BAB 5 - MARAH

BAB 5

“Tuan terima kasih anda bersedia menolongku, tapi aku mohon lepaskan aku. A-aku akan melakukan apapun asal tuan melepaskanku”, Pamela berusaha lepas dari tangan pria asing yang menahannya cukup kuat.

“Siapa namamu?”, tanyanya masih tak ingin melepaskan Pamela begitu saja.

“Pamela, tuan. Tolong tuan lepaskan, sa-saya .......”, Pamela menatap kedua mata hazel pria tampan ini, dirinya langsung teringat Leon yang juga memiliki warna mata sama. “Tuan, terima kasih”, ucap Pamela tegas dan semakin kuat menarik tangannya dari pria itu.

Akhirnya wanita pelampiasan Leonard ini dapat terlepas dan berlari keluar ruang tindakan rumah sakit tergesa-gesa, dengan tangan yang baru selesai diobati.

“Hey, jangan sampai kau terluka lagi”, teriak pria berjas mahal itu.

“Tentu saja tuan, terima kasih”, Pamela menoleh ke belakang. “Aku tidak tahu siapa itu?, tapi aku sangat berterima kasih karena dengan bantuannya waktu ku semakin cepat sampai ke rumah sakit”, gumam Pamela seraya berjalan cepat, ia lebih dulu merapikan penampilannya yang kacau sebelum memasuki ruang rawat VVIP .

Dylan Manassero pria tampan  pewaris perusahaan terbesar ke 3 di Eropa, menatap kagum pada Pamela yang berusaha lari darinya usai mendapat pengobatan. ”Mengagumkan”, ucapnya masih tetap setia memandang Pamela meski telah menghilang entah kemana.

Jika wanita lain pasti akan menarik simpati seorang Dylan tapi tidak pada wanita yang berdiri menatap kesal padanya beberapa saat lalu, atau mungkin Pamela sengaja melakukan itu agar membuat Dylan penasaran dan mengejarnya, tapi rasanya sangat mustahil sungguh berbeda dari banyak wanita yang berhasil masuk dalam jeratannya termasuk Megan.

Pada akhinrya Dylan kembali pada kesadarannya yang hanya menatap orang lalu lalang, ia melepas Pamela karena dirasa gadisnya memiliki sesuatu yang harus diselesaikannya. Tapi yang pasti pria tampan ini memerintah anak buahnya untuk menyelidiki siapa itu Pamela Gerard, “Selidiki siapa gadis itu, aku ingin semuanya, jangan sampai ada yang terlewat. Lakukan pengawasan di sekitar apartemen Leon”, perintahnya pada anak buah yang hanya mengangguk paham.

Dylan penasaran mengapa gadis sebaik Pamela bisa berada di kawasan apatemen paling mewah Kota Spanyol dengan tangan terluka, “Apa mungkin ia memiliki unit apartemen di sana?, antara iya dan tidak, dilihat dari pakaian dan tas hingga sepatunya memang gadis itu bukan orang sembarangan tapi kenapa dia berlari”, pikir Dylan sepanjang perjalanan ke perusahannya.

“Pamela”, ucap suara wanita ringkih.

“Nenek”, bola mata Pamela berkaca-kaca, setelah berbulan-bulan Pamela baru bertemu dengan neneknya. “Aku merindukanmu nek”, memeluk wanita sepuh  yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

“Kamu dari mana saja?, kamu berkerja sampai melupakan nenekmu”, membelai sayang wajah cantik cucunya.

“A-aku sibuk nek, pekerjaanku sangat banyak dan hari ini bos memberiku libur”, Pamela bahagia bisa melepas rindu bersama wanita yang merawatnya sejak kecil, keduanya saling bertukar cerita dan bercanda.

Baru 1 jam Pamela bercengkrama dengan neneknya, ia di kejutkan dengan telepon dari Alonso, “Ada apa Alonso menghubungiku?”, gumamnya.

“Apa itu bosmu?, nenek mau mengucapkan terima kasih”

“I-iya nek ini bosku, biar aku saja yang menyampaikan terima kasih nenek”, mengulas senyum lalu berdiri keluar kamar.

“Ya Alonso ada apa?”

“APA?”

“Bagaimana bisa”, batin Pamela.

