Beberapa saat kemudian kedua orang tua Talita ke ruang tamu dengan keadaan yang jelas sekali baru saja bangun tidur. Karena memang kedatangan Bagus dan Bambang sudah tengah malam.
Bagus pun menoleh kepada Bambang, sebenarnya dia tidak tega untuk menyampaikannya. Tetapi Bambang menganggukkan kepalanya seolah memberi tanda bahwa memang harus disampaikan.
"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Ibunya Talita curiga. Sebagai seorang Ibu pasti memiliki firasat yang kuat.
"Hmm.. Begini Bu. Kami mau menyampaikan kabar tetapi kami harap Ibu jangan panik karena semua baik-baik saja." ucap Bagus.
"Kabar apa?" desak Ibunya Talita.
"Talita kecelakaan Bu dan sekarang dia ada di Rumah Sakit. Kami datang kesini mau mengajak Ibu dan Bapak ke Rumah Sakit karena harus segera menyetujui untuk dilakukan operasi pada kaki sebelah kiri." jelas Bagus panjang lebar.
"APA!" seru Ibunya Talita.
Tidak hanya Ibunya Talita yang kaget tetapi juga Bapaknya dan juga Linda.
"Ibu dan Bapak tidak usah khawatir, kondisi Talita masih stabil tapi memang harus segera dioperasi." ucap Bambang yang ikut membantu menyampaikan supaya keluarga Talita tidak cemas.
"Trus yang nabrak gimana? Apa melarikan diri?" tanya Bapaknya Talita.
"Tidak Pak, yang nabrak masih berada dikantor polisi. Nanti kita bisa kesana bersama untuk meminta pertanggungjawaban nya." jawab Bagus.
"Ya sudah ayo kita ke rumah sakit sekarang aja." ucap Ibunya Talita.
"Iya mari Bu kami antarkan." jawab Bagus.
Akhirnya keempat orang tersebut menuju ke rumah sakit. Tetapi Linda tidak ikut karena masih ada Adiknya yang tidur. Jika nanti dia ikut maka Adiknya dirumah sendirian akhirnya Ibunya Talita pun menyuruh bahwa Linda tetap dirumah saja.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya Bagus, Bambang dan kedua orang tua Talita pun sampai di rumah sakit. Mereka segera menuju ke ruang perawatan dimana Talita berada.
Begitu bertemu dengan Talita, Ibunya pun menangis dan bertanya bagaimana bisa terjadi. Akhirnya Dokter pun menghampiri dan menyampaikan bahwa Talita harus segera dioperasi maka dari itu pihak rumah sakit meminta persetujuan terlebih dahulu untuk operasi.
Setelah kedua orang tua Talita setuju akhirnya malam itu juga Talita dioperasi. Ibunya pun menunggu sambil berdoa semoga proses operasinya berjalan dengan lancar.
Sambil menunggu Bagus pun mengajak Bapaknya Talita untuk ke kantor polisi agar pelaku yang menabrak Talita bisa segera diproses. Apakah harus melalui proses hukum atau kekeluargaan saja.
Sebelum meninggalkan rumah sakit Bapaknya Talita pun meminta ijin kepada istrinya.
"Bu, Bapak tinggal dulu ya. Mau ke kantor polisi. Ibu disini saja nanti kalau ada apa-apa segera hubungi Bapak ya." ucap Bapaknya Talita kepada istrinya.
"Iya, Bapak hati-hati ya." jawab Ibunya Talita yang masih sedikit terisak.
"Kami tinggal dulu ya Bu. Tidak apa-apa kan Ibu sendirian? Kalau ada apa-apa bisa minta tolong sama suster." ucap Bagus sebelum meninggalkan Ibunya Talita, karena bagaimanapun Ibunya Talita adalah Ibu dari pacarnya.
"Iya gak apa-apa Bagus. Terima kasih banyak ya. Kamu sama Bambang juga hati-hati." jawab Ibunya Talita.
Akhirnya ketiga orang pria itu pun pergi meninggalkan rumah sakit untuk menuju ke kantor polisi menemui pelaku yang sudah menabrak Talita yang masih di tahan sementara.
...****************...
Tetap semangat kak 💪
Tinggalkan jejak dengan cara like, komen dan hadiah jangan lupa 🙏
Selamat hari vote 😍 vote nya kakak 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments