Hadiah Dari Papa

Papa Rio dengan lembut menasehati Caca untuk tidak terlalu dekat dengan guru olahraga yang sering dibicarakan Caca.

“Caca sayang, kamu itu perempuan dan Pak Adi adalah laki-laki. Caca tentu saja tahu maksud Papa itu apa,” ucap Papa Rio.

Caca menunduk dan mengiyakan ucapan dari Papa Rio.

“Caca jangan sedih, Papa sama sekali tidak marah kepada Caca. Sekarang kita lanjut makan ya, hadiah untuk Caca sudah menanti di rumah,” tutur Papa Rio.

Gadis 17 tahun tak jadi sedih mendengar penuturan Papa Rio mengenai hadiahnya.

“Papa, bagaimana jika hadiah Papa tidak sesuai dengan keinginan Caca?” tanya Caca antusias.

“Hmm.. Caca boleh minta hadiah yang sesuai dengan keinginan Caca lagi dan lagi.”

“Terima kasih, Papa. Papa memang yang terbaik,” puji Caca.

“Kalau Papa yang terbaik, apakah Mama juga yang terbaik?” tanya Mama Ismia.

“Tentu saja. Mama dan Papa adalah orang tua terbaik untuk Caca. Caca sayang sekali sama Mama dan Papa,” pungkas Caca.

Usai makan siang, mereka bergegas untuk kembali ke rumah.

Mama dan Papa Caca pulang dengan mobil mereka masing-masing. Caca tentu saja naik ke dalam mobil milik Mama Ismia tercinta.

“Sampai ketemu di rumah,” ucap Caca dengan ceria melambaikan tangan ke arah Papa Rio sebelum masuk ke dalam mobil.

***

Di sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Caca malah asik melamunkan Guru olahraganya.

Andai tadi Pak Adi bertemu Mama dan Papa. (Batin Caca)

Mama Ismia tersenyum geli melihat Putri kesayangannya senyum sendirian.

“Caca masih waras?” tanya Mama Ismia.

Lamunan Caca terusik mendengar pertanyaan Mama Ismia.

“Mama...” Caca merengek seperti anak kecil.

“Mama hanya bercanda saja sayang,” sahut Mama Ismia sembari membelai rambut hitam panjang Caca.

Paras cantik Caca dapat membuat satu sekolah tertarik padanya, akan tetapi sifatnya yang cuek dan tidak peka membuat para siswa di sekolah tak mampu untuk melangkah maju menyatakan rasa suka mereka terhadap Caca lestari.

“Caca, kamu ingat Om Andi yang pernah datang ke rumah kita bersama dengan istrinya yang cantik itu?” tanya Mama Ismia.

Caca mencoba mengingat orang yang dimaksud oleh Mama Ismia. Akan tetapi, Ismia tidak ingat karena cukup banyak orang yang datang ke rumah untuk bertamu.

Maklum, orang tua Caca ada seorang pengusaha yang memang cukup terkenal bagi pebisnis.

“Yang mana Ma? Caca lupa,” tutur Caca.

“Om Andi yang pernah datang dan meminta Caca menjadi model iklan shampoo itu,” ungkap Mama Ismia.

“Oh yang itu, memangnya kenapa Ma?” tanya Caca penasaran.

“Nanti Om Andi dan istrinya mau ke rumah. Sepertinya mau membujuk kamu lagi supaya jadi model iklan di perusahaan mereka,” jawab Mama Ismia.

Caca sering menolak orang-orang yang berdatangan hanya untuk memintanya menjadi model brand ambassador. Karena menurutnya, dengan ia ikut berkecimpung di dunia periklanan, dirinya akan semakin menjadi pusat perhatian dan Caca tidak terlalu senang akan hal itu.

“Mama sebelumnya sudah janji kalau iklan minuman tahun lalu adalah yang terakhir,” tutur Caca.