“Iya aku kembali”, jawab Pamela.

 Alonso asisten pribadi kepercayaan Leonard yang memintanya segera pulang. Rupanya Leon murka mengetahui wanitanya keluar apartemen dan bertemu dengan Dylan, apalagi pria yang sangat di bencinya lancang menyentuh tangan wanitanya.

“Nenek, maaf ada pekerjaan mendadak. Lain waktu aku kembali, nenek harus sehat, aku menyayangi nenek”, mengecup sayang dan menangis dalam hati. “Jangan sia-siakan pengorbananku nek, nenek harus sembuh”, ucapnya di hati.

Pamela segera kembali ke apartemen sebelum Leon mengerahkan pengawal pribadi untuk menyeretnya pulang.

.

.

“Semoga Leon tidak ada”, harapan dan doa Pamela, menyatukan kedua telapak tangannya. Sedikit berlari di lobby dan memasuki lift tergesa-gesa.

Tiba di penthouse, Pamela menelisik seisi ruangan yang sepi, sunyi dan dingin tak ada tanda keberadaan manusia. “Sepi, mungkin Leon hanya memerintah Alonso memastikan keberadaan ku tetap di apartemen”, gumamnya.

“Tapi dimana asisten rumah tangga?, bukankah seharusnya ia masih di sini?”, tanyanya semakin kebingungan.

Dirinya dikejutkan dengan suara tepukan tangan dari arah tangga, “Prok prok prok”, Leon berjalan menuruni anak tangga sembari membawa tali. Mendadak seluruh ruangan menjadi sangat menyeramkan, Pamela menelan salivanya, tahu apa yang akan dilakukan Leon.

“Istriku yang tidak tahu diri”, desis Leon menunjukan tali yang dibawanya tepat di depan mata Pamela. Mengelilingi wanita itu, memberi tatapan tajam mengintimidasi, meraba lembut pipi Pamela lalu menariknya paksa, bahkan kuku Leon dapat Pamela rasakan menancap di wajahnya.

Leon memainkan rambut Pamela yang terurai indah, mencium harum aroma shampo yang selalu membuatnya bergairah, “Ahhh”, pekik Pamela mendapati Leon menarik rambutnya.

“Rambutmu masih beraroma shampo yang sama”, bisik Leon dingin tepat di telinga istrinya yang ketakutan. Menyesap leher jenjang Pamela hingga tanda merah tercetak jelas, meski berada dalam situasi menyeramkan, Pamela tetap mengeluarkan suara madunya yang mengalun indah masuk ke dalam indra pendengaran Aleandro Leonard Torres.

Leon memastikan tidak ada aroma lain di tubuh istrinya, karena ia hapal betul setiap inchi harum tubuh wanita yang selalu memberinya kepuasan ini. Ia bahkan menciumi kedua pipi, belakang telinga hingga tengkuk Pamela, dan lagi suara de-s-aha-n lolos. Pamela membenci dirinya yang tidak bisa menguasai diri dan selalu terbuai sentuhan Leon.

Leon menyandarkan tubuhnya pada meja, menatap tajam Pamela. “Katakan, kemana dirimu?”, suara tegasnya memekakkan telinga. “Katakan bodoh”. Suaminya ini marah besar dan langsung menyeret paksa Pamela memasuki kamar.

“Tu-tuan maafkan aku”, cicit Pamela.

“Maaf?”, Leon tertawa sinis, “Apa hanya itu kata-kata yang kau bisa?”, Leon mengikat kedua tangan istrinya.

Memaki sampai kata-kata yang keluar dari mulut Leon menancap tepat di jantung Pamela. “Kau seharusnya tahu diri ja****”, mengapit kedua pipi Pamela lalu menghempaskan kasar. “Apa uang yang aku berikan kurang?, katakan”, bentaknya.

“Rupanya wanita kecil ini sangat haus akan uang, kau benar-benar wanita mu-r-ah-an”, ucap Leon di depan wajah istrinya yang merasa kesakitan pada kedua tangan.

“Apa kau menjual tubuh ini pada pria lain?, menjijikan”, Leon menatap tajam Pamela.

Sontak Pamela mendongak tidak terima pada tuduhan yang suaminya katakan.

“Tundukkan pandanganmu, ja****”, maki Leon.

