Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Bab 1

Seminggu sebelum pesta pernikahan anak dari majikanku. Semua orang sibuk mempersiapkan acara tersebut. Acara yang sangat meria, dengan dekorasi yang megah dan mewah.

Hingga tiba hari H, di mana pagi ini semua orang terlihat sibuk menyiapkan segala sesuatu, mulai dari menu makanan yang harus semuanya sempurna. Bagaimana tidak! Yang menikah hari ini adalah ceo ternama di kota ini. Bara Pratama, sosok pria yang dingin bagaikan kulkas 10 pintu, hari ini akan menikah dengan kekasih tercintanya. Setelah mereka berpacaran lebih dari tiga tahun lamanya.

Namun ada yang aneh kali ini. Semua keluarga besar nampak bingung dan terlihat dari wajah mereka, semua gelisah. Entah apa yang terjadi, padahal semua sudah sempurna.

Hingga riuk-riuk aku mendengar tenyata sang mempelai wanita hingga saat ini belum juga menunjukkan kabar, dimana saat ini.

"Semua orang sudah mencari mempelai wanita tapi tidak menemukannya." Kata salah satu rekan kerjaku.

"Emang kemana calon pengantinnya?" Aku pun bertanya karena penasaran.

"Katanya udah berangkat sih. Tapi ngak tau tiba-tiba ponselnya ngak aktif dan ngak bisa di hubungi sama sekali."

Aku pun melihat dari bilik pintu, menatap keluarga Langit yang terlihat sedang sangat gelisah. Belum lagi, semua para tamu undangan sudah berkumpul memenuhi ruangan. Aku tahu, pasti kelak mereka semua akan malu, jika pernikahan ini batal.

"Bunga bawa ini keluar." Titah salah satu teman kerjaku, menyuruhku membawa senampan minuman.

Aku pun langsung mengambil nampan itu dan membawanya ke ruangan. Mata mami Bara langsung tertuju padaku saat aku mulai masuk ke dalam ruangan itu.

Dak. Dik. Duk. Begitulah perasaan ku saat ini. Aku grogi karena mendapat tatapan dari wajah majikanku, yaitu maminya Bara. Namun kututup grogiku dengan terus berjalan sambil tersenyum.

Namun langkah ku terhenti kala mami Bara langsung memanggilku.

"Hey Bunga. Ikut aku sekarang juga." Ucap Liana, maminya Bara yang berdiri tepat di belakangku.

Aku langsung menoleh.

"Siap nyonya." Kata ku sambil mengikut di balik badan majikanku.

"Persiapkan dia. Buat dia secantik mungkin dalam waktu setengah jam." Titah mami Bara yang tak ingin terbantah.

Seseorang wanita langsung menarikku dan membawaku duduk di kursi dengan cermin besar yang berada di depan wajahku.

"Nyonya maaf, aku ini mau di apakan?" Tanyaku dengan polos karena memang aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padaku. Pada seorang pembantu seperti diriku.

"Jangan banyak bicara. Ikuti saja perintahku. Bukan kah orang tuamu memiliki banyak utang?"

Aku menganggukan kepalaku.

"Hari ini jadilah pengantin wanita dari putraku. Maka utang dari orang tuamu akan aku ku lunasi semuanya."

"Tapi nyonya.."

"Jangan membantah, ini perintah dariku." Bentaknya dengan mata tajam menatap padaku.

Setelah berucap seperti itu Mami Liana keluar dari ruangan. Aku pun menghela nafas. Iya aku memang ingin melunasi utang orang tuaku, tapi tidak begini juga caranya. Kenapa aku harus telibat dengan situasi seperti ini. Ya Rabb, tolong lah hambah mu ini. Aku tak tahu harus bagaimana saat ini. Apakah aku harus lari? Tapi itu tidak mungkin.

...

"Mami. Apa mami gila? Aku tidak ingin." Ucap Bara dengan sangat kerasnya, menolak menikah dengan diriku.