“Caca sayang, Mama sama sekali tidak membutuhkan uang dari hasil iklan itu. Mama hanya ingin kamu dikenal banyak orang yang nantinya akan bagus untuk kelanjutan hidup kamu. Mama dan Papa tidak selamanya menemani kamu, Caca sayang. Ada waktu di mana kami harus pulang meninggalkan kamu,” terang Mama Ismia.

Caca menggelengkan kepalanya dengan air mata yang bersiap untuk mengalir di pipinya.

“Mama jangan bicara soal kematian. Caca ingin Mama dan Papa menemani Caca selamanya,” tutur Caca dan pada akhirnya Caca menangis di dalam mobil.

Apa yang Mama Ismia katakan sangat membuat Caca takut. Caca takut hidup tanpa adanya sosok Mama dan juga Papa di sampingnya.

“Caca jangan nangis, Mama tidak suka kalau Caca menangis. Kalau Caca begini, Pak Adi pasti ilfeel sama Caca,” ujar Mama Ismia berharap caranya menenangkan Caca berhasil dan membuat Caca tidak menangis lagi.

Ide Mama Ismia sangat ampuh karena Caca akhirnya berhenti menangis.

“Caca masih cantik, 'kan?” tanya Caca sembari menghapus air matanya.

“Tentu saja, siapa dulu anaknya Mama dan Papa!” seru Mama Ismia.

***

Setibanya di rumah, Caca dengan semangat menemui Papa Rio untuk menagih hadiah untuknya.

“Papa, mana hadiah untuk Caca?” tanya Caca yang sangat bersemangat.

“Hadiahnya sudah Papa taruh di kamar Caca.”

Caca melompat kegirangan dan berlari kecil menuju kamarnya.

Betapa senangnya Caca ketika melihat boneka raksasa dan pakaian pesta berwarna merah muda dengan model yang begitu elegan.

Caca saat itu juga memeluk boneka raksasa yang ukurannya 2 kali lebih besar dari dirinya.

Mama dan Papa datang menyusul untuk melihat reaksi putri kesayangan mereka.

“Terima kasih, Papa untuk hadiahnya. Caca sangat suka,” ucap Caca yang saat itu masih memeluk boneka raksasa miliknya.

“Sayang, sini peluk Papa!” pinta Papa Rio.

Caca beralih memeluk Papa Rio dan sekali lagi mengucapkan terima kasih atas hadiah istimewa itu.

“Caca sayang, sebentar lagi akan ada teman Mama dan Papa datang. Caca bersiap ya dan dandan yang rapi,” ujar Mama Ismia.

“Baik Mama, Caca akan bersiap untuk turun ke bawah,” balas Caca.

Mama Ismia dan juga Papa Rio memutuskan untuk meninggalkan Caca sendirian di kamar.

Sesaat setelah kedua orangtuanya keluar dari kamarnya, Caca bergegas mengunci pintu kamarnya dan mengambil foto selfie untuk di kirim ke Guru favoritnya.

“Aku harus mengirim fotoku bersama boneka ini kepada Pak Adi. Pokoknya aku harus terlihat secantik mungkin,” ucap Caca.

Caca memotret dirinya bersama boneka beruang raksasa untuk ia kirim ke Guru olahraganya itu.

Cekrek! Cekrek! Cekrek!

Berulang kali Caca memotret dirinya untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Usai berselfie ria, saat Caca memilih foto mana yang menurutnya paling cantik untuk ia kirim ke Adi.

“Yang ini pipiku terlihat chubby, kalau yang ini lubang hidungku besar sebelah,” tutur Caca yang mulai kebingungan foto mana yang menurutnya pose terbaik.

Caca sangat fokus dengan foto selfie dirinya dan akhirnya ia memilih foto yang pertama.

“Sudah selfie banyak-banyak, eh tetap yang foto pertama yang bagus,” gumam Caca.

Caca membuka aplikasi pesan dan mencari nomor Guru olahraganya yang sengaja ia tulis dengan nama “Guruku calon suami ku”

Kebetulan saat itu Adi sedang online dan semakin membuat Caca kegirangan bukan main.

