Cinta Abadi (Samuel-Chaca)
"Apa kau tidak ingin menikah lagi Sam?' tanya Tedy pada sang sahabat yang sudah dua tahun ini menduda.
Tedy merasa khawatir dengan sang sahabat yang terlihat baik-baik saja tanpa pasangan.
"Apa kau lupa? Amara telah berkhianat dan mengirimkan video perselingkuhannya, itu sudah cukup bagiku untuk mengakhiri pernikahan dan tidak akan memulai hubungan baru. Malas rasanya jika kembali ke dalam situasi yang sama."
Sam melakukan hal ini bukan tanpa asalan karena sang mantan istri yang tidak tahu diri itu, telah memberikan luka yang sangat menganga di dalam hatinya dan menambah lagi dengan mengirimkan undangan pernikahan langsung tepat setelah satu minggu perceraian keduanya.
Memang tidak waras mantan istrinya itu.
"Aku paham apa yang kau rasakan, tetapi setidaknya berikan waktu untukmu memikirkan lagi. Kita butuh seorang wanita di dalam kehidupan yang sangat mengenaskan ini. Kau lihatlah aku yang tidak kapok menikah sampai puluhan kali dan baru mendapatkan istri yang sangat mencintaiku, bahkan membiarkan aku menikah lagi jika aku ingin. Suatu hal yang sangat langka di dunia, meskipun setelah itu istriku akan memasang bom molotov tepat di jidatku ... Hahaha ...." Sang sahabat bukannya memberikan nasihat, tetapi justru mengatakan hal yang kocak, hal ini membuat Sam tersenyum.
"Aku tidak tahu kau memiliki bakat lawak, tapi aku sedang mode sok keren, senyum saja ya?" ungkap Sam dengan entengnya.
Sam terlihat mengambil kopi yang ada di atas meja dan meminumnya dengan perlahan.
Tiba-tiba saja Tedy memberikan ide cemerlang untuk sang sahabat.
"Sam, apa kau mau kencan buta dengan salah satu temanku? Dia baik dan juga memiliki masalah hidup yang mirip denganmu," cetus Tedy.
"Maksudmu memiliki masalah hidup yang sama denganku?"
"Dia menjadi janda karena di khianati oleh suaminya, mungkin saja kalian cocok," ucap sang sahabat.
"Malas Ted, aku sedang ingin sendiri."
"Coba saja, siapa cocok."
"Tidak, terima kasih."
Sang sahabat menelpon seseorang yang dia sebut sebagai madam Violina.
"Madam, aku Tedy. Dimana keponakanmu? apa masih di kota ini?" tanya sang sahabat.
"Dia akan pergi ke luar negeri karena ingin menghapus kenangan buruk, kau tahu kan, dia sedang dalam masa pemulihan pasca kecelakaan dan di tinggalkan oleh suami liciknya itu."
Sam tak sengaja mendengar cerita mengenai orang yang ada di panggilan telepon, dia memasang telinga karena ingin sekali mengetahui kelanjutan cerita itu.
Tedy memergoki sang sahabat yang kepo.
"Oh temanku mau bertemu dengan Chaca, suruh dia datang ke Cafe xxx, kami sedang ada di sini."
Tedy kadang lebih nekat dari tetangga Sam yang terus saja menyatakan cinta dengan para gadis meski wajah pas-pasan dan kere. Penolakan selalu di dapatkan, tetapi tetangga Sam pantang menyerah.
Sama saja dengan Tedy, dia yang ingin sang sahabat mendapatkan jodoh, mengusahakan segalanya.
"Hus! Apa yang kau katakan Ted?"
"Diam kau, Haha ... terima beres saja," ungkap Tedy sambil menutupi ponselnya.
Dia meminta sang sahabat diam karena dirinya sedang negosiasi dengan sang madam.
"Madam, minta dia datang ya? Aku tunggu sekarang."
