Bab 4

Talita pun terjatuh ke sebelah kiri dengan kaki kiri berada dibawah motornya. Kaki kiri Talita tertindih motornya sendiri, dia tidak bisa bergerak hanya bisa merintih menahan sakit tetapi dia tetap masih sadarkan diri.

Orang yang menabraknya juga terjatuh tetapi dia tidak ada luka sedikit pun. Dia bangkit dan memberdirikan motornya yang semula terseret agak jauh dari tempatnya jatuh. Dan dia berusaha akan melarikan diri tetapi kalah cepat karena beberapa orang yang masih nongkrong melihat kejadian itu dan segera menahan pelaku agar tidak kabur. Kemudian beberapa orang yang lain membantu Talita yang tidak bisa bergerak.

Begitu orang-orang memberdirikan motor Talita, Talita pun segera diangkat untuk dipinggirkan. Dan bisa terlihat dengan jelas bahwa Talita mengalami patah tulang di kaki sebelah kirinya.

Orang-orang pun dengan sigap segera menghubungi polisi dan membawa Talita di Rumah Sakit terdekat. Begitu sampai di Rumah Sakit Talita segera ditangani dan pihak Rumah Sakit segera memintanya untuk menghubungi keluarganya karena harus segera ditindaklanjuti untuk dioperasi dan Talita yang masih bisa diajak berkomunikasi.

Talita bingung akan menghubungi siapa karena dia takut kalau menghubungi orang tuanya akan membuat marah atau mungkin khawatir. Akhirnya Talita pun memutuskan menghubungi Bagus yang saat itu sedang bersama Bambang.

Talita pun segera menelepon dan tidak berapa lama terdengar suara Bagus yang menjawab teleponnya.

"Iya Dek, ada apa? Kog belum tidur?" tanya Bagus.

"Mas, tolongin aku." isak Talita, karena selain merasakan sakit Talita juga takut mendengar kabar bahwa kakinya akan dioperasi.

"Tolong apa Dek?" tanya Bagus panik.

Akhirnya Talita menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya. Dan setelah mengakhiri panggilan Bagus dan Bambang segera meluncur ke Rumah Sakit dimana Talita dirawat.

20 menit berlalu akhirnya Bagus dan Bambang sampai di Rumah Sakit. Mereka segera menuju ke Unit Gawat Darurat untuk melihat kondisi Talita.

Akhirnya Bagus sebagai perwakilan keluarga Talita pun menangani kasus Talita. Dia pergi ke kantor polisi untuk menemui orang yang menabrak Talita untuk dimintai pertanggungjawaban. Tetapi untuk keputusan operasi di Rumah Sakit harus bisa keluarganya sendiri jadi mau tidak mau Bagus dan Bambang pun datang ke rumah Talita untuk memberitahukan kabar tersebut.

Bagus dan Bambang pun sampai dirumah Talita pukul setengah dua belas malam, karena mereka harus mengurus banyak hal terlebih dahulu. Tentu saja dijam istirahat seperti itu rumah Talita sudah tutup dan gelap tetapi Bagus dan Bambang tetap harus menyampaikan kabar itu.

Bagus pun mengetuk pintu rumah Talita, cukup lama tetapi kemudian Adik Talita yang kedua yang bernama Linda terlihat membukakan pintu karena kedua orang tua Talita sudah beristirahat dan kebetulan kamar Linda dekat dengan pintu sehingga Linda lah yang membukakannya.

"Ya Mas, ada apa?" tanya Linda begitu dia melihat Bagus dan Bambang yang bertamu kerumahnya malam-malam. Karena cukup merasa heran tetangganya tersebut tiba-tiba saja bertamu kerumahnya.

"Ibu sama Bapak ada?" tanya Bagus.

"Sudah tidur Mas, kenapa?" tanya Linda lagi.

"Boleh dibangunkan sebentar? Ada yang mau kami sampaikan?" Bagus berharap Linda mau membangunkan kedua orang tuanya.

"Sebentar Mas. Silahkan masuk dulu." akhirnya Linda pun membuka pintu lebar supaya kedua tamunya bisa masuk, kemudian dia segera menuju ke kamar kedua orang tuanya untuk membangunkan.

...****************...

Tetap semangat 💪

Tinggalkan jejak dengan cara like, komen dan hadiah jangan lupa 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!