Vano? aku suka itu!

Bugh'

Sebuah tinjuan keras melayang pada wajah pria yang terus menarik tangan Alisha, bahkan sampai mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya.

Merasa tidak terima pria itu menatap tajam orang yang telah melukainya itu, dan Bugh'.. Brukk..

Bukan dia yang membalas pukulan orang itu, melainkan dia sendiri yang mendapatkan pukulan lagi dan itu membuat pria itu seketika tumbang tak sadarkan diri.

Alisha yang melihatnya juga merasa takut dengan aura orang yang menolongnya itu. Melangkah mundur secara perlahan dan bersiap akan pergi namun karena dia tidak melihat jalan, Alisha pun terjatuh karena tersandung batu kerikil.

Awww.. pekik Alisha den kencang, karena memang sakit, telapak tangannya lecet juga dengan lututnya.

Orang itu mendekat kearahnya dan menarik lengan Alisha sampai Alisha pun berdiri dengan canggung.

"Anda mau apa?'' Alisha kembali memundurkan langkahnya.

Orang itu mengerutkan alisnya. Tatapan terkunci pada wajah Alisha dan turun perlahan sampai ujung kakinya. Merasa di tatap seperti itu, Alisha benar-benar di buat takut.

''Jangan macam-macam! dan Anda juga harus di laporkan karena sudah mencelakakan orang lain.''

''Orang lain?'' suara serak namun seksi itu sampai ketelinga gadis 17 tahun itu. Semula ia terkesiap tapi dengan cepat Alisha menggelengkan kepalanya.

''Iy-iya, dia! Anda sudah mencelakai orang lain sampai pingsan!''

Sungguh teramat menyebalkan, ketika sudah menolong seseorang dari bahaya, dan malah di tuduh sebagai pelakunya yang bahkan dia sama sekali tidak menerima ucapan terima kasih sekali pun!

Orang itu hanya diam dengan terus menatap intens pada Alisha yang semakin dibuat gugup, ketakutan sampai bersikap was-was. Alisha memperhatikan kondisi jalanan itu yang benar-benar sepi.

Dan ketika Alisha sedang membalikkan badannya karena melihat seseorang yang melintas jauh dari tempatnya tiba-tiba.

Brukkk

****

Mata sipit Alisha terbuka secara perlahan namun tertutup lagi karena silaunya lampu yang menggantung bebas di langit-langit kamar.

Tunggu!

Kamar? Alisha segera bangun dari tidurnya namun kepalanya yang terasa sakit membuat dia sulit untuk berdiri sehingga membuatnya jatuh dan hampir saja kepalanya terhantuk ujung meja nakas, tapi ...

Hup'

Ada tangan besar yang menangkap kapal Alisha tepatnya pada dahinya. Dengan alis yang menyatu karena masih merasakan sakit di kepalanya yang entah apa penyebabnya itu, Alisha menoleh mengikuti tangan besar itu sampai dia benar-benar melihat wajah orang itu.

"Anda. Lepas!" ucapnya dengan tertahan karena rasa nyeri di belakang kepalanya semakin terasa sakit.

"Jangan keras kepala, kau bisa terluka kalau sampai terjatuh."

"Ini dim-man-na?''

''Rumah ku, jangan terlalu banyak bergerak. Istirahatlah.''

Alisha melihat orang itu di balik bulu matanya yang lentik karena memang sesulit itu untuk membuka matanya lebar-lebar. Nampak pria yang sama dengan pria yang menolongnya di jalanan tadi, tapi kenapa dia bisa di bawa kerumahnya? bahkan Alisha sulit mengingat kejadian sebelumnya, sebelum benar-benar ia pingsan.

''Hei, kau siapa, Tuan?!'' pekik Alisha dengan susah payah.

''Elvano. Panggil aku sesuka hatimu, istirahat saja dan jangan pernah berpikir untuk meninggalkan kamar.'' Ucap pria itu yang ternyata adalah George Elvano Abraham.

Elvano keluar dari kamar, meninggalkan Alisha di sana dengan keadaan yang lemah. Pintu pun tidak di kunci karena pikirnya, Alisha tidak akan mampu untuk keluar kamar, untuk bergerak pun sulit.

Elvano berjalan menuju ruangan memasak dan itu sangat mengejutkan bagi para pelayan disana yang terkejut melihat kedatangan Elvano kesana.

''Tuan George. Apa ada yang perlu kami bantu?'' ucap salasatu dari pria yang memakai pakaian pelayan itu.

''Tidak, kalian bisa pergi. Saya ingin membuat bubur,'' kata Elvano yang berucap dengan sombongnya dan pastinya membuat pelayan-pelayannya tercengang.