“Centang dua, semoga saja centang biru yang artinya sudah di lihat oleh calon suami ku,” ujar Caca.

Caca menunggu dengan sangat antusias dan berharap Adi memuji dirinya.

“Kenapa lama sekali, apa jangan-jangan Pak Adi sedang berbalas pesan dengan Bu Intan?” tanya Caca bermonolog.

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

😢😢😢😢😢

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kelas Olahraga
2 Makan Siang Di Restoran
3 Hadiah Dari Papa
4 Caca Vs Wuri
5 Permasalahan Selesai
6 Senyuman Guru Olahraga
7 Caca Menangis
8 Meminta Penjelasan Yang Tak Ada Jawaban
9 Mengikuti Guru Olahraga Ke Gudang
10 Terkunci Bersama
11 Adi Bertanggung Jawab
12 Datang Melamar
13 Berangkat-Pulang Bersama
14 Resmi Menjadi Suami Istri
15 Kelakuan Konyol Pengantin Baru
16 Istighfar Berulang Kali
17 Banyak-banyak Bersabar
18 Sepakat Menyembunyikan Status Pernikahan
19 Mak Lampir Di Sekolah
20 Kamar Mandi
21 Keinginan Adi Untuk Tinggal Berdua
22 Mendatangi Lokasi Tempat Tinggal Baru
23 Bersih-bersih Rumah Kontrakan
24 Syukuran
25 Mendapat Fitnah
26 Mama Kangen
27 Adi Mendengar Pernyataan Cinta Leo
28 Adi Cemburu
29 Akhirnya Adi Menyatakan Cinta
30 Tak Bisa Menahannya Lagi
31 Berhasil Unboxing
32 Perhatian Kecil Adi
33 Leo Bersedih
34 Ibu Mertua Sakit
35 Kesehatan Ibu Mertua Membaik
36 Ujian Nasional
37 Pertengkaran Antara Guru Dan Murid
38 Kami Suami Istri
39 Hasil Memuaskan
40 Wisuda Kelulusan
41 Ajakan Leo Membuat Adi Cemburu
42 Ternyata Panti Asuhan
43 Fatimah Menawarkan Diri Menjadi Istri Kedua Adi
44 Pasangan Kocak
45 Caca Belum Siap Memiliki Bayi
46 Tabungan Adi Menipis
47 Rencana Membuka Usaha Kecil-Kecilan
48 Lia Dan Rina Datang Berkunjung
49 Kesabaran Adi Hilang Karena Ulah Intan
50 Sedih Karena Dibentak
51 Mertua Bagaikan Orang Tua Sendiri
52 Adi Akhirnya Pindah Sekolah
53 Adi Pulang Malam
54 Hari Pertama Di Sekolah Baru
55 Ngambek Dan Pulang Ke Rumah Mertua
56 Berbaikan
57 Caca Banyak Mau
58 Liburan Bersama Keluarga Part 1
59 Liburan Bersama Keluarga Part 2
60 Wajah Caca Pucat
61 Positif
62 Tidak Bisa Diam
63 Membantu Orang Lain Yang Sedang Kesusahan
64 Para Orang Tua Datang Berkunjung
65 Membersihkan Halaman Belakang
66 Intan Datang Membawa Keributan
67 Harus Pintar Membagi Waktu
68 Panen Hasil Menanam Sendiri
69 Resepsi Pernikahan
70 Menghadiri Reuni Sekolah Part 1
71 Menghadiri Reuni Sekolah Part 2
72 Persiapan Melahirkan
73 Warung Kebakaran
74 Pelaku Pembakaran Warung Akhirnya Tertangkap
75 Motif Pelaku Karena Iri
76 Kontraksi Palsu
77 Banyaknya Perlengkapan Bayi
78 Sulit Untuk Tidur
79 Kedatangan Fatimah Dan Pak Yahya
