dengan wajah nya yang berbentuk oval. Ia tidak rabun, hanya saja sengaja memakainya, ia sedang menatap dua orang yang tak asing baginya , dengan menggunakan sweater abu dan dan celana jeans hitam , dan sepatu sneaker putih tak lupa rambut yang diikat bawah.
"Sayang maafin aku ya, please. " seorang pria tampan memegang tangan perempuan cantik dengan dres selutut.
"Aku kesal sama kamu, Revano, kamu bilang mau deketin aku tapi nyatanya kamu deketin si culun itu, " jawab perempuan itu.
"Beneran sayang, aku deketin dia awal nya aku mau deketin kamu, tapi nggak taunya dia juga kepincut dengan ketampan ku hahah...!" kekeh pria tersebut.
"Buktinya?" tanya perempuan itu.
"Buktinya ini, mana mungkin aku memilih cewek culun kayak dia. Beda banget sama kamu kakak nya yang cantik, " ucap nya menggoda sambil mencium tangan perempuan tersebut.
Perempuan itu tersipu malu. "Ish kamu suka banget ngegombal, " ucap nya malu.
"Jadi kamu mau kan, nerima aku?"
Perempuan itupun mengangguk. Pria itu berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah perempuan tersebut dan membawanya kedalam pelukannya.
Tak jauh dari sana , tepat nya meja yang hanya berjarak sekitar lima meter, seorang Gadis dengan sweater abu menatap itu semua. Air matanya jatuh tanpa ia sadari setelah mendengar pria tersebut, tepat nya pria yang disukai nya dan ia anggap paling Care terhadap dirinya, hanya memanfaatkannya . Apakah ia memang tak pantas mendapat kebahagiaan?
Hiks..
Hiks..
Air mata dan isak tangis nya tak dapat di bendung lagi, ia memilih pergi dan meninggalkan tempat itu, begitu sakit rasanya mencintai seseorang, namun hatinya bukan untuk kita melainkan untuk orang lain.
"Tuhan, kenapa aku tidak mati saja? Aku capek di sini, aku tidak pernah ingin di lahir kan di dunia ini hiks...hiks.. " isak tangis nya pecah saat ini.
"Nenek aku rindu,, kakak belum pulang dari kerjaan nya, " ucap nya lirih, ia merindukan seorang neneknya yang telah lama meninggal kan dunia. Sedangkan kakak yang ia rindukan sedang melaksanakan tugas nya di luar negeri yang cukup jauh entah kapan ia pulang.
Kakinya menyusuri jalanan yang sepi, ia memilih pulang kerumah. Namun di sana ia melihat kakak - kakak nya dan orang tuanya tertawa bersama , hati nya terasa panas melihat semuanya namun ia segera berpaling dikala seorang Pria yang tidak lain Ayah nya menatap nya tajam.
"Darimana kamu, Nara?" tanya Ayah nya dengan tatapan tajam.
Gadis culun itu bergetar hebat ia merasa ketakutan. " Eee.. an- anu, ta- tadi Nara habis buat tugas di rumah temen, " jawab nya terbata - bata.
"Mana buku mu dan siapa temanmu? Anak culun seperti kamu mana mungkin memiliki teman?" ujar nya.
Sontak saja gadis itu semakin menegang , ia tidak tau harus beralasan apalagi bahkan tidak ada buku yang ia bawa , tapi tubuhnya kembali bergetar takut saat mendengar bentakan dari Ayah nya.
"Kamu berbohong? Berani nya kamu berbohong dengan saya ha..!!!" teriak nya , baik kakak - kakak nya dan ibu nya hanya diam tak menjawab , mereka hanya menatap datar.
Tubuh gadis itu atau lebih tepat nya Nara semakin bergetar hebat saat Pria itu mendekat. " Am- ampun Dad, " ucap nya gugup.
Pria yang ia panggil dengan sebutan Dady bernama Jonathan ia menjambak rambut gadis tersebut.
Plak!
Plak!
Ia menampar pipi Nara, tepat nya pada mulut nya sehingga bibir nya memerah dan darah mengalir di sekitar sana.
"Siapa yang ngajarin kamu berbohong ha?!" teriak Jonathan.
Nara hanya terisak nangis, ia bahkan tak bisa menjawab, rasa sakit di bibir nya dan kepalanya membuat ia tak bisa menjawab apapun selain meminta ampun . Rasanya rambut Nara berguguran dan terpisah dari kulit nya.
"Ikut saya!" teriak nya , ia menyeret Nara ke arah kolam renang yang cukup besar di dekat rumah nya. Setelah itu ia menghempaskan tubuh Nara dengan kasar sehingga membuat Nara jatuh di dekat kolam , ia kembali berjongkok dan menatap Nara tajam. "Ini hukuman buat kamu yang sudah berani - beraninya berbohong! " ucap nya tajam.