Bagaimana bisa Aleandro Leonard Torres tega menuduhnya menjual tubuh pada pria lain, dan mengatakan dirinya wanita mur-ah-an, padahal sangat jelas Leon lah pria pertama bagi Pamela. Leon yang telah merenggut harta berharganya di malam pertama mereka, apa jerit kesakitan dan bercak darah pada seprai menjadi bukti yang kurang?, Pamela benar-benar sakit hati dan Leon menambah sayatan luka semakin dalam.

...TBC...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

😭😭😭😭pamela

2024-08-27

0

Hartaty

Hartaty

asa sih Leon gak sadar dia perawan

2023-07-19

1

Elizabeth Yanolivia

Elizabeth Yanolivia

kenapa pamela mudah sekali mengucapkan kata "akan melakukan apapun"

2023-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2 Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3 Bab 3 - Hukuman
4 Bab 4 - Pertolongan
5 BAB 5 - MARAH
6 BAB 6 - RASA FRUSTASI
7 BAB 7 - MEMBAWANYA
8 BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9 BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10 BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11 BAB 11 - TIDAK JERA
12 BAB 12 TIDAK MENYERAH
13 BAB 13 - MELAWAN
14 BAB 14 - PENGEMIS
15 Bab 15 - Isi Hati
16 Bab 16 - Datang Ke Kantor
17 Bab 17 - Tawaran Lain
18 BaB 18 - Punishment
19 Bab 19 - Demam
20 BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21 Bab 21 - Satu Juta Euro
22 Bab 22 - Hotel
23 Bab 23 - Tanda
24 Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25 Bab 25 - Rumit
26 Bab 26 - Pijat
27 Bab 27 - Terpesona
28 Bab 28 - Ternyata Bukan
29 Bab 29 - Bekukan Hati
30 Bab 30 - Dasi
31 Bab 31 - Terwujud
32 Bab 32 - Ternyata Leon
33 Bab 33 - Menginginkanmu
34 Bab 34 - Bukankah sama
35 Bab 35 - Hari Sial
36 Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37 Bab 37 - Pertemuan Pertama
38 Bab 38 - Iblis Cantik
39 Bab 39 - Membohongi Nenek
40 Bab 40 - Kemarahan Leon
41 Bab 41 - Karena Kau Istriku
42 Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43 Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44 Bab 44 - Pertemuan Kedua
45 Bab 45 - Karena Pesan
46 Bab 46 - Acuh
47 Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48 Bab 48 - Melenyapkan
49 Bab 49 - Mulai Melangkah
50 Bab 50 - Tunangan Leon
51 Bab 51 - Berita Leon
52 Bab 52 - Kecelakaan
53 Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54 Bab 54 - Bagaimana Bisa
55 Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56 Bab 56 - Penyesalan
57 Bab 57 - Kamu Dimana
58 Bab 58 - Tetap Mencari
59 Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60 Bab 60 - Leon vs Dylan
61 Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62 Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63 Bab 63 - Trauma
64 Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65 Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66 Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67 Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68 Bab 68 - Detak Jantung
69 Bab 69 - Perubahan
70 Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71 Bab 71 - Leon Sakit
72 Bab 72 - Dimana Leon?
73 Bab 73 - Anugerah Megah
74 Bab 74 - Memanggil Mu
75 Bab 75 - Bendera Perang
76 Bab 76 - Dua Predator
77 Bab 77 - Keributan
78 Bab 78 - Buku
79 Bab 79 - Tujuan Utama
80 Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81 Bab 81 - Maaf Dari Leon
82 Bab 82 - Tantangan Dylan
83 Bab 83 - Pulang
84 Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85 Bab 85 - Perhatian Gagal
86 Bab 86 - Isi Hati
87 Bab 87 - Bantuan El
88 Bab 88 - Pagi Indah
89 Bab 89 - Sehat
90 Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91 Bab 91 - Tentang Megan
92 Bab 92 - Cemburu
93 Bab 93 - Pernikahan
94 Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95 Bab 95 - Mantan
96 Bab 96 - Tugas Leon
97 Bab 97 - New York
98 Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99 My Enemy Is My King
100 Bonus Chapter Leon (1)
101 Bonus Chapter Leon (2)
102 Bonus Chapter Leon (3)
103 Bonus Chapter Leon (4)
104 Bonus Chapter Leon (5)
105 Imperfect Marriage by Maciba