"Oke, mungkin butuh beberapa menit saja, aku akan memaksanya datang."
"Oke madam!"
Panggilan telepon usai dan Tedy merasa lega karena sang sahabat berpotensi akan kembali normal.
"Ted, kau memang tidak waras, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, dasar!"
"Diam Sam. Aku tahu yang terbaik untukmu. Kau tunggu di sini, kita akan bertemu dengan Chaca, gadis manis yang terlihat sangat lumayan untuk di jadikan istri."
"Terlalu cepat Ted!"
"Lebih cepat lebih baik."
Beberapa menit kemudian ...
Seorang gadis terlihat turun dari mobil bersama sang tante yang heboh dandannya, dia adalah madam Violina dan Chaca Anggia, seorang wanita yang akan menjadi pasangan kencan buta sang duda tampan anti menikah itu.
"Tante, pulang saja ya? Chacha mau kerja lagi." Sang gadis terlihat ogah-ogahan bertemu dengan Sam.
"Hm, dia tampan lho, Tedy ada mirip Justin Bieber, pasti temannya seperti Shawn Mendez, kau percaya padaku!"
"Mau seperti JB atau SM, aku tidak peduli, bagiku semua pria sama saja. Harvin juga sama, dia sangat setia di awal, tampan tidak ketulungan, Justin Bieber lewat. Nyatanya dia selingkuh kan? Dia bahkan menikah setelah satu bulan kami bercerai, di saat aku masih terluka karena sikapnya."
"Sudah ya curcolnya, tante ingin kau bahagia. Ikut tante, tante tahu mana yang baik untukmu. Orang tuamu saja tidak paham, mereka lebih memilih bercerai dan meninggalkan bayinya kepadaku, sangat tidak berperasaan."
"Tapi tante ...?"
"Jika masih sayang padaku dan menganggap aku sebagai pengganti kedua orang tuamu, ikuti apa pun yang aku inginkan."
Chaca terpaksa patuh, dia berjalan dengan langkah lunglai.
Sesampainya di dalam Cafe ....
"Dimana pria itu," ucap sang madam.
Sang tante melihat ke segala arah dan mendapati seorang pria yang melambaikan tangan dan berteriak.
"Aku di sini!"
Sang tante menarik dengan lembut lengan sang keponakan dan berjalan menuju meja Tedy dan Sam.
..
Meja Tedy dan Sam ....
"Tedy!"
"Tante Violina." Dua orang itu terlihat berpelukan dan sangat akrab.
"Duduk Cha, kalian mengobrol dulu ya? kami bisnis dulu."
Tedy dan madam Violina meninggalkan dua orang yang tidak saling kenal duduk berhadapan.
Canggung sekali rasanya dan Sam, berinisiatif mengajak berkenalan.
"Halo, nama Samuel, panggil saja Sam," ucap sang pria sambil mengulurkan tangan.
"Hay, namaku Chaca Anggia, panggil saja Chaca." Chaca menerima uluran tangan itu dan mereka berjabat tangan diiringi dengan senyuman.
.
.
Satu bulan kemudian ...
Sejak di pertemukan di Cafe xxx, keduanya berhubungan sangat dekat dan tidak ada yang tahu jika dua orang itu sudah jatuh cinta dan mantap menuju tingkat yang lebih serius.
Tepat satu bulan sejak pertemuan pertama kalinya, dua orang itu memutuskan untuk saling menjaga dan percaya.
Di dalam sebuah gedung yang megah, dua orang itu mengucap janji suci pernikahan lalu mendapatkan pemberkatan, dua cinta yang semula menjauh, kini mendekat dan menjadi satu dalam ikatan cinta yang sangat nyata.
Bunga yang menjadi simbol, di lempar oleh sang wanita dan kini berada di dalam genggaman seorang pria yang semula tak menginginkan Chaca, kini hadir lagi.
Dia datang meskipun tidak di undang.