''Maaf Tuan. Biar kami saja yang siapkan, anda bisa menunggunya.''

''Apa kau tidak mendengar ku?! aku tidak membutuhkan bantuan kalian saat ini. Pergi!''

''Tapi-?''

Elvano menatap tajam kesemua pelayan pria itu, dan hanya mendapatkan tatapan maut Elvano semuanya pun segera pergi karena mereka sangat mengenal Elvano yang notabennya seorang mafia yang bertabiat tempramental.

Bukan tanpa alasan pelayan itu terus menawarkan bantuannya, karena memang terakhir Elvano masuk dapur, langsung membuat kekacauan sehingga damkar pun turun tangan karena ulah Elvano.

''Bersiaplah menghubungi damkar, Jon,'' seru pria pada temannya yang sesama pelayan.

Kembali ke dapur. Elvano yang sudah menyiapkan alat dan bahan-bahan untuk membuat bubur tiram, langsung melakukan tahap demi tahap sesuai instruksi seseorang yang ada dilayar ponselnya, ya Elvano membuat bubur tiram dengan mencari resep dari internet yang terpercaya yang dia yakini tidak akan gagal kali ini.

Beberapa menit keadaan dapur masih terpantau baik-baik saja. Sampai dua puluh menit pun berlalu keadaan dapur yang semula tertata rapi kini berubah seketika. Teflon, spatula sampai alat makan pun sudah berhamburan di segala arah, juga bumbu-bumbu yang berantakan di sembarangan tempat. Bahkan tempat itu bukan seperti dapur dari rumah seorang konglomerat tapi seperti dapur umum yang terkena bencana tsunami.

''Akhirnya selesai juga.'' Dengan acuh Elvano meninggalkan dapur yang kacau itu dengan hasil masakannya yang di bawa menuju kamarnya.

Desas-desus Elvano membawa seorang gadis cantik kedalam kamar sudah menyebar dikalangan para pelayan sehingga membuat beberapa orang terus membicarakannya.

''Apa Tuan George habis menculik anak gadis orang?''

''Hussstt, jangan sembarangan bicara kalau tidak mau hidupmu berada dalam bahaya.''

Alisha berusaha bangun dan saat ini sudah sampai depan pintu dan bersiap untuk membukanya tapi saat ia akan membuka pintunya, seseorang juga membukanya dari arah luar.

Elvano berdiri dengan tatapan mata yang aneh menurut Alisha. Masuk kedalam dan menutup pintunya, Elvano melalui Alisha begitu saja.

''Makanlah, aku tau kau pasti lapar!'' Elvano meletakkan semangkuk bubur tiram itu di atas meja samping ranjang dan di sendiri berjalan dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

''Tuan Vano. Saya ingin pulang, apa bisa mengantarkan saya?''

''Vano? bagus juga. Aku suka panggilan mu itu.''

''Tuan, apa bisa anda mengantarkan saya ke alamat- aahh... tunggu sebentar,'' Alisha mencari kertas yang ia simpan di dalam saku roknya yang ternyata sudah tidak ada, Alisha terus saja mencari tapi memang kertas itu tidak ada.

''Tuan! apa kau melihat kertas yang terdapat alamat?''

''Kertas?Eumm... sepertinya aku melihatnya terjatuh saat kamu pingsan tadi.''

Mata Alisha terbelalak kepalanya yang sakit seakan tidak lagi ia rasakan, dengan panik Alisha berbalik badan dan membuka pintu lalu keluar dari sana dengan berlari.

Elvano yang melihat Alisha keluar kamar seketika berdecak kesal, dan menyusul langkah Alisha dengan langkah yang santai.

Iris matanya melihat Alisha yang tengah kebingungan pada antara lorong yang akan ia lewati, tapi sebelum ia melangkah kembali, tubuhnya sudah melayang yang ternyata sudah ada seseorang yang menggendongnya seperti sedang mengangkat sekarung beras.

''Aakkkkhhh... turunkan aku!! Tuan!!'' Alisha terus memberontak tapi bagaimanapun tenaga yang Alisha keluarkan tidak sedikitpun mempengaruhi Elvano untuk membawanya kembali kekamar.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

🤣🤣🤣🤣🤣😜😜

2024-06-28

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Demi pujaan hati,Vano sanggup turun ke dapur sendiri,Aaahh meleleh adek bang..🥰🥰🥰😄😄

2024-06-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Satu keberuntungan buat Vano,Gak perlu susah2 nyari Alisa,Langsung mongol aja depan mata..