106 Bonus Chapter Leon (6)
107 Tante, I Love You
108 My Fierce Sugar Baby
109 I'm A Billionaire by Maciba
110 TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111 TRAP MY STEPMOTHER
112 SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113 AKU BUKAN WANITA CACAT
114 Istri Terlupakan Mr Casanova
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2
Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3
Bab 3 - Hukuman
4
Bab 4 - Pertolongan
5
BAB 5 - MARAH
6
BAB 6 - RASA FRUSTASI
7
BAB 7 - MEMBAWANYA
8
BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9
BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10
BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11
BAB 11 - TIDAK JERA
12
BAB 12 TIDAK MENYERAH
13
BAB 13 - MELAWAN
14
BAB 14 - PENGEMIS
15
Bab 15 - Isi Hati
16
Bab 16 - Datang Ke Kantor
17
Bab 17 - Tawaran Lain
18
BaB 18 - Punishment
19
Bab 19 - Demam
20
BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21
Bab 21 - Satu Juta Euro
22
Bab 22 - Hotel
23
Bab 23 - Tanda
24
Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25
Bab 25 - Rumit
26
Bab 26 - Pijat
27
Bab 27 - Terpesona
28
Bab 28 - Ternyata Bukan
29
Bab 29 - Bekukan Hati
30
Bab 30 - Dasi
31
Bab 31 - Terwujud
32
Bab 32 - Ternyata Leon
33
Bab 33 - Menginginkanmu
34
Bab 34 - Bukankah sama
35
Bab 35 - Hari Sial
36
Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37
Bab 37 - Pertemuan Pertama
38
Bab 38 - Iblis Cantik
39
Bab 39 - Membohongi Nenek
40
Bab 40 - Kemarahan Leon
41
Bab 41 - Karena Kau Istriku
42
Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43
Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44
Bab 44 - Pertemuan Kedua
45
Bab 45 - Karena Pesan
46
Bab 46 - Acuh
47
Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48
Bab 48 - Melenyapkan
49
Bab 49 - Mulai Melangkah
50
Bab 50 - Tunangan Leon
51
Bab 51 - Berita Leon
52
Bab 52 - Kecelakaan
53
Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54
Bab 54 - Bagaimana Bisa
55
Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56
Bab 56 - Penyesalan
57
Bab 57 - Kamu Dimana
58
Bab 58 - Tetap Mencari
59
Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60
Bab 60 - Leon vs Dylan
61
Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62
Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63
Bab 63 - Trauma
64
Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65
Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66
Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67
Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68
Bab 68 - Detak Jantung
69
Bab 69 - Perubahan
70
Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71
Bab 71 - Leon Sakit
72
Bab 72 - Dimana Leon?
73
Bab 73 - Anugerah Megah
74
Bab 74 - Memanggil Mu
75
Bab 75 - Bendera Perang
76
Bab 76 - Dua Predator
77
Bab 77 - Keributan
78
Bab 78 - Buku
79
Bab 79 - Tujuan Utama
80
Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81
Bab 81 - Maaf Dari Leon
82
Bab 82 - Tantangan Dylan
83
Bab 83 - Pulang
84
Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85
Bab 85 - Perhatian Gagal
86
Bab 86 - Isi Hati
87
Bab 87 - Bantuan El
88
Bab 88 - Pagi Indah
89
Bab 89 - Sehat
90
Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91
Bab 91 - Tentang Megan
92
Bab 92 - Cemburu
93
Bab 93 - Pernikahan
94
Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95
Bab 95 - Mantan
96
Bab 96 - Tugas Leon
97
Bab 97 - New York
98
Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99
My Enemy Is My King
100
Bonus Chapter Leon (1)
101
Bonus Chapter Leon (2)
102
Bonus Chapter Leon (3)
103
Bonus Chapter Leon (4)
104
Bonus Chapter Leon (5)
105
Imperfect Marriage by Maciba
106
Bonus Chapter Leon (6)
107
Tante, I Love You
108
My Fierce Sugar Baby
109
I'm A Billionaire by Maciba
110
TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111
TRAP MY STEPMOTHER
112
SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113
AKU BUKAN WANITA CACAT
114
Istri Terlupakan Mr Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!