Bab 2

Sang istri sangat kesal dan ini bencana bagi sang suami, malam nanti pasti akan terasa sangat hambar, padahal hari masih sore, bisalah menghabiskan waktu sebentar.

Namun, semua itu harus ditahan oleh sang suami karena telepon dari sang mantan istri.

Chaca masuk ke dalam kamar dan menguncinya, dia benar-benar tidak mau mengampuni sang suami.

"Sayang, kenapa kau mengunci kamarnya?"

"Aku malas Sam!"

Sang istri bahkan hanya memanggil nama sang suami.

"Sayang? Apa kau marah sekali? Kapan berhenti marahnya?"

Sang suami duduk bersender di tembok dan meratapi nasibnya yang sudah dua tahun menduda tetapi saat mendapatkan seorang yang sangat ia cintai, justru harus tersiksa seperti ini.

Nasib badan.

Sang suami memiliki ide yang cemerlang, yaitu ingin menyusup lewat jendela.

"Aku bisa lewat jendela, ini sangat bagus."

Sang suami lalu beranjak dari sana dan berjalan menuju pintu keluar, perlahan dia melangkah menuju samping rumah.

Dia menempelkan tubuhnya di tembok dan berjalan terus sampai berada di dekat jendela kamarnya.

"Ini sering aku lakukan dulu," ucap sang suami yang merasa aman saat ini.

...

Di luar kamar ...

Chaca keluar dari kamar dan tidak mendapati siapapun di sana.

Dia sangat senang ketika sang suami merasa bersalah, karena sebelumnya dia tidak pernah merasa cemburu seperti ini.

"Sam, aku akan memberikan malam yang indah untukmu, tapi dia dimana?"

Sang istri ternyata tidak menemukan dimana keberadaan sang suami meskipun sudah lelah berteriak di setiap sudut ruangan rumah baru mereka.

"Dia marah sepertinya, hm ... dia keluar sebentar cari udara mungkin ya," ujar sang istri menenangkan dirinya sendiri.

Sang istri terlihat mengambil cemilan serta jus jeruk untuk dia nikmati di dalam kamar sambil menunggu sang suami pulang. Rasanya sangat lelah menikah itu, jadi dia memutuskan untuk mengunci kamarnya.

Setelah berada di dalam kamarnya, Chaca meletakkan jus jeruk dan cemilan di meja nakas.

Dia terlihat mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Alangkah terkejutnya dia saat mendapati sang suami dengan body idaman.

"Ada apa? Kau menyesal ya, telah mengunciku di luar?"

"Tidak, aku hanya ingin ...." Belum selesai sang istri berbicara, keduanya merasa darah panas sudah menyatu menjadi satu dan babak baru cinta keduanya pun dimulai.

Dua jam kemudian ...

"Kau memang luar biasa baby," ucap sang istri.

"Hm, sudah aku bilang, kau akan semakin sayang dengan suamimu ini," bisik sang suami sangat percaya diri.

"Hahaha dalam satu bulan ini, kau terlihat sangat sopan, tetapi tiba-tiba berubah? Ada apa ya?"

"Biar kau tidak ragu dan cemburu, mantan istriku memang tidak suka aku menjalin hubungan dengan gadis baru, meskipun aku pun sebenarnya malas berhubungan dengan para gadis. Rasa trauma masih ada di dalam hatiku, tetapi berbeda saat bertemu denganmu. Kau sangat spesial Cha!"

"Kau sangat menyenangkan, tapi mengapa mantan istrimu berpaling?"

"Aku terlalu sibuk dan tidak ada waktu dengannya, James adalah sahabatku, dia merebut mantan istriku karena mereka sering bermalam di hotel."

Keduanya menikmati waktu dengan menonton film romantis.

Namun, suara ketukan pintu dan suara nyaring madam Violina terdengar jelas, membuat Chaca terkejut.

"Astaga, tante."

"Buka saja pintunya, toh dia tantemu."

"Tapi?"

"Aku akan membuatkan minum, kau ajak dia masuk."

"Maaf ya sayang?"

"Tidak masalah karena dia juga bagian dari keluarga."

Terpancar raut kekecewaan dari wajah sang istri, tetapi tidak demikian dengan sang suami yang tidak ada masalah apapun jika madam Violina datang.

Sang istri dengan langkah malas, terlihat berjalan mendekat ke arah pintu masuk dan dia membukakan pintu itu.

"Halo tante, ada apa?"

"Tante ingin memberikan resep untuk suamimu."

Sang tante menyerahkan minuman ajaib.

"Mana ada hal seperti itu tante?"

"Ada, cepat sana kau minum saja."

"Aku malu memberikan ini pada suamiku," ucap sang keponakan dengan senyum malu-malu.

"Apa aku perlu berteriak agar suamimu tahu atau bagaimana?" ucap sang tante dengan nada yang sangat tinggi dan keras.

"Tante pulang, aku akan memberikan ini padanya."

Sang keponakan mendorong sang tante untuk pergi dan dia langsung masuk ke dalam rumah.

Dia tersenyum bahagia karena ini yang dia inginkan, kebahagiaan dalam hubungan suami istri.

Sang istri menghampiri sang suami yang baru saja membuat minuman untuk sang tante yang ia kira akan masuk ke dalam rumah.

"Dimana tantemu?"

"Dia pulang."

Sang suami melihat apa yang ada di genggaman tangan sang istri dan bertanya," Apa yang kau bawa itu sayang?"

"Minuman ajaib!"

Sang suami memahami maksud sang istri dan segera meminta sang istri bersiap-siap.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!