80 Lia Dan Rina Datang Untuk Menghibur Caca
81 Maafkan, Caca!
82 Bertambahnya Anggota Baru
83 Yusuf Hidayatullah
84 Banjir Ucapan Selamat Serta Do'a
85 Senang Menggoda Suami
86 Belum Bersedia
87 Caca Akhirnya Memaafkan
88 Syukuran
89 Kembali Berjualan Dari Nol
90 Musibah Datang Tidak Terduga
91 Menangis Bersama
92 Ikatan Keluarga
93 Berhasil Melewati Masa Kritis
94 Sopir Truk Akhirnya Tertangkap
95 Caca Istirahat Di Rumah
96 Adi Akhirnya Siuman
97 Intan Menyelinap Masuk Ke Ruangan Adi
98 Marahnya Seorang Caca Lestari
99 Intan Harus Bertanggungjawab Atas Kelakuannya
100 Intan Berhasil Ditangkap
101 Datang Menjenguk
102 Keputusan Caca Berhenti Kuliah
103 Kesedihan Lia Dan Rina
104 Ujian Kembali Datang Tidak Terduga
105 Innalillahi WA Inna Ilaihi Raji'un
106 Mencoba Ikhlas
107 Akhirnya Adi Pulang Ke Rumah
108 Melatih Otot Kaki
109 Mendapat Kabar Intan Meninggal Dunia
110 Salah Mengira
111 Ibu Ingin Tinggal Di Rumah Sementara Waktu
112 Hari Persahabatan
113 Dinner Diteras Depan Rumah
114 Adi Kembali Mengajar
115 Yusuf Terjangkit Demam Berdarah
116 Sekeluarga Panik Perihal Kondisi Yusuf
117 Akhirnya Yusuf Sembuh
118 Menghargai Keputusan Adi
119 Saling Menyemangati
120 Bismillahirrahmanirrahim
121 Fokus Bersama Keluarga Dan Juga Fokus Membangun Bisnis
122 Berbelanja Bersama
123 Membuka Usaha Laundry
124 Si Manis Lastri
125 Cocok Dengan Kinerja Lastri
126 Kelimpungan
127 Ibu Harus Sehat Terus
128 Menjenguk Buah Hati Lastri
129 Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kelas Olahraga
2
Makan Siang Di Restoran
3
Hadiah Dari Papa
4
Caca Vs Wuri
5
Permasalahan Selesai
6
Senyuman Guru Olahraga
7
Caca Menangis
8
Meminta Penjelasan Yang Tak Ada Jawaban
9
Mengikuti Guru Olahraga Ke Gudang
10
Terkunci Bersama
11
Adi Bertanggung Jawab
12
Datang Melamar
13
Berangkat-Pulang Bersama
14
Resmi Menjadi Suami Istri
15
Kelakuan Konyol Pengantin Baru
16
Istighfar Berulang Kali
17
Banyak-banyak Bersabar
18
Sepakat Menyembunyikan Status Pernikahan
19
Mak Lampir Di Sekolah
20
Kamar Mandi
21
Keinginan Adi Untuk Tinggal Berdua
22
Mendatangi Lokasi Tempat Tinggal Baru
23
Bersih-bersih Rumah Kontrakan
24
Syukuran
25
Mendapat Fitnah
26
Mama Kangen
27
Adi Mendengar Pernyataan Cinta Leo
28
Adi Cemburu
29
Akhirnya Adi Menyatakan Cinta
30
Tak Bisa Menahannya Lagi
31
Berhasil Unboxing
32
Perhatian Kecil Adi
33
Leo Bersedih
34
Ibu Mertua Sakit
35
Kesehatan Ibu Mertua Membaik
36
Ujian Nasional
37
Pertengkaran Antara Guru Dan Murid
38
Kami Suami Istri
39
Hasil Memuaskan
40
Wisuda Kelulusan
41
Ajakan Leo Membuat Adi Cemburu
42
Ternyata Panti Asuhan
43