"Am- ampuun, ampun Dad, Ma- maaf aakkhh! " Nara bicara sekuat tenaga di sela - sela Jonathan menjambak rambut Nara dan menenggelam kan kepalanya ke dalam kolam.
"Maaf kamu bilang? Jangan pernah berharap!" ucap nya dingin, ia kembali menenggelamkan kepala Nara kasar, rasa sakit yang Nara rasakan semakin menjadi - jadi, di tambah perih di bibir nya membuat nya hanya pasrah dan terisak menangis.
"Ini pelajaran buat kamu! " ucap Jonathan pergi meninggalkan Nara yang menangis terisak. Tubuh nya sangat lemah, matanya menatap Bik Rumi dari kejauhan yang di tahan oleh kakak - kakak nya untuk mendekat ke arah nya.
"Hiks.. hiks... Kak Reza cepet pulang...! hiks aku capek disini ,apakah aku harus mati baru Kakak bisa pulang?" Ia melangkah lemah ke arah kamar nya , matanya tak henti - henti menangis matanya tertuju ke arah pisau buah yang ada di dalam kamar nya.
"Maafkan aku nenek, Kakak, aku harus mengakhiri semuanya, aku capek seperti ini. " tanpa pikir panjang ia menyayat pergelangan tangannya sambil menahan rasa kedinginan yang ada pada tubuh nya, darah mulai mengucur deras.
Rasa sakit di tangannya bukanlah apa - apa di banding rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Jujur saja, jika ia di suruh memilih ia memilih untuk tidak di lahirkan di dunia ini.
Setelah kejadian itu, ia meringis perih di tangannya di tambah rasa sakit di kepalanya yang semakin menjadi - jadi , pandangannya mulai kabur dan akhir nya ia jatuh pingsan tak ada lagi yang bisa di ingat...
......................
Seorang wanita paruh baya berlari sambil membawa tubuh yang terbaring tak sadarkan diri dengan brankar dan di temani oleh seorang dokter perempuan.
"Nona bangun!" ucap wanita tersebut yang tak lain ialah Bik Rumi yang terus berusaha membangunkan Nara.
"Mohon maaf ibu tunggu di luar saja.!" ucap Dokter tersebut.
Bik Rumi duduk di sebuah kursi tunggu, tanpa pikir panjang ia mengambil hp nya dan mendial sebuah nomor, telpon tak lama telpon pun tersambung.
"Tuan muda, cepat pulang nona Nara dalam keadaan kritis!"
Sambungan pun terputus, Bik Rumi semakin cemas apa yang harus ia lakukan saat ini ?
...----------------...
"Aku harus pulang! " putus seorang Pria yang baru menyelesaikan pekerjaan nya.
"Za kamu mau kemana?" tanya Teman nya.
"Bim, adik aku keritis cepat pesan tiket pesawat dan dalam waktu singkat kita sudah sampai cepat!!" teriak nya merasa sangat cemas.
"Tenangkan diri kamu Za , semua akan baik - baik saja. "
Keadaan saat itu seketika berubah dengan cepat, Pria itu merasa khawatir, marah campur aduk. Apa yang terjadi pada Adik nya? Apakah selama ia meninggal kan Adik nya menderita? Belum sampai lebih dari tiga bulan ia berada di Negeri orang, namun ia lebih memilih sang Adik di banding kerjaannya ,karena hal yang paling penting dan berharga ialah Keluarga kita , Keluarga yang menerima kita apa adanya dan keluarga yang selalu ada di saat sedih maupun susah.
Itulah yang di rasakan oleh Pria tersebut, ia lebih menyayangi Adik nya meskipun ia memilik Saudara yang lain namun hanya Nara lah satu - satunya Adik perempuan yang sangat ia banggakan dan sayangi. Karena, apapun yang terjadi Nara selalu menemaninya dan menghibur dirinya...
Namun kenapa takdir mempermainkan hati seorang gadis yang memiliki hati yang baik? takdir memang sulit untuk di tebak karena semuanya hanyalah rahasia Tuhan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
aziz
bagus wah
2023-08-22
0
ᶠᵒᵘʳᗷ.ᶻ
emang kenapa sih ya punya anak yg lahir tak sempurna. itu juga Krn ada kesalahan dr orang tua nya kan
2023-05-23
1
ᵗʰʳᵉᵉᗷ.ᶻ
emang dasar nya benci dr lahir, eh skr dah dewasa juga masih di benci. kasian si Nara, smoga kamu sabar dan kuat y
2023-05-23
0