Ya, aku sadar. Siapa sih aku? Aku hanya seorang pembantu dan tidak mungkin seorang ceo mau menikah denganku.

"Sayang. Ini hanya jalan satu-satunya agar keluarga kita tidak malu dengan kejadian seperti ini."

"Tapi mami. Aku tidak mengenalnya, dan tidak ada cinta. Jadi kenapa kami harus menikah." Tolak Bara lagi.

"Sayang. Dia pembantu di rumah kita. Dan untuk cinta. Tidak usah libatkan sama sekali. Kamu hanya menikah setelah itu tinggalkan dia. Yang penting keluarga kita bisa terhindar dari malu hari ini."

Bara terdiam sesaat memikirkan ucapan dari mami nya

"Sayang. Kalaupun setelah Selena kembali, kamu bisa menikahinya lagi, dan meninggalkan pembantu itu. Ini hanya alibi biar keluarga kita terhindar dari malu ini sayang." Bujuk mami Liana

"Dengarkan permintaan mami sayang. Apa kata orang-orang di luar sana jika pernikahan ini batal? Coba fikirkan?"

"Baiklah, aku ikut kata mami." Jawab Bara setelah mempertimbangkan apa yang mami nya ucapkan.

"Terima kasih sayang."

Lalu Bara langsung meraih ponselnya, meminta sang asisten untuk membuat kontrak pernikahan di atas kerta. Ia harus memperjelas hubungannya dengan Bunga sang pembantu.

...

"Sudah selesai" ucap MUA yang telah merias wajahku.

Aku melihat kedalam cermin dan betapa kagetnya diriku sendiri menatap pantulan diriku di dalam cermin. Mungkinkah itu aku yang di dalam sana? Atau ada orang lain yang berada di balik cermin itu. Kenapa orang yang ada di pantulan cermin itu sangat cantik sekali? Tidak! Tidak mungkin itu aku, tapi siapa lagi jika bukan aku?

"Sempurna." Ucap salah satu teman MUA itu.

Iya dia gampang di makeup karena wajahnya memang sangat cantik. Wajahnya masih polos hanya di oles sedikit langsung kelihatan kinclongnya.

"Pantas saja di sangat cantik."

"Iya,"

"Pasti tuan muda Bara akan terpanah saat melihat dirinya"

"Jangan banyak bicara." Kata mami Liana, saat kembali masuk ke dalam ruangan tempat ku di rias. Mami Liana menatapku dengan tatapan yang sangat sulit untuk aku tafsirkan.

Dan aku pun berjalan kaluar dari dalam kamar mengikuti langkah mami Liana yang berjalan di depanku. Sungguh semua mata tertuju padaku, dan membuat hatiku menjadi berdebar karena merasa takut sekaligus grogi dengan apa yang akan aku hadapi selanjutnya.

Bara menatapku dengan tatapan yang sangat tajam saat melihatku, Bara melihat dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dan melangkah mendekat ke arahku dengan tatapan yang sangat tajam.

"Biarkan dia yang menjadi penganti wanitamu." Ucap Mami Liana, sambil berbisik le arah Bara.

Sungguh tatapan itu membuatku sangat takut. Hingga beberapa saat kemudian, entah apa yang mami Liana katakan akhirnya Bara menyetujui untuk mejandikanku penggati pengantin wanita.

"Sah.." ucap semua orang yang berada di dalam ruangan.

Sungguh aku hanya bisa menundukkan kepala, bukan pernikahan yang seperti ini yang aku inginkan.

Terpopuler

Comments

Hrawti

Hrawti

Semoga Bhgia

2023-07-20

0

Mr. N

Mr. N

wah mau diapain ni jangan² mau dinikahin lagi sama anaknya

2022-12-21

0

Isty.n gbye😴

Isty.n gbye😴

pasti lah, karena pernikahan itu kan udah mengundang banyak orang, jadi klo batal ya akan jadi gunjingan orang banyak

2022-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!