Pagi harinya, seperti biasa Bunga sudah bangun dan mengerjakan tugasnya sebagai seorang pembatu. Walaupun statusnya sudah berubah menjadi nyonya semejak kemarin tapi diri nya tetap saja bekerja.
"Bagaimana malam pertamamu?" Tanya oma sambil menghampiri Bunga.
"Oma."
"Sudah jangan bekerja lagi. Biarkan pekerjaan ini di ambil alih yang lainnya. Kamu cukup melayani Bara saja." Pinta sang oma sambil menarik tangan Bunga, membawanya menjauh dari arah dapur. "Jadi bagaimana malam pertamamu?" Tanya ulang oma.
"Tidur ku nyenyak oma." Jawab Bunga dengan polosnya, toh memang ia semalam tidur dengan nyeyank walau harus beralaskan bedcover.
"Tunggu! Kamu dan Bara tidak melakukan itu?" Tanya oma penasaran.
"Itu, maksud oma?"
Oma menepuk jidatnya karena Bunga sama sekali tidak mengerti dengan apa yang oma maksud.
"Maksud oma, apa kamu tidak memasukkan burung ke dalam sangkar?"
"Burung? Burung apa oma?" Lagi-lagi Bunga sama sekali tidak mengerti dengan arah perbincangannya dengan oma.
"Bunga, kok kamu polos amat sih jadi mantu oma. Gini yah, biasanya malam pertama itu di habiskan berduaan dengan suami. Dengan penuh kehangatan dengan keringat yang bercucuran, dengan penuh kelembutan dan bahkan kadang ada paksaan jika gawang sangat sulit untuk di bobol. Jadi bagaimana? Apa gawang kamu sudah di bobol? Apa burung Bara sudah masuk sarang?"
Mendengar ucapan oma membuat Bunga mendunduk, ia tidak menyangkah jika oma yang sudah tua ini masih bisa berbicara seperti itu.
"Jadi bagaimana sudah masuk sangkar?" Tanya oma sambil menyatukan tangannya dan menepuk-nepuk. "Sudah apa belum?" Timpal oma lagi dengan sangat penasaran.
"Belum oma." Jawab Bunga sambil menggelengkan kepalanya.
Oma menepuk jidat. Karena usahanya memberikan pakaian tidur yang kurang bahan ternyata gatot(gagal total)
"Sana, kamu masuk ke kamar lagi. Urus Bara dengan baik dan berikan oma cicit sesegerah mungkin." Oma mendorong tubuh Bunga.
•
•
•
"Apa itu?" Gumam Bunga saat melihat Langit yang kini masih tidur dengan posisi melentang. Dengan bertelanjang dada dan hanya memakai boxer yang menutupi aset berharganya.
"Apa itu burung yang oma maksud?" Gumam Bunga sambil merinding. "Bagaimana burung sebesar itu masuk ke dalam sangkar?" Lagi-lagi Bunga merinding ia tidak bisa membanyangkan bagaimana bisa burung Bara masuk kedalam sangkar miliknya yang sangat kecil dan belum pernah terjamah sama sekali.
Bunga mengangkat tangan nya dan menyipitkan matanya mengukur dari kejahuan burung milik Bara. "Benar-benar tidak masuk akal" ucapnya sambil menggelengkan kepala.
"Daripada mengurusi burung, mending urus yang lain saja."
Kini Bunga masuk kedalam kamar mandi menyiapkan air untuk Bara, setelah itu menyiapkan pakaian yang nanti akan Bara gunakan jika berangkat bekerja.
"Selesai." Ucap Bunga setelah semua pekerjaan nya beres.
"Lebih baik aku membangungkan Bara saja."
Namun saat Bunga hendak menoleh untuk membangunkan Bara. Bara sudah berdiri tepat di belakang nya dan Bunga yang baru saja menoleh langsung di buat kaget, saat dirinya menabrak dada bidang Bara.
"Auhhh" Ringis Bunga sambil mengusap jidatnya lalu menatap dada bidang Bara. "Sempurna." Batin Bunga sambil menelan saliva nya secara kasar.
"Apa kau jatuh cinta dengan tubuhku?"
"Apa kau jatuh cinta dengan tubuhku?"
"Aku? Tidak." Ucap Bunga dengan cepat saat menyadari suara Bara.
Jgn lupa di like dan komen yah. Salam syg dari autor🥰🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦
Oma konyol juga 🤣🤣🤣🤣bara aja terpaksa Oma gimana burung nya mau masuk sangkar,bunga semangat untuk menaklukkan si bara yg dingin ituh
2022-12-21
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
untung masih ada oma yg dukung bunga
2022-12-21
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
astaga ngakak beneran 🙈
2022-12-21
0