2024-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Sinopsis
2 Bab 02- Kebenaran yang Menyakitkan
3 Vano? aku suka itu!
4 Dia Milikku!
5 Jangan pernah Berpikir untuk Melarikan diri
6 Membasmi Pengkhianat
7 Apa tidak merasakan apa-apa?
8 Mengabaikan Ancaman Elvano
9 Penyusup
10 Kejanggalan Hati
11 Akhirnya kau Kembali?
12 Ada Apa ini?
13 Ruang Operasi
14 Kamar Operasi
15 Lucu Tapi Menyebalkan
16 Serangan Mendadak
17 Gadis Yang Polos
18 Pengaruh Besar Alish
19 Hati Yang Nyaman
20 Gadis Lain itu Kamu!
21 Dikuasai oleh Amarah
22 Menghukum Diri Sendiri
23 Maafkan Aku
24 Rasa Yang Aneh
25 Debaran Bima Dirgantara
26 Air Mata Bahagia kah?
27 Malam Pertama?
28 Tekad Elvano
29 Masih tentang Bima
30 Dikukung Rindu
31 Sepenggal kisah Malam
32 Tato
33 Bulan Madu?
34 Panggilan Mesra Alisha
35 Sangat Berkesan
36 Kursi Roda
37 Telinga yang Panas atau Hati?
38 Keluarga Houten?!
39 Hapus Jejaknya
40 Terungkap Semua
41 Ikhlaskah Aku?
42 Purnama Kita
43 Mama?!
44 Sikap Hangat seorang Ibu
45 Sensitif Tiba-tiba
46 Erik turun Tangan
47 Siasat Bima
48 Si brengsekk Dion
49 Terkejut!
50 Pelajaran Kecil
51 Posesif
52 Erik yang Kasmaran
53 Rahasia Lama
54 Cemburu?
55 Berita News
56 Malu tak Dapat dikira
57 Siapa Yang Sedang diBohongi
58 Badai
59 Sang Singa bertemu Pawang
60 Ujian Seorang Suami
61 Hormon Wanita Hamil?
62 Bangkit Kembali
63 Teman tetaplah Teman
64 Aku tidak Sebaik Itu
65 Suara Yang Begitu Merdu
66 Dasar Banditt!
67 Aku Tidak Peduli!
68 Aksi Heroik Erik
69 Kenyamanan yang HQQ
70 POV Ayuza Bernies
71 Panik Membuat Orang Bodoh
72 Moto yang Merubah segalanya
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 01 - Sinopsis
2
Bab 02- Kebenaran yang Menyakitkan
3
Vano? aku suka itu!
4
Dia Milikku!
5
Jangan pernah Berpikir untuk Melarikan diri
6
Membasmi Pengkhianat
7
Apa tidak merasakan apa-apa?
8
Mengabaikan Ancaman Elvano
9
Penyusup
10
Kejanggalan Hati
11
Akhirnya kau Kembali?
12
Ada Apa ini?
13
Ruang Operasi
14
Kamar Operasi
15
Lucu Tapi Menyebalkan
16
Serangan Mendadak
17
Gadis Yang Polos
18
Pengaruh Besar Alish
19
Hati Yang Nyaman
20
Gadis Lain itu Kamu!
21
Dikuasai oleh Amarah
22
Menghukum Diri Sendiri
23
Maafkan Aku
24
Rasa Yang Aneh
25
Debaran Bima Dirgantara
26
Air Mata Bahagia kah?
27
Malam Pertama?
28
Tekad Elvano
29
Masih tentang Bima
30
Dikukung Rindu
31
Sepenggal kisah Malam
32
Tato
33
Bulan Madu?
34
Panggilan Mesra Alisha
35
Sangat Berkesan
36
Kursi Roda
37
Telinga yang Panas atau Hati?
38
Keluarga Houten?!
39
Hapus Jejaknya
40
Terungkap Semua
41
Ikhlaskah Aku?
42
Purnama Kita
43
Mama?!
44
Sikap Hangat seorang Ibu
45
Sensitif Tiba-tiba
46
Erik turun Tangan
47
Siasat Bima
48
Si brengsekk Dion
49
Terkejut!
50
Pelajaran Kecil
51
Posesif
52
Erik yang Kasmaran
53
Rahasia Lama
54
Cemburu?
55
Berita News
56
Malu tak Dapat dikira
57
Siapa Yang Sedang diBohongi
58
Badai
59
Sang Singa bertemu Pawang
60
Ujian Seorang Suami
61
Hormon Wanita Hamil?
62
Bangkit Kembali
63
Teman tetaplah Teman
64
Aku tidak Sebaik Itu
65
Suara Yang Begitu Merdu
66
Dasar Banditt!
67
Aku Tidak Peduli!
68
Aksi Heroik Erik
69
Kenyamanan yang HQQ
70
POV Ayuza Bernies
71
Panik Membuat Orang Bodoh
72
Moto yang Merubah segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!