Fatimah Menawarkan Diri Menjadi Istri Kedua Adi
44
Pasangan Kocak
45
Caca Belum Siap Memiliki Bayi
46
Tabungan Adi Menipis
47
Rencana Membuka Usaha Kecil-Kecilan
48
Lia Dan Rina Datang Berkunjung
49
Kesabaran Adi Hilang Karena Ulah Intan
50
Sedih Karena Dibentak
51
Mertua Bagaikan Orang Tua Sendiri
52
Adi Akhirnya Pindah Sekolah
53
Adi Pulang Malam
54
Hari Pertama Di Sekolah Baru
55
Ngambek Dan Pulang Ke Rumah Mertua
56
Berbaikan
57
Caca Banyak Mau
58
Liburan Bersama Keluarga Part 1
59
Liburan Bersama Keluarga Part 2
60
Wajah Caca Pucat
61
Positif
62
Tidak Bisa Diam
63
Membantu Orang Lain Yang Sedang Kesusahan
64
Para Orang Tua Datang Berkunjung
65
Membersihkan Halaman Belakang
66
Intan Datang Membawa Keributan
67
Harus Pintar Membagi Waktu
68
Panen Hasil Menanam Sendiri
69
Resepsi Pernikahan
70
Menghadiri Reuni Sekolah Part 1
71
Menghadiri Reuni Sekolah Part 2
72
Persiapan Melahirkan
73
Warung Kebakaran
74
Pelaku Pembakaran Warung Akhirnya Tertangkap
75
Motif Pelaku Karena Iri
76
Kontraksi Palsu
77
Banyaknya Perlengkapan Bayi
78
Sulit Untuk Tidur
79
Kedatangan Fatimah Dan Pak Yahya
80
Lia Dan Rina Datang Untuk Menghibur Caca
81
Maafkan, Caca!
82
Bertambahnya Anggota Baru
83
Yusuf Hidayatullah
84
Banjir Ucapan Selamat Serta Do'a
85
Senang Menggoda Suami
86
Belum Bersedia
87
Caca Akhirnya Memaafkan
88
Syukuran
89
Kembali Berjualan Dari Nol
90
Musibah Datang Tidak Terduga
91
Menangis Bersama
92
Ikatan Keluarga
93
Berhasil Melewati Masa Kritis
94
Sopir Truk Akhirnya Tertangkap
95
Caca Istirahat Di Rumah
96
Adi Akhirnya Siuman
97
Intan Menyelinap Masuk Ke Ruangan Adi
98
Marahnya Seorang Caca Lestari
99
Intan Harus Bertanggungjawab Atas Kelakuannya
100
Intan Berhasil Ditangkap
101
Datang Menjenguk
102
Keputusan Caca Berhenti Kuliah
103
Kesedihan Lia Dan Rina
104
Ujian Kembali Datang Tidak Terduga
105
Innalillahi WA Inna Ilaihi Raji'un
106
Mencoba Ikhlas
107
Akhirnya Adi Pulang Ke Rumah
108
Melatih Otot Kaki
109
Mendapat Kabar Intan Meninggal Dunia
110
Salah Mengira
111
Ibu Ingin Tinggal Di Rumah Sementara Waktu
112
Hari Persahabatan
113
Dinner Diteras Depan Rumah
114
Adi Kembali Mengajar
115
Yusuf Terjangkit Demam Berdarah
116
Sekeluarga Panik Perihal Kondisi Yusuf
117
Akhirnya Yusuf Sembuh
118
Menghargai Keputusan Adi
119
Saling Menyemangati
120
Bismillahirrahmanirrahim
121
Fokus Bersama Keluarga Dan Juga Fokus Membangun Bisnis
122
Berbelanja Bersama
123
Membuka Usaha Laundry
124
Si Manis Lastri
125
Cocok Dengan Kinerja Lastri
126
Kelimpungan
127
Ibu Harus Sehat Terus
128
Menjenguk Buah Hati Lastri
129
Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!