Chaca membuang muka dan memilih untuk bertemu dengan para tamu ditemani sang suami.
"Sayang? Kenapa kau murung?"
"Ada mantan suami."
"Oh, bagus dong. Aku akan datang dan memperkenalkan diri."
"Tidak perlu, kau bersamaku saja."
"Oh, oke."
Kebersamaan pengantin baru, sangatlah intens dan tanpa drama.
Semuanya berjalan sesuai dengan semestinya, lancar dan penuh kegembiraan.
Berbeda dengan Bram yang sangat kesal, Chaca menikah lagi. Padahal dia akan mengajak balikan.
"Aku tahu jika dia masih mencintaiku, rasanya sangat tidak mungkin jika aku akan menikahi gadis yang sudah membuat bangkrut perusahan milikku. Aku berharap Chaca mau memelukku dan memberikan kasih sayangnya."
Sang mantan suami memilih untuk segera menyingkir dan berusaha menahan segalanya.
...
Rangkaian acara pernikahan telah usai
Kini giliran semua orang pulang ke rumah masing-masing.
Tidak terkecuali dengan pasangan pengantin itu.
Keduanya masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan gedung itu.
Di dalam mobil, keduanya berbincang.
"Aku tahu jika perjalanan cinta kita sangat singkat tapi aku mohon kita harus jujur satu sama lain."
"Oke."
Sang pria menatap sang istri dengan tatapan penuh kecemburuan," Apa kau masih mencintai mantan suamimu?" tanya sang suami.
"Tidak, aku hanya mencintaimu saja. Dia tamu tidak diundang."
Sang istri mencoba menjelaskan yang sebenar-benarnya.
Dia tidak akan pernah kembali pada pria yang sudah menyakitinya dulu.
"Aku takut kau pergi."
"Aku tidak akan pergi dan tetap bersamamu sampai kapanpun."
Dua sejoli itu berpelukan. Keduanya mencoba menenangkan perasan masing yang kadang tidak terkendali itu.
....
Sesampainya di rumah baru ...
Chaca dan sang suami mendapatkan sebuah rumah yang sangat indah.
Rumah dengan design minimalis, kesukaan sang istri.
"Ini sangat bagus suamiku."
"Iya, aku juga tahu jika ini bagus, aku menanyakan banyak hal dari ayah mertua tentang apa yang kau suka."
Sang suami memang sangat mencintai istrinya, meski bertemu dalam kencan buta, mereka berdua sangat mudah akrab dan saling jatuh cinta pada akhirnya.
Semua tamu dan anggota keluarga berkumpul di rumah mempelai pria, sedangkan dua orang yang sangat berbahagia, terlihat berada di tempat yang bisa di gunakan untuk berbulan madu tanpa ada gangguan.
Dua orang itu turun dari mobil dan perlahan mendekati rumah yang indah itu.
Namun hal tidak terduga hadir.
Ponsel sang suami berdering dan sangat mencengangkan, sang mantan istri menelepon.
"Aku tahu jika ini salah, tetapi aku berharap kau mau menjadikanku istrimu lagi. Aku sangat tidak nyaman bersama dengan James, dia kasar."
Sang mantan istri justru mengeluh pada Samuel.
Hal aneh nomor sekian yang dilakukan oleh sang mantan istri setelah beberapa hari lalu membuat fitnah bahwa Samuel telah bertindak hal yang tidak baik padanya.
Sang mantan istri sangat tidak waras.
Dia ingin menjadikan Sam suami yang utuh kembali.
"Aku tidak ada perasaan apapun denganmu dan jangan ganggu aku."
Sang suami mematikan ponsel miliknya dan memblokir nomor itu.
Dia menyimpan ponsel itu kembali dan merayu sang istri yang terlihat sangat marah.
"Maaf sayang!"
"Bodo amat!"
Bruak!
Sang istri cemburu dan berlari menuju pintu utama, dia lalu masuk tanpa menghiraukan sang